Vous êtes sur la page 1sur 4

Nama : Zohratul Aini

NIM : A1C016161
Kelas : C
Tugas : Akuntansi Sektor Publik I (Menganalisis Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba)

Laporan Keuangan Yayasan Pendidikan Al-Irsyad (SMP Al-Irsyad)

Yayasan Pendidikan Al-Irsyad merupakan jenis organisasi nirlaba yang mengelola beberapa
jenjang pendidikan Islami mulai dari pendidikan pra sekolah (pendidikan anak usia dini) hingga
jenjang SMA. Selain itu, yayasan pendidikan Al-Irsyad juga menaungi sekolah-sekolah unggulan di
beberapa daerah termasuk di Jawa Timur.
SMP Al-Irsyad membuat dua jenis laporan keuangan, yaitu laporan pemasukan uang SPP
untuk kepentingan pelaporan ke yayasan, dan laporan realisasi penggunaan dana BOS. Berikut ini
laporan keuangan yang disajikan oleh pihak sekolah :
1.
2.
Analisis :
Berdasarkan dua laporan tersebut, dapat disimpulkan bahwa SMP Al-Irsyad belum menyusun
laporan keuangan berbasis akrual. Laporan yang disiapkan masih terbatas pada laporan berbasis
kas, yang mana pencatatan dilakukan berdasarkan kas diterima dan dikeluarkan. Laporan keuangan
yang disusun juga masih sangat sederhana, bukti transaksi langsung dikelompokkan menjadi pos
pendapatan dan pos biaya, tanpa disertai penjurnalan.
Untuk menyajikan laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 45, beberapa hal perlu
diterapkan oleh sekolah tersebut. Pertama, siklus akuntansi perlu dimulai dari membukukan bukti
transaksi melalui jurnal, setelah itu diposting ke buku besar dan buku besar pembantu, kemudian
baru bisa dibuat laporan keuangan. Kedua, SMP tersebut perlu membagi pendapatannya dalam
kategori berdasarkan pembatasan dari pemberi sumber daya meliputi pendapatan tidak terikat,
pendapatan terikat sementara dan pendapatan terikat permanen. Pendapatan yang diperoleh adalah
dari SPP dan dari Dana BOS. Pendapatan dari SPP karena harus disetorkan ke Yayasan dikategori
sebagai pendapatan terikat permanen (restricted). Dana Bos dibatasi untuk program sekolah,
pengembangan pengelolaan, dan peningkatan sarana prasarana, serta pengembangan kompetensi
lulusan dikategorikan sebagai pendapatan terikat permanen (restricted).
Untuk pos biaya, juga perlu diperhatikan karena surplus juga ditentukan oleh efisiensi biaya.
Untuk biaya-biaya sekolah, dikeluarkan langsung oleh yayasan, kecuali biaya-biaya yang menjadi
program Dana BOS. Tidak ada alokasi biaya yang dilaporkan berdasarkan pendapatan yang berasal
dari SPP. Informasi mengenai aset, piutang, dan liabilitas tidak tersedia pada jenjang SMP,
informasi tersebut tersedia di Yayasan. Entitas juga belum melakukan pencatatan inventaris yang
dimiliki. Oleh karena itu, pada tahap awal ini belum dapat disajikan laporan keuangan berbasis
PSAK No. 45.

Vous aimerez peut-être aussi