Vous êtes sur la page 1sur 9

Bentuk Adaptasi

1. Unta memiliki bulu mata yang panjang


Tujuan :
Untuk dapat menangkal pasir yang ditiup angin sehingga tidak sampai masuk ke matanya.
Selain itu juga Unta memiliki lubang hidung yang dapat membuka dan menutup sehingga
pasir tidak bisa masuk ke dalam hidung.

2. Unta juga memiliki alis yang tebal


Tujuan : untuk melindungi matanya dari pasir.

3. Di bagian sekitar telinga Unta ditutupi oleh rambut, bahkan di bagian dalamnya, Tujuan :
melindungi Unta dari kemasukan pasir.

4. Dalam punuknya, Unta menyimpan lemak:


Tujuan:
Sewaktu-waktu dapat digunakan untuk diubah menjadi energi.

5. Kaki Unta sangat lebar


Tujuan :
Unta dapat dengan mudahnya dapat berjalan di atas pasir tanpa tenggelam ke dalamnya.
6. Tidak seperti mamalia kebanyakan, suhu normal tubuh Unta yang sehat bervariasi. Ya, suhu
tubuhnya berubah-ubah dalam rentang 34 hingga 41.7 derajat Celsius.
Tujuan :
Hal tersebut membuat tubuh Unta dapat menyimpan air lebih lama, karena walaupun Unta
kepanasan dia tidak akan berkeringat, sehingga wajar jika Unta tidak kehausan layaknya
manusia atau hewan lainnya ketika berada di gurun pasir, karena mereka tidak membuang air
dari tubuhnya dalam bentuk keringat.
Bentuk Adaptasi
1. Paruh bebek, pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir,
Tujuan untuk menyaring makanan dari air dan lumpur
2. Kaki pada bebek berselaput di antara ruas jarinya
Tujuan untuk berenang dan berjalan di tanah berlumpur.

PINGUIN
BENTUK ADAPTASI :
1. Penyesuaian Diri Penguin Terhadap Lingkungannya
Penguin mempunyai bulu yang tebal dan tumpukan lemak dibawah kulit Penguin adalah
hewan yang hidup di daerah dingin. Meskipun demikian, penguin tidak akan menggigil
kedinginan. Penguin memiliki bulu tebal dan tumpukan lemak di bawah kulit. Tumpukan
lemak ini membuat penguin seperti memakai baju yang berlapis-lapis. Akibatnya penguin
tidak merasa dingin meski hidup di daerah dingin. fungsi bulu yang tebal dan tumpukan
lemak dibawah kulit adalah untuk menahan panas tubuh agar tidak keluar sehingga
penguin tetap merasa hangat tidak kedinginan.
2. Penguin memiliki warna putih pada bagian dalam dan warna hitam di bagian luar Setiap
penguin memiliki ciri khusus berupa warna putih di sebelah dalam tubuhnya dan warna
gelap (biasanya hitam) di sebelah luar tubuh. Hal ini berguna untuk kamuflase. Hewan
pemangsa seperti singa laut dari dalam air akan sulit untuk melihat penguin karena
perutnya yang berwarna putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut. Sedangkan
permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan penguin dari pandangan hewan
pemangsa di atas air.
3. Penguin mempunyai sayap dan ekor yang dimodifikasi Seperti halnya anggota kelompok
burung yang lain, penguin juga mempunyai sayap dan ekor. Namun, penguin tidak bisa
menggunakan sayapnya untuk terbang karena ukuran sayapnya terlalu kecil sehingga
tidak bisa mengangkat berat badannya. Sayap penguin dimodofikasi untuk berenang dan
mendayung di air. Di daratan pinguin menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga
keseimbangan ketika berjalan. Untuk menghemat energi, kadang- kadang penguin
berjalan dengan kaki pendeknya atau meluncur di salju dengan perutnya.

Kelelawar
Bentuk adaptasi :
Kelelawar merupakan satu-satunya jenis hewan mamalia yang dapat terbang dengan
menggunakan sayapnya. Seperti yang kita ketahui, kelelawar mencari makan pada malam hari.
Kelelawar mencari makan saat malam hari karena kelelawar sangat sensitif terhadap dehidrasi
(kekurangan air). Oleh karena itu habitat atau tempat tinggal kelelawar biasanya di gua-gua,
alam terbuka, atau di pepohonan. Jika siang hari kelelawar akan tidur dengan bergelantung
terbalik. Bagaimana cara kelelawar melihat pada malam hari yang gelap? Mengapa kelelawar
tidak menabrak benda-benda yang ada di depannya? Kelelawar mempunyai penglihatan yang
baik. Selain itu kelelawar lebih mengandalkan pada suaranya yang nyaring untuk menuntunnya
terbang. Ia mengeluarkan bunyi dengan frekuensi sangat tinggi, di atas frekuensi bunyi yang
dapat didengar manusia. Bunyi ini tidak dapat didengar oleh manusia. Bunyi ini dinamakan
ultrasonik. Getaran bunyi ini mempunyai frekuensi antara 25.000–50.000 Hz. Bunyi ultrasonik
ini akan menabrak suatu objek atau benda. Kemudian getaran suara ini memantul kembali, dan
ditangkap telinga kelelawar yang berfungsi sebagai radar. Proses ini hanya membutuhkan waktu
sepersepuluh detik, cukup bagi kelelawar untuk mengetahui apa yang ada di depannya, ke mana
arahnya dan berapa kecepatannya. Saat terbang, kelelawar mengeluarkan 5 sampai 20 getaran
bunyi setiap detik. Namun, bila menemukan mangsa maka getaran bunyi yang dikeluarkan dapat
mencapai 100 getaran setiap detik. Getaran yang dihasilkan itu untuk menentukan posisi mangsa
atau makanannya. Oleh karena itu kelelawar dapat terbang dengan cepat dan lincah tanpa
menabrak benda-benda di sekitarnya. Selain itu kelelawar juga dapat mendeteksi keberadaan
mangsanya dengan cepat.
Ular

Bentuk Adaptasi :

Ular merupakan jenis hewan reptil yang memiliki kepekaan dalam mencium bau. Dengan kemampuan
penciumannya yang tajam, ular mampu mendeteksi letak mangsanya. Hal ini disebabkan oleh organ
khusus penciuman yang dimilikinya, yaitu organ Jacobson. Namun organ ini disesuaikan dengan nama
penemu organ ini yaitu L.L. Jacobson, ilmuwan asal Denmark). Organ Jacobson terdiri atas dua lubang di
langit-langit mulutnya dan dilapisi reseptor kimia yang mampu mendeteksi bau. Pada saat melacak
seekor mangsa, ular mencari bau mangsanya (berupa gas). Ini dilakukan dengan cara menjulurkan
lidahnya keluar masuk dengan cepat. Nah, gas tersebut akan larut dalam air liur ular dan akan dibawa ke
organ Jacobson. Dengan demikian ular dapat mengenali arah dan letak mangsanya dengan mengikuti
baunya.

Cicak
Cicak memiliki kaki yang dapat menempel di dinding dan langit-langit rumah. hewan reptil.
Cicak mempunyai tiga ciri khusus, antara lain:
1) Cicak mampu berjalan dengan menempelkan kakinya di dinding atau langit-langit rumah
2) Cicak mampu menangkap serangga dengan menjulurkan lidahnya yang panjang.
3) Ciri khusus cicak lainnya yaitu memutuskan ekornya. Cicak memutuskan ekornya untuk
mengelabui pemangsa. Ekor cicak dapat tumbuh lagi seperti semula setelah diputuskan.
Kemampuan cicak yang panjang untuk memutuskan ekornya sendiri disebut autotomi.

LANDAK
Bentuk Adaptsi:
Landak memiliki kulit berduri dan kaku yang berfungsi untuk melindungi diri dari musuhnya.
Saat terancam bahaya landak akan mengembangkan durinya. Musuh akan terkena duri tersebut
ketika menyerang landak.
Adaptasi landak terbagi menjadi dua yaitu adaptasi struktural (adaptasi bentuk tubuh) dan
adaptasi behavioral (adaptasi tingkah laku).
Adaptasi landak yang berupa adaptasi struktural adalah cakar depannya yang melengkung untuk
bahan makanan landak yang berupa akar dan serat tanaman berkayu. Selain itu landak juga
memiliki gigi yang kuat dan tanpa gigi taring, sehingga cocok untuk mengunyah makanan yang
keras tersebut.
Adapatasi tingkah laku pada landak adalah reaksi landak yang menegakkan bulu-bulunya yang
lancip seperti duri ketika melihat adanya predator. Adaptasi landak ini merupakan strategi
mereka agar bisa terhindar dari pemangsa.
Adaptasi tingkah laku lainya adalah, landak di wilayah yang dingin tidak berhibernasi, tetapi
terus mencari makanan berupa akar kayu yang terkubur salju. Kebiasaan ini membuat landak
bisa bertahan di musim dingin yang panjang.
KLIPING

BENTUK ADAPTASI HEWAN

D
I
S
U
S
U
N

Oleh

ZAKIATUL KHAIRA
KELAS : VI –C
PELAJARAN : IPA

MIN 9 BANDA ACEH


TAHUN AJARAN 2017/2018

Vous aimerez peut-être aussi