Vous êtes sur la page 1sur 28

AUDIT ENERGI UNTUK EFISIENSI

PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Manajemen Energi


Jurusan Teknik Kimia
Program Studi DIV Teknik Energi

Disusun Oleh:

Depera Agustin NIM : 061540411908

Kelas : 6 EG.A

Dosen Pengampu : Zurohaina, S.T.,M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

2017

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan makalah berjudul Audit Energi Untuk Efisiensi
Pemakaian Energi Listrik. Salawat dan salam juga penulis persembahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta pengikutnya
sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu penulis masih mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna penyempurnaan makalah di masa datang.

Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan


pengarahan dari berbagai pihak. Atas semua bantuan dan bimbingan yang telah
diberikan kepada penulis, semoga akan mendapatkan imbalan yang setimpal dari
Allah SWT. Akhir kata penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna baik bagi penyusun maupun bagi pembaca.

Palembang, Maret 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
1. Audit energi pada Motor listrik ............................................................................ 3
2. Jenis Motor Listrik ................................................................................................. 3
3. Prinsip kerja Motor Listrik secara umum ........................................................... 9
4. Audit energi pada Motor Listrik di PT. X .......................................................... 9
A. Pengertian audit energi .................................................................................. 9
B. Tahapan Penelitian ....................................................................................... 10
C. Pengambilan Data ........................................................................................ 11
D. Proses Pengukuran Energi dan Alat Ukur yang Digunakan ................... 12
E. Pengolahan Data ........................................................................................... 13
F. Melakukan Analisis Penggunaan Energi Pada Motor Listrik ................ 16
BAB III HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 18
1. Data dan Pembahasan .......................................................................................... 18
2. Intensitas Energi Listrik Terhadap Produksi .................................................... 20
3. Intensitas Energi Listrik Pada Motor Listrik ID Fan ....................................... 22
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 24
KESIMPULAN .............................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi sebagai kebutuhan pokok manusia dapat diibaratkan sebagai uang,
dimana pemakaiannya haruslah bijaksana, produktif dan efisien. Kita sadari
bahwa sumber energi yang dipakai selama ini seperti minyak bumi, batubara
merupakan energi konvensional dan berfungsi sebagai sumber energi dalam
melakukan aktifitas kehidupan kita, yang mana cadangan sumber energi
sangatlah terbatas. Karena sifat energi yang tidak dapat diciptakan, maka hal
inilah yang mendorong kita untuk mencari alternatif dan jalan keluar untuk
mengamankan penyediaan energi yang diperlukan. Untuk mengamankan
sumber energi dapat dilakukan dengan cara mengembangkan sumber energi
yang bisa diperbarui. Permasalahannya sekarang sumber energi pengganti
belum membuahkan hasil optimal untuk dimanfaatkan menggantikan energi
komersial. Selain hal tersebut harga untuk sumber energi cenderung semakin
meningkat.
Perlu kita sadari apabila sumber energi konvensional habis, gaya hidup
yang biasa kita lakukan dapat berubah drastis jika sumber energi tidak
dikelola dengan hemat dan bijaksana.
Menghemat energi adalah menghemat biaya, meningkatkan daya saing
serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Upaya yang sudah banyak
dilakukan selama ini dalam menghemat energi listrik antara lain dengan
menggunakan :
- Ballast elektronik (Switching system)
- Capasitor bank
- Building Automatic System (HVAC)
Hasil dari pemasangan alat tersebut diatas masih belum maksimal,
bahkan pemakai energi harus membayar mahal untuk infestasi peralatan
tersebut.
Upaya yang dapat dilakukan dalam menghemat energi, salah satunya
adalah dengan melakukan audit energi. Audit energi adalah teknik yang

1
dipakai untuk menghitung besarnya konsumsi energi pada bangunan gedung
dan mengenali cara-cara untuk penghematannya.
Audit energi merupakan aktifitas pemeriksaan berkala untuk mengetahui
ada tidaknya penyimpangan dalam suatu kegiatan penggunaan energi. Audit
energi, juga dapat berguna dalam menelusuri dimana dan berapa energi yang
digunakan, mengidentifikasi kebocoran atau ketidak efisienan energi,
menentukan langkah perbaikannya serta mengevaluasi tingkat kelayakannya.
Sesuai dengan latar belakang pada penelitian ini akan dibahas mengenai
karakteristik beban, kualitas daya terpakai dan alternatif perbaikan di gedung
Politeknik Negeri Malang.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengefisiensikan energi listrik di gedung Politeknik Negeri
Malang?

1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah diperoleh tingkat penghematan konsumsi energi
listrik di gedung Politeknik Negeri Malang dan beberapa cara yang
memungkinkan untuk menghemat energi yang dikonsumsi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Audit Energi pada Generator


Generator adalah suatu sistem yang menghasilkan tenaga listrik dengan
masukan tenaga mekanik. Jadi disini generator berfungsi untuk mengubah
tenaga mekanik menjadi tenaga listrik yang mempunyai prinsip kerja sebagai
berikut:
“Bilamana rotor diputar maka belitan kawatnya akan memotong gaya-gaya
magnit pada kutub magnit, sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan dasar
inilah timbullah arus listrik, arus melalui kabel/kawat yang ke dua ujungnya
dihubungkan dengan cincin geser. Pada cincin-cincin tersebut menggeser
sikat-sikat, sebagai terminal penghubung keluar.“

2.2 Jenis Generator


Berdasarkan tegangan yang dibangkitkan generator dibagi menjadi 2 yaitu :
2.1 Generator Arus Bolak-Balik (AC)
Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana tegangan yang
dihasilkan (tegangan output) berupa tegangan bolak-balik. Generator
Arus Bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator, generator AC
(alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron
karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan
magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan
putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan
yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat
dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tiba-tiba
mengikuti kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan
jala-jala.

3
Rangkaian Ekivalen Generator AC

Berdasarkan sistem pembangkitannya generator AC dapat dibagi menjadi 2 yaitu


:
1. Generator 1 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya hanya terdiri dari satu
kumpulan kumparan yang hanya dilukiskan dengan satu garis dan dalam
hal ini tidak diperhatikan banyaknya lilitan. Ujung kumparan atau fasa yang
satu dijelaskan dengan huruf besar X dan ujung yang satu lagi dengan
huruf U.
2. Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan
kumparan yang mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan
fasa. Jadi pada statornya ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda
U – X; lilitan fasa yang ke dua ujungnya diberi tanda dengan huruf V – Y
dan akhirnya ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W –
Z.

Konstruksi Generator Arus Bolak-balik

Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu 1)
stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolakbalik, dan (2)
rotor, yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang
menginduksikan ke stator. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat
dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal
dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan
ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan
lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan
tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub
dengan celah udara sama rata (rotor silinder).

4
Prinsip Kerja Generator AC

Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang


menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang
berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak
listrik. Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa
tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut
bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya.
Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa
terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan
arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan
arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah
menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku
apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan.

Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan
magnet dibuat diam dan medan magnet berputar.
Besar tegangan generator bergantung pada :

1. Kecepatan putaran (N)

2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)

3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)

3. Konstruksi Generator

Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan
frekuensi dari ggl yang dibangkitkan.

Eksitasi Generator ACSistem eksitasi secara konvensional dari sebuah generator


arus bolak-balik terdiri atas sumber arus searah yang dihubungkan ke

5
medan generator ac melalui cincin-slip dan sikat-sikat. Sumber dc biasanya
diperoleh dari generator arus searah yang digerakkan dengan motor atau
penggerak mula yang sama dengan penggerak mula generator bolak-balik.
Setelah datangnya zat padat, beberapa sistem eksitasi yang berbeda telah
dikembangkan dan digunakan. Salah satunya adalah daya diambil dari
terminal generator ac, diubah ke daya dc oleh penyearah zat padat dan
kemudian dicatu ke medan generator ac dengan menggunakan cincin-slip
konvensional dan sikat-sikat. Dalam sistem serupa yang digunakan oleh
generator dengan kapasitas daya yang lebih besar, daya dicatukan ke
penyearah zat padat dari lilitan tiga fase terpisah yang terletak diatas alur
stator generator. Satu-satunya fungsi dari lilitan ini adalah menyediakan
daya eksitasi untuk generator. Sistem pembangkitan lain yang masih
digunakan baik dengan generator sinkron tipe kutub-sepatu maupun tipe
rotor-silinder adalah sistem tanpa sikat-sikat, yang mana generator ac kecil
dipasang pada poros yang sama sebagai generator utama yang digunakan
untuk pengeksitasi. Pengeksitasi ac mempunyai jangkar yang berputar,
keluarannya kemudian disearahkan oleh penyearah dioda silikon yang juga
dipasang pada poros utama. Keluaran yang telah disearahkan dari
pengeksitasi ac, diberikan langsung dengan hubungan yang diisolasi
sepanjang poros ke medan generator sinkron yang berputar. Medan dari
pengeksitasi ac adalah stasioner dan dicatu dari sumber dc terpisah. Berarti
tegangan yang dibangkitkan oleh generator sinkron dapat dikendalikan
dengan mengubah kekuatan medan pengeksitasi ac. Jadi sistem
pengeksitasi tanpa sikat tidak menggunakan komutator yang akan
memperbaiki keandalan dan menyederhanakan pemeliharaan umum.
Karakteristik

Karakteristik motor ac Harga lebih murah. Pemeliharaannya lebih mudah. Ada


berbagai bentuk displai untuk berbagai lingkungan pengoperasian.
Kemampuan untuk bertahan pada lingkungan pengoperasian yang keras.
Secara fisik lebih kecil dibandingkan dengan motor dc dari HP yang sama.
Biaya perbaikan lebih murah. Kemampuan untuk berputar pada kecepatan
di atas ukuran kecepatan kerja yang tertera di nameplate.

2. 2. Generator Arus Searah (DC)


Generator arus searah yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan
output) berupa tegangan searah, karena didalamnya terdapat sistem penyearahan yang
dilakukan bisa berupa oleh komutator atau menggunakan dioda. Generator DC
dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau
penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:

1. Generator penguat terpisah


2. Generator shunt
3. Generator kompon

6
Gambar rangkaian Generator DC

1. Konstruksi Generator DC Pada umumnya generator DC dibuat dengan


menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital,
proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah
generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar berikut menunjukkan gambar
potongan melintang konstruksi generator DC.

Konstruksi Generator DC

7
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan
bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka
motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor
terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat
arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator
harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang
yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan
noda bekas sikat arang.

2. Prinsip kerja Generator DC

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:

• dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.


• dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada


Gambar 2 dan Gambar 3:

Gbr2. Pembangkitan Tegangan Induksi


Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan
medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan
induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti
Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara
maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan
menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan
magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut
daerah netral.

Gbr3.Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator

8
Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga
dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC
(arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan
komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC
dengan dua gelombang positif.
• Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah
komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.
• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan
banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).

Karakteristik motor dc Torsi tinggi pada kecepatan rendah. Pengaturan kecepatan bagus’
pada seluruh rentang (tidak ada low-end cogging). Kemampuan mengatasi beban-Iebih
lebih baik. Lebih mahal dibandingkan motor ac. Secara fisik lebih besar dibandingkan
dengan motor ac untuk HP yang sama. Pemeliharaan dan perbaikan yang diperlukan
lebih rutin.

3 Prinsip kerja Motor Listrik secara umum

Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya sama untuk semua jenis motor secara
umum :

 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya


 ika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar
kumparan.
 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

4 Audit energi pada Motor Listrik di PT. X


A. Pengertian audit energi
Menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN) definisi dari audit energi adalah
proses evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi peluang penghematan energi

9
serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna energi dan pengguna
sumber energi dalam rangka konservasi energi. (SNI 6196:2011).
jadi, sederhananya tujuan dari audit energi adalah bagaimana mengidentifikasi
dan melihat peluang efisiensi atau penghematan energi tanpa mengurangi kwalitas
pengunaan energi itu sendiri, mengingat tingkat kebutuhan energi setiap saatnya
mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
B. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian adalah untuk memperoleh masukan-masukan dan menunjang
tentang permasalah yang akan diteliti. Gambar 4 merupakan langkah-langkah
penelitian, dimana pada tahap pertama dilakukan studi literature, kemudian
pengambilan data di industri, data desain, data aktual dan jam pelayanan, serta
pengolahan data industry. Selanjutnya perlu dilakukan perhitungan intensitas
energi untuk penggunaan motor listrik, kwh/hari, kwh/bulan, kwh/tahun.
Kemudian dilakukan analisis penggunaan energi listrik pada mesin listrik,
prosentase faktor beban dan prosentase efisiensi. Akhirnya perlu diindentifikasi
peluang penghematan energi listrik pada mesin listrik dan diperoleh penghematan
energy dan studi kelayakan serta usulan perbaikan.

10
Gambar 4. Diagram alir penelitian

C. Pengambilan Data
Pengambilan data merupakan langkah awal untuk mengetahui berapa kebutuhan
energi yang diperlukan sebelum melakukan pengolahan data. Proses pengambilan
data ini terbagi dua, yaitu:

1) Pengambilan data desain.


Pengambilan data desain merupakan data-data yang diperlukan sebelum
melakukan pengukuran, seperti data sistem elektrikal, name plate boiler
dan motor dan data – data lain yang mendukung untuk melihat profil
penggunaan energi listrik.
2) Pengambilan data actual
Pengambilan data aktual merupakan data – data hasil pengukuran atau data
aktual penggunaan energi. Pengambilan data ini dilakukan setelah
mempelajari data desain dan untuk mengetahui berapa energi sebenarnya
yang digunakan untuk melakukan produksi. Pengukuran ini dilakukan
selama satu minggu sebagai acuan untuk melihat penggunaan energi
selama satu bulan. Data – data yang di dapat dari pengukuran dari
lapangan adalah sebagai berikut :
 Data beban Listrik
 Total data Pemakaian beban

Pengukuran data aktual menggunakan beberapa alat ukur untuk


mengetahui besarnya daya yang digunakan, yaitu:
1. Logger
2. Klem Ampere
3. Volt meter
4. Tacaho meter
5. Termo kopel

11
3) Data Desain Motor Listrik

Data desain merupakan data motor listrik yang digunakan sebagai berikut :

1. Motor listrik ID Fan

Daya design motor (kW) : 37 kW

Arus (I) : 52,01 Amp

Daya : 29,06 Kw

Cos φ : 0,85

Tegangan : 380 Volt

Putaran motor : 1465 rpm

2. Motor listrik FD Fan

Daya design motor (kW) : 7,5kW

Arus (I) : 5,93kW

Daya : 10,62Amp

Cos φ : 0,85

Tegangan : 380 Volt

Putaran motor : 1435 rpm

D. Proses Pengukuran Energi dan Alat Ukur yang Digunakan

Pengukuran energi pada motor listrik (induce draft fan, force draft fan) digunakan
alat ukur clamp-on.

12
Gambar 5 Hioki 3286-20 Clamp-onPowerHitester (Hioko Ltd)

Gambar 5 merupakan alat ukur clamp-on yang digunakan untuk mengukur


parameter sebagai berikut:

 Tegangan: 150 V sampai dengan 600 V, 3 jarak antara.


 Arus : 200 A atau 1000 A, 2 jarak antara
 Tegangan / arus puncak
 Daya efektif/reaktif/ nyata (satu-fase atau 3- fase); 30 kW sampai
dengan 1200 kW, 14 pola
 Faktor daya.
 Sudut fase.
 Frekuensi.
 Fase deteksi (3- fase)
 Tegangan /tingkatan arus harmonis (mencapai 20 tingkat).

E. Pengolahan Data
Setelah mendapatkan data, maka dilakukan pengolahan dari data yang telah
didapat. Pengolahan data ini dilakukan untuk pengetahui profil penggunaan
energi yang sebenarnya. Mengetahui berapa intensitas kebutuhan energi dan apa
saja peluang penghematan energi yang mungkin dilakukan dengan melihat
intensitas kebutuhan energi, analisis kerja dari motor listrik dan identifikasi
peluang penghematan yang dapat dilihat pada pengolahan data (Soenaryo, 2003).

Intensitas kebutuhan energi listrik

13
 Mesin Produksi

Pada mesin produksi ini dilakukan konservasi energi untuk mengetahui besarnya
energi listrik yang digunakan untuk melakukan produksi, yang bertujuan agar
mempermudah pengontrolan penggunaan energi listrik dalam melakukan
produksi.Perhitungan intensitas kebutuhan energi (IKE) dilakukan dengan
perbandingan antara penggunaan energi rata- rata perbulan dengan hasil produksi
perbulan seperti ditunjukan pada persamaan 1.

IKE = kWh rata2/jml produksi (1)

 Penggunaan Motor Listrik

Pada penggunaan listrik ini dilakukan konservasi energi untuk mengetahui


besarnya penggunaan energi listrik dengan memperhatikan perilaku beban dan
pembebanan pada motor listrik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah motor
sudah maksimal bekerja dalam sistem atau belum, sehingga kita dapat
mengeluarkan suatu rekomendasi untuk membuat sistem dapat bekerja lebih
efisien, efektif dan tepat guna.

Perhitungan intensitas kebutuhan energi (IKE) listrik dilakukan dengan pesamaan


(1).

kWh/hr = Pak x t (2)

Dengan :
Pak = Daya aktual hasil pengukuran (kW)
t = Waktu penyalaan (jam)
Dari persamaan (2) dihasilkan penggunaan energi per hari, maka dengan
persamaan diatas bisa kita peroleh besarnya energi per bulan seperti ditunjukan
pada persamaan (3).
kWh/bln = kWh/hr x jumlah hari penyalaan (3)

14
Dari persamaan (3) dengan cara yang sama , maka didapat penggunaan energi per
tahun ditunjukan pada persamaan (4).

dengan mengetahui data tersebut maka besar efisiensi motor listrik dapat
digunakan dengan persamaan berikut :

kWh/thn = kWh/bln x jumlah bulan penyalaan (4)

15
F. Melakukan Analisis Penggunaan Energi Pada Motor Listrik

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui peluang – peluang yang mungkin


dilakukan untuk menghemat penggunaan energi listrik pada motor . Pada analisis
merupakan perbandingan antara konsumsi energi yang digunakan pada dengan
konsumsi energi yang di hasilkan atau dapat dilihat pada persamaan 5 sampai 8
sedangkan analisa motor listrik merupakan perbandingan energi listrik aktual
yang dikonsumsi dengan penggunaan energi listrik yang diusulkan. Energi listrik
yang dilakukan merupakan perhitungan konsumsi energi dengan memperbaiki
sistem pengopersian motor listrik yang digunakan.

Motor listrik merupakan pendukung proses produksi. Sedangkan motor listrik


yang berfungsi sebagai pendukung proses produksi adalah ID fan dan FD fan

 Motor listrik

Setelah mendapatkan data, maka dilakukan pengolahan dari data yang telah
didapat. Pengolahan data ini dilakukan untuk pengetahui profil penggunaan energi
yang sebenarnya.Mengetahui berapa intensitas kebutuhan energi dan apa saja
peluang penghematan energi yang mungkin dilakukan dengan melihat intensitas

16
kebutuhan energi, analisis kerja dari motor listrik dan identifikasi peluang
penghematan yang dapat dilihat pada pengolahan data.

Identifikasi Peluang Penghematan Energi

Identifikasi peluang penghematan energi listrik ini merupakan cara mencari


peluang – peluang penghematan yang mungkin untuk dilakukan dengan tidak
mengurangi kualitas produksi. Menjaga kualitas produksi bisa dilakukan dengan
memperhatikan kebutuhan daya saat operasi serta besar pembebanan per satuan
waktu sebagai referensi kerja sistem. Sehingga akan didapat sebuah rekomendasi
perbaikan sistem dengan penggunaan energi listrik yang lebih efektif serta efisien
(ILMTA, 2008).

Besarnya penghematan energi yang dihasilkan dengan merubah kerja sistem dari
motor akan sangat berpengaruh pada penggunaan energi listrik itu sendiri.
Penghematan energi yang dihasilkan dalam bentuk persentase daya yang
digunakan kemudian dikonversi kedalam kWh per hari, bulan dan tahun.

Perhitungan pesentase ditentukan dari ketentuan peralatan yang digunakan untuk


memperbaiki sistem pengoperasian.

Besarnya selisih daya yang dihasilkan ditunjukan seperti persamaan


(7).

ΔP = % ΔP x Pmax (7)

Dengan :

ΔP = Daya yang di reduksi (kW)

%ΔP = Daya yang di reduksi berdasarkan ketentuan sistem (%)

Pmax = Daya maksimum hasil pengukuran (kW)

Setelah didapat besar selisih daya yang dihasilkan, maka besarnya energi yang
dihemat pun didapatkan dengan menggunakan persamaan (2) sampai (5) dan

17
untuk mendapatkan berapa besar biaya yang dihemat di hitung dengan persamaan
(8) dengan asumsi 1 kWh adalah Rp 600,-.

Penghematan (Rp) = kWh x Rp 600,- (8)

BAB III
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Data dan Pembahasan


Pola Penggunaan Energi
Distribusi penggunaan energi listrik pada proses produksi, daya listrik terpasang
PT X Sidoarjo adalah sebesar 3x197 kVA. Beroperasi dengan menggunakan 3
unit trafo dengan kapasitas 197 kVA yang didistribusikan secara radial guna
mensuplai seluruh kebutuhan listrik untuk proses produksi dan penerangan. Pada
sistem distribusi listriknya digunakan 1 unit generator set berkapasitas 500 kVA
berfungsi sebagai emergency power PLN hanya untuk penerangan darurat saja.
Untuk mengetahui karakteristik beban total dan pada peralatan utilitas dilakukan
pengukuran pada peralatan yang mengkonsumsi energi listrik besar dan berfungsi
sangat dominan serta memiliki peluang penghematan penggunaan energi terhadap
jalannya proses produksi.Pada PT X dilakukan pengukuran pada incoming 380 V
dan feeder lainnya guna mendapatkan profil beban atas penggunaan energinya
selama 20 jam (Hakim, 2009.).

18
Berdasarkan Tabel 1, evaluasi data penggunaan energi total untuk sumber energi
yang dipakai yakni sumber energi listrik dari PLN pada bulan januari 2011 sampai
dengan Oktober 2011, terlihat bahwa penggunaan energi untuk konsumsi listrik
PLN tiap bulannya relatif meningkat puncak konsumsi terbesar terjadi pada bulan
Agustus 2011 yakni sebesar 155.687,8 kWh (setara dengan 133.891,51 Mcal).
Sedangkan penggunaan energi listrik terkecil terjadi pada Bulan September 2011
yakni sebesar 110.475 kWh (setara dengan 95.008,5 Mcal). Penggunaan batu bara
terbesar terjadi pada bulan Oktober 2011 sebesar 876.824 kg (setara dengan
4647,17 Mcal) dan yang terendah terjadi pada bulan 456.820 kg (setara dengan
2.421,15 Mcal).

Gambar 6 . Grafik penggunaan energi listrik 10 bulan terakhir terhadap


biaya listrik

19
Pada Gambar 6 dapat dijelaskan bahwa distribusi penggunaan energi primer
hanya energi listrik PLN yang digunakan untuk seluruh supply energi peralatan
utama proses produksi dan utilitas pendukung proses utama. Penggunaan total
energi pada periode Bulan Januari 2011 sampai dengan Oktober 2011 berfluktuasi
pada setiap bulannya. Hal ini sesuai dengan data produksi yang juga berfluktuasi
pada setiap bulan. Fluktuasi penggunaan total energi terhadap produksi ini, atau
yang dapat kita sebut sebagai intensitas energi akan di bahas lebih jauh pada
bagian lain di laporan ini.

Gambar 7. Profil penggunaan energi listrik (incoming 380V)

Load profile penggunaan energi listrik untuk incoming 380 kV pada kondisi
prduksi dapat dilihat pada Gambar 7, diambil dari pengukuran pada tanggal 2
November 2011, terlihat bahwa rata-rata penggunaan energi listrik sebesar 396
kW (430,95 kVA) dengan cosφ 0,96. Beban maksimum berdasarkan hasil
pengukuran didapatkan sebesar 407,25 kW (436,5 kVA) dengan faktor daya
mencapai 0,95. Hasil evaluasi pengukuran penggunaan energi listrik untuk
incoming 380 V pada kondisi beban puncak (WBP) terjadi penurunan penggunaan
daya. Hal ni terkait

dengan aturan dari PLN yang membatasi penggunaan daya pada saat
waktu beban puncak berada pada posisi rata-rata penggunaan energi listrik
sebesar 387,31 kW (371,82 kVA) dengan cosφ 0,96.

2. Intensitas Energi Listrik Terhadap Produksi

20
Intensitas energi total (Mcal/Ton) dihitung berdasarkan total penggunaan
energi dalam hal ini energi listrik dan Batu bara yang dikonversikan dalam
satuan Mcal terhadap total produksi (Ton) dan dalam satuan Mcal/Ton.
Perhitungan intensitas energi bulan Januari :
IKE = kWh
rata2/jml
produksi

=115.2079
kWh/Ton

Hasil perhitungan Intensitas energi total pada periode Bulan Januari 2011
sampai dengan September 2011 dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini.

Berdasarkan Tabel 1, Evaluasi data penggunaan energi total untuk sumber yang
dipakai, yakni sumber energi listrik dari PLN pada bulan Januari 2011 hingga
September 2011 mengalami fluktuasi. Nilai intensitas energi (kWh/Ton)

21
maksimum didapatkan sebesar Dapat dijelaskan dari gambar 6 nilai intensitas
energi (Mcal/Ton) untuk perioda bulan Januari 171,6 kWh/Ton, rata – rata
135,12 kWh/Ton dan minimum 115,2 kWh/Ton. Fluktuasi energi ini
mengindikasikan ketidakseimbangan atau kurang efektif manajemen penggunaan
energi pada proses produksi.

3. Intensitas Energi Listrik Pada Motor Listrik ID Fan

Gambar 8. Grafik Profil Energi Listrik Pada ID Fan

Profile penggunaan energi listrik pada ID Fan pada kondisi prduksi dapat dilihat
pada Gambar 8, diambil dari pengukuran terlihat bahwa penggunaan energi listrik
maksimum sebesar 29,06 kW dengan cosφ 0,85 dan energi listrik minimum
sebesar 13,04 kW Jadi penggunaan energi pada motor listrik ID Fan berfliktuasi
tiap jamnya tergantung beban yang di masukan.

Gambar 9. Grafik Profil Energi Listrik Pada FD Fan

Profile penggunaan energi listrik pada FD Fan pada kondisi produksi dapat dilihat
pada Gambar 9, diambil dari pengukuran terlihat bahwa penggunaan energi listrik
maksimum sebesar 5,93 kW dengan cosφ 0,85 energi listrik minimum sebesar
3,78 kW Jadi penggunaan energi pada motor listrik FD Fan berfliktuasi tiap
jamnya tergantung kebutuhan beban yang di masukan.

22
Dari Tabel 3 didapat total penghematan yang dihasilkan adalah 4,95% bila
dirupiahkan sekitar Rp 28.617.696,-/bln atau Rp 343.412.352,-/thn. Rata – rata
lama investasi adalah 19,67 bulan dengan investasi kembali paling lama 24 bulan.

23
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari analisa yang telah dilakukan oleh penulis dalam laporan tugas akhir ini serta
pengamatan yang penulis lakukan selama analisis penggunaan energi di PT X
Sidoarjo, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Besarnya intensitas kebutuhan energi listrik untuk produksi adalah 115,21


kWh/Ton, dengan derajat deviasi 22,99.
2. Intensitas kebutuhan energi listrik terdapat pada induce draft fan dan forced
draft fan. IKE pada ID fan adalah 20923,2 kWh/bln, FD fan adalah 4269,6
kWh/bln.
3. Besar pembebanan ID fan dan FD fan berada di range 75% - 80%.
4. Perbaikan sistem yang direkomendasikan adalah dengan menggunakan
variable speed drive (VSD) di ID fan dihasilkan penghematan energi sebesar
0,60% terhadap daya total atau 5918,40 kWh/bulan bila dirupiahkan adalah Rp
3.551.040,-/bulan dan FD fan dihasilkan penghematan energi sebesar 0,33%
terhadap daya total atau 3240 kWh/bulan bila dirupiahkan adalah Rp
1.952.640,-/bulan dan dari total pemakaian daya total.
5. Perbaikan sistem yang direkomendasikan adalah dengan menggunakan
economize dihasilkan penghematan energi sebesar 4,02% atau 33.991,2
kWh/bulan bila dirupiahkan adalah Rp 23.114.016,-/bulan dari pemakaian
daya total.
6. Total penghematan energi listrik adalah 4,95% atau sama dengan 43.149,6
kWh/bulan, bila dirupiahkan sama dengan Rp.28.617.696,-/bulan.
7. Lama waktu investasi kembali dengan memperbaiki system penggunaan
beban adalah rata-rata selama 19,67 bulan dengan investasi kembali paling
lama 24 bulan dan paling cepat 15 bulan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Iwan Abdul Malik, Nasrun Hariyanto, Syahrial. 2013. Analisis Penghematan


Energi Motor Listrik di PT. X, online. (Diunduh 1 Mei
2017,(http://jurnalonlineinstitutteknologi Nasional/analisis-penghematan-
energi-motor-listrik-diptx)

Anonim. 2015. Prinsip Kerja Motor Listrik, online. (diunduh 1 Mei 2017,
(http://zonaelektro.net/motor-listrik/).

Anonim. 2015. Pengertian Audit Energi dan Konservasi Energi, online. (diunduh
1 Mei 2017, (http://www.blogteknisi.com/2015/11/pengertian-audit-energi-
dan-konservasi-energi.html).

25

Vous aimerez peut-être aussi