Vous êtes sur la page 1sur 4

TES MANTOUX PADA ANAK YANG TERKONTAK DI RUMAH DENGAN ORANG DEWASA BASIL TAHAN

ASAM POSITIF ATAU NEGATIF TUBERKULOSIS PARU

Wardah, Ridwan M, Daulay, Emil Azlin, Wisman Dalimunthe,Rini S. Daulay

Abstrak

Latar belakang tuberculosis (TB) mengacu pada penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada Negara
berkembang. Pada anak- anak, mayoritas sumber transmisi TB adalah TB Paru dewasa yang memiliki
bacil tahan asam positif (BTA) pada sputum. Akan tetapi infeksi tuberculosis dapat juga muncul pada
anak- anak yang berhubungan serumah dengan BTA negatif TB paru.

Objektif Untuk membandingkan hasil tes mantoux dan diameter kemerahan pada anak yang tinggal
serumah dengan dewasa BTA baik positif maupun negatif, dan menilai kemungkinan keterkaitan antara
hasil tes mantoux dengan usia, pendapatan keluarga, dan ventilasi rumah pada kedua grub.

Metode Studi cross sectional dilaksanakan dari Januari sampai maret 2014. Tes Mantoux dilaksanakan
pada anak usia 3 bulan sampai 15 tahun yang memiliki kontak serumah dengan pasien BTA positif atau
negative TB paru.

Hasil Secara total 106 anak- anak dilibatkan dalam penelitian ini. Seluruh subjek memiliki kontak
serumah dengan pasien dewasa TB paru yang dibagi menjadi BTA positif (54 anak) dan BTA negative (52
anak). Rata- rata diameter indurasi test Mantoux secara signifikan berbeda diantara kedua grub (10.9
(SD 6.55) mm vs 6.2 (SD 5.91) mm, respectifly; P-0.001). Dan juga ada peningkatan risiko yang signifikan
pada anak- anak dengan tes mantoux positif yang merhubungan dengan dewasa BTA positif TB
dibandingkan grub BTA negative( OR 5,66’ 95%CI 2.36 menjadi 13.59; P=0.0001). Akan tetapi tidak ada
perbedaan yang signifikan pada hasil tes mantoux positif pada masing- masing grub BTA positif dan BTA
negatif dengan keterkaitan pada usia, pendapatan keluarga, dan ventilasi rumah.

Kesimpulan Rata- rata diameret kemerahan tes mantoux pada anak- anak yang kontak serumah dengan
dewasa BTA positif secara signifikan lebih lebar dari grub dengan BTA negative. Tes Mantoux positif
pada anak- anak berhubungan dengan dewasa BTA positif TB yang serumah. Tidak adanya hubungan
antara tes mantoux positif dengan usia, pendapatan keluarga, ventilasi rumah pada kedua grub.

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis (M.Tuberculosis)
dan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada Negara berkembang. Indonesia berada
pada peringkat keempat setelah India, Cina, dan Afrika Selatan, sebagai Negara dengan beban TB
terbanyak. Pada tahun 2011, prevalensi Tb di Indonesia adalah 281 per 100.000 orang dan Insiden TB
mencapai 187 per 100.000 orang. tingkat mortalitas adalah 27 per 100.000 orang. Tuberkulosis di
Indonesia pada anak- anak adalah 9 % dari total kasus TB.

Beberapa faktor memfasilitasi penyebaran infeksi TB kepada anak- anak seperti kontak dengan pasien
dewasa TB, tinggal pada daerah endemic, kemiskinan, dan sanitasi yang buruk. Pada penyebarannya,
banyak anak-anak menderita dari infeksi TB dan penyakit TB setelah kontak dengan pasien dewasa
dibanbandingkan dengan populasi umum. Risiko anak- anak untuk terinfeksi meningkat kerika mereka
memiliki kontak serumah dengan pasien TB paru dewasa dengan BTA positif. Infeksi dapat timbul dari
kontak serumah BTA negatif TB paru. Tes tuberculin digunakan untuk menditeksi infeksi M. tuberculosis.
Anak-anak yang berhubungan dengan dewasa dengan Smear TB positif dan infeksi TB aktif memiliki
diameter kemerahan tes mantoux lebih besar.

tujuan dari studi ini adalah untuk membandingkan hasil tes mantoux dan diameter kemerahan pada
anak- anak dengan kontak pada pasien dewasa TB positif atau TB negative. kami juga meneliti untuk
kemungkinan hubungan antara tes mantoux dengan usia, penghasilan keluarga, dan b=ventilasi rumah
pada kedua grub BTA positif dan negative.

Metode

Studi cross sectional ini dilaksanakan pada praktek privat dari klinisi paru dan balai kesehatan paru
masyarakat (BKPM) di Medan, Sumatra utara dari Januari sampai Maret 2014. /subjek adalah anak- anak
usia 3 bulan sampai 15 tahun yang memiliki kontak serumah dengan pasien TB paru dewasa. Anak- anak
dengan immunocompromized (sedang menjalankan pengobatan dengan corticosteroid jangka panjang,
obat sitotoksik, atau obat immunusupresan lainya), malnutrisi, campak, mumps, tuberculosis parah,
abdominal typhoid, atau penyakit keganasan tidak diikutsertakan. anak- anak yang melangsungkan tes
mantoux dalam 2 minggu sebelumnya atau memiliki imunisasi polio atau cacar dalam 6 minggu
sebelumnya juga tidak diikutsertakan. studi ini disetujui oleh komite etik penelitian dari universitas
kedokteran Sumatera Utara, Medan. Subjek orang tua diberikan informed consent secara tertulis.

Pasien TB paru dewasa diidentidikasi dengan rekam medis mereka. Subjek anak- anak dibagi menjadi
dua grub berdasarkan dari sejarah baik BTA positif atau negatif pasien TB dewasa. Karakteristik subjek
dan informasi didapatkan dari quisioner yang diisi oleh orang tua. tes mantoux dilaksanakan pada
seluruh subjek dengan 0.1 mL dari 2TU PPD RT-23 secara intradermal padapermukaan volar siku kiri.
kemerahan kemudian diukur setelah 48- 72 jam. tes mantoux dipertimbangkan positif jika diameter
kemerahan lebih dari 10 mm.

Kontak serumah didefinisikan sebagai anak yang tinggal pada rumah yang sama dengan pasien TB paru
dewasa paling sedikit 3 bulan. Orang dewasa didiagnosa memiliki TB paru berdasarkan gejala sugestif,
dan gejala dikonfirmasi dengan cara baik adanya TB bacilli pada pewarnaan Ziehl-Neelsen dari sputum
(ditujukan sebagai BTA positif) atau diagnosis melalui foto thorax pada Sputum TB bacilli tidak
ditemukan ( BTA negatif). Pendapatan keluarga diukur dengan penghasilan bulanan orang tua,
dibandingan dengan upah minimum kota (UMK) di Medan, Sumatera Utara dan diklasifikasikan sebagai
lebih rendah atau tinggi dari UMK.ventilasi rumah dinilai dengan mengukur luas permukaan rumah dan
luas permukaan ventilasi. Ventilasi rumah dipertimbangkan sebagai bagus jika luas ventilasi lebih dari 10
% dari luas permukaan rumah dan tidak baik jika <10%.

Data yang dikumpulkan diproses, dianalisa, dan disajikan dengan SPSS 16 versi software. Tes Chi-square
digunakan untuk menilai dari keterkaitan antara riwayat kontak TB dengan hasil tes mantoux.
Independent T-test digunakan untuk menganalisa adanya perbedaan dari diameter kemerahan pada tes
mantoux. Signifikan ditentukan pada P<0.05 dengan 95%CI.
Hasil

Dari total 106 anak- anak yang diikutsertakan pada studi yang terbagi menjadi 54 anak memiliki kontak
dengan pasien dewasa BTA positif dan 52 anak-anak kontak dengan pasien dewasa BTA negative TB
paru. total dari 67 dewasa dengan TB memiliki kontak serumah dengan anak- anak, 33 BTA positif dan
34 BTA negative. karakteristik dari subjek anak pada kedua grub ditunjukkan pada tabel 1. Mean usia,
jenis kelamin, berat, dan tinggi dari kedua grub BTA positif dan negative ditemukan sedikit perbedaan.
mayoritas dari orang tua lulus dari sekolah tinggi dan bekerja sendiri. Pendapatan keluarga kurang dari
UMK untuk subjek pada grub BTA positif dan negative adalah 64.8% dan 53.8%. Pada grub BTA positif,
mayoritas subjek kontak serumah dengan Ayah TB. Tetapi, pada grub BTA negative, persentase yang
sama dari anak yang memiliki orang tia dan ibu sebagai sumber kontak (42.3 % pada masing- masing).
tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua grub.

Diameter kemerahan pada tes mantoux antara 0- 25 mm pada grub BTA positif dan 0- 27 mm pada grub
BTA negative. TAbel 2 menunjjukan mean diameter kemerahan dari tes mantoux BTA positif secara
signifikan lebih dari grub BTA negative (P=0.001).

Hasil positif tes mantoux ditemukan pada 31 ( 57.5%) anakyang kontak serumah dengan BTA positif.
Akan tetapi, pada grub BTA negative 10 (19.2%) anak- anak memiliki positif dan 42 (80.8%) anak- anak
memiliki hasil tes mantoux positif. tes Chi-square menunjjukan adanya perbedaan yang signifikan pada
hasil tes mantous kedua grub (P=0.0001) tabel 3

tabel 4 menunjjukan hubungan antara hasil tes mantoux pada BTA negatif dan positif dengan usia,
penghasilan keluarga, dan ventilasi rumah, tidak ada hubungan yang signifikan.

Diskusi

Kami menemukan mead diameter indurasi dari tes mantoux pada anak-anak yang kontak serumah
dengan pasien dewasa BTA positif TB secara signifikan lebih tinggi dari grub BTA negative, hal ini serupa
dengan studi dari Spanyol. Kontak serumah dengan pasien dewasa TB adalah faktor risiko dari infeksi TB
pada anak- anak. sebuah studi di Laos melaporkan bahwa faktor risiko infeksi TB pada anak- anak yang
kontak dengan TB lebih besar pada anak- anak yang kontak dengan smear positif pasien TB. Hal serupa
juga ditunjukkan pada studi Turki bahwa risiko untuk infeksi TB pada anak- anak lebih tinggi pada
mereka yang kontak dengan dewasa dengan smear positif dan memiliki cavitas pada paru melalui
pemeriksaan x-ray dada. Terlebih lagi kami menemukan secara signifikan hasil tes mantoux positif pada
grub BTA positif dibandingkan dengan grub BTA negative dengan odds ratio 5.6. Hasil ini lebih tinggi dari
studi pada India, yang melaporkan odds ratio 3.2. Studi di Manado juga menunjjukan bahwa kontak
serumah dengan dewasa BTA positif TB adalah faktor risiko untuk infeksi TB pada anak- anak.

Kedua orang tua, ayah dan ibu adalah mayoritas sumber penularan TB pada studi kami. Sebuah studi
Brazil menunjukkan ayah sebagai penularan, sedangkan studi Pakistan menunjukkan ibu sebagai
penularan utama, karena mereka menghabiskan banyak waktu dengan anak- anak mereka dibandingkan
dengan anggota keluarga lainnya. Melakukan kontak dengan lebih dari satu pasien TB di rumah juga
meningkatkan risiko sakit TB. Pada penelitian kami, kami menemukan hanya satu anak dengan lebih dari
satu orang tua TB yang kontak serumah. Prevalensi dari infeksiTB pada anak- anak memiliki kontak
serumah dengan dewasa BTA negative TB paru pada studi ini adalah 19.2%. Prevalensi ini lebih tinggi
dari Jawa Barat dengan 10 % prevalensi untuk infeksi TB dan 16% untuk penyakit TB. Studi di Nigeria
menunjukkan positif tes tuberculin pada 49 % dan 16 % dari anak- anak yang kontak serumah dengan
dewasa BTA positif dan negatif. Sedangkan studi dari India melaporkan masing- masing 46% dan 21.3%.

Insiden dari infeksi Tb meningkat berdasarka usia. Sebuah riview sistematik menunjukkan bahwa
penyakit TB lebih sering ditemukan pada anak kurang dari 5 tahun tapi infeksi TB lebih umum ditemukan
pada anak- anak yang lebih besar. kami mencatat bahwa hasil tes mantoux lebih umum pada anak lebih
dari 5 tahun, bagaimanapun status BTA yang kontak serumah dengan mereka.

Kerapatan dan ventilasi yang buruk meningkatkan kemungkinan infeksi TB. Orang- orang yang tinggal
pada area yang ramai atau dengan ventilasi yang buruk memiliki risiko lebih tinggi terpapar TB. Risiko
tes tuberculin positif pada subjek kontak serumah dengan TB dewasa meningkat sepbanding dengan
meningkatnya kepadatan rumah. Studi Bangkok menunjukkan bahwa anak- anak tinggal pada
lingkungan yang pada memiliki lima kali lebih tinggi untuk terinfeksi TB dari anak- anak tinggal pada
lingkungan yang kurang padat. Area perumahan juga berkontribusi pada penyebaran TB dikarenakan
kondisi lingkunganya, burunya ventilasi, higien yang buruk, dan keramaian. Disayangkan kami tidak
mengukur kepadatan rumah. kami hanya mengukur ventilasi rumah, yang tidak memiliki hubungan
dengan hasil tes mantoux.

Tuberkulosis telah diasosiasikan dengan kemiskinan, seperti ditunjukkan pada pendapatan keluarga
yang sedikit, kondisi sosial ekonomi yang buruk dapat meningkatkan infeksi melalui buruknya nutrisi dan
tingginya kepadatan populasi. Studi Inggris, Filipina, Kamboja menunjukkan angka insiden TB memiliki
hubungan yang dekat dengan kemiskinan. Akan tetapi kami menemukan tidak adanya hubungan antara
pendapatan yang rendah dengan infeksi TB, Perbedaan ini dapat dikarenakan dari cara untuk mengukur
kemiskinan. Tetapi, kami menggunakan UMR di Medan dimana studi dilakukan sebagai titik pacuan
untuk pendapatan keluarga. Hal ini serupa dengan studi pada Jawa Barat yang juga menemukan tidak
adanya hubungan antara pendapatan keluarga dan hasil tes tuberculin positif pada anak- anak yang
kontak serumah dengan TB paru dewasa.

Beberapa keterbatasan telah dicatat pada studi ini seperti tidak menampilkan scoring TB dan definisi
infeksi berdasarkan pada reaksi tes mantoux, bersamaan dengan ada atau tidak adanya gejala. Dengan
tambahan sejarah dari imunisasi BCG tidak dialkukan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk penyakit
TB anak- anak dan pemeriksaan faKTOR RISIKO UNTUK INFEKSI Tb pada anak- anak.

Kesimpulanya mean diameter indurasi dari tes mantoux pada anak- anak yang kontak serumah dengan
pasien dewasa BTA positif TB paru secara signifikan lebih tinggi dari anak pada grub BTA negatif. Dengan
tambahan tingginya angka hasil tes mantoux positif berhubungan dengan BTA positif yang kontak
serumah. Tidak ada hubungan antara hasil tes mantoux positif dengan usia, pendapatan keluarga, atau
ventilasi rumah pada kedua grub.

Vous aimerez peut-être aussi