Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. MasalahUtama
B. Proses TerjadinyaMasalah
1. Pengertian
Gangguan isi pikir dapat diidentifikasi dengan adanya waham. Waham atau delusi
adalah ide yang salah dan bertentangan atau berlawanan dengan semua kenyataan dan
tidak ada kaitannya degan latar belakang budaya (Keliat, 2009).
Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun
tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita sosial (Stuart dan
Sunden, 1990).
4. Penyebab
a. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi dari perubahan isi pikir :waham kebesaran dapat dibagi menjadi 2
teori yang diuraikan sebagai berikut :
1) Teori Biologis
2) Teori biokimia
Teori psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu ego yang
lemah. Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan saling mempengaruhi antara
orang tua, anak. Karena ego menjadi lebih lemah penggunaan mekanisme pertahanan
ego pada waktu kecemasan yang ekstrim menjadi suatu yang maladaptive dan
perilakunya sering kali merupakan penampilan dan segmen diri dalam kepribadian.
b. Faktor Presipitasi
1) Biologis
3) Pemicu Gejala
5. Jenis-Jenis Waham
Adapun jenis-jenis waham menurut Stuart and Sundeen (1998, hal 302) dan Keliat(1998)
waham terbagi atas beberapa jenis, yaitu :
a. Waham agama :keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
b. Waham kebesaran: klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau
kekuatan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
c. Waham somatik : klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu dan
terserang penyakit, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
d. Waham curiga :kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa
ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
e. Waham nihilistik :klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau meninggal,
diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai kenyataan.
f. Waham berdosa : timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa
yang besar. Penderita percaya sudah selayaknya ia dihukum berat.
g. Waham kejar : individu merasa dirinya senantiasa dikejar-kejar oleh orang lain atau
kelompok orang yang bermaksud berbuat jahat padanya.
h. Waham pengaruh : yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh
orang lain atau kekuatan.
i. Waham cemburu : selalu cemburu kepada orang lain.
6. Sumber Koping
Ada beberapa sumber koping individu yang harus dikaji yang dapat berpengaruh
terhadap gangguan otak dan perilaku kekuatan dalam sumber koping dapat meliputi seperti :
modal intelegensi atau kreativitas yang tinggi. Orang tua harus secara aktif mendidik anak-
anaknya, dewasa muda tentang keterampilan koping Karena mereka biasanya tidak hanya belajar
dan pengamatan. Sumber keluarga dapat berupa pengetahuan tentang penyakit, finansial yang
cukup, ketersediaan waktu dan tenaga dan kemampuan untuk memberikan dukungan secara
berkesinambungan.
7. MekanismeKoping
Regresi : berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk mengatasi
ansietas.
Proyeksi :sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi.
Menarik diri
Pada keluarga : mengingkari
8. PohonMasalah
D. Diagnosa Keperawatan
Kerusakan komunikasi verbal
Perubahan isi pikir : waham
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
RencanaTindakanKeperawatan
E. Intervensi Keperawatan
Tujuan khusus :
Tindakan :
Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan
interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas topik, waktu,
tempat).
Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan perawat menerima keyakinan
klien "saya menerima keyakinan anda" disertai ekspresi menerima, katakan perawat tidak
mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidak membicarakan isi waham klien.
Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi: katakan perawat akan
menemani klien dan klien berada di tempat yang aman, gunakan keterbukaan dan
kejujuran jangan tinggalkan klien sendirian.
Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan perawatan diri
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Tindakan :
Tindakan :
Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat dan waktu).
Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas.
Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien
Klien dapat menggunakan obat dengan benar
Tindakan :
Diskusikan dengan kiten tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek dan efek samping
minum obat.
Bantu klien menggunakan obat dengan priinsip 5 benar (nama pasien, obat, dosis, cara
dan waktu).
Anjurkan klien membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.
Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar.
Klien dapat dukungan dari keluarga
Tindakan :
Diskusikan dengan keluarga melalui pertemuan keluarga tentang: gejala waham, cara
merawat klien, lingkungan keluarga dan follow up obat.
Beri reinforcement atas keterlibatan keluarga
Tujuan khusus :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
Diskusikan pelaksanaan kegiatan dirumah
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
Tindakan :
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harag diri
rendah.
Bantu keluarga memberiakn dukungan selama klien dirawat.
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah.
Tujuan umum : Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
Tujuan khusus :
Tindakan
Tindakan :
Tindakan :
Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
Diskusikan pelaksanaan kegiatan dirumah
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara mearwat klien dengan harag diri
rendah.
Bantu keluarga memberiakn dukungan selama klien dirawat.
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah.
F. Evaluasi Keperawatan
Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Klien dapat mengendalikan isi pikir : waham kebesaran.
Klien dapat mengekspresikan perasaannya.
Klien dapat mengembangkan persepsi diri yang positif.
Klien dapat terlibat dalam perawatannya.
STRATEGI PELAKSANAAN : GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
C. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses pikir : waham
D. Tujuan
Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
E. Tindakan Keperawatan
Sebelum memulai mengkaji pasien dengan waham, kita harus membina hubungan saling percaya
terlebih dahulu agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan
yang harus saudara lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah:
Strategi pelaksanaan
SP 1 (Tanggal…….. )
Salam terapeutik
Perkenalkan identitas perawat
Jelaskan tujuan interaksi
Ciptakan lingkungan yang tenang
Buat kontrak yang jelas
Yakinkan bahwa kerahasiaan pasien akan terjaga
Tanyakan harapan pada pertemuan
Tepati waktu
SP 2 (Tanggal……... )
SP 3 (Tanggal…….. )