Vous êtes sur la page 1sur 1

Otak menggunakan sejumlah senyawa neurokimiawi sebagai pembawa pesan

untuk komunikasi berbagai bagian di otak dan sistem syaraf. Senyawa neurokimiawi
ini, dikenal sebagai neurotransmiter, sangat esensial bagi semua fungsi otak. Sebagai
pembawa pesan, mereka datang dari satu tempat dan pergi ke tempat lain untuk
menyampaikan pesan-pesannya. Bila satu sel syaraf (neuron) berakhir, di dekatnya
ada neuron lainnya. Satu neuron mengirimkan pesan dengan mengeluarkan
neurotrasmiter menuju ke dendrit neuron di dekatnya melalui celah sinaptik,
ditangkap reseptor-reseptor pada celah sinaptik tersebut, sehingga terjadi loncatan
listrik dan komunikasi neurokimiawi antar dua neuron. Pada reseptor bisa terjadi
“supersensitivitas” dan “subsensitivitas”. Supersensitivitas berarti respon reseptor
lebih tinggi dari biasanya, yang menyebabkan neurotransmiter yang ditarik ke celah
sinaptik lebih banyak jumlahnya yang berakibat naiknya kadar neurotransmiter di
celah sinaptik tersebut. Subsensitivitas reseptor adalah bila terjadi sebaliknya. Bila
reseptor di blok oleh obat tertentu maka kemampuannya menerima neurotransmiter
akan hilang dan neurotransmiter yang ditarik ke celah sinaptik akan berkurang yang
menyebabkan menurunnya kadar (jumlah) neurotransmiter tertentu di celah sinaptik.
(Wicaksana,inu.2009)
Wicaksana, inu. 2009. Aspek Neuropsikologi Gangguan Mood : Depresi Dan Mania.
Yogyakarta: jogya institute for mental health (jimh)

Vous aimerez peut-être aussi