Vous êtes sur la page 1sur 5

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan F6. Upaya Pengobatan Dasar

Topik: Demam Dengue

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Kandangan
Kabupaten Kediri

disusun oleh :
Ika Niswatul Chamidah, dr.

Program Dokter Internsip Indonesia


Kabupaten Kediri
Jawa Timur
Halaman Pengesahan

Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat


Laporan F6. Upaya Pengobatan Dasar

Topik: Demam Dengue

disusun oleh :
Ika Niswatul Chamidah, dr.

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal 4 Februari 2017

Oleh

Pembimbing Dokter Internsip Puskesmas Kandangan

dr. Linda Tjahjono


NIP. 19610805 198901 2 003
LATAR Demam dengue adalah demam yang timbul karena
BELAKANG infeksi virus dengue. Virus dengue yang menimbulkan
penyakit ini memiliki banyak strain atau tipe virus
dengue. Penyakit ini umumnya menyerang orang yang
kekebalan tubuhnya sedang menurun. Selanjutnya saat
seseorang terkena infeksi virus dengue, tubuhnya secara
alami akan memproduksi kekebalan terhadap tipe virus
dengue yang menyerang, kekebalan ini akan
berlangsung seumur hidup. Akan tetapi, kekebalan
terhadap jenis virus dengue yang pernah menyerang
tidak tidak berlaku pada tipe virus dengue yang lain,
sehingga orang tersebut bisa saja terserang demam
dengue kembali.
Daerah yang banyak terjangkit demam dengue adalah
daerah tropis dan subtropis seperti Asia. Hal ini
dikarenakan adanya curah hujan yang tinggi dan
lingkungan yang kurang baik, sehingga menjadi tempat
yang sangat cocok untuk perkembangan nyamuk aedes
aegypti yang menjadi media utama penularan demam
dengue. Nyamuk ini membawa dan menularkan virus
dengue lewat gigitannya dari orang yang sebelumnya
sudah terinfeksi dengue. Karena penularan virus dengue
dibawa oleh nyamuk, maka kita tidak perlu khawatir
kontak langsung dengan penderita demam dengue.
Demam dengue berbeda dengan demam berdarah
dengue (DBD), meskipun kedua penyakit ini sama-sama
disebabkan oleh virus dan dibawa nyamuk yang sama.
Perbedaan yang paling utama adalah pada demam
dengue tidak ditemukan manifestasi pendarahan, pada
kulit pasien dengan demam dengue hanya tampak ruam
kemerahan saja sementara pada pasien demam berdarah
dengue akan tampak bintik bintik pendarahan.
PERMASALAHAN Kasus
Identitas pasien
Nama : An. C
Usia : 14 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : Jeruk Gulung- Kandangan

Anamnesis
Keluhan Utama: Demam
RPS: Pasien mengeluh demam sejak 4 hari yang lalu.
Demam timbul mendadak tinggi. Demam dirasakan
terus-menerus, demam disertai menggigil. Selain itu
pasien juga mengeluh sakit di bagian ulu hati, mual,
kurang nafsu makan dan sakit kepala. Pasien sudah
minum obat penurun panas. Setelah minum obat, panas
badan menurun kemudian panas timbul kembali.
Riwayat perdarahan (-), bintik-bintik di kulit (-). BAB
dan BAK dalam batas normal.
RPD : -
RPO : paracetamol (beli di apotek sendiri)
RPA : -

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah : 100/70 mmHg

Nadi : 90 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Temp : 39,2o celcius
Kepala & leher : anemia (-), icterus (-), cyanosis (-),
dyspnea (-), pKGB (-)
Thorax : simetris, bentuk normal, deformitas (-)
 Cor : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-),
 Pulmo : vesikuler/vesikuler, wheezing -/-
, rhonchi -/-
Abdomen : flat, , BU (+) normal, soepel, nyeri
epigastrium (+)
Extremitas : akral hangat kering merah, CRT< 2 detik,
tidak didapatkan edema.

Pemeriksaan Laboratorium :
Hb : 13,2 gr/dl
Trombosit : 88.000
Leukosit : 9.000
Hct : 37 %

Diagnosis
Demam Dengue
PERENCANAAN Pada pasien ini untuk menegakkan diagnosis secara
DAN PEMILIHAN pasti diperlukan pemeriksaan darah lengkap Jika hasil
INTERVENSI pemeriksaan terdapat penurunan kadar trombosit maka
pasien diharuskan rawat inap untuk dilakukan observasi.
PELAKSANAAN Pasien datang ke UGD PKM Kandangan lalu
dilakukan anamnese dan pemeriksaan fisik. Anamnese
ditujukan terutama untuk mengetahui karakteristik
demam. Sedangkan pemeriksaan fisik lebih ditonjolkan
Lidah kotor tepi hiperemis, dan hepatomegali Setelah
ditegakkan diagnosis demam thypoid, pasien diberikan
obat untuk rawat inap yang terdiri dari :
 Infus RL 30 tetes per menit
 Injeksi antrain 3x 500 mg ( Jika suhu di
atas 38,5)
 Injeksi ranitidin 2 x 25 mg
 Paracetamol 500 mg tab 3 x ½ tab
 Antasida 3 x ½ tablet

MONITORING Setelah mendapat diagnosis berdasar anamnesis dan


DAN EVALUASI pemeriksaan fisik, dokter umum di puskesmas dapat
memantau kondisi pasien dan efek obat yang telah
diberikan kepada pasien. Pasien diminta untuk rawat
inap. Evaluasi hasil pengobatan dapat dilakukan di ruang
rawat inap puskesmas.
Komentar/Umpan Balik:

Kediri, 4 Februari 2017


Pendamping
Peserta

dr. Linda Tjahjono


Ika Niswatul Chamidah, dr.
NIP. 19610805 198901 2 003

Vous aimerez peut-être aussi