Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Halaman
Judul............................................................................................. .... i
Lembar
Pengesahan..................................................................................... .... ii
KataPengantar................................................................................ .... iii
Daftar isi........................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang............................................................................. .... 1
B.Tujuan....................................................................................... .... 2
C.Manfaat..................................................................................... .... 2
D.Metode...................................................................................... .... 3
E.Langkah Kerja............................................................................. .... 3
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan............................................................................... .... 45
B. Saran.................................................................................... .... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kebidanan pada tatanan komunitas dilaksanakan dengan
memperhatikan budaya setempat melalui pendekatan manajemen kebidanan dan
didasari oleh konsep, ketrampilan dan sikap professional bidan dalam asuhan
kebidanan di komunitas.
Praktek kerja lapangan (PKL) PKMD Prodi D-IV Kebidanan Alih JenjangPoltekkes
Surakarta di tempatkan di desa Pandes. Desa Pandes dipilih menjadi tempat PKL
karena banyaknya penduduk di daerah tersebut, serta menjadi desa percontohan
sebagai desa siaga. Desa Pandes merupakan desa yang terletak di kecamatan Wedi
sebagian besar penduduknya yaitu buruh tani dan sebagian besar penduduknya
berpenghasilan kurang dari Rp 1.200.000,00. Desa Glempang terdiri dari 18 RW dan
64 RT.
Di RT 58 RW XVII dusun Barat terdapat keluarga yang letaknya jauh dengan
jalan yang masih membutuhkan pembinaan karena didalam keluarga tersebut
terdapat balita yang memiliki gizi kurang, serta terdapat anggota keluarga yang
merokok yang di dalam rumahnya, serta Riwayat Diabetes Militus pada nenek.
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dikeluarga ini pun masih kurang. Keluarga
tersebut juga masih memiliki banyak masalah kesehatan, padahal yang telah diketahui
bahwa kesehatan keluarga sangat mempengaruhi kesehatan seluruh anggota keluarga.
Karena pengertian Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998).
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Membantu mengenal dan mengatasi masalah yang muncul dalam keluarga Tn. Deni
2. Tujuan khusus
a. Mengenal keluarga Tn. Deni
b. Mahasiswa dan keluarga dapat mengidentifikasi masalah kebidanan pada khususnya.
c. Membantu menyelesaikan masalah kebidanan komunitas (keluarga).
d. Keluarga mampu mengubah perilaku hidup agar lebih sehat dan bersih.
e. Melaksanakan evaluasi kebidanan komunitas.
C. MANFAAT
1. Bagi mahasiswa
Untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapat di institusi pendidikan.
2. Bagi keluarga Binaan KK intensif
a. Membantu keluarga dalam mengidentifikasi masalah.
b. Meningkatkan peran serta anggota keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan
keluarganya
c. Meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai kesehatan.
d. Keluarga dapat melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat secara baik dan benar
setelah di lakukan pembinaan tentang kesehatan pada keluarga Tn. Nasrun.
D. METODE
Metode yang digunakan yaitu:
1. Inspeksi
2. Wawancara ( Tanya jawab )
3. Kunjungan rumah
E. LANGKAH KERJA
Langkah yang digunakan untuk :
1. Pendataan
2. Pengkajian masalah
3. Analisa masalah
4. Pemberian penyuluhan atau pembinaan KK intensif
5. Evaluasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. BATASAN KELUARGA
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dengan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan. ( Depkes, 1988 )
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan didalam perannya masing – masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Dari ke dua batasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga adalah:
1. Unit terkecil masyarakat
2. Terdiri dari dua orang atau lebih
3. Adanya ikatan perkawinan dan ikatan darah
4. Hidup dalam satu rumah tangga
5. Dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga
6. Berinteraksi satu sama lain
7. Setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing-masing
8. Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan
B. STRUKTUR KELUARGA
1. Struktur keluarga dan macam – macam diantaranya :
a. Partilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Martilinial
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disususn melalui jalur garis ibu.
c. Matriokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patriokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan, suami atau
istri.
2. Peran Keluarga
Peran keluarga menggunakan seperangkat Perilaku Intrapersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi, tertentu. Peran
individu dlam keluarga didasari, oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga
kelompok dan masyarakat.
Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
a. Peran ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak berperan sebagai pencari nafkah,
pendidikan, pelindung dan pemberi rasa nyaman, sebagai kepala keluarga, sebafai
anggota kelompok social serta sebagai anggota masyarakat dilingkungan.
b. Peran ibu
Sebagai istri dan ibu bagi anak-anak, mempunyai peran mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuhdan pendidik anak-anak, pelindung dan sebagai salah satu dari
kelompok dari peran sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu ibu juga berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Peran Anak
Anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan baik
fisik, mental, social dan spiritual.
3. Fungsi keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian di antaranya anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosialisasi
1) Membina sosialisasi pada anak
2) Membentuk norma - norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan keluarga dimasa akan datang
misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dan sebagainya.
e. Fungsi pendidikn
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan membentuk
perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang memilikinya.
2) Mempersipkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi pendidikan , dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan
anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa
nanati.
b. Fungsi social anak tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana
keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
c. Fungsi perlindungan, tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan - tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindungi dan
merasa aman.
d. Fungsi perasaan, tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instutif,
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam komunikasi dan
berinteraksi antara anggota keluarga saling pengertian satu sama lain dalam
menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
e. Fungsi Religious, tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas
kepala keluarga menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain setelah di dunia ini.
f. Fungsi Ekonomis, tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber -
sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga
bekerja untuk memperoleh penghasilan, mengatur penghasilan tersebut sedemikian
rupa sehingga dapat memenuhui kebutuhan keluarga.
g. Fungsi rekreatif, tugas keluarga dalam fungsi rekreasi, ini tidak selalu harus pergi ke
tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat mencapai keseimbangan kepribadian
masing - masing anggotangya. Rekreasi dapat di lakukan di rumah dengan cara nonton
tv bersama, bercerita tentang pengalaman masing - masing dan sebagainya.
h. Fungsi biologis , Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penerus.
Dari berbagai fungsi data 3 fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya:
a. Asih
Memberikan kasih sayang, perhatian serta rasa aman sehingga memungkinkan mereka
tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhan.
b. Asuh
Menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatanya selalu di
pelihara sehingga diharapkan menjadikan mereka anak yang sehat baik fisik mental,
social dan spiritual.
c. Asah
Memberikan kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang
mandiri dalam mempersiapkan masa depan.
Sehat adalah suatu keadaan fisik mental dan sosial yang baik dan sempurna serta tidak
selalu berpenyakit atau cacat.
2) Kriteria rumah sehat
a) Memenuhi kebutuhan fisiologi
1) Suhu ruangan
Sebaiknya berkisar antara 18-20 %,suhu ruangan tergantung pada suhu udara
luar,pergerakan udara,kelembaban udara,mendapatkan penerangan.
2) Harus cukup mendapatkan penerangan
Yang ideal adalah penerangan listrik diusahakan agar mendapatkan sinar matahari
terutama pada pagi hari.
3) Harus cukup menerima pertukaran hawa (ventilasi)
Setiap rumah harus memiliki jendela agar tetap segar
4) Harus cukup mempunyai isolasi udara
Dinding ruangan harus kedap suara,baik yang berasal dari luar maupun dalam.
b) Memenuhi kebutuhan psikologi
1. Keadaan rumah dan sekitarnya cara pengaturannya harus memenuhi rasa keindahan
sehingga rumah tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang sehat.
2. Adanya jaminan kesehatan yang cukup,bagi setiap anggota keluarga yang tinggal
dirumah tersebut.
3. Harus ada ruangan untuk menjalankan kehidupan yang dimana anggota keluarga
dapat berkumpul.
c) Menghindari terjadinya kecelakaan
1) Konstruksi rumah dan bahan bangunan harus kuat sehingga tidak mudah ambruk.
2) Sarana pencegahan terjadinya kecelakaan disumur,kolam,dan tempat lain terutama
anak-anak
3) Diusahakan agar tidak terbakar.
d) Alasan kesehatan
Rumah adalah pusat kesehatan keluarga karena :
a) Rumah merupakan tempat dimana anggota keluarga berkumpul dan saling
berhubungan
b) Rumah bukan sekedar tempat istirahat,melainkan juga tempat mendapatkan
kesenagan, kecintaan dan mendapatkan kebahagiaan.
c) Syarat-syarat rumah sehat
a. Tersedia air bersih
Tersedianya air untuk keperluan rumah tangga harus cukup,baik kualitas maupun
kuantitasnya.
1) Syarat kualitas
Persediaan air untuk keperluan rumah tangga diperkirakan sekitar 100 liter.
2) Syarat kuantitas
Air rumah tangga harus memenuhi syarat yaitu :
a) Syarat fisik yaitu air harus jernih,tidak berbau,tidak berasa,tidsk berwarna.
b) Syarat kimiawi yaitu tidak mengandung racun.
c) Syarat bakteriologi yaitu air tidak boleh mengandung kuman penyakit menular antara
lain : typus abdominalis,cacing dll. Sebaiknya air dimasak sampai mendidih untuk
memperoleh air bersih atau dengan dilakukan penyaringan ( filtrasi ).
b. Adanya halaman rumah
Halaman depan rumah sebaiknya ditanami tanaman hias seperti mawar,anggrek dll.
Sedangkan halaman samping dan belakang ditanami buah-buahan,tanaman sayuran
dan tanaman berkhasiat obat dekat rumah,jangan tanaman yang berbahaya seperti
pohon kelapa dan durian.halaman depan rumah harus dijaga agar tidak terdapat batu
tajam,pecahan kaca dan paku.
c. Memiliki tempat pembuangan sampah
1) Tempat pembuangan sampah,tempat sampah sebaiknya tidak diletakan di dapur
tetapi diluar rumah. Tempat sampah sebaiknya terbuat dari bahan yang tidak mudah
rusak dan tertutup agar tidak menarik serangga,ditempatkan diluar rumah.
2) Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara
a) Lend fill
Sampah dibuang di tempat sampah yangrendah, cara ini baik untuk sampah organik.
b) Sanitari lend fill
Sampah dibuang pada tempat yang rendah kemudian ditutup dengan tanah setebal
60cm.
c) individual incineratiol
Sampah dikumpulkan sendiri kemudian dibakar dengan hati-hati
d) kog fidin
Sampah sisa sayuran,ampas tahu diberikan ke hewan.
d. Menjamin tersedianya udara bersih
Tempat kerja, kamar tidur, ruang tamu dan ruang lain dirumah harus ada
ventilasinya. Pabrik disekitar lingkungan sebaiknya tidak menimbulkan polusi udara.
1) Mempunyai ruang tamu,ruang makan dan kamar tidur.
2) Mempunyai dapur,yang memiliki jendela atau ventilasi dan harus dijaga
kebersihannya.
3) Kamar mandi sebaiknya diberi ventilasi,dibersihkan setiap hari dan dinding kakus dicat
dengan warna terang. Pembuiatan septic tank sebaiknya dasarnya terbuat dari beton
dan alas ditutup.
4) Proses pembuangan kotoran manusia
a) kotoran manusia : faces,urine & Co2
b) faces merupakan sumber penyebaran penyakit multikompleks
5) Pengolahan pembuangan kotoran manusia :
Untuk mengurangi kontaminasi kotoran manusia > dikelola dengan baik jamban
Syarat jamban sehat adalah :
a) Tidak mengotori tanah sekitarnya
b) Tidak mengotori air permukaan sekitarnya
c) Tidak terjangkau serangga
d) Tidak menimbulkan bau
e) Mudah digunakan dan dipelihara
f) Sederhana desainnya
g) Murah
h) Dapat diterima oleh pemakainya
Diagnosa Khusus
1. Apakah ada jamban pada radius 10 m disekitar sumur gali ? ya
2. Apakah ada sumber pencemaran lain pada radius 10 m sekitar sumur, misalnya
kotoran hewan, sampah, genangan air, dll ? ada
3. Apakah ada / sewaktu – waktu ada genangan air pada jarak 2 m sekitar sumur ? Tidak
4. Apakah saluran pembuangan air limbah rusak / tidak ada ? Ya
5. Apakah lantai semen yang mengintari sumur mempunyai radius kurang dari 1(satu)
meter ? tidak
6. Apakah ada / sewaktu – waktu ada genangan air diatas lantai semen sekeliling sumur
? Tidak
7. Apakah ada keretakan pada lantai sekitar sumur yang memungkinkan air merembes
ke dalam sumur? Tidak
8. Apakah ember dan tali timba diletakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan
pencemaran ? Tidak
9. Apakah bibir sumur (cincin) tidak sempurna sehingga memungkinkan air merembes ke
dalam sumur ? Tidak
10. Apakah dinding sumur sedalam 3 (tiga) meter di atas permukaan tanah tidak diplester
cukup rapat / tidak sempurna ?Tidak
√
Jumlah item menyimpang : 3
Tingkat resiko pencemaran Katagori Rendah (R)
Sedang (S)
Tinggi (T)
Amat tinggi (AT)
Saran untuk pemilik atau pengelola:
Menjaga kebersihan lingkungan dekat sumber mata air
Pemilik Pengelola Petugas
Tn. Narsun Ika Dewi Masruroh
B. ANALISIS DATA
Dari pengkajian diatas, terdapat beberapa masalah kesehatan yang ditemukan
seperti:
1. Terdapat bayi dengan pemberian ASI tidak Eksklusif
2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pengetahuan ASI Eksklusif.
3. Dalam keluarga Tn.Deni terdapat anggota keluarga yang merokok.
4. Dalam keluarga Tn.Deni terdapat keluarga yang belum begitu paham mengenai gaya
hidup sehat.
5. Keadaan luas rumah cukup yaitu anggota keluarga 6 orang dengan luas rumah 8x 9
serta keadaan kamar kurang bersih.
6. Dalam pembuangan air limbah , keluarga membuang air limbah di selokan terbuka
atau tempat terbuka.
7. Jarak jamban dari sumur kurang dari 10 m.
8. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang rumah yang sehat.
C. INTERPRETASI DATA
1. Diagnosa :
Keluarga Tn.Deni belum mengetahui tentang Gizi kurang pada balita,
tanda bahaya merokok, dan terdapat kebersihan lingkungan serta rumah yang masih
kurang sehat.
2. Masalah :
a. Tingkat pengetahuan ibu tentang Gizi kurang Balita .
b. Tingkat pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok masih kurang.
c. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan rumah.
D. PERUMUSAN MASALAH
1. Keluarga dengan tingkat pengetahuannya kurang tentang ASI Eksklusif pada bayi.
Dasar : ibu mengatakan kurang mengetahui tentang ASI Eksklusif.
G. PRIORITAS MASALAH
1. Gizi pada Balita
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran
1 Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman Kesehatan
2 Kemungkinan masalah Sumber dan tindakan
untuk diubah 2/2x 2 2 pemecahan dapat di jangkau
keluarga
3 Potensi masalah untuk Masalah Mudah Dirubah
2/3 x 1 2/3
diubah
4 Penonjolan masalah Keluarga menyadari dan perlu
2/2 x 1 1
segera mengatasi masalah
Total 35/6
2. Bahaya merokok
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran
1 Sifat Masalah x1 Ancaman kesehatan
2 Kemungkinan masalah untuk Ada kemauan dari
diubah keluarga untuk berusaha
1/2 x2 1 mengatasi masalah
dengan menjaga
kebersihan lingkungan
3 Potensi masalah untuk diubah x1 Masalah mudah diubah
4 Penonjolan masalah Keluarga menyadari
1/3 x 1 1/3 dan berusahamengatasi
masalah.
31/3
Total 4 4
3. Kesehatan Lingkungan
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran
1 Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman Kesehatan
2 Kemungkinan masalah untuk Ada kemauan dari
diubah keluarga untuk berusaha
x2 1 mengatasi masalah
dengan menjaga
kebersihan lingkungan.
3 Potensi masalah untuk diubah 2/3 x 1 1 Masalah mudah diubah
4 Penonjolan masalah Keluarga menyadari dan
2/2 x 1 1 perlu segera mengatasi
masalah .
Total 32/3
Dari hasil skoring diatas dapat diprioritaskan masalah sebagai berikut:
a. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan rumah sehat.
b. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok.
c. Masih adanya balita gizi kurang dalam keluarga Tn. Narsun
H. PERENCANAAN
Tanggal : 5 Agustus 2015 jam : 14.30 WIB
Tempat : Rumah Tn. Narsun
1. Beritahu keluarga hasil pengkajian
2. Beri penyuluhan kepada keluarga tentang rumah sehat
3. Beri penyuluhan kepada keluarga Tn. Narsun yang merokok tentang bahaya merokok.
4. Beri penyuluhan pada ibu dan keluarga tentang kesehatan Balita
I. PELAKSANAAN
Tanggal : 13 Agustus 2015 jam : 15.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. Narsun
1. Memberitahu keluarga hasil pengkajian tentang masalah yang ada di dalam
keluarga Tn. Narsun, yaitu :
a. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang rumah yang sehat.
b. Kurangnya pengetahuan Tn. Narsun tentang bahaya merokok.
c. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang Kesehatan Balita.
2. Memberikan penyuluhan tentang rumah sehat meliputi pengertian sehat dan syarat-
syarat rumah sehat.
3. Memberikan Penyuluhan tentang bahaya merokok untuk diri sendiri maupun orang
lain.
4. Memberikan Penyuluhan kepada ibu dan keluarga tentang Kesehatan Balita.
5. Menjadwalkan pertemuan berikut nya.
J. EVALUASI
Tanggal :13 Agustus 2015 jam : 16.40 WIB
Tempat : Rumah Tn. Narsun
CATATAN PERKEMBANGAN 1
Tanggal : 15 Agustus 2015
Jam : 16.00 WIB
1. DATA SUBYEKTIF
a. Keluarga mengatakan belum mengetahui cara hidup bersih dan sehat.
b. Tn. Narsun mengatakan sudah mengetahui bahaya merokok bagi kesehatan dirinya
dan anggota keluarga lainnya.
c. Tn. Narsun mengatakan akan berusaha untuk mengurangi merokok.
d. Ny. Soi Kusnani mengatakan kini ia sudah sedikit mengetahui tentang Kesehatan
Balita.
2. DATA OBYEKTIF
Lingkungan masih terlihat kotor, keluarga belum berprilaku sehat dan bersih serta An.
Sadafa dengan BB 8,6 kg.
3. ANALISIS
a. Di dalam keluarga terdapat masalah yaitu kurang nya pengetahuan keluarga tentang
masalah kesehatan yang mereka hadapi yaitu : gizi seimbang pada balita, Bahaya
merokok, serta kesehatan lingkungan rumah.
b. Keluarga sedikit sulit untuk mengubah prilaku mereka untuk menjadi lebih sehat.
c. Meningkatnya pengetahuan anggota keluarga tentang Kesehatan Balita.
d. Meningkatnya Perhatian anggota keluarga tentang gizi seimbang pada Balita.
e. Meningkatnya perhatian anggota keluarga tentang bahaya merokok.
4. PLANNING-EVALUASI
a. Mengevaluasi materi penyuluhan yang lalu ( Ibu sudah sedikit mengerti materi
penyuluhan yang lalu dan berusaha memenuhi kebutuhan gizi sang anak )
b. Menganjurkan keluarga untuk selalu memperhatikan keadaan lingkungan dan menjaga
kebersihan lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan rumahnya. ( Keluarga
bersedia untuk selalu menerapkan hidup bersih dan sehat ).
c. Memberikan materi penyuluhan tentang kriteria rumah yang sehat ( Kesehatan
Lingkungan ) . Penyuluhan sudah dilakukan dan keluarga mampu menjawab
Pertanyaan.
d. Memberikan materi penyuluhan tentang Gizi seimbang pada balita. Penyuluhan sudah
dilakukan dan Ny. Soi Kusrini dapat menerima informasi dengan baik.
e. Menjadwalkan pertemuan berikutnya (Pertemuan ulang 3 hari lagi yaitu
tanggal 16 Agustus 2014) .
CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal : 16 Agustus 2015
Jam : 16. 25 WIB
1. DATA SUBYEKTIF
a. Keluarga mengatakan mengerti isi materi penyuluhan lalu.
b. Keluarga sudah membersihkan lingkungan.
c. Keluarga mengatakan mengerti tentang Gizi seimbang pada balita.
d. Tn.Narsun mengatakan sudah mengetahui bahaya merokok tetapi belum dapat
mengurangi rokok.
2. DATA OBYEKTIF
a. Lingkungan sekitar rumah masih terlihat sedikit kurang bersih.
b. Keluarga Tn. Narsun masih belum dapat mengurangi rokok.
c. Ny. Soi sudah mulai mencoba untuk pemenuhan gizi seimbang bagi balita.
3. ANALISIS.
a. Kondisi keluarga sulit untuk mengubah perilaku hidup agar lebih sehat.
b. Meningkatnya perhatian keluarga mengenai kebersihan lingkungan.
c. Meningkatnya perhatian ibu terhadap gizi seimbang pada usia balita.
4. PLANNING-EVALUASI
a. Mengevaluasi materi yang lalu (keluarga sudah mengerti materi prnyuluhan).
b. Menganjurkan keluarga untuk berperilaku lebih sehat ( keluarga akan berusaha
merubah prilaku untuk menjadin lebih sehat ).
c. Menganjurkan keluarga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan (Keluarga akan
menjaga kebersihan lingkungan).
d. Menganjurkan keluarga untuk memperhatikan dan memahami bahaya merokok.
Keluarga bersedia dan berusaha untuk mengurangi merokok.
e. Memganjurkan Ibu untuk selalu menerapkan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-
hari untuk balitanya.
BAB IV
PEMBAHASAN
B. Merokok
Dalam keluarga terdapat perokok aktif yaitu Tn. Narsun sering merokok tanpa
menyadari bahaya dari merokok itu sendiri. Bahaya merokok disebabkan oleh bahan-
bahan kimia yang terdapat dalam rokok seperti timah hitam, nikotin, dan
karbon monoksida. Dampak rokok bagi Tn. Narsun yaitu meningkatnya resiko penyakit
jantung dan stroke, dapat mengakibatkan impotensi, serta kemungkinan terkena
kanker perut, kanker ginjal. Supaya Tn. Narsun dapat menghentikan kebiasaan
merokoknya, harus ada keinginan atau kemauan dari dalam diri sendiri untuk keluar
dari kebiasaan merokok. Untuk mengatasi masalah Tn. Narsun maka dilakukan
penyuluhan tentang bahaya merokok pada tanggal 13 Agustus 2015.
Hasilnya Tn. Narsun telah mengetahui tentang bahan-bahan yang terkandung dalam
rokok, bahaya merokok, dan cara pencegahan merokok. Setelah mengetahui bahaya
merokok, Tn. Narsun mempunyai keinginan untuk berhenti merokok.
C. Kesehatan Balita
Dalam keluarga terdapat An. Sadafa ( anak ) yang berusia 2 tahun dengan gizi
kurang yaitu 8,5 Kg. Hal ini peran keluarga penting agar mereka lebih mengetahui
tentang kebutuhan gizi seimbang . Maka keluarga Tn. Narsun dilakukan penyuluahan
tentang Kebutuhan Gizi Seimbang pada tanggal 13 Agustus 2015. Dalam penyuluhan
dijelaskan : pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang khususnya pada usia emas
ataupun masa pertumbuhan, serta pemberian makanan tambahan pada An.Sadafa
berupa bubur, telur ayam, telur puyuh, susu kedelai selama seminggu untuk upaya
perbaikan gizi.
Hasil dari penyuluhan, keluarga Tn. Narsun sudah mngetahui cara meningkatkan
status gizi pada balita. Dan berat badan sang anak naik 0,5 Kg.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Komunitas pada keluarga selama 3 x
pertemuan di Keluarga Tn. Narsun maka dapat disimpulkan bahwa keadaan ekonomi
keluarga rendah, pengetahuan keluarga terhadap kesehatan kurang kemudian keluarga
kurang mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi sehingga keluarga tidak tahu
cara menyelesaikannya.
Selain itu penulis juga dapat mengenali masalah yang terdapat pada keluarga Tn.
Narsun seperti masih terdapat balita dengan gizi kurang, kurangnya pengetahuan
tentang gizi pada balita, masih terdapat perokok aktif serta lingkungan yang kurang
sehat.
Setelah dilakukan pembinaan terhadap keluarga tersebut dan diberikan
penyuluhan mengenai masalah kesehatan yang mereka hadapi. Mereka bersedia
untuk berusaha meningkatkan status gizi pada balita, mengubah perilaku hidup
mereka untuk lebih berperilaku sehat. Keluarga sudah tahu cara penyelesaian
kesehatan yang mereka hadapi sekarang. Dan tingkat keberhasilan penulis dalam
memberikan asuhan telah berperan dalam mengubah status kesehatan keluarga
tersebut. Namun kebiasaan yang merugikan seperti merokok belum bisa dihindari
secara keseluruhan tetapi perokok mengatakan akan mengurangi merokok dan tidak
merokok di sekitar orang lain.
B. Saran
Berdasarkan pengalaman penulis dalam melakukan asuhan kebidanan keluarga dan
dalam rangka pemberian pelayanan pofesional dan peningkatan mutu
tenaga kesehatan, serta untuk mencapai hasil yang maksimal dalam proses pembinaan
keluargamaka penulis memberikan saran:
1. Tetap menjaga status gizi pada Balita.
2. Meskipun keadaan ekonomi yang pas-pasan diharapkan untuk tetap berperilaku hidup
bersih dan sehat.
3. Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan rapi dapat mengurangi perkembangan
kuman penyebab penyakit.
.
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi. 2003 .Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Jakarta : Pustaka sinar Harapan
http://balitapedia.com/kenali-5-masalah-gizi-yang-umum-terjadi-pada-balita-berikut-
ini/667
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
2. TIK
B. Sasaran
D. Kegiatan penyuluhan
1 Pendahuluan
Member salam pembuka Menjawab salam
Memberikan apresiasi
Memberi tanggapan
tentang materi yang
diberikan
Menjelaskan TIU & TIK Memperhatikan
memberikan
kesempatan bertanya Memperhatikan
menjawab pertanyaan
Mengajukan pertanyaan
tentang materi
Mengajukan
pertanyaan
Memperhatikan
Menjawab pertanyaan
E. Metode
G. Daftar pustaka
http://buscar-manuales.com/pengertian-kriteria-manfaat-lingkungan-bersih.html
MATERI
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN RUMAH SEHAT
RUMAH SEHAT
Sehat adalah suatu keadaan fisik mental dan sosial yang baik dan sempurna serta tidak
selalu berpenyakit atau cacat.
2. Kriteria rumah sehat
D.
Kegiatan penyuluhan
No Tahap / Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 Pendahuluan Memberi salam pembuka Menjawab salam
5 menit Memperkenalkan diri Memperhatikan
Memberikan persepsi tentang Memberikan
materi yang diberikan tanggapan
Menjelaskan TIU dan TIK Memperhatikan
2. Penyajian 1. Menjelaskan komposisi rokok Mendengarkan
15 menit 2. Menjelaskan tentang efek racun dan
pada rokok memperhatikan.
3. Menjelaskan tentang penyakit
yang ditimbulkann oleh rokok
4. Menjelaskan tentang tips untuk
mengurangi rokok
5. Memberikan kesempatan Mengajukan
peserta untuk bertanya pertanyaan
6. Menjawab pertanyaan Memperhatikan
3. Penutup Mengajukan pertanyaan tentang Menjawab
5 menit materi pertanyaan
Merangkum materi yang telah di Menyimak
berikan
Memberi salam penutup Menjawab salam
E. Metode
Ceramah, demonstrasi dan tanya jawab
F. Media / Alat peraga
Rokok dan gambar
G. Evaluasi
Metode : Tanya jawab dan diskusi
Pertanyaan :
1. Sebutkan Efek racun pada merokok?
2.
Sebutkan cara untuk mengurangi kebiasaan merokok?
Jawab :
1. Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko dibanding
yang tidak mengisap asap rokok.
2. Cara untuk mengurangi kebiasaan merokok
a. Sediakan permen atau makanan kecil
b. Alihkan perhatian pada pekerjaan / kegiatan yang positif
c. Selalu mengingat bahwa merokok itu sangat membahayakan bagi keseehatan bagi diri
sendiri dan orang-orang diseketar kita
H. Daftar Pustaka
http://trik-tips –sehat blogspot.com/2013/06/bahaya-merokok-bagi-kesehatan.html
MATERI
BAHAYA MEROKOK
1. Definisi Rokok
Rokok di buat dari lintingan kertas yang berisi daun tembakau yang di keringkan
dan dicacah. Rokok mengandung kurang kebih 200 unsur yang berbahaya bagi
kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar,nikotin dan karbon monoksida
(CO). Rokok merupakan pintu gerbang untuk melakukan Penyalahgunaan narkoba
2. Jenis-jenis Perokok
a. Perokok Aktif adalah orang yang menghisap rokok dan menghisap asap hasil
pembakaran rokok tersebut yang dikeluarkan dari ujung rokok yang di hisap si perokok
dan di sebut utama.
b. Perokok Pasif adalah orang yang berada di sekitar perokok aktif yang turut menghisap
asap rokok.
Dalam jangka waktu tertentu penggunaan rokok dapat menyebabkan berbagai
penyakit/ kelainan pada berbagai organ tubuh seperti;
1) Paru dan saluran pencernaan ( Kanker paru dll )
2) Kanker.
3) Resiko sistem kardio vaskuler
4) SIstem syaraf pusat
5) Sistem Pencernaan
6) Organ reproduksi wanita(mempercepat terjadinya menopose)
7) Bagi ibu hamil dapat menyebabkan BBLR, gangguan tumbang, kelainan
bawaan, dan abortus.
8) Memiliki dampak sosial yang berakibat merusak masa depan.
3. Keuntungan berhenti merokok
Keuntungan berhenti merokok yang dapat segera di rasakan.
1) 6 jam setelah berhenti, denyut nadi dan tekanan darah kembali normal
2) Karbonmonoksida meningkatkan sistem peredaran darah dan pernafasan
.
3) 1 hari,tekanan darah lebih rendah dan kegiatan jantung lebih kuat.
4) 1 hari menurunkan resiko serangan jantung.
5) 5-15 th, resiko stroke menurun sampai setengah di banding perokok aktif.
6) 15 th, resiko serangan jantung menurun sampai tingkat bukan perokok jika berhenti
sebelum timbul penyakit.
7) 10 th, resiko kanker paru menurun sampai setengah di banding perokok aktif.
4. Dampak rokok
a. 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
b. 4x menderita kanker esophagus
c. 2x kanker kandung kemih
d. 2x serangan jantung
e. Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal
jantung, serta tekanan darah tinggi.