Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pembebanan tarif pelayanan publik kepada konsumen dapat dibenarkan karena beberapa
alasan, yaitu:
a) Adanya barang privat dan barang publik
Terdapat tiga jenis barang yang menjadi kebutuhan masyarakat yaitu:
Barang privat
Barang publik
Campuran antara barang privat dan publik
1
Penentuan Harga Pelayanan Publik Kelompok VIII
Pada tataran praktik, terdapat kesulitan dalam membedakan barang publik dengan
barang privat. Beberapa sebab sulitnya membedakan barang publik dengan barang
privat tersebut antara lain:
Batasan antara barang publik dan barang publik sulit untuk ditentukan.
Terdapat barang dan jasa yang merupakan barang/jasa publik tapi dalam
penggunaannya (konsumsinya) tidak dapat dihindari keterlibatan beberapa
elemen pembebanan langsung.
Terdapat kecenderungan untuk membebankan tarif pelayanan daripada
membebankan pajak karena pembebanan tarif lebih mudah pengumpulannya.
b) Efesiensi ekonomi
Ketika setiap individu bebas menentukan berapa banyak barang/jasa yang mereka
ingin konsumsi, mekanisme harga memiliki peran penting dalam mengalokasikan
sumber daya melalui:
Pendistribusian permintaan, siapa yang mendapatkan manfaat paling banyak,
maka ia akan membayar lebih banyak pula.
Pemberian insentif untuk menghindari pemborosan.
Pemberian insentif pada supplier untuk mempertahankan dan meningkatkan
persediaan jasa (supply of service).
c) Prinsip keuntungan
Ketika pelayanan tidak dinikmati oleh semua orang, pembebanan langsung kepada
mereka yang menerima jasa tersebut dianggap “wajar” bila didasarkan prinsip bahwa
yang tidak menikmati manfaat tidak perlu membayar. Jadi pembebanan hanya
dikenakan kepada mereka yang diuntungkan dengan pelayanan tersebut.
2
Penentuan Harga Pelayanan Publik Kelompok VIII
a) Suatu jasa, baik merupakan barang publik maupun barang privat, mungkin barang
privat, mungkin tidak dapat diberikan kepada setiap orang, sehingga tidak adil bila
biayanya dibebankan kepada semua masyarakat melalui pajak, sementara mereka tidak
menikmati jasa tersebut.
b) Suatu pelayanan mungkin membutuhkan sumber daya yang mahal atau langka sehingga
konsumsi publik harus didisplinkan (hemat).
c) Terdapat variasi dalam konsumsi individual yang lebih berhubungan dengan pilihan
daripada kebutuhan
d) Suatu jasa mungkin digunakan untuk operasi komersial yang menguntungkan dan untuk
memenuhi kebutuhan domestik secara individual maupun industrial
e) Pembebanan dapat digunakan untuk mengetahui arah dan skala permintaan publik atas
suatu jasa apabila jenis standar pelayanannya tidak dapat ditentukan secara tegas.
Terlepas dari kasus yang merupakan barang publik murni, terdapat argument yang
menentang pembebanan tarif pelayanan, yaitu:
Terdapat kesulitan administrasi dalam menghitung biaya pelayanan
Yang miskin tidak mampu untuk membayar
3
Penentuan Harga Pelayanan Publik Kelompok VIII
Dalam praktiknya, pelayanan yang gratis secara nominal seringkali sulit dijumpai.
Pelayanan gratis menyebabkan insentif rendah, sehingga terkadang kualitas pelayanan menjadi
sangat rendah.
4
Penentuan Harga Pelayanan Publik Kelompok VIII
4) Biaya apa saja yang harus diperhitungkan: apakah hanya biaya operasi langsung
(current operation cost), atau perlu juga diperhitungkan biaya modal (capital cost).
Penetapan harga pelayanan publik dengan menggunakan marginal cost pricing, setidaknya
harus memperhitungkan :
5
Penentuan Harga Pelayanan Publik Kelompok VIII
5) Ekternalisasi konsumsi, seperti manfaat kesehatan umum dari air bersih untuk minum
dan mandi dapat secara signifikan merubah “efesiensi harga” yang ditentukan oleh
marginal cost.
6) Pertimbangan ekuitas mensyaratkan yang kaya membayar lebih, paling tidak untuk
jasa seperti air dimana terdapat macam bentuk diskriminasi harga yang mungkin untuk
digunakan.
6
Penentuan Harga Pelayanan Publik Kelompok VIII
H. TAKSIRAN BIAYA
Penentuan harga dengan teknik apapun yang digunakan pada dasarnya adalah
mendasarkan pada usaha penaksiran biaya secara akurat. Hal ini melibatkan beberapa
pertimbangan sebagai berikut:
Opportunity cost untuk staf, perlengkapan dll,
Opportunity cost of capital,
Accounting price untuk input ketika harga pasar tidak menunjukkan value to society
(opportunity cost),
Pooling, ketika biaya berbeda-beda antara setiap individu,
Cadangan inflasi