Vous êtes sur la page 1sur 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh kembang adalah semua aspek kemajuan yang dicapai manusia


sejak konsepsi hingga dewasa. Pertumbuhan merupakan aspek fisik karena
perbanyakan sel (dalam cm atau kg), sedangkan perkembangan merupakan
bertambahnya ketrampilan dan fungsi yang kompleks (akibat maturasi dan
diferensiasi) (NurFaizah, 2008).
Proses tumbuhkembang anak dapat berangsung secara alamiah, tetapi
proses tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada
masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan
kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaransosial, emosional, dan
intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan
berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk
padamasaini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan dan
stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak
akan optimal bila interaksi diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada
berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan
(Nia Karina, 2006).
Pertumbuhan masa prasekolah pada anak yaitu pada pertumbuhan
fisik,khususnya berat badan mengalami kenaikan rata-rata pertahunnya adalah
2 kg,kelihatan kurus, akan tetapi aktivitas motoriknya tinggi, dimana sistem
tubuhsudah mencapai kematangan, seperti berjalan, melompat, dan lain-
lain.Sedangkan pada pertumbuhan tinggi badan anak kenaikannya rata-rata
akanmencapai 6,75-7,5 cm setiap tahunnya (Hidayat, 2009). Perkembangan
merupakan proses yang tidak akan berhenti. Masa prasekolah merupakan fase
perkembangan individu dapat usia 2-6 tahun, perkembangan pada masa ini
merupakan masa perkembangan yang pendek tetapi merupakan masa yang
sangat penting (Fikriyanti, 2013). Hal tersebut yang membuat penulis tertarik
untuk mempelajari asuhan keperawatan tubuh kembang anak usia prasekolah
di TK AL Mujahidin wilayah kerja Puskesmas Srondol.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk memberikan asuhan keperawatan anak dengan masalah tumbuh
kembang di TK Mujahidin wilayah kerja Puskesmas Sronndol.
1. Tujuan khusus

a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan anak


dengan Masalah tumbuh kembang

b. Mahasiswa mampu melakukan analisa data dan menegakkan diagnosa


keperawatan pada asuhan keperawatan anak dengan masalah tumbuh
kembang

c. Mahasiswa mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan


anak dengan masalah tumbuh kembang

d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi tindakan asuhan


keperawatan anak dengan masalah tumbuh kembang

e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan


anak dengan masalah tumbuh kembang.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN
A. Data Demografi
1. Klien/Pasien
b. Tanggal pengkajian : 29 November 2016
c. Identitas
 Nama : An. Z
 Tanggal lahir/umur : 17 November 2012 / (4 th, 0 bulan,
0 minggu, 3 hari)
 Jenis kelamin :P
 Agama : Islam
 Suku : Jawa
2. Orang Tua/ Penanggung Jawab
a. Nama Ayah : Tn. O
b. Usia Ayah : 28 tahun
c. Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
d. Nama Ibu : Ny. A
e. Usia Ibu : 26 tahun
f. Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
g. Hubungan dengan klien : Orang tua kandung
h. Suku : Jawa
i. Agama : Islam
j. Alamat : Srondol Kulon Rt/Rw (02/10)
k. No. telepon : 089635268xxx
B. Riwayat Klien
1. Riwayat penyakit klien sebelumnya :
Status kehamilan G1P1A0. Ibu klien mengatakan Klien pernah di
rawat jalan karena mengalami sakit TB Paru pada saat usia 3 tahun
dan menjalani terapi obat TB selama beberapa bulan. Saat ini klien
sudah tidak pernah mengalami keluhan sakit TB kembali.
2. Riwayat kehamilan (ANC, masalah kesehatan selama
kehamilan, dll) :
Ibu klien mengatakan pada saat hamil, Ibu klien rutin
memeriksakan kehamilannya di bidan maupun di Puskesmas
terdekat minimal 1 bulan sekali. Ibu mengatakan, mengalami
keluhan mual hingga usia kehamilan 8 bulan, namun hal tersebut
tidak sampai mempengaruhi janin yang ada dalam kandungan.
3. Riwayat persalinan (jenis persalinan, penolong persalinan,
apgar skor, penyulit persalinan,dll):
Ny. A melahirkan secara normal dengan usia kehamilan ±36
minggu (9 bulan) dan persalinan dibantu oleh bidan. Ny. A
melahirkan seorang bayi perempuan (klien) dengan berat 2800
gram, dan panjang 48 cm. Ny. A mengatakan bayi langsung
menangis setelah di lahirkan.
4. Riwayat imunisasi (lengkapi)
 Hepatitis B I v BCG
 Hepatitis B II v Hepatitis B III
 Polio I v Polio II
 Polio III v Polio IV
 DPT I v DPT II
 DPT III v Campak
Ibu klien mengatakan bahwa klien sudah mendapatkan imunisasi
lengkap
5. Riwayat alergi :
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak memiliki alergi apapun,
baik terhadap makanan, minuman, obat-obatan maupun benda
tertentu di sekitarnya.
6. Riwayat pemakaian obat-obatan :
Ibu klien mengatakan riwayat pemakaian obat klien sebatas obat
yang diresepkan dokter ketika berobat ke puskesmas, seperti obat
batuk & pilek dan berhenti mengkonsumsi jika sakit sudah sembuh
(tidak di konsumsi secara terus menerus).
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Riwayat penyakit dalam keluarga:
Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat sakit dalam keluarga
baik itu hipertensi, diabetes, jantung maupun sakit yang lain.
b. Genogram

Keterangan gambar :
: laki-laki : klien
: perempuan : meninggal
: tinggal dalam satu rumah
c. Hasil Pengkajian Keluarga
Klien (48 bulan) merupakan anak pertama dari pasangan Tn.
O (28 tahun) dan Ny. A (26 th) yang bertempat tinggal di
Srondol Kulon (02/10). Ayah klien atau Tn. O bekerja
sebagai wiraswasta dan ibu klien yaitu Ny. A bekerja sebagai
ibu rumah tangga. Ibu klien mengatakan saat ini tinggal
dengan mertua dan dalam satu rumah berjumlah sebanyak 5
orang. Pada saat di rumah, klien di asuh oleh Ny. A dan
terkadang juga oleh neneknya. Ny. A mengatakan bahwa
dalam keluarga baik keluaraga Ny. A maupun dari pihak
suami tidak memiliki riwayat penyakit keturunan baik itu
hipertensi, diabetes, jantung, dan lain – lain.
8. Pengkajian tumbuh kembang (Lampirkan Format Denver II
atau KPSP)
a. Motorik halus :
Ibu klien mengatakan bahwa klien sudah bisa membuat gambar
lingkaran, menulis angka 1 – 10. Hasil pengkajian dengan KPSP
menunjukkan bahwa klien mampu membuat lingkaran sesuai
dengan instruksi yang diberikan oleh perawat. Selain itu Klien
juga mampu menyusun balok – balok sebanyak 8 buah tanpa
menjatuhkan salah satu balok yang di berikan.
b. Motorik kasar :
- Duduk : 6 bulan
- Merangkak : 8 bulan
- Berdiri : 11 bulan
- Berjalan : 12 bulan
- Berdasarkan pengkajian dengan KPSP didapatkan bahwa
klien mampu melompati kertas dengan kedua kaki di angkat
secara bersamaan dan tanpa di dahului lari. Klien juga
mampu menirukan gaya yaitu berdiri dengan 1 kaki selama
> 2 detik. Selain itu, ibu klien juga mengatakan bahwa
Klien sudah bisa bersepeda roda 3.
c. Bahasa :
Ibu klien mengatakan bahwa klien sudah mulai menirukan kata -
katapada saat berusia ± 5 bulan. Saat itu Klien mampu
mangucapkan “ma” “be” dan mulai mengoceh saat berusia 7
bulan. Hasil pengkajian dengan KPSP menunjukkan bahwa
Klien mampu menyebutkan nama lengkapnya dengan benar,
anak mampu di mengerti saat di ajak berkomunikasi dan mampu
memahami perintah.
d. Personal sosial :
Ibu klien mengatakan bahwa klienmerupakan anak yang agak
pemalu terhadap orang yang baru pertama kali kenal, namun
jika sudah kenal klien tidak merasa malu lagi dan mau bermain
dengan antusias. Ibu klien mengatakan saat bermain dengan
temannya di rumah klien mampu bermain petak umpet maupun
ular naga. Berdasarkan hasil pengkajian dengan KPSP
didapatkan bahwa klien mampu memakai baju sendiri, namun
sedikit kesulitan untuk baju yang berkancing. Selain itu tampak
klien mampu mengunakan sepatu dan sandal secara mandiri.
Klien juga sudah bisa mencuci tangan secara mandiri setelah
makan tanpa harus di dampingi.
e. Reflek primitif (Neonatus)
Ibu klien mengatakan pada saat bayi, klien menyusu dengan
baik. Saat jari telunjuk di dekatkan di pipi klien, klien tampak
bereaksi membuka mulut dan menoleh ke arah jari yang di
tempelkan.
C. Hasil Pemeriksaan Antopometri
1. Berat badan : 16 kg
2. Tinggi badan : 110 cm
3. Lingkar kepala : 50 cm
Kuesioner Praskrining untuk Anak usia 48 bulan
No Pemeriksaan Perkembangan Ya Tidak
1 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga Gerak Kasar 
sejauh sedikitnya 3 meter ?
2 Setelah makan, apakah anak mencuci dan Sosialisasi & 
mengeringkan tangannya dengan baik sehingga kemandirian
anda tidak perlu mengulanginya?
3 Suruh anak berdiri dengan satu kaki Gerak Kasar 
berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan
beri kliennda kesempatan melakukan 3 kali.
Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan
dalam waktu 2 detik atau lebih ?
4 Letakkan selembar kerta seukuran buku (kertas Gerak Kasar 
HVS) di lantai.
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini
dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa di dahului lari?
5 Jangan membantu anak dan jangan menyebut Gerak Halus 
lingkaran. Suruh anak menggambar seperti
contoh ini di kertas kosong yang tersedia.
Dapatkah anak menggambar lingkaran?

6 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu Gerak Halus 


persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan
kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran
2.5 – 5 cm.
7 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular Sosialisasi & 
naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain kemandirian
dan mengikuti aturan bermain?
8 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, Sosialisasi & 
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa dibantu? kemandirian
(tidak termasuk memasang kancing, gesper atau
ikat pinggang)
9 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya Bicara & bahasa 
tanpa di bantu? Jawab TIDAK jika ia hanya
menyebut bagian namanya atau ucapannya sulit
di mengerti.

II. ANALISA TUMBUH KEMBANG


Setelah dilakukannya skrining tumbuh kembang pada An. Z (48 bulan)
dengan menggunakan kuesioner KPSP didapatkan hasil yaitu:
1. Perintah pertama klien diperintah untuk menirukan gambar lingkaran
di kertas tanpa bantuan.
Hasilnya klien dapat melakukan perintah dengan baik.
2. Perintah kedua klien diajak menyusun kubus balok kubus.
Hasilnya klien mampu melakukan perintah.
3. Perintah ketiga yaitu klien perintahkan untuk menyebutkan nama
lengkapnya secara mandiri tanpa di bantu.
Hasilnya klien mampu menyebutkan nama lengkapnya secara mandiri.
4. Perintah keempat klien diperintah untuk berdiri dengan satu kaki
berpegangan selama 2 detik.
Hasilnya klien dapat mempraktikan berdiri dengan 1 kaki selama > 2
detik.
5. Perintah kelima klien diminta untuk melompati kertas dengan kedua
kaki secara bersamaan tanpa di dahului lari.
Hasilnya klien mampu melompati kertas tersebut dengan kedua kaki
secara bersamaan.
6. Perintah keenam yaitu klien diperintah untuk memakai jaket secara
mandiri tanpa di bantu, serta klien diperintah untuk melepas dan
memakai sandal yang digunakan secara mandiri.
Hasilnya yaitu klien mampu memakai jaket, melepas dan memakai
sandal secara mandiri. Ibu klien mengatakan bahwa klien mampu
menggunakan baju dan celana secara mandiri namun masih agak
kesulitan untuk baju yang berkancing.
7. Perintah ketujuh klien diperintah untuk mencuci tangan secara
mandiri.
Hasilnya klien mampu mencuci tangan secara mandiri namun saat
mengeringkan tangan, klien mengusapkan tangan pada baju.
8. Perintah kedelapan klien diperintah untuk mempraktikan bermain ular
naga, petak umpet dan permainan lain.
Hasilnya ibu klien mengatakan saat di rumah klien biasanya bermain
ular naga bersama dengan teman- temannya.
9. Perintah kesepuluh klien mengayuh sepeda roda tiga sejauh 3 meter.
Hasilnya ibu klien mengatakan bahwa dirumah, klien sudah bisa
menggunakan sepeda roda tiga.

III. HASIL
1. Motorik kasar
- Anak sudah mampu melompati kertas
- Anak sudah mampu mengayuh sepeda roda tiga sejauh 3 meter
- Anak mampu berdiri dengan satu kaki berpegangan selama > 2 dt
2. Motorik halus
- Anak mampu menggambar lingkaran.
- Anak mampu menyusun kubus kubus
3. Bahasa
- Anak mampu menucapkan nama lengkapnya secara mandiri.
4. Personal sosial
- Anak mengenakan jaket, kaos kaki dan sandal secara mandiri
- Anak mampu mencuci tangan secara mandiri setelah makan saat
dirumah
- Anak mampu bermain ular naga bersama teman – temannya saat di
rumah
BAB V
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa tumbuh kembang pada An. Z
(48 bulan). Klien merupakan siswa TK Al Mujahidin Wilayah Cakupan
Puskesmas Srondol. Setelah dilakukan pemeriksaan perkembangan menggunakan
KPSP pada anak usia 48 bulan, didapatkan hasil bahwa perkembangan anak
sesuai dengan tahap perkembangan, hasil jawaban “ya” yang diperoleh adalah 9.
Hasil pemeriksaan KPSP menunjukkan bahwa perkembangan motorik kasar,
motorik halus, bahasa dan personal social sesuai dengan tahap perkembangan usia
anak 48 bulan.

Anak prasekolah termasuk dalam tahap perkembangan inisiatif dan rasa


bersalah (Wong, 2008). Pada tahap ini anak mulai mencari pengalaman baru
secara aktif. Apabila anak menapat dukungan dari orang tuanya untuk
mengekplorasikan keingintahuannya maka anak akan mengambil inisiatif untuk
suatu tindakan yang akan dilakukan, tetapi bila dilarang atau dicegah maka akan
tumbuh perasaan bersalah pada diri anak.

Kemampuan motorik adalah kapasitas individu dalam melaksanakan


keterampilan.. Kemampuan motorik dibagi menjadi motorik kasar dan halus.
Motorik kasar (gross motor) merupakan keterampilan yang meliputi aktivitas otot
yang besar seperti gerakan lengan dan berjalan (Santrock, 2011). Perkembangan
motorik kasar pada masa prasekolah, diawali dengan kemampuan untuk berdiri
dengan satu kaki selama 1-5detik, melompat dengan satu kaki, membuat posisi
merangkak dan lain-lain (Hidayat, 2009). Motorik halus (fine motor Skills)
merupakan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi meta dan
tangan yang memerlukan koordinasi yang cermat (Papilia, Old & Feldman, 2010).
Perkembangan motorik halus mulai memiliki kemampuan menggoyangkan jari-
jari kaki, menggambar dua atau tiga bagian, menggambar orang, mampu menjepit
benda, melambaikan tangan dan sebagainya (Hidayat, 2009).
Bahasa (language) adalah kemampuan untuk memberikan respon terhadap
suara, mengkuti perintah dan dan berbicara spontan. Pada perkembangan bahasa
diawali mampu menyebut hingga empat gambar, menyebut satu hingga dua
warna, menyebutkan kegunaan benda, menghitung, mengartikan dua kata, meniru
berbagai bunyi, mengerti larangan dan sebagainya (Hidayat, 2009).

Kemampuan anak prasekolah dirangsang dengan stimulasi terarah pada


kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa
serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian. Stimulasi yang dilakukan
padakemampuan gerak kasar pada anak prasekolah misalnya dengan mendorong
anakuntuk bermain bola bersama temannya, permainan menjaga keseimbangan
tubuh, belari, melompat dengan satu kaki, diajari bermain sepeda, dan sebagainya
(Depkes, 2012). Stimulasi yang dilakukan pada kemampuan gerak halus pada
anak prasekolah misalnya menulis namanya, menulis angka-angka, menggambar,
berhitung, berlatih mengingat, membuat sesuatu dari tanah liat atau lilin, bermain
berjualan, belajar mengukur dan lain-lain (Depkes, 2012).

Stimulasi yang dilakukan pada kemampuan bicara dan bahasa pada anak
prasekolah misalnya bermain tebak-tebakan, berlatih mengingat-ingat, menjawab
pertanyaan “mengapa?”, mengenal uang logam, mengamati atau meneliti keadaan
sekitanya dan lain-lain (Depkes, 2012). Stimulasi yang dilakukan pada
kemampuan bersosialisasi dan kemandirian pada anak prasekolah misalnya
mendorong anak untuk berpakaian sendiri, menyimpan mainan tanpa bantuan,
ajak berbicara tentang apa yang dirasakan, berkomunikasi dengan anak, berteman
dan bergaul, mematuhi peraturan keluarga dan lain-lain (Depkes, 2012).
BAB V
KESUMPULAN

1. Kesimpulan
Anak Z sudah memiliki perkembangan yang sesuai dengan usia. Anak Z
mampu melakukan perintah dengan baik dan benar seperti menggambar
lingkaran, menyusun balok kubus, menyebutkan nama dirinya secara
lengap, bermain ular tangga, bersepeda roda 3, melompati kertas, serta
mengikuti instruksi. Kemampuan bicara dan bahasa klien sudah baik.
2. Rencana tindak lanjut/ Saran:
a. Memberikan edukasi tentang tumbuh – kembang anak kepada orang
tua.
b. Memberikan saran kepada orang tua untuk ikut berperan dalam
memberi stimulasi pada Anak Z misalnya dengan membiasakan anak
untuk mengenakan baju, celana, kaos kaki, sepatu, mencuci tangan,
membereskan mainan setelah bermain tanpa di bantu orang lain serta
sering mengajak klien berbicara dan bercerita mengenai kegiatan
sehari – hari klien.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI 2012. Stimulasi Tumbuh Kembang Balita dan


AnakPrasekolah. Pedoman Penatalaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi
DiniTumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta.

Hidayat,Aziz Alimul. (2009). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Salemba Medika

Nur Faizah. (2008). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: FKUI-RSCM.

Karina, Nia. (2006). Stimulasi tumbuh kembang anak untuk mencapai tumbuh
kembang yang optimal. Bandung: Seminar “Stimulasi Tumbuh Kembang
Anak”.
Wong, L. Donna. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol. 1. Edisi 6. .
Jakarta: EGC.

Vous aimerez peut-être aussi