Vous êtes sur la page 1sur 16

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL


ACARA VI : VOLCANOGENIC MASSIF SULFIDE (VMS)

LAPORAN

OLEH:

GOWA
2018
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

VOLCANOGENIC MASSIF SULFIDE (VMS)

No. Urut :5

No. Peraga :-

Warna

 Segar : Hijau
 Lapuk : Coklat

Cerat : Hijau muda

Kilap : Tanah

Belahan : Ada

Pecahan : Uneven

Kekerasan : 4 Skala Mohs

Berat Jenis : 4 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Prismatik

Sistem Kristal : Monoklin

Komposisi Kimia : Cu2(CO3)(OH2)

Golongan Mineral : Karbonat

Jenis Endapan : Hidrotermal

Komposisi Mineral

 Mineral Primer : Malasit


 Mineral Alterasi :
 Mineralisasi :

Tekstur Khusus : Disseminate

Foto Sketsa Keterangan

1. Malasit

Keterangan :

Pada sampel nomor urut 5 memiliki warna segar hijau dan warna lapuk

cokelat. Mineral ini memiliki cerat hijau ketika di goreskan menggunakan

porselen, ketika mendapatkan cahaya maka mineral ini menampakkan kilap

tanah. Mineral ini tidak menampakkan belahan, pecahan Even, kekerasan 4

Skala mohs, berat jenis 4,09 gr/cm3, sifat kemagnetan mineral ini adalah

diamagnetik yaitu mineral- mineral yang tidak memiliki medan magnet , derajat

kejernihan opaq yaitu apabila mineral diberi cahaya maka cahaya yang di

berikan tidak bisa ditransmisikan oleh mineral tersebut, tenacity brittle yaitu

mineral yang hancur apabila dipukul,bentuk kristal prismatik, sistem kristal

monoklin, komposisi kimia Cu2(CO3)(OH)2, golongan mineral nitrat dan

karbonat. Mineral ini bernama malasit.

Mineral Malasit biasa ditemukan pada zona oksidasi endapan tembaga,

yang terbentuk dari reaksi antara sulfida dengan karbonat. Terutama pada daerah
yang terdapat batugamping, mineral ini berasosiasi dengan limonit, kalsit,

kalsedon, dan chrysocolla.

Tekstur khusus yang terdapat pada batuan ini ialah dessiminite, tekstur

endapan dimana mineral-mineral pada batuan tersebut menyebar.

Tipe endapan pada batuan ini ialah propilitik yaitu dicirikan oleh

kehadiran klorit disertai dengan beberapa mineral epidot, illit/serisit, kalsit,

albit, dan anhidrit. Terbentuk pada temperatur 200°-300°C pada pH mendekati

netral, dengan salinitas beragam, umumnya pada daerah yang mempunyai

permeabilitas rendah.

Malasit banyak digunakan sebagai batu dekoratif yang berharga dan dibuat

untuk meja dan ornamen hias. Banyak juga digunakan sebagai perhiasan seperti

mata cincin atau kalung. Ada yang membuatnya sebagai kolom pada bangunan,

seperti Katedral St. Isaac di Italia. Dahulu, Malachite juga digunakan sebagai

pigmen pewarna hijau dengan cara dihaluskan terlebih dahulu, atau sekarang

tidak banyak lagi digunakan. Malachite berguna juga sebagai bijih tembaga atau

koleksi para kolektor.

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

VOLCANOGENIC MASSIF SULFIDE (VMS)


No. Urut :4

No. Peraga :-

Warna

 Segar : kuning kecoklatan


 Lapuk : Abu-abu

Cerat : Hitam

Kilap : Logam

Belahan : Ada

Pecahan : Even

Kekerasan : 6-6,5 Skala Mohs

Berat Jenis : 5,02 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Cubic

Sistem Kristal : Isometrik

Komposisi Kimia : FeS2

Golongan Mineral : Sulfida

Jenis Endapan : Hidrotermal

Komposisi Mineral

 Mineral Primer : Pirit


 Mineral Alterasi :
 Mineralisasi :

Tekstur Khusus : Desiminate


Foto Sketsa Keterangan
1. Pirit

Keterangan :

Pada sampel nomor urut 4 memiliki 2 mineral yang dominan dalam

batuannya yaitu malasit dan pirit, mineral yang pertama yaitu pirit memiliki

warna segar kuning dan warna lapuk abu-abu . Mineral ini memiliki cerat hitam

ketika di goreskan menggunakan porselen, ketika mendapatkan cahaya maka

mineral ini menampakkan kilap logam. Mineral ini tidak menampakkan

belahan, pecahan uneven , kekerasan 6 Skala mohs, berat jenis 15,3 – 19,3

gr/cm3, sifat kemagnetan mineral ini adalah diamagnetik yaitu mineral- mineral

yang tidak memiliki medan magnet , derajat kejernihan opaq yaitu apabila

mineral diberi cahaya maka cahaya yang di berikan tidak bisa ditransmisikan

oleh mineral tersebut, tenacity brittle yaitu mineral yang hancur apabila dipukul,

bentuk mineral kubik, sistem kristal isometri, komposisi kimia FeS 2, golongan

mineral sulfida. Mineral ini bernama Pirit.

Genesa Pembentukan mineral ini berasal dari proses hidrotermal. Sulfida

masif terbentuk dari hasil presipitasi larutan hidrotermal yang dialirkan ke dasar

laut melalui suatu saluran (“vent”). Saluran ini berupa zona yang memotong

bagian bawah perlapisan batuan sedimen (“footwall”) dan memasuki horizon


sulfida massif diatasnya. Selain itu pyrite juga terbentuk pada endapan

volcanogenic massif sulfide (VMS), Pada umumnya VMS membentuk zonasi

logam disekitar endapannya, yang dihasilkan dari adanya perubahan lingkungan

secara fisika dan kimia dari larutan hidrotermal yang bersirkulasi. Secara ideal,

akan terbentuk pyrite yang massif, dan kalkopirit disekitar sistem rongga vent

dari gabungan antara chalcopyrite-sphalerite-pyrite bergradasi menjadi fasies

sphalerite-galena dan galena-manganese dan akhirnya fasies chert-manganese-

hematite. Pyrite dapat terbentuk pada vms baik pada low sulfidation maupun

high sulfidation.

Pirite biasa berasosiasi dengan mineral lain seperti Spalerite, chalcopyrite,

malachite, galena, tetrahedrite,Quartz, latecovellite dan arsenophyrite.

Pyrite digunakan untuk produksi sulfur dioksida, industri kertas, sebagai

cermin, digunakan sebagai batu hias, kolektor, perhiasan seperti cincin, kalung,

dan gelang.

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

VOLCANOGENIC MASSIF SULFIDE (VMS)

No. Urut :3
No. Peraga :-

Warna

 Segar : Putih
 Lapuk : Coklat

Cerat : Putih

Kilap : Kaca

Belahan : Tidak ada

Pecahan : Concoidal

Kekerasan : 6 Skala Mohs

Berat Jenis : 2,65 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Transparan

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Prismatik

Sistem Kristal : Heksagonal

Komposisi Kimia : SiO2

Golongan Mineral : Silikat

Jenis Endapan : Hidrotermal

Komposisi Mineral

 Mineral Primer : Kuarsa


 Mineral Alterasi :
 Mineralisasi :

Tekstur Khusus : vein

Foto Sketsa Keterangan


1. Vein kuarsa

Mineral dengan nomor urut 3 dengan warna segar berwarna Merah dan

warna lapuk berwarna cokelat serta cerat berwarna putih. Tidak memiliki

belahan dengan pecahan concoidal dan kekerasan 7 skala Mohs. Berat jenis 2,65

gr/cm3, sifat kemagnetan diamagnetik, derajat kejernihan transparan, serta sifat

dalam brittle. Bentuk mineral prismatik dan sistem kristal hexagonal dengan

komposisi kimia SiO2. Jenis endapan dari mineral ini yaitu Hidrotermal dengan

tekstur khusus colloform . Nama dari mineral ini yaitu Kuarsa.

Proses pembentukan kuarsa yaitu melalui pembekuan magma yang

bersifat asam, setelah proses magmatisme ataupun proses hidrotermal yang

bersuhu rendah (berkisar 2000 –4000C atau pada kondisi epitermal). Awalnya

magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi

sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan asam.

Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan

yang dilaluinya serta penurunan tekanan akibat semakin menjauhnya magma

dari dapur magma dan pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu

pembentukan kristal kuarsa, selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan

kondisi tertentu sehingga membentuk tekstur yang tertentu pula. Pada mineral

kuarsa yang ditemukan ini memiliki tekstur khusus vein yaitu tekstur yang
memperlihatkan lapisan-lapisan yang berukuran lebih dari satu senti meter.

Asosiasi mineral ini yaitu Plagioklas, muskovit, Ortoklas, biotit, dan lain-lain. (

Doddy Setya 1987 )

Kuarsa memiliki sifat listrik dan tahan panas yang membuatnya

berguna dalam produk elektronik. Kuarsa dapat dimanfaatkan sebagai bahan

pembuatan filter, kontrol frekuensi, timer, dan sirkuit elektronik.

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL


VOLCANOGENIC MASSIF SULFIDE (VMS)

No. Urut :2

No. Peraga :-
Warna

- Segar : Hitam

- Lapuk : Cokelat

Cerat : abu-abu

Kilap : logam

Belahan : tidak ada

Pecahan : Uneven

Kekerasan : 2,5 – 2,8 Skala Mohs

Berat Jenis : 7,2 – 7,6 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Paramagnetik

Derajat Kejernihan : opaq

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : kubik

Sistem Kristal : isometri

Komposisi Kimia : Pbs

Golongan Mineral : Sulfida

Jenis Endapan : Hidrotermal

Komposisi mineral

• Mineral Primer : Galena

• Mineral Alterasi : -

• Mineralisasi :-

Tekstur Khusus : Dessiminate


Foto Sketsa Keterangan
1. Galena

Pada sampel nomor urut 2 memiliki warna segar Hitam dan warna lapuk

coklat. Mineral ini memiliki cerat abu-abu ketika di goreskan menggunakan

porselen, ketika mendapatkan cahaya maka mineral ini menampakkan kilap

logam. Mineral ini tidak menampakkan belahan, pecahan tidak ada, kekerasan

2,5 – 2,8 Skala mohs, berat jenis 7,2 – 7,6 gr/cm3, sifat kemagnetan mineral ini

adalah paramagnetik yaitu mineral- mineral yang memiliki medan magnet ,

derajat kejernihan opaq yaitu apabila mineral diberi cahaya maka cahaya yang

di berikan tidak bisa ditransmisikan oleh mineral tersebut, tenacity brittle yaitu

mineral yang hancur apabila dipukul, sistem kristal isometri, komposisi kimia

Pbs, golongan mineral sulfida. Mineral ini bernama galena tekstur khusus pada

batuan ini dessiminate tekstur ini menyebar.

Galena adalah mineral timbal sulfida dengan komposisi kimia PbS.

Galena merupakan bijih utama timbal (timah hitam) dan ditambang dari

sejumlah besar deposit di banyak negara. Galena banyak ditemukan dalam

batuan beku dan metamorf. Dalam batuan sedimen, galena dapat terbentuk

sebagai urat, semen breksi, butiran-butiran yang terisolasi, dan sebagai mineral

replacment pada batu kapur dan dolostone. Galena sangat mudah lapuk. Jika
lapuk, galena akan berubah warna dari kilau perak metalik ke warna abu-abu

kusam atau hitam kusam. Ketika terkubur di dalam tanah, galena akan cepat

lapuk membentuk anglesite, cerusite, pyromorphite atau mineral timah lainnya.

Mineral-mineral inilah yang sering dijadikan penanda di permukaan untuk

mengungkap keberadaan galena dibawahnya.

Tipe endapan pada batuan ini ialah filik zona alterasi ini biasanya

terletak pada bagian luar dari zona potasik. Batas zona alterasi ini berbentuk

circular yang mengelilingi zona potasik yang berkembang pada intrusi. Zona ini

dicirikan oleh kumpulan mineral serisit dan kuarsa sebagai mineral utama

dengan mineral pyrite yang melimpah serta sejumlah anhidrit. Mineral serisit

terbentuk pada proses hidrogen metasomatis yang merupakan dasar dari alterasi

serisit yang menyebabkan mineral feldspar yang stabil menjadi rusak dan

teralterasi menjadi serisit dengan penambahan unsur H+, menjadi mineral

phylosilikat atau kuarsa. Zona ini tersusun oleh himpunan mineral kuarsa-

serisit-pirit, yang umumnya tidak mengandung mineral-mineral lempung atau

alkali feldspar. Kadang mengandung sedikit anhidrit, klorit, kalsit, dan rutil.

Terbentuk pada temperatur sedang-tinggi (230°-400°C), fluida asam-netral,

salinitas beragam, pada zona permeabel, dan pada batas dengan urat.

Galena adalah mineral yang sangat penting karena berfungsi

sebagai bijih untuk sebagian besar produksi timbal di dunia. Galena juga

merupakan bijih yang signifikan dari perak. Kegunaan timbal paling penting

saat ini adalah dalam baterai timbal. Sebuah baterai khusus mengandung sekitar

20 pon timbal dan harus diganti setiap empat atau lima tahun. Baterai timbal
juga digunakan sebagai sumber pasokan listrik darurat untuk jaringan komputer,

fasilitas komunikasi, dan sistem penting lainnya. Timbal juga merupakan salah

satu logam yang digunakan dalam sistem penyimpanan energi yang terkait

dengan pembangkit listrik dan kendaraan hybrid.

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL


VOLCANOGENIC MASSIF SULFIDE (VMS)

No. Urut :1
No. Peraga :-

Warna

 Segar : putih
 Lapuk : coklat

Cerat : putih

Kilap : tanah

Belahan : Ada

Pecahan : uneven

Kekerasan : 3-3,5 Skala Mohs

Berat Jenis : 4,3 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Bentuk Mineral : Cubic

Sistem Kristal : Concoidal

Komposisi Kimia : BaSo4

Golongan Mineral : Sulfat

Jenis Endapan : Hidrotermal

Komposisi Mineral

 Mineral Primer : Barit


 Mineral Alterasi :
 Mineralisasi :

Tekstur Khusus : Desiminate

Foto Sketsa Keterangan


1. Barit

Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor urut 1 dalam kondisi segar berwarna
putih dan dalam kondisi lapuk berwarna coklat. Mineral ini memiliki cerat atau
warna mineral dalam bentuk bubuk yaitu berwarna putih . Kilap atau kesan
mineral saat terkena cahaya yaitu kilap tanah. Mineral ini memiliki belahan, dan
memiliki pecahan uneven. Mineral setelah diuji kekerasannya dengan berbagai
alat uji kekerasan memiliki kekerasan 3-3,5 skala Mohs. Berat jenis mineral ini
sekitar 4,3 g/cm³. Setelah diuji kemagnetannya mineral ini tidak tertarik gaya
magnet atau sifat kemagnetannya termasuk diamagnetik. Mineral ini memiliki
derajat kejernihan opaq dan memilki tenacity atau sifat dalam brittle. Mineral
ini memiliki bentuk prismatik dengan sistem kristal yaitu Concoidal. Adapun
komposisi kimianya BaSo4 dan termasuk dalam golongan mineral Sulfat. Jenis
endapan dari mineral ini merupakan endapan hidrotermal. Mineral ini memiliki
tekstur khusus disseminate, yaitu tekstur dimana adanya penyebaran mineral,
Dari sifat-sifat fisik ini dapat diketahui nama mineral ini adalah Barit.

Vous aimerez peut-être aussi