Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan generasi penerus kehidupan sebuah bangsa, tinggi
rendahnya peradaban suatu bangsa ditentukan oleh anak sebagai generasi
penerusnya. Untuk mencapai masa depan bangsa yang baik dibutuhkan anak
dengan kualitas yang baik. Untuk mencapai kualitas anak yang baik harus
dipastikan bahwa pertumbuhan dan perkembangannya juga baik.
Setiap orang tua menginginkan agar anak-anak yang dilahirkannya dapat
tumbuh dengan baik dan mampu memenuhi tugas perkembangan yang berlaku
umum dalam setiap tahapan usianya secara optimal (Gunarsa, 2008). Proses
tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara alamiah, dimana periode
penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam masa ini
pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya, perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran
sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar
kepribadian juga dibentuk sehingga diperlukan rangsangan atau stimulasi yang
berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak akan optimal bila
interaksi diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan.
Pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisik, mental, sosial,
emosional dipengaruhi oleh gizi, kesehatan dan pendidikan. Berdasarkan
penelitian longitudinal yang dilaksanakan oleh Bloom mengenai kecerdasan
menunjukkan bahwa kurun waktu 4 tahun pertama usia anak, perkembangan
kognitifnya mencapai sekitar 50%, kurun waktu 8 tahun mencapai 80%, dan
mencapai 100% setelah anak berusia 18 tahun (Depkes RI, 2007).
1
Mengingat pentingnya memahami tumbuh kembang anak bagi para
perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan dimana salah satu peran
perawat sebagai edukator bagi orang tua, maka kami tertarik untuk membuat
makalah konsep tumbuh kembang pada anak.
B. Tujuan Penulisan
1. Mempelajari tumbuh kembang pada anak sebagai guide line untuk menilai
rata-rata atau perubahan fisik, intelektual, sosial dan emosional yang
normal pada anak
2. Memahami konsep tumbuh dan kembang sebagai alat ukur dalam
pemberian asuhan keperawatan terutama untuk mendeteksi penyimpangan
tumbuh kembang yang tidak normal
3. Mengetahui perkembangan fisik, intelektual, sosial, sebagai penuntun bagi
perawat dalam mengkaji tingkat fungsional anak dan penyesuaiannya
terhadap penyakit pada saat dirawat di rumah sakit
C. Metode Penulisan
Makalah tumbuh kembang pada anak ini terdiridari 2 Bab, yaitu Bab 1
sebagai Pendahuluan, dan Bab 2 berisi uraian materi tumbuh kembang pada
anak.
2
BAB II
URAIAN MATERI
2. Perkembangan
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Dalam hal ini adanya
proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ
3
yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Andriana, 2011).
Perkembangan adalah peningkatan fungsi dan kapabilitas seorang anak.
Dalam mempelajari perkembangan dapat dibagi atas beberapa kategori yang
spesifik seperti gerakan motorik kasar, gerakan motorik halus, perkembangan
bahasa, sosial dan emosional. Pada anak yang normal, proses perkembangan
terjadi dalam kecepatan yang berbeda misalnya ada anak yang berjalan dalam
usia yang lebih cepat dari sebagian anak lain namun lambat dalam
perkembangan berbicaranya (Doyle, 2009)
Perkembangan merupakan perubahan dan perluasan secara bertahap,
perkembangan tahap kompleksitas dari dari yang lebih rendah ke yang lebih
tinggi, peningkatan dan perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan,
maturasi serta pembelajaran (Wong, 2008).
Berdasarkan pengertian diatas perkembangan berkaitan dengan
perubahan kualitatif dan kuantitatif sebagai hasil dari proses pematangan fungsi
fisik dan psikis pada anak secara berkelanjutan ditunjang oleh faktor keturunan
dan faktor lingkungan sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya
termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya melalui pengalaman pada jangka waktu
tertentu untuk menuju kedewasaan.
4
saraf. Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum tetap
yaitu :
a) Perkembangan terjadi lebih dulu di daerah kepala, kemudian menuju ke
arah kaudal/ anggota tubuh (pola sefalokaudal)
b) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar)
lalu berkembang kebagian distal, seperti jari-jari yang mempunyai
kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
7
antropometrik yaitu berat badan, tinggi badan, lingkaran kepala, tebal lipatan kulit
dan lingkaran lengan atas. Sedangkan perkembangan anak dapat ditentukan oleh
kemampuan fungsional yang dicapainya dengan prinsip-prinsip terdapat pola
kemajuan perkembangan yang nyata, konsisten dan dapat digambarkan dengan
patokan kemampuan perkembangan (milestones) berjenjang yang penting.
1. Berat Badan
Berat badan bayi akan bertambah sesuai tingkat usianya. Usia antara 0-6
bulan, berat bayi bertambah 682 gram perbulan. Berat badan lahir bayi akan
meningkat dua kali lipat ketika usia 5 bulan. Usia 6-12 bulan berat bayi
bertambah 341 gr perbulan. Berat lahir bayi meningkat tiga kali lipat saat
berusia 12 bulan. Berat badan akan menjadi empat kali berat badan lahir pada
umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata rata 2 kg/
tahun.
Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan jika mendapat
gizi yang baik berkisar antara :
a. 700-1000 g/bulan pada triwulan I
b. 500-600 g/bulan pada triwulan II
c. 350-450 g/bulan pada triwulan III
d. 250 – 350 g/bulan pada triwulan IV
Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman (1992) untuk
memperkirakan berat badan anak seperti berikut ini :
Tabel 1.1
Tabel Taksiran Berat Badan Ideal Anak Menurut Umur
No Lahir Taksiran
1 3-12 bulan Umur (bulan) + 9
2
2 1-6 tahun Umur (tahun) x 2 + 8
3 6-12 tahun Umur ( tahun) x 7-5
2
8
Untuk menghitung Berat Badan Ideal (BBI) dapat pula menggunakan
rumus dibawah ini (Andriana, 2011) :
Untuk usia 7-12 bulan, berat badan bayi usia 7 sampai 12 bulan anda bisa
menggunakan 2 alternatif rumus berat badan bayi berikut :
9
e) Berat Badan Ideal versi Rumus BMI
BMI (Body Mass Index) adalah suatu rumus kesehatan, di mana berat badan
(BB) seseorang (kg) dibagi dengan tinggi badan (TB) pangkat dua (m2).
Standar BMI :
2. Tinggi Badan
Tinggi badan/ panjang badan bayi rata-rata pada waktu lahir sekitar 50 cm.
Secara garis besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan sebagai berikut :
a. 1 tahun : 1,5 x TB
b. 4 tahun : 2 x TB
c. 6 tahun : 1,5 x TB
d. 13 tahun : 3 x TB
e. Dewasa : 3,5 X TB lahir (2 X TB 2 tahun)
Atau dapat menggunakan rumus dari Behrman, 1992 sebagai berikut
Tabel 2.2
Perkiraan Tinggi Badan Bayi Ideal dalam Centimeter
No Lahir Prakiraan TB
1 0 bulan 50 cm
2 1 tahun 75 cm
10
Rumus prediksi tinggi anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data
tinggi badan orang tua, dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai
dengan potensinya adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi, 1993). Rumus
prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data tinggi
badan orang tua, dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai
dengan potensinya adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi, 1993).
11
6. Perkembangan Anak
Menurut Frankerburg (1981) yang dikutip oleh Soetjiningsih, terdapat
empat aspek perkembangan anak balita sebagai berikut .
1) Kepribadian/ tingkah laku sosial (personal social)
Merupakan aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan
2) Motorik halus (fine motor adaptive)
Merupakan aspek yang berhubungan dengan bagian bagian tubuh tertentu
dan otot–otot kecil, memerlukan koordinasi yang cermat, sehingga tidak
memerlukan banyak tenaga. Misalnya memasukkan manik ke botol,
menempel, menggunting.
3) Motorik kasar (gross motor)
Merupakan aspek yang berhubungan dengan pergerakkan dan sikap tubuh
yang melibatkan sebagian besarbagian tubuh karena dilakukan oleh otot-
otot yang lebih besar sehingga memerlukan cukup tenaga. Misalnya
berjalan dan berlari.
4) Bahasa (language)
Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan bahasa bersifat pasif
sehingga bila menyatakan perasaan atau keinginannya melalui tangisan dan
gerakan. Semakin bertambah usia, anak akan menggunakan bahasa aktif,
yaitu dengan bicara.
12
1. Masa pranatal atau masa intrauterin (masa janin dalam kandungan)
Periode terpenting pada masa pranatal adalah trimester I kehamilan. Pada
periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh
lingkungan janin. Kehidupan bayi pada masa pranatal dikelompokkan dua
periode sebagai berikut :
a. Masa embrio, dimulai sejak konsepsi sampai usia kehamilan delapan
minggu. Pada masa ini, ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjdi
suatu organisme yang berdeferensiasi untuk membentuk berbagai
sistem organ tubuh.
b. Masa fetus yaitu sejak kehamilan sembilan minggu sampai kelahiran.
Masa fetus ini terbagi dua yaitu masa fetus dini (usia sembilan minggu
sampai trisemester II). Yakni terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukkan manusia sempurna, dan alat tubuh mulai berfungsi.
Berikutnya adalah masa fetus lanjut (trimester akhir) yang ditandai
dengan pertumbuhan tetap berlangsung cepat disertai perkembangan
fungsi. Pada masa ini juga terjadi transfer imunoglobulin G (IgG) dari
tubuh ibu melalui plasenta.
13
b. Masa pasca (post) neonatal umur 29 hari-12 bulan
Terbagi atas masa bayi dini (1-12 bulan) dan masa bayi akhir (1-2 tahun).
Masa bayi (1-12 bulan), pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara
cepat. Umur lima bulan berat badan anak sudah dua kali berat badan
lahir dan umur satu tahun sudah tiga kali berat badan saat lahir.
Sementara untuk panjang badannya pada satu tahun sudah satu
setengah kali panjang badan saat lahir.
16
Developmen- Basic Components Tugas yang harus Dijalani
tal Stage
Shame, Doubt sudah bisa beraktifitas Belajar mengontrol tubuh,
tanpa ditolong orang sehingga akan nampak
tuanya, tetapi mulai usaha atau perjuangan anak
memiliki rasa malu dan terhadap pengalaman baru
keraguan dalam berbuat, yang berorientasi pada
sehingga seringkali minta tindakan menyebabkan
persetujuan orang tuanya. adanya sikap mengontrol
diri sendiri dan menerima
kontrol dari orang lain
Anak dalam perkembangan
nya dapat menjadi pemalu
dan ragu-ragu.
Preschool age Anak telah memiliki Belajar punya gagasan
(4-5 thn) beberapa kecakapan, (inisiatif) tanpa banyak
Initiative vs terdorong melakukan melakukan kesalahan.
Guilt kegiatan, tapi karena Mempelajari kemampuan
kemampuan masih baru dan merasa memiliki
terbatas adakalanya tujuan.
mengalami kegagalan. shg Orang tua mendorong anak
menyebabkan memiliki untuk mewujudkan gagasan
perasaan bersalah, tidak dan ide-idenya.
mau berinisatif atau Keberanian, kemampuan
berbuat. untuk bertindak tidak
Tahap kelamin-lokomotor terlepas dari kesadaran dan
(genital-locomotor stage) pemahaman mengenai
keterbatasan dan kesalahan
yang pernah dilakukan
sebelumnya.
17
Developmen- Basic Components Tugas yang harus Dijalani
tal Stage
bahwa rencana yang ada
harus dapat diwujudkan
yaitu untuk dapat
berhasil dalam belajar.
18
Developmen- Basic Components Tugas yang harus Dijalani
tal Stage
Tapi tidak mungkin akan datang.
menguasai segala macam Memperdulikan orang lain.
ilmu dan kecakapan, Menghindari stagnasi yaitu
sehingga tetap pemujaan terhadap diri
pengetahuan dan sendiri dan sikap tidak
kecakapannya terbatas perduli terhadap siapapun
a. Pre-Conventional level
Pada level ini anak memberikan jawaban terhadap aturan-aturan
kebiasaan, baik dan buruk, salah dan benar.
Tahap 1 : the punishment and obedience orientation
Perilaku anak bukan tumbuh sebagai suatu kesadaran dalam
diri sendiri, akan tetapi melakukan dengan keterpaksaan,
dimana anak akan berfikir jika tidak patuh akan mendapat
hukuman yang telah diputuskan. Dengan adanya tahap ini anak
bisa disiplin tetapi juga dapat takut akan dengan kesalahannya.
Tahap 2: the instrumental relativist orientasi.
Pada tahap ini pandangan terhadap perbuatannya anak sadar
memuaskan kebutuhannyasendiri maupun dengan orang lain.
b. Conventional level
Pada level ini telah tumbuh kesadaran dan penghargaan terhadap
individu lain, keluarga, kelompok, atau negara dan hal hal tersebut di
anggap memiliki nilai bagi dirinya. Tahap ini lebih memberikan
penekanan kepada usaha aktif untuk mengidentifikasi diri dengan
pribadi–pribadi atau kelompok yang ada sekitarnya.
20
Tahap 3: the interpersonal concordance of “Good boy nice gril”
Orientation. Usaha dalam diri seorang anak untuk
menentukan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang di
anggap memiliki validitas yang diwujudkan tanpa harus
mengaitkankannya dengan otoritas kelompok atau pribadi-
pribadi yang mendukung prinsip-prinsip tersebut, sekaligus
terlepas dari identifikasi seseorang terhadap kelompok.
Tahap 5: the social contrack legalistic orientation (orientasi kontrak
sosial legalistik). Perbuatan yang benar didefinisikan sebagai
kebenaran individual secara umum langsung kesadaran yang
cukup tinggi akan adanya perbedaan individu yang berkaitan
dengan nilai-nilai ataupun pendapat-pendapatnya.
Tahap 6 : the universal ethical principle orientation. Apa yang secara
moral di pandang benar tidak harus di batasi oleh hukum-
hukum atau aturan-aturan social akan tetapi lebih di batasi
kata hati dan kesadaran menurut prinsip-prinsip. Sebelum
seseorang dapat mencapai tahap perkembangan moral yang
paling tinggi, ia harus melewati terlebih dahulu memahami
tahap-tahap yang bervariasi tersebut.
21
Orang Proses Perkembangan
Periode Pencapaian Utama
Penting Interpersonal Negatif
Teman Orientasi Belajar bekerja sama Stereotip
Juvenile
bermain menuju dan bersaing dengan Ostrasisme
4-8/10
seusia kehidupan orang lain, belajar Disparajemen
Hubungan
sebaya berurusan dengan figur
sebaya-chum
otoritas
Pra-adolesen Chum Intimasi Belajar mencintai orang Loneliness
8/10-12 tunggal lain seperti atau
Chum- melebihi mencintai diri
pubertas awal sendiri
Adolesen Chum Intimasi dan Integrasi kebutuhan Pola tingkahlaku
Awal jamak nafsu seks ke Intimasi dengan seksual yang tidak
12-16 orang yang kepuasan seksual terpuaskan
Pubertas-Seks berbeda
mantap
Adolesen Kekasih Menggabung Integrasi ke dalam Personifikasi yang
Akhir Intimasi masyarakat dewasa, tidak tepat
16-20 dengan nafsu self-respect Keterbatasan hidup
Seks mantap
Tanggung
jawab sosial
23
2) Sektor gerakan motorik halus (Fine Motor Adaptive)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu, melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan-gerakan tubuh tertentu
yang dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
Contohnya koordinasi mata, tangan, memainkan, menggunakan benda-benda
kecil.
3) Sektor Bahasa (Language)
Yaitu kemampuan untuk memberikan refleks terhadap suara, mengikuti
perintah dan berbicara spontan. Sehingga dalam skrining ini terdapat aspek
pendengaran, penglihatan dan pemahaman, komunikasi verbal),
4) Sektor gerakan motorik kasar (Gross Motor).
Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh dan
biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan otot-otot besar. Contohnya
duduk, melompat, berjalan, dll.
d. Tahap Pelaksanaan
Denver II dilakukan melalui dua tahap, yaitu :
1) Tahap pertama secara periodik dilakukan pada usia 3 – 6 bulan, 9 – 12
bulan, 18 – 24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun
2) Tahap kedua
Dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan
pada tahap pertama, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik
yang lengkap.
e. Langkah Persiapan
1) Test perkembangan dilakukan pada tempat yang tenang dan bersih.
2) Perlengkapan test :
Gulungan benang wol merah (diameter 10 cm)
Manik-manik
10 buah kubus warna merah, kuning, hijau, biru 2,5 cm x 2,5 cm
Kerincing dengan gagang yang kecil
24
Botol kaca kecil dengan diameter lubang 1,5 cm
Bel/lonceng kecil
Bola tennis
Pensil merah
Boneka kecil dengan botol susu
Cangkir plastic dengan gagang/ pegangan
Kertas kosong
3) Formulir Denver
Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur < 6 tahun, berisi 125
gugus tugas yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor
Skala umur tertera pada bagian atas formulir terbagi dari umur dalam
bulan dan tahun, sejak lahir sampai berusia 6 tahun.
Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan, sampai anak berumur 24
bulan. Kemudian mewakili 3 bulan, sampai anak berusia 6 tahun.
Pada tiap tugas perkembangan yang berjumlah 125, terdapat batas
kemampuan perkembangan yaitu 25%, 50% dan 90% dari populasi anak
lulus pada tugas perkembangan tersebut. Misalnya :
6 9 12 15
Keterangan :
25% populasi anak sudah dapat berjalan dengan baik pada usia 11 bulan lebih,
50% pada usia 12 1/3 bulan.
Pada ujung sebelah kiri dari daerah hitam menunjukkan bahwa 75% populasi
sudah dapat berjalan dengan baik pada usia 13 ½ bulan
Pada ujung kanan dari daerah hitam menunjukkan 90% populasi anak sudah
dapat berjalan dg baik pada usia 15 bulan.
Pada beberapa tugas perkembangan terdapat huruf dan angka pada ujung
kotak sebelah kiri, contohnya R singkatan dari report, artinya tugas
perkembangan tersebut dapat lulus berdasarkan laporan dari orang tua/
25
pengasuh anak, tetapi apabila memungkinkan maka penilai dapat
memperhatikan apa yang biasa dilakukan oleh anak.
Angka kecil menunjukkan tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan
nomor yang ada pada formulir.
R
I
f. Prosedur Pelaksanaan
1) Sapa orang tua/ pengasuh anak dengan ramah, jelaskan maksud dan tujuan
2) Komunikasi yang baik dengan anak.
3) Hitung umur anak dan buat garis umur (catat nama anak, tanggal lahir, dan
tanggal pemeriksaan pada formulir, umur anak dihitung dengan cara tanggal
pemeriksaan dikurangi tanggal lahir. Bila anak lahir prematur, koreksi faktor
prematuritas.
4) Tarik garis umur dari atas ke bawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada
ujung atas garis umur.
5) Siapkan alat yang dapat dijangkau anak, beri anak beberapa mainan dari kit
sesuai dengan apa yang ingin ditestkan.
6) Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan mulai dari
sektor paling mudah dan tugas perkembangan yang terletak disebelah kiri garis
umur, kemudian dilanjutkan sampai ke kanan garis umur.
7) Tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang paling dekat
disebelah kiri garis umur dan tiap tugas perkembangan dalam garis umur.
8) Bila anak tidak mampu melakukan salah satu uji coba pada langkah 1 (gagal /
menolak/ tidak ada kesempatan), lakukan uji coba tambahan kesebelah kiri
garis umur pada sektor sama sampai anak dapat ”lulus” 3 tugas perkembangan.
9) Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkambangan pada langkah i,
lakukan tugas perkembangan tambahan kesebelah kanan garis umur pada
sektor yang sama sampai anak : gagal” pada 3 tugas perkembangan.
10) Beri skor penilaian dan catat pada formulir DDST
26
g. Skoring
Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu memberi
laporan (tepat/ dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukannya)
Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik atau
ibu memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat melakukan dengan baik.
Refuse/ menolak (R/M). Anak menolak untuk melakukan uji coba, penolakan
dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak “apa yang harus dilakukan”,
jika tidak menanyakan kepada anak apakah dapat melakukannya (uji coba yang
dilaporkan oleh ibu tidak diskor sebagai penolakan).
By report berarti no opportunity (tidak ada kesempatan). Anak tidak
mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor
ini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda R.
h. Interpretasi Nilai
1) Lebih (advanced)
Apabila seorang anak lewat pada uji coba yang terletak di kanan garis
umur, dinyatakan perkembangan anak lebih pada uji coba tersebut.
Garis umur
P
2) Normal
Apabila seorang anak gagal/ menolak melakukan tugas perkembangan
disebelah kanan garis umur dikategorikan sebagai normal.
Garis umur Garis umur
F R
Demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F) atau menolak (R) pada tugas
perkembangan dimana garis umur terletak antara persentil 25 dan 75,
maka dikategorikan sebagai normal.
27
Garis umur Garis umur
P F
Garis umur
R
3) Caution/ peringatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak tugas perkembangan, dimana
garis umur terletak pada atau antara persentil 75 dan 90.
Garis umur Garis umur
F R
4) Delay/ keterlambatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan uji coba yang
terletak lengkap disebelah kiri garis umur.
Garis umur Garis umur
F R
28
i. Interpretasi Hasil Penilaian
a) Normal
Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.
b) Suspect / di duga
Bila didapatkan ≥ 2 caution dan / atau ≥ 1 keterlambatan
1. Menatap Tidurkan anak posisi telentang sehingga Anak menatap wajah pemeriksa.
mata wajah pemeriksa berhadapan dengan
wajah anak dalam jarak 25-30 cm.
2. Membalas Posisikan anak telentang, lalu tersenyum Anak merespon dengan tersenyum.
senyum dan berbicara pada anak tanpa
menyentuhnya.
3. Tersenyum Selama tes amati apakah anak tersenyum Anak melihat orang tua/ pemeriksa
spontan pada orang tua/ pemeriksa tanpa diawali dan tersenyum secara spontan selama
stimulasi suara atau sentuhan. Jika tidak, tes atau dilaporkan terjadi dirumah.
tanyakan pada orang tua apakah anak
pernah tersnyum lebih dulu pada
seseorang sebelum disenyumi/ disentuh.
4. Mengamati Selama tes, amati apakah anak menatap Anak menatap tangannya beberapa
tangannya salah satu tangannya selama sedikitnya detik selama tes atau dilaporkan
beberapa detik, bukan hanya sekilas terjadi dirumah.
melihatnya.
5. Berusaha Letakkan mainan yang menarik diatas meja Anak berusaha mendapatkan mainan
menjangkau dalam jarak mudah dijangkau oleh anak. dengan menjulurkan/ merentangkan
mainan lengan atau tubuhnya kearah mainan
(anak tidak harus mengambil mainan)
6. Makan sendiri Tanyakan pada pengasuh apakah anak Pengasuh melaporkan anak dapat
benar-benar dapat memakan crackers, kue, melakukan hal tersebut (tak ada
atau makanan kecil lainnya sendiri. kesempatan jika anak belum pernah
diberikan makanan jenis itu)
7. Tepuk tangan Tanpa menyentuh tangan anak, tunjukkan Anak dapat menepuk-nepuk
permainan tepuk tangan dengan kedua tangannya saat tes atau dilaporkan
tangan pemeriksa, ajak anak bermain terjadi dirumah.
dengan pemeriksa. Bila anak tidak
melakukan ini, mintalah orangtua untuk
mencobanya (Bila anak masih tidak mau
melakukannya, tanyakan kepada orangtua
apakah anak mau melakukannya dirumah)
29
No. Item Cara Pemeriksa Syarat Lulus
8. Menyatakan Selama tes, amati apakah anak Anak melakukan sesuatu (bukan
keinginan memberitahu anda/ orang tua apabila ia menangis) untuk memberitahukan
menginginkan sesuatu tanpa menangis. keinginan khususnya, atau dilaporkan
(Jika tidak teramati, tanyakan kepada terjadi dirumah.
orangtua bagaimana anak memberitahu
seseorang apa yang ia inginkan)
9. Melambaikan Pemeriksa atau orang tua meninggalkan Anak merespon dengan mengangkat
tangan ruangan, lihat wajah anak dan ucapkan lengan atau melambaikan tangan atau
“Daa..daa” sambil melambaikan tangan jarinya, atau melaporkan anak dapat
padanya. Jangan biarkan orang tua melakukan hal tersebut.
menyentuh tangan anak. (Jika tak ada
respon, tanyakan kepada orang tua
apakah anak bisa melakukannya
dirumah).
10. Bermain bola Gelindingkan bola kearah anak. Usahakan Anak dapat
dengan agar anak menggelindingkan kembali bola menggelindingkan bola
pemeriksa kearah anda. Lakuakan beberapa kali. atau dilaporkan dapat
melakukan hal tersebut.
11. Menirukan Tanyakan kepada orang tua apakah anak Orang tua melaporkan bahwa anak
kegiatan dapat meniru kegiatan dirumah, seperti dapat meniru beberapa jenis kegiatan
mengelap debu, menggosok, menyapu, yang dilakukan oleh orang dewasa.
atau berbicara di telepon.
12. Minum Tanyakan kepada orang tua apakah anak Orang tua melaporkan anak dapat
dengan dapat memegang cangkir/gelas dan minum dengan cangkir.
Cangkir minum sendiri tanpa bantuan dan cairan
tidak sampai tumpah lebih dari separuh
cangkir. (Cangkir/gelas tidak boleh
tertutup).
13. Membantu di Tanyakan kepada orang tua apakah anak Orang tua melaporkan anak dapet
rumah membantu mengerjakan tugas-tugas membantu, bukan meniru. Tujuannya
rumah yang sederhana, misalnya untuk menentukan apakah anak
membuang sampah atau mengambil memahami dan melaksanakan
sesuatu jika diminta oleh orang tuanya. permitaan bantuan.
14. Menggunakan Tanyakan kepada orang tua apakah anak Orang tua melaporkan bahwa anak
sendok atau menggunakan sendok atau garpu untuk menggunakan sendok/garpu dan
garpu makan. Jika ya, berapa banyak makanan menyendok banyak makanan ke dalam
yang tumpah? mulut, hanya sedikit tumpah.
15. Melepaskan Tanyakan kepada orang tua apakah anak Anak dapat membuka pakaiannya,
pakaian dapat melepas pakaiannya sendiri, jika ya seperti sepatu, disertai usaha membuka
jenis pakaian apa ? dan mengembalikan kembalikan jaket,
celana, atau kaus. Jangan beri skor jika
topi, kaus kaki, popok, sandal, atau
sepatu terlepas dengan mudah.
16. Memberi Letakan boneka dan botol minuman di Anak meletakan botol ke mulut boneka
minum atas meja di depan anak. Katakana atau dengan jelas meletakannya ke
Boneka kepada anak :“Beri adik bayu minum!” mulut. Apabila anak menirukan
atau “Beri adik bayi botol susu!” member ASI, dorong ia untuk
menggunakan botol.
30
No. Item Cara Pemeriksa Syarat Lulus
17. Memakai Tanyakan kepada orang tua apakah anak Anak dapat memakai dan melepaskan
pakaian dapat memakai pakaiannya sendiri. Jika beberapa jenis pakaian. Sepatu tidak
ya, jenis pakaian apa saja yang dapat harus ditalikan pada kaki yang benar.
anak pakai Topi yang diletakan sembarang
dikepala tidak diberi skor lulus.
18. Menggosok Tanyakan kepada orang tua apakah anak Orang tua melaporkan bahwa antak
gigi dapat menggosok gigi dengan bantuan. memegang dan menggerakkan sikat
dengan Jika ya, minta orang tua menjelaskan gigi diantara gigi.
bantuan bagaimana itu dilakukan anak.
19. Mencuci dan Tanyakan kepada orang tua apakah anak Orang tua melaporkan anak dapat
mengeringkan dapat mencuci dan mengeringkan menyabuni, membilas, dan
tangan tangannya sendiri tanpa bantuan, mengeringkan tangannya.
kecuali letak keran jauh dari jangkauan.
20. Menyebut Minta anak menyebut nama teman Anak menyebutkan nma panggilan
nama bermainnya (yang tidak tinggal bersama salah satu temannya. Nama sepupu/
Teman anak tersebut) saudara dapat diterima jika mereka
tidak tinggal bersama. Nama binatang
atau teman imajinasi tidak diterima.
21. Memakai Tanyakan kepada orang tua apakah anak Anak dapat melepaskan T-shirt dari
T-shirt dapat memakai/ melepaskam T-shirt kepala dan memasukan lengan baju.
tanpa bantuan. Baju dapat dari belakang/ dari luar.
22. Berpakaian Tanyakan kepada orang tua apakah anak Anak dapat berpakaian sendiri dengan
tanpa dapat berpakaian tanpa banyak bantuan. baik dan lengkap tanpa bantuan.
Bantuan (Jika lulus “berpakaian tanpa
bantuan”, anak juga lulus pada
“memakai pakaian” dan “memakai T-
shirt”)
23. Bermain ular Tanyakan pada orang tua apakah anak Orang tua melaporkan anak dapat
tangga atau dapat bermain kartu/ bermain papan memahami dan memainkan kartu atau
kartu sederhana seperti ular tangga, permainan papan dengan orang lain,
monopoli. Khususnya, anak harus benar- duduk, dan menanti giliran.
benar dapat memainkan dan memahami
permainan tsb
24. Menggosok Tanyakan pada orang tua apakah anak Orang tua melaporkan anak dapat
gigi dapat menggosok giginya tanpa bantuan menggosok gigi tanpa bantuan atau
tanpa atau pengawasan beberapa kali, pengawasan , sedikitnya beberapa
bantuan termasuk mengoleskan pasta gigi ke kali.
sikat dan menggosok gigi dgn gerakan
maju mundur.
25. Mengambil Tanyakan kepada orang tua apakan anak Orang tua melaporkan bahwa anak
makanan dapat menyiapkan dan mengambil dapat melakukannya.
makanan tanpa bantuan termasuk
menggunakan mangkuk, sendok, dan
menuangkan makanan ke mangkuk
tanpa banyak tumpah.
31
2. Sektor Motorik Halus-Adaptif
No. Item Cara pemeriksaan Syarat lulus
1. Mengikuti Tidurkan anak telentang. Pegang Anak dapat mengikuti benang ke
ke garis tengah benang merah di atas wajah anak titik tengah garis setengah
sejauh ia dapat memfokuskannya. lingkaran dengan kedua matanya
Goyangkan benang untuk menarik atau dengan kepala dan matanya.
perhatian dan gerakan dengan lambat
setengah lingkaran dari satu sisi
tubuh anak ke sisi tubuh yang lain
beberapa kali. Gerakan tangan dapat
dihentikan untuk menarik kembali
perhatian anak lalu dilanjutkan
kembali.
7. Meraih Anak duduk dipangkuan orang tua, Anak mengulurkan tangan kearah
kedua tangannya diletakan diatas objek atau paling tidak
meja. Letakkan mainan kerincingan menggerakkan tangan untuk
yang mudah dijangkau, dorong anak mencapai mainan tersebut.
untuk mengambil mainan tersebut.
8. Mencari benang Anak didudukkan dipangkuan orang Anak tampak jelas mencari
tua, tarik perhatiannya pada benang benang kea rah bawah atau ke
merah yang dipegang pemeriks. Saat lantai.
anak melihat kearah benang, jauhkan
benang sehingga seolah-olah
menghilang. Jangan gerakkan tangan
32
No. Item Cara pemeriksaan Syarat lulus
kecuali untuk melepaskan benang
merah. Ulangi jika respon anak tidak
jelas.
9. Menggaruk Anak didudukkan di panggkuan orang Anak mengambil manik-manik
manik-manik tua, kedua tangannya diatas meja. dengan menggunakan gerakan
Jatuhkan satu manik-manik didepan seluruh tangan. Pastikan manik-
anak dalam jarak yang mudah manik tidak melekat di tangan
dijangkau anak. anak, tetapi jelas diambilnya.
10. Memindahkan Berikan anak sebuah kubus, lalu Anak memindahkan sebuah
kubus berikan satu lagi pada tangan yang kubus dari tangan yang satu
sama. Anak akan memindahkan kubus ketangan yang lain, tanpa
pertama ke tangan yang lain sehingga menggunakan anggota tubuhnya,
ia dapat mengambil kubus yang mulut, atau meja.
kedua.
11. Mengambil dua Letakan dua kubus diatas meja di Anak mengambiil dua kubus dan
kubis depan anak. Dorong anak untuk dipegang setiap tangan, masing-
mengambil kubus, tetapi jangan masing satu kubus, secara
berikan kubus ke anak. bersamaan.
13. Membenturkan Letakkan satu kubus di masing-masing Anak memegang satu kubus di
dua kubus tangan anak dan dorong untuk masing-masing tangan dan
membenturkan kedua kubus membenturkan kubus tersebut
bersama-sama.pemeriksa dapat bersama-sama atau jika orang
memberikan contoh. Bila anak tidak tua melaaporkan bahwa anak
membenturkan kedua kubus, memukulkan benda yang lebih
tanyakan pada orang tua apakah anak kecil bersama-sama.
dapat membenturkan benda lebih
kecil bersama-sama dlm satu waktu.
14. Menaruh kubus Letakan tiga kubus dan satu cangkir di Anak memasukakn kubus ke
di cangkir atas meja di hadapan anak. Dorong dalam cangkir sedikitnya satu
anak untuk memasukan kubus ke kubus dan membiarkan yang lain.
dalam cangkir dengan memberikan
contoh dan aba-aba beberapa kali.
15. Mencoret-coret Letakkan kertas dan pensil di atas Anak membuat coretan yang
meja. Pemeriksa boleh meletakan bertujuan di kertas. Berikan skor
pensil di tangan anak dan gagal jika anak membuat coretan
mendorongnya untuk mencoret- pensil secara tidak sengaja.
coret, tapi jangan memberikan
contoh bagaimana cara mencoret-
coret. Perhatikan anak dengan
saksama demi keamanan mata dan
mulut anak pada saat menggunakan
pensil.
33
No. Item Cara pemeriksaan Syarat lulus
16. Mengeluarkan Contohkan pada anak 2-3 kali untuk Anak mengeluarkan/membuang
manic-manik mengeluarkan manik-manik dari manik-manik dari botol atau
dengan contoh. botol, kemudian minta anak untuk mengambil/ menggaruk botol
mengulanginya (jangan menggunakan yang tertutup untuk
kata buang atau tumpahkan). membukanya, lalu mengeluarkan
manik-manik tersebut. (Jangan
beri skor lulus jika anak
memindahkan manik-manik
dengan jari-jarinya).
17. Menara dari Anak di dudukkan di dekat meja, Anak meletakan satu kubus di
dua kubus kedua tangan di atas meja. Dorong atas kubus lainnya sehingga tidak
anak untuk menumpuk kubus satu jatuh saat anak memindahkan
demi satu dengan contoh dan aba- tangannya.
aba yang di berikan.
18. Menara dari Lihat item motorik halus nomor 17. Anak meletakkan satu kubus di
emmpat kubus atas kubus lainnya sehingga
tersusun sampai empat kubus
dan tidak jatuh saat anak
memindahkan tangannya.
19. Menara dari Lihat item motorik halus nomor 17. Anak meletakkan satu kubus
enam kubus diatas kubus lainnya sehingga
tersusun sampai enam kubus dan
tidak jatuh saat anak
memindahkan tangannya. Jika
lulus menara dari 6 kubus, berarti
anak juga lulus menara dari 4
kubus dan menara 2 kubus.
20. Meniru garis Anak di dudukan di kursi yang Anak membuan 1 garis vertikal
vertikal nyaman untuk menulis. Letakkan atau lebih di atas kertas, minimal
sebuah pensil dan selembar kertas di sepanjang 2,5 cm, dengan sudut
depan anak, kemudian katakana kemiringan tidak lebih dari 30
kepada anak untuk menggambar garis derajat.
vertikal pada anak. Jangan
membimbing tangan anak. Percobaan
dapat dilakukan tiga kali.
21. Menara dari Lihat item motorik halus nomor 17. Anak meletakan satu kubus di
delapan kubus atas kubus lainnya sehingga
tersusun sampai 8 kubus dan
tidak jatuh saat anak
memindahkan tangannya. Jika
lulus menara dari 8 kubus, berarti
anak juga lulus menara dari 6
kubus, menara dari 4 kubus, dan
menara dari 2 kubus.
22. Menggoyangkan Contohkan pada anak dengan Anak menggerakkan genggaman
ibu jari menggunakan 1 atau 2 tangan untuk baik dengan 1 tangan maupun 2
membuat genggaman, dengan posisi tangan tanpa membuat gerakan
ibu jari mengarah ke atas. Ayun- pada jari-jari selain ibu jari.
ayunkan ibu jari pemeriksa. Katakan
34
No. Item Cara pemeriksaan Syarat lulus
pada anak untuk mengayunkan atau
menggerakan ibu jari ke kanan dan
kekiri dengan cara yang sama. Jangan
membantu anak.
23. Mencontoh 0 Berikan pada anak pensil dan kertas. Anak menggambar beberapa
(lingkaran) Tunjukan kepada anak gambar bentuk yang mendekati atau
lingkaran di belakang lembar DDST II/ sangat mendekati lingkaran yang
pemeriksa dapat membuat gambar tertutup. (Gagal jika garis
sendiri tanpa menyebutkan bentuk berkelanjutan sehingga
gambar dan menggerakan jari membentuk spiral).
telunjuk atau pensil untuk
menunjukan bagaimana cara
membuat lingkaran, katakana kepada
anak : “buat satu gambar yang sama
seperti gambar ini”. Tes dapat
dilakukan tiga kali
24. Menggambar Berikan anak pensil dan kertas. Anak menggambar 3 atau lebih
orang 3 bagian Katakana pada anak untuk mggambar bagian. Bagian sepasang dinilai
seseorang. Patikan anak telah satu bagian.
menyelesaikan gambar sebelum
dinilai
25. Mencontoh Berikan anak pensil dan kertas. Anak menggambar 2 garis saling
tanda + (tanda Tunjukkan pada anak tanda + pada berpotongan,
plus) kertas. Tanpa menyebut bentuk setidaknya mendekati titik
gambar atau menggerakan jari atau tengah. Garis tidak perlu benar-
pensil untuk menunjukkan cara benar lurus
pembuatannya.
26. Memilih garis Tunjukkan pada anak 2 garis parallel Anak memilih garis yang lebih
yang lebih dan tanyakan pada anak mana yang panjang 3 dari 3 tes atau 5 dari 6
panjang lebih panjang. Putar kertas dan tes
tanyakan kembali, apabila anak tidak
menjawab benar sebanyak 3 kali,
maka ulang pertanyaan.
27. Mencontohkan Laksanakan item no.29. bila anak Anak menggambar bujur sangkar
persegi dengan tidak dapat mencontohkannya dengan garis lurus dan
petunjuk tunjukan cara membentuk 4 sudut
membuatnya.
29. Mencontohkan Berikan anak pensil dan kertas dan Merujuk pada syarat lulus item
persegi tunjukan pada anak gambar bujur motorik halusno.27
sangkar
35
3. Sektor Bahasa
No Item Cara Pemeriksaan Syarat Lulus
1. Bereaksi Pegang bel sehingga anak tidak dapat Anak merespon bunyi bel
terhadap bel melihatnya, sembunyikan bel
2. Bersuara Selama tes, dengarkan suara lain yang Anda mendengar anak
dikeluarkan selain tangisan. mengeluarkan banyak suara
4. Tertawa Dengar apakah anak tertawa dengan Anda mendengar anak tertawa
keras dengan keras.
9. Meniru bunyi Buat suara seperti batuk Anak meniru suara anda
kata-kata
10. Papa atau Dengarkan apakah anak mengucapkan Anak mengatakan papa atau
mama kata papa atau mama mama
(tidak spesifik)
11. Kombinasi 2 Dengar apakah anak mengulang-ulang Anak dapat mengulang 2 suku
suku kata yang 2 suku kata yang sama kata
sama
12 Mengoceh Dengarkan apakah anak membuat Anak mengoceh
percakapan yang tidak masuk akal
kepada dirinya sendiri
13. Papa atau Dengarkan apakah anak mengucapkan anak mengucapkan kata papa
Mama (spesifik) kata papa kea rah papa atau mama kea atau mama dengan penuh
rah mama makna
14. Mengucapkan Tanyakan pada orang tua anak berapa Orang tua melaporkan anak
1kata banyak kata yang dapat diucapkan oleh dapat
anak dan kata apa saja mengucapkan 1 kata
15. Mengucapkan Tanyakan pada orang tua anak berapa Orang tua melaporkan anak
2kata banyak kata yang dapat diucapkan oleh dapat
anak dan kata apa saja mengucapkan 2 kata
36
No Item Cara Pemeriksaan Syarat Lulus
16. Mengucapkan 3 Tanyakan pada orang tua anak berapa Orang tua melaporkan anak
kata banyak kata yang dapat diucapkan oleh dapat mengucapkan 3 kata
anak dan kata apa saja
17. Mengucapkan 4 Tanyakan pada orang tua anak berapa Orang tua melaporkan anak
kata banyak kata yang dapat diucapkan oleh dapat mengucapkan 4 kata
anak dan kata apa saja
18. Menunjuk 2 Pastikan anak dapat menunjuk suatu Anak menunjuk dengan benar 2
gambar gambar atau 3 gambar.
19. Kombinasi kata Dengarkan apakah anak sudah Anda mendengar anak
membuat kombinasi sedikitnya 2 kata mengucapkan kombinasi 2 kata
yang bermakna untuk menunjukkan
suatu tindakan
20. Menyebut 1 Tunjukan pada anak suatu gambar dan Anak menyebut 1 nama gambar
gambar biarkan anak menyebutkan nama dengan benar
gambar
21. Bagian tubuh 6 Pastikan anak dapat menunjuk bagian- Anak menunjuk dengan benar
bagian tubuh
25. Mengetahui 2 Minta anak 2 kegiatan pada gambar Anak dapat menunjukan 2 atau
Kegiatan 3 gambar dengan benar
26. Mengerti 2 Tanyakan kepada anak pertanyaan Anak menjawab dengan benar 2
kata sifat yang berhubungan dengan kata sifat pertanyaan
27. Menyebut 1 Pastikan anak dapat menyebut warna Anak dapat menyebutka 1,2,
warna atau 3 warna
28. Kegunaan 2 Tanyakan pada anak satu per satu kata Anak menjawab dengan benar 2
benda yang berhubungan dengan kata benda pertanyaan
29. Menghitung Letakkan 8 kubus di atas meja dii Anak meletakkan 1 kubus dan
1kubus depan anak mengatakan ada 1 kubus di atas
kertas
30. Kegunaan 3 Lihat item no.28 Anak menjawab dengan benar 3
benda pertanyaan
37
No Item Cara Pemeriksaan Syarat Lulus
31. Mengetahui 4 Lihat item no.25 Anak dapat menunjuk 4 atau5
Kegiatan gambar dengan benar
32. Pembicaraan Lihat item no.23 Pemeriksa memahami seluruh
seluruhnya pembicaraan anak
dimengerti
33. Mengerti 4kata Minta anak berdiri Anak dapat menjalankan 4 tugas
depan dengan benar
34. Menyebut 4 Lihat item no.27 Anak dapat menyebutkan 4
warna warna dengan benar
35. Mangartikan 5 Tanya kepada anak 5 kata Anak dapat mengartikan 5 atau
kata 6 kata dengan benar
36. Mengerti 3 kata Lihat item no.26 Anak menjawab dengan 3
Sifat pertanyaan
37. Menghitung 5 Lihat item no.29 Anak meletakkan 5 kubus dan
kubus mengatakan ada 5 kubus di atas
kertas
38. Menyebutkan 2 Tanyakan pertanyaan mengenai lawan Anak dapat menjawab 2 kata
lawan kata kata dengan benar
39. Mengartikan 7 Lihat item no. 35 Anak dapat mengartikan 7 kata
Kata dengan benar
38
No. Item Cara Pemeriksaan Syarat Lulus
10. Duduk tanpa Pegang anak dalam posisi duduk, Anak duduk selama 5 detik atau
pegangan perlahan lepaskan lebih
11. Berdiri dengan Letakkan anak dalam posisi berdiri Anak berdiri selama 5 detik atau
berpegangan dengan berpegangan pada benda lebih
12. Bangkit untuk Dudukan anak di lantai, dorongkan Anak menarik badannya sendiri
berdiri anak untuk berdiri ke posisi berdiri
13. Bangkit lalu Saat anak berbaring/tengkurap/berdiri Anak berubah ke posisi duduk
duduk sambil dipegang, dorong anak ke posisi
duduk
14. Berdiri 2 detik Bantu anak berdiri, topang dari jarak Anak berdiri tanpa ditopang
dekat selama 2 detik atau lebih
15. Berdiri sendiri Lihat item motorik no.11 Anak berdiri tanpa ditopang
selama 10 detik atau lebih
16. Membungkuk Saat anak berdiri di lantai tanpa Anak membungkuk untuk
kemudian pegangan, letakkan mainan untuk mengambil benda
berdiri diambilnya
17. Berjalan Amati apakah anak sudah berjalan Anak dapat menyeimbangkan
dengan baik tubuh dengan baik
18. Berjalan Minta anak untuk berjalan mundur Anak mundur beberapa langkah
mundur tanpa duduk
19. Lari Dorong anak untuk berlari Anak berlari dengan baik tanpa
terjatuh
20. Berjalan Tanyakan kepada orang tua apakah Anak dapat menaiki tangga
menaiki tangga anak dapat menaiki tangga
21. Menendang Letakkan bola sekitar 15 cm di depan Anak menendang bola ke depan
bola ke depan anak tanpa berpegangan
22. Melompat Minta anak untuk melompat Anak melompat dan mengangkt
ke 2 kakinya
23. Melempar bola Beri anak bola dan berdiri 1 meter Anak melempar bola dengan
tangan ke atas darinya lengannya
24. Lompat jauh Letakkan selembar kertas, dan dorong Anak melompati mertas tanpa
anak untuk melompatinya melompatinya
25. Berdiri 1 kaki 1 Perintahkan anak untuk Anak dapat berdiri selama 1 detik
detik menyeimbangkan diri dengan 1 kaki
26. Berdiri 1 kaki 2 Lihat item no.25 Anak dapat berdiri selama 2 detik
detik
27. Melompat Anak dapat melompat dengan 1 kaki Anak dapat melompat dengan 1
dengan 1 kaki kaki sebanyak 2 kali atau lebih
28. Berdiri 1 kaki 3 Lihat item no.25 Anak dapat berdiri selama 3 detik
detik
29. Berdiri 1 kaki 4 Lihat item no.25 Anak dapat berdiri selama 4 detik
detik
30. Berdiri 1 kaki 5 Lihat item no.25 Anak dapat berdiri selama 5 detik
detik
31. Berjalan Tunjukkan pada anak car berjalan pada Anak berjalan 4 langkah atau
dengan garis lurus dengan menempelkan tumit lebih
merapatkan ke depan jari yang berlainan
tumit ke jari
kaki
39
2. Skrining dengan SDIDTK (Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang)
a. Pengertian
SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak secara
komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan
intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang pada masa lima tahun
pertama kehidupan, diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara
keluarga (orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya),
masyarakat (kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya
masyarakat) dengan tenaga professional (kesehatan, pendidikan dan sosial).
Deteksi dini melalui kegiatan SDIDTK sangat diperlukan untuk
menemukan secara dini penyimpangan pertumbuhan, penyimpangan
perkembangan dan penyimpangan mental emosional pada anak sehingga
dapat dilakukan intervensi dan stimulasi sedini mungkin untuk mencegah
terjadinya penyimpangan pertumbuhan, penyimpangan perkembangan dan
penyimpangan mental emosional yang menetap. Kegiatan SDIDTK tidak
hanya dilakukan pada anak yang dicurigai mempunyai masalah saja tetapi
pada semua balita dan anak pra sekolah secara rutin setiap 6 bulan.
b. Tujuan
Program SDIDTK ini bertujuan agar semua balita umur 0–5 tahun dan
anak pra sekolah umur 5-6 tahun tumbuh dan berkembang secara optimal
sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa
serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan
intervensi dini.
c. Kegiatan
Jenis kegiatan yang dilaksanakan dalam SDIDTK terdiri dari 3 kegiatan,
diantaranya adalah :
1) Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
a) Pengukuran Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB)
Tujuan pengukuran BB/TB adalah untuk menentukan status gizi anak,
normal, kurus, kurus sekali atau gemuk. Jadwal pengukuran BB/TB
40
disesuaikan dengan jadwal deteksi dini tumbuh kembang. Pengukuran
dan penilaian BB/TB dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih, yaitu
tenaga kesehatan yang telah mengikuti pelatihan SDIDTK.
b) Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA)
Tujuan pengukuran LKA adalah untuk mengetahui lingkaran kepala anak
dalam batas normal atau diluar batas normal. Deteksi dini
penyimpangan pertumbuhan dilakukan di semua tingkat pelayanan.
Tabel 2.5
Jadwal Pelaksanaan SDIDTK
Jenis Deteksi Tumbuh Kembang Yang Harus Dilakukan
Umur Deteksi Dini Deteksi Dini Deteksi Dini
Anak Penyimpangan Penyimpangan Penyimpangan Mental
Pertumbuhan Perkembangan Emosional
BB/TB LK KPSP TDD TDL KMME CHAT* GPPH*
0 bulan √ √
3 bulan √ √ √ √
6 bulan √ √ √ √
9 bulan √ √ √ √
12 bulan √ √ √ √
15 bulan √ √
18 bulan √ √ √ √ √
21 bulan √ √ √
24 bulan √ √ √ √ √
30 bulan √ √ √ √
36 bulan √ √ √ √ √ √ √ √
42 bulan √ √ √ √ √ √
48 bulan √ √ √ √ √ √ √
54 bulan √ √ √ √ √ √
60 bulan √ √ √ √ √ √ √
66 bulan √ √ √ √ √ √
72 bulan √ √ √ √ √ √ √
43
e. Intervensi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak
Tujuan intervensi dan rujukan dini perkembangan anak adalah untuk
mengoreksi, memperbaiki dan mengatasi masalah atau penyimpangan
perkembangan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal sesuai dengan potensinya. Waktu yang paling tepat untuk
melakukan intervensi dan rujukan dini penyimpangan perkembangan anak
adalah sesegera mungkin ketika usia anak masih di bawah lima tahun.
Tindakan intervensi dini tersebut berupa stimulasi perkembangan
terarah yang dilakukan secara intensif di rumah selama 2 minggu, yang
diikuti dengan evaluasi hasil intervensi stimulasi perkembangan.
45
7. Disfungsi neurodevelopmental pada anak usia sekolah
Disfungsional susunan saraf pusat sering disertai dengan kemampuan
akedemik yang berada dibawah normal, kelainan perilaku dan juga
gangguan dalam berinteraksi sosial, misalnya ADHD dan disleksia
(Soetjiningsih, 2002).
46
Lampiran Formulir Denver II Halaman Depan
47
Lampiran Denver II Halaman Belakang
48
Lampiran Kuesioner CHAT
Sumber: American Academy of Pediatrics, Committee on Children with Disabilities. Technical
Report: The Pediatrician’s Role in Diagnosis and Management of Autistic Spectrum Disorder in
Children Pediatrics 107: 5 May 2001
49
Lampiran Kuesioner KMME dan GPPH
50