Vous êtes sur la page 1sur 2

ANALISIS DASAR PENGUKURAN LAPORAN KEUANGAN

PT XL Axiata Tbk

2016

1. Dasar penyusunan laporan keuangan


Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas dan instrumen derivatif, disusun dengan
konsep harga perolehan dan dasar akrual. Instrumen derivatif diakui berdasarkan nilai
wajar.
2. Piutang usaha
Pada saat pengakuan awal piutang usaha diakui sebesar nilai wajarnya dan
selanjutnya diukur pada nilai yang diamortisasi setelah dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai piutang. Cadangan dibentuk apabila terdapat bukti yang
obyektif bahwa Perseroan tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan
persyaratan awal piutang. Piutang dihapusbukukan pada saat piutang tersebut
dipastikan tidak akan tertagih.
3. Persediaan
Persediaan, yang terutama terdiri dari voucher dan kartu SIM, dinilai berdasarkan nilai
yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi.
Harga perolehan dihitung berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk
penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan estimasi penjualan masing-masing
jenis persediaan pada masa mendatang.
4. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk pajak impor yang berlaku,
bea masuk, biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan, biaya
penyediaan lokasi, biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal dan estimasi
awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap
dikurangi akumulasi penyusutan. Perseroan mencatat estimasi biaya pembongkaran
dan restorasi atas Base Transceiver Station (“BTS”) sebagai bagian dari biaya
perolehan. Nilai provisi ditentukan berdasarkan nilai kontrak sewa; tetapi untuk
kontrak yang tidak menyebutkan nilai liabilitas, Perseroan menggunakan estimasi
terbaiknya. Manajemen melakukan evaluasi berkala terhadap estimasi yang
digunakan. Penyusutan dimulai sejak aset mulai atau siap digunakan, dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis yang
menghasilkan persentase penyusutan tahunan dari harga perolehan.
5. Aset Takberwujud
Perseroan mengakuisisi aset takberwujud baik sebagai bagian dari kombinasi bisnis
atau melalui akuisisi terpisah. Aset takberwujud yang diakuisisi dalam kombinasi
bisnis disajikan sebesar nilai wajar pada saat akuisisi dan disajikan terpisah dari
goodwill.
Aset takberwujud yang dianggap memiliki masa manfaat ekonomis terbatas
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan ekspektasi masa
manfaat. Aset takberwujud yang dianggap memiliki masa manfaat ekonomis tidak
terbatas tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 3t
setiap tahun, atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi
yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Aset takberwujud yang
diakuisisi termasuk ijin telekomunikasi dengan hak alokasi spektrum yang memiliki
masa manfaat ekonomis tidak terbatas. Manajemen menilai asumsi masa manfaat
ekonomis tidak terbatas yang diaplikasikan ke aset takberwujud yang diakuisisi setiap
tahun.
6. Pinjaman
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan
biayabiaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya
perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai
pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan
menggunakan metode bunga efektif.
7. Sukuk Ijarah
Sukuk ijarah diakui sebesar nilai nominal, disesuaikan dengan premium atau diskonto
dan biaya transaksi terkait. Perbedaan antara nilai tercatat dan nilai nominal diakui
pada laporan laba rugi sebagai beban penerbitan sukuk ijarah menggunakan metode
garis lurus selama jangka waktu sukuk ijarah.
Sukuk ijarah, setelah disesuaikan dengan premium atau diskonto dan biaya transaksi
yang belum diamortisasi, disajikan sebagai bagian dari liabilitas.
8. Biaya emisi saham
Biaya emisi saham dikurangkan dari akun tambahan modal disetor dalam laporan
keuangan.
9. Goodwill
Goodwill atas akuisisi entitas anak dicatat sebesar harga perolehan dikurangi dengan
akumulasi kerugian penurunan nilai dan diuji penurunan nilainya setiap tahun.
Goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil
kas dalam rangka menguji penurunan nilai. Alokasi tersebut dibuat untuk unit
penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan mendapat manfaat
dari kombinasi bisnis dimana goodwill tersebut timbul. Kerugian penurunan nilai atas
goodwill tidak dapat dipulihkan.
10. Saham treasuri
Ketika Perseroan membeli modal sahamnya sendiri (saham treasuri), imbalan yang
dibayar, termasuk biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan
(dikurangi pajak penghasilan) dikurangkan dari ekuitas yang diatribusikan kepada
pemilik ekuitas Perseroan sampai saham tersebut dibatalkan atau diterbitkan kembali.
Ketika saham biasa tersebut selanjutnya diterbitkan kembali, imbalan yang diterima,
dikurangi biaya tambahan transaksi yang terkait dan dampak pajak penghasilan yang
terkait dimasukkan pada ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik ekuitas
Perseroan.
11. Laba bersih per saham
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba/ (rugi) tahun berjalan dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.
12. Beban
Beban diakui berdasarkan metode akrual.

Vous aimerez peut-être aussi