Vous êtes sur la page 1sur 7

JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA

VOLUME 04 No. 03 September  2015 Halaman 90 - 96


Cecep Heriana, dkk.: Analisis Biaya dengan Metode
Artikel Penelitian

ANALISIS BIAYA DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTIN (ABC) PADA


PEMERIKSAAN RADIODIAGNOSTIK DI INSTALASI RADIOGNOSTIK
RSUD LINGGAJATI KUNINGAN
JAWA BARAT

COST ANALYSIS USING THE ACTIVITY BASED COSTING FOR RADIOGNOSTIC CARE AT
LINGGAJATI PUBLIC HOSPITAL KUNINGAN WEST JAVA

Cecep Heriana, Afif Kosasih, Doni Kusuma Anjasmara


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan No.2 Kuningan Jawa Barat 45561
Telp.0232-875847, Fax.0232-875123, email : cecepheriana@gmail.com

ABSTRACT berapa unit cost dan berapa biaya yang tepat berdasarkan
Backgroud: Tariffs for radiodiagnostic examination in radiology unit c ost serta pertimbangan-pertimbangan lain yang
installation Linggajati Public Hospital Kuningan based on PERDA diberlakukan dalam penetapan tariff pelayanan pemeriksaan
number 9 of 2012 on Health Care Levy who still use traditional radiognostik di RS Linggajati. Tujuan penelitian ini adalah
accounting system, so the calculation is still less likely giving mengetahui besarnya biaya satuan (unit cost) dan menetapkan
an exact cost in setting the charges. Costing is sometimes besarnya biaya pelayanan instalasi radiognostik di RSUD
pose a problem. It is necessary to do cost analysis for Linggajati Kuningan.
radiognostic. The problem is to determine what is the unit cost Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional
and other considerations that applied in determining tariff for diskriptif dengan melakukan studi kasus di RSUD Linggajati.
radiognostic services at Linggajati Public Hospital Kuningan. Perhitungan unit cost dilakukan dengan metode Activity Based
The aim of this research is to find out the cost unit and determine Costing (ABC), penetapan biaya lebih lanjut dilakukan content
radiognostik service cost at Linggajati Public Hospital Kuningan. analysis setelah dilakukan Focus Group Discussion, serta
Methods: This was observational research using descriptive pertimbangan-pertimbangan lainnya.
method through performing case study at Linggajati Public Hasil: Aktivitas pelayanan administrasi pendaftaran Rp.
Hospital Kuningan. A calculation of cost unit was carried out 11.478.545, Aktivitas pemeriksaan radiodiagnostik Rp.
by using the method Activity Based Costing (ABC), and analysis 29.999.900, Aktivitas pengolahan film Rp. 24.677.100, Aktivitas
was done using content analysis after performing Focus Group pembacaan hasil Rp. 2.400.000, Pemeliharaan Alat Radiologi
Discussion (FGD). Rp. 3.500.000, Total biaya aktivitas dibebankan di instalasi
Results: Result of calculation using ABC method shows that radiologi 72.055.545 dibagi jumlah hari 365 hari maka tarif
cost unit of radiognostic service per unit for activities of pemeriksaan Rp. 197.412.
administrative services registration is Rp 11,478,545,-. Cost Kesimpulan: Perhitungan tarif pemeriksaan radiodiagnostik
unit for Activity radiodiagnostic examination Rp. 29.999.900,-. dengan menggunakan activity based costing, dilakukan melalui
film processing activity. 24.677.100,- Activity for reading results dua tahap. Dari perhitungan tarif pemeriksaan radiodiagnostik
is Rp. 2,400,000, Radiology Equipment Maintenance is Rp. dengan menggunakan metode ac tivity based costing.
3,500,000. The total cost of the activity charged in radiology Penggunaan activity based costing apabila dibandingkan
installation 72,055,545 divided by the number of days 365 dengan tarif pemeriksaan radiodiagnostik yang digunakan oleh
days, so the charges rate is Rp. 197 412. Conclusion: The rumah sakit saat ini memberikan hasil yang lebih besar dengan
use of activity based costing as compared with the existing selisih Rp. 150.412. Saran agar RSUD Linggajati Kuningan
radiodiagnostic examination rate used by the hospitals shows sebaiknya mengetahui dan memahami metode activity based
the difference of Rp. 150 412. We suggest that hospitals should costing ini agar bisa membuat perhitungan tarif yang akurat.
know and understand the activity based costing method to be
able to make an accurate calculation of rates. Kata kunci: Biaya Pemeriksaan Radiognostik, Activity Based
Costing
Keywords: Radiognostic Service Cost, Activity Based Costing
PENGANTAR
ABSTRAK Persaingan di era globalisasi ini semakin me-
Latar Belakang: Pemberlakuan tarif pelayanan pemeriksaan
radiodiagnostik di instalasi radiologi RSUD Linggajati Kuningan
ningkat. Hal ini akan mendorong perusahaan melaku-
berdasarkan PERDA Kabupaten Kuningan nomor 9 tahun 2012 kan penyesuaian terhadap sistem manajemen yang
tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan yang masih mengguna- mampu bertahan dan berkembang dalam persaingan
kan sistem akuntansi tradisional, sehingga hasil perhitungannya bisnis tersebut. Dalam situasi persaingan yang ketat,
masih kurang memberikan gambaran yang tepat dalam pembe-
banan tarifnya. Penetapan biaya ini kadang kala menimbulkan
informasi akuntansi yang akurat sangat diperlukan
masalah. Untuk itu perlu dilakukan analisis biaya pelayanan oleh perusahaan untuk pengambilan suatu keputus-
pemeriksaan radiognostik. Permasalahan yang ada adalah an. Informasi akuntansi ini digunakan oleh setiap

90  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 3 September 2015


Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

perusahaan, baik perusahaan manufaktur, jasa, da- RSUD Linggajati Kuningan merupakan salah
gang ataupun organisasi profit dan non profit. Dengan satu Lembaga Teknis Daerah di lingkungan Pemerin-
informasi akuntansi, para manajer dapat memper- tah Daerah Kabupaten Kuningan sebagaimana ter-
baiki kemampuan manajerialnya sehingga dapat me- cantum dalam Peraturan Daerah (PERDA) Kabupa-
ningkatkan daya saing perusahaan (Islahuzzaman, ten Kuningan nomor 24 tahun 2011 tentang perubah-
2011:24).1 an atas PERDA Kabupaten Kuningan nomor 12 ta-
Rumah sakit dituntut untuk dapat memanfaat- hun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah.3 Sebagai
kan teknologi dan tenaga-tenaga ahli di bidang kese- rumah sakit pemerintah, dalam menjalankan kegiat-
hatan, bidang komunikasi, informasi, dan bidang annya memerlukan pembiayaan yang besar, selain
transportasi yang dapat mendukung jasa pelayanan penggunaan sendiri (swadana) juga diperoleh dari
kesehatan sehingga rumah sakit mampu memberi- APBN, APBD Propinsi dan Kabupaten, dan sumber-
kan pelayanan kesehatan yang terbaik. Pemanfaatan sumber pembiayaan lainnya. Dana yang berasal dari
berbagai teknologi dan tenaga-tenaga ahli membuat pemerintah digunakan untuk mensubsidi dan mem-
biaya operasional yang dikeluarkan rumah sakit biayai kegiatan rumah sakit, dana masyarakat
menjadi besar yang akan berdampak pada tarif digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
pemeriksaan radiodiagnostik yang tinggi. dari kegiatan rumah sakit.
Untuk mengendalikan biaya, pihak rumah sakit Instalasi radiologi merupakan salah satu bagian
memerlukan sistem akuntansi yang tepat, khusus- dari sarana pelayanan kesehatan di RSUD Linggajati
nya metode penghitungan penentuan biaya guna dan juga pusat biaya sekaligus sumber pendapatan
menghasilkan informasi biaya yang akurat berkenaan bagi rumah sakit. Sumber dana instalasi radiologi
dengan biaya aktivitas pelayanannya. Selama ini RSUD Linggajati berasal dari pemerintah dan masya-
pihak rumah sakit dalam menentukan harga pokok- rakat. Instalasi radiologi ini mempunyai fungsi utama
nya hanya menggunakan sistem biaya tradisional untuk memberikan pelayanan kesehatan berupa
yang penentuan harga pokoknya tidak lagi men- pemeriksaan radiodiagnostik sebagai penunjang
cerminkan aktivitas yang spesifik karena banyaknya tegaknya diagnosa penyakit pasien dengan menggu-
kategori yang bersifat tidak langsung dan cenderung nakan sumber radiasi pengion Sinar-X.
tetap (fixed). Berdasarkan informasi yang penulis kumpulkan,
Perhitungan harga pokok pada awalnya diterap- diketahui terdapat perbedaan dalam hal pemberla-
kan dalam perusahaan manufaktur,akan tetapi dalam kukan tarif pemeriksaan radiodiagnostik di sarana
perkembangannya perhitungan harga pokok telah di- pelayanan kesehatan yang mempunyai pelayanan
adaptasi oleh perusahaan jasa, perusahaan dagang, radiologi. Berikut adalah beberapa tarif pemeriksaan
dan sektor nirlaba. Dalam pasal 3 Surat Keputusan radiodiagnostik di sarana pelayanan kesehatan di
Menteri Kesehatan Nomor 560/MENKES/SK/IV/ daerah Kuningan dan sekitarnya.
2003 tentang Pola Tarif Perjan Rumah Sakit diperhi- Menurut laporan kegiatan instalasi radiologi
tungkan atas dasar unit cost dari setiap jenis pela- RSUD Linggajati Kuningan periode April 2012 sampai
yanan dan kelas perawatan,yang perhitungannya dengan Maret 2013 bahwa total pasien yang ber-
memperhatikan kemampuan ekonomi masyarakat, kunjung ke sarana pelayanan instalasi radiologi ini
standar biaya dan atau benchmarking dari rumah sebanyak 685 orang.4 Jumlah pemeriksaan radio-
sakit yang tidak komersil.2 Kenyataan ini menunjuk- diagnostik non kontras sebanyak 700 pemeriksaan.
kan bahwa pemerintah telah menyadari pentingnya Pemeriksaan radiodiagnostik non kontras ini meliputi
perhitungan harga pokok termasuk dalam sektor pemeriksaan Schedel, Sinus Para Nasal (SPN),
pelayanan kesehatan. Vertebre, Thorax, BNO, Pelvis, ekterimitas atas dan
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan pada eksterimitas bawah.
awal 1990-an lahirlah suatu sistem penentuan harga Pemberlakuan tarif pelayanan pemeriksaan
pokok berdasarkan aktivitas yang dirancang untuk radiodiagnostik di instalasi radiologi RSUD Linggajati
mengatasi distorsi biaya. Sistem akuntansi ini dise- Kuningan berdasarkan PERDA Kabupaten Kuningan
but activity based costing. Dalam metode ini, timbul- nomor 9 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan
nya biaya disebabkan oleh adanya aktivitas yang Kesehatan Pada RSUD Linggajati Kabupaten
dihasilkan produk. Pendekatan ini menggunakan cost Kuningan masih menggunakan sistem akuntansi
driver yang berdasar pada aktivitas yang menimbul- tradisional, sehingga hasil perhitungannya masih
kan biaya dan akan lebih baik apabila diterapkan kurang memberikan gambaran yang tepat dalam
pada perusahaan yang menghasilkan keanekara- pembebanan tarifnya. Upaya yang harus dilakukan
gaman produk. untuk mengantisipasi masalah tersebut adalah

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 3 September 2015  91


Cecep Heriana, dkk.: Analisis Biaya dengan Metode

Tabel 1. Tarif Pemeriksaan Radiodiagnostik di Sarana Kesehatan di Kuningan dan Sekitarnya


No Nama Istansi Pelayanan Kesehatan Tarif Pemeriksaan Radiodiagnostik
1. RSUD 45 Kuningan (tipe RS Kelas B) Rp. 45.000/pemeriksaan, naik Rp. 15.000
untuk setiap penambahan posisi pemeriksaan
2. RS Swasta setingkat kelas C di
Kabupaten Kuningan: Rp. 60.000/pemeriksaan, naik x kali tarif awal
RS Wijaya Kusuma untuk setiap penambahan posisi pemeriksaan
RS Juanda
RS Sekar Kamulyan
RS KMC
RS Elsyifa
3. RSUD Linggajati Rp. 47.000/pemeriksaan, naik x kali tarif awal
Tipe RSUD kelas C untuk tiap penambahan pemeriksaan
4. Klinik Prodia Kuningan Rp. 90.000/pemeriksaan, naik x kali tarif awal untuk
tiap penambahan pemeriksaan
5. Puskesmas Luragung Rp. 60.000/pemeriksaan, naik x kali tarif awal untuk
tiap penambahan pemeriksaan
6. RSUD Talaga Kabupaten Majalengka Rp. 45.000/pemeriksaan, naik x kali tarif awal untuk
tiap penambahan pemeriksaan
7. RSUD Majalengka Rp. 45.000/pemeriksaan, naik x kali tarif awal
RSUD Cideres untuk tiap penambahan pemeriksaan
8. RS Cipto Mangunkusumo Rp. 45.000/pemeriksaan, naik x kali tarif awal
Dan RS Hasan Sadikin untuk tiap penambahan pemeriksaan
Tipe RS kelas A
Sumber : Data hasil wawancara langsung dengan unit terkait.

dengan menelusuri dan mengidentifikasi aktivitas- untuk memantau implementasi rencana pengu-
aktivitas yang terjadi selama proses pelayanan rangan biaya.
radiognostik berlangsung. Identifikasi aktivitas proses d Kemampuan ABC menyediakan secara akurat
pelayanan radiognostik bermanfaat untuk menentu- dan multidimensi biaya produk dan jasa yang
kan model dalam melakukan analisis terhadap biaya dihasilkan.
pendidikan di Rumah Sakit.5 Hasil analisis biaya Disamping keuntungan-keuntungan diatas, ABC
akan bisa menentukan besarnya biaya yang muncul system juga memberikan keuntungan lain, diantara-
selama proses pendidikan, sehingga Rumah Sakit nya adalah meningkatkan kualitas pengambilan ke-
akan dapat mengambil langkah lanjutan untuk meng- putusan, aktifitas perbaikan secara terus menerus
antisipasi masalah pendanaan proses pelayanan untuk mengurangi biaya overhead dan memudahkan
radiognostik tersebut. menentukan relevant cost (Daljono, 2005).7 Dari ana-
Analisis biaya dengan cara menelusuri aktivitas lisis biaya dengan metode Activity Based Costing
sebagai penyebab biaya inilah dalam akuntansi bia- ini diharapkan bisa ditentukan biaya satuan (unit cost)
ya dikenal sebagai analisis biaya dengan metode pelaksanaan pelayanan radiognostik RSUD Lingga-
Activity Based Costing (ABC). Activity Based Cost- jati dan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk
ing (ABC) pada dewasa ini analisis biaya yang sesuai pelayanan radiognostik RSUD Linggajati. Selanjut-
dengan perkembangan manajemen adalah analisis nya bisa digunakan sebagai acuan untuk menetapkan
biaya dengan metode activity based costing (ABC). biaya RSUD Linggajati Kuningan.
Metode ABC dipilih karena adanya berbagai keung-
gulan dan keuntungan yang tidak dimikili oleh meto- METODE
de analisis biaya yang lain. Beberapa keunggulan i) Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
dan keuntungan dimaksud diantaranya adalah Jenis penelitian ini adalah penelitian observasio-
(Mulyadi, 2007)6: nal diskriptif. Observasional artinya tidak dilakukan
a Kemampuan ABC menyediakan informasi yang intervensi terhadap subyek penelitian, sedangkan dis-
berlimpah tentang aktivitas yang digunakan un- kriptif artinya, penelitian hanya melakukan diskripsi
tuk menghasilkan produk dan jasa bagi cus- mengenai fenomena yang ditemukan, disajikan seca-
tomer. ra apa adanya dan tidak mencoba menganalisis
b Kemampuan ABC menyediakan fasilitas untuk bagaimana dan mengapa fenomena tersebut terjadi
menyusun dengan cepatanggaran berbasis (Sastroasmoro dan Ismail, 2011).8 Penelitian ini juga
aktivitas (activity based budget). merupakan penelitian terapan sebagai penelitian
c Kemampuan ABC menyediakan informasi biaya verifikatif, yaitu penelitian yang bertujuan menguji

92  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 3 September 2015


Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah nyiapkan kaset, mengatur posisi pasien sesuai
pernah dilaksanakan di tempat lain (Nazir, 2001).9 pemeriksaan yang dimaksud, mengatur faktor
Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan eksposi, eksposi pasien, mengintruksikan
waktu pengumpulan data secara cross sectional. pasien untuk merapikan kembali pakaian dan
Artinya, pengumpulan data dari observasi dan focus menunggu hasil pemeriksaan di ruang tunggu.
group discussion dilakukan pada satu saat (point c. Aktivitas Pengolahan Film Rontgent
time approach), subyek penelitian hanya diobservasi Tahap selanjutnya adalah pengolahan film
sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap sta- rontgent di kamar gelap. Standarnya pengolahan
tus karakter atau variabel subyek pada saat peme- film ini harus menggunakan mesin automatic
riksaan. Ini bukan berarti semua subyek diamati processing film. Tapi di Instalasi Radiologi RSUD
tepat pada saat yang sama (Notoatmodjo, 2005)10. Linggajati Kuningan masih menggunakan alat
Jenis data pada penelitian yaitu data primer dan data manual processing film.
sekunder yang berupa data kualitatif maupun kuan- d. Aktivitas Reject Analisys dan Quality Assurance
titatif. Data primer diperoleh dengan cara melakukan Setelah film rontgent melalui proses peng-
focus group discussion dan data sekunder adalah olahan di kamar gelap, selanjutnya film tersebut
data didapatkan dari hasil observasi dan penelusuran disortir/dianalisa kesesuaiannya dengan permin-
dokumen yang ada di RSUD Linggajati Kuningan.11 taan pemeriksaan, akurasi diagnosa yang bisa
dilihat pada film rontgent, ketepatan penomoran
ii) Tekhnik Pengolahan dan Analisis Data sampai kesesuaian dengan identitas pasien.
Data yang sudah didapatkan akan dihitung di- e. Aktivitas pembacaan hasil
olah dan dianalisis dengan menggunakan program Film rontgent yang sudah lolos dari proses
komputer, yaitu program Microsoft Exel. Tahapan reject analisys dan quality assurance selanjut-
dari analisis data adalah ; 1). Editing yaitu tahap ini nya diekspertise oleh dokter spesialis radiologi.
dilakukan untuk mengoreksi data sehingga mem- Film tersebut diantarkan ke tempat praktek
permudah untuk analisis data selanjutnya. 2). Peng- dokter spesialis radiologi di RSUD 45 Kuningan.
olahan Data yaitu data yang telah diedit, kemudian Selanjutnya hasil ekspertise diprint. Film yang
diolah dan dikelompokkan menurut keperluannya sudah diekspertise kemudian dimasukkan ke
dan 3). Analisis Data yaitu analisis data dilakukan dalam amplop dan diberikan ke pasien.
dengan menggunakan bantuan program komputer f. Aktivitas pemeliharaan alat radiologi
Microsoft Exel. Dilanjutkan dengan content analy- Aktivitas pemeliharaan alat radiologi adalah
sis setelah dilakukan Focus Group Discussion. aktivitas berupa kalibrasi alat radiologi

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Identifikasi Aktivitas


1. Mengidentifikasi Aktivitas-aktivitas No Aktivitas
1 Aktivitas pelayanan administrasi pendaftaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan staf 2 Aktivitas pelayanan pemeriksaan radiagnostik
radiologi, diperoleh informasi mengenai aktivitas- 3 Aktivitas pengolahan film rontghen
aktivitas yang dilakukan di instalasi radiologi RSUD 4 Aktivitas reject analisys dan quality assurance
Linggajati Kuningan adalah sebagai berikut: 5 Aktivitas pembacaan hasil
6 Aktivitas pemeliharaan alat radiologi
a. Aktivitas Pelayanan Admistrasi Pendaftaran
Sumber : Hasil Penelitian
Pada bagian pendaftaran ini, pelanggan/pa-
sien yang memerlukan pelayanan radiodiag- 2. Membebankan biaya untuk masing-masing
nostik akan diregistrasi. Data yang dibutuhkan aktivitas
dalam registrasi pasien ini meliputi nama, umur, a. Aktifitas pelayanan administarasi pendaftaran
jenis kelamin, alamat, nama dokter pengirim, Biaya-biaya yang timbul dari aktivitas-
keterangan klinis pasien, dan pemeriksaan yang aktivitas pelayanan administrasi pendaftaran
diminta. sebagai berikut.
b. Aktivitas Pelayanan Pemeriksaan Radiodiag- Aktivitas ini dilayani 1 pegawai per hari
nostik untuk 1 kali shif t, sehingga biaya gaji
Aktivitas pelayanan pemeriksaan radio- Rp.750.000 per orang untuk 1 bulan, jadi untuk
diagnostik pasien dilakukan oleh Radiografer, 1 tahun sebesar Rp. 9.000.000.
mulai dari pemanggilan pasien, mengintruksikan Fasilitas yang terdapat dalam ruangan
pasien untuk mengganti baju sesuai pemerik- pendaftaran antara lain: meja, kursi, lemari arsip.
saan dan mencopot benda-benda logam, me- Penyusutan fasilitas ruangan pelayanan

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 3 September 2015  93


Cecep Heriana, dkk.: Analisis Biaya dengan Metode

administrasi umum per tahun sebesar Rp. 200.000 per bulan. Jadi selama 1 tahun
Rp.500.000 (dari harga pembelian sebesar Rp. sebesar Rp. 2.400.000.
5.000.000 dan disusutkan dengan menggunakan e. Aktivitas pemeliharaan alat radiologi
metode penyusutan garis lurus, dengan masa Aktifitas pemeliharaan alat radiologi adalah
manfaat 10 tahun). untuk biaya kalibrasi setahun sekali yaitu
Aktivitas pendaftaran ini membutuhkan alat sebesar Rp. 3.500.000
tulis seperti buku pendaftaran, pulpen, stempel, Total biaya aktiv itas pemeliharaan
dan kuitansi. Biaya yang timbul atas konsumsi bangunan Rp 3.500.000
alat tulis diperkirakan sebesar Rp. 100.000.
Aktivitas pendaftaran membutuhkan 3. Menentukan Pemicu Biaya
sumber listrik untuk penerangan. Beban yang Tahap selanjutnya adalah tahap mengidentifi-
ditanggung atas sumber listrik yang dikonsumsi kasi pemicu biaya pada masing-masing aktivitas,
sebesar 0,075 kwh dengan asumsi pemakaian yaitu:
lampu 7 jam per hari, sehingga menghasilkan a. aktivitas Pelayanan Administrasi Pendaftaran
daya 0.525 kwh (0,075 kwh x 7 jam). Biaya Aktivitas pelayanan administrasi pendaftar-
listrik per kwh sebesar Rp. 1000. Jadi, biaya an memiliki pemicu biaya yaitu banyaknya or-
penggunaan listrik selama setahun dalam ang yang datang untuk melakukan pemeriksaan
ruangan ini sebesar Rp.191.625 radiodiagnostik, karena biaya pendataan ini
Dengan demikian didapat total biaya untuk meningkat seiring dengan jumlah orang yang
aktivitas pelayanan administrasi umum selama berkunjung ke instalasi radiologi. Semakin ba-
1 tahun sebesar: nyak pasien untuk didata maka biaya untuk
pendataan semakin meningkat.
Tabel 3. Total Biaya untuk Aktivitas Pelayanan
Administrasi Umum
Tarif per Unit cost driver = Total biaya Aktivitas no 1 / Jumlah pasien
Jenis Biaya Jumlah
Biaya gaji Rp. 9.000.000
Biaya penyusutan fasilitas Rp. 500.000
Biaya alat tulis kantor Rp. 100.000 Tarif per UCD = Rp 9.791.625/685
Biaya listrik Rp. 191.625 = Rp 14.295
Total biaya aktivitas pelayanan Rp. 9.791.625
administrasi pendaftaran
b. Pelayanan Pemeriksaan Radiodiagnostik
Aktivitas ini memiliki pemicu biaya yaitu
b. Aktiv itas Pelayanan Pemeriksaan jumlah jenis pemeriksaan. Asumsi yang menda-
Radiodiagnostik sari adalah semakin banyak jumlah jenis peme-
Aktivitas ini dilakukan oleh radiografer yang riksaan, maka semakin tinggi pula tingkat kebu-
berjumlah 2 orang. Radiografer PNS menerima tuhan radiografer yang melakukan pemeriksaan
gaji sebesar Rp 2.500.000 per bulan. Radiogarfer radiodiagnostik.
THL menerima gaji sebesar Rp. 750.000.
Radiograf er THL merangkap tenaga
pendaftaran. Jadi total beban untuk aktivitas Tarif per Unit cost driver = Total biaya Aktivitas no 2 / Jumlah

pemeriksaan radiodiagnostik sebesar Rp


30.000.000 (1 x 12 x Rp 2.500.000). Tarif per UCD = Rp. 30.000.000 / 700
c. Aktivitas Pengolahan Film Rontgent = Rp. 42.857
Aktivitas pengolahan film dilakukan di
kamar gelap oleh radiografer. Untuk biaya gaji c. Aktivitas Pengolahan Film
sudah tercantum dalam point 1 dan 2. Untuk Aktivitas pengolahan film adalah proses
fasilitas dan bahan habis pakai yang digunakan untuk mencetak film radiograf di kamar gelap.
adalah film rontgent, cairan developer dan cairan Aktivitas ini memiliki pemicu biaya yaitu jumlah
fixer, safe light, air. Biaya BHP selama 1 tahun film dan cairan pencuci yang digunakan.
sebesar Rp. 50.113.250 (Rp. 31234.000 untuk
film + Rp. 18.879.250 untuk cairan).
Tarif per Unit cost driver = Total biaya Aktivitas no 3/ Jumlah bahan
d. Aktivitas Reject Analisys dan Quality Assurance
Tidak memerlukan biaya.
Aktivitas pembacaan hasil Tarif per UCD Film = Rp. 31.234.000/1600
Transport pembacaan hasil adalah sebesar = Rp. 19.521

94  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 3 September 2015


Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

Tarif per UCD cairan = Rp. 18.879.250/1200 3. Membaginya total biaya aktivitas dengan jumlah
= Rp. 15.732 pemeriksaan di instalasi radiologi .
Jadi total UCD = (Rp 19.521 + Rp. 15732)/2
Bahan Habis Pakai = Rp. 17.626,5 5. Perbandingan dalam Penetapan Tarif
Aktivitas reject analisys dan quality assurance Pemeriksaan Radiodiagnostik
Tidak ada pemicu biaya pada aktivitas ini. Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketa-
Aktivitas pembacaan hasil hui bahwa hasil perhitungan tarif pemeriksaan radio-
Pemicu biaya dalam aktivitas pembacaan hasil diagnostik dengan menggunakan activity based
adalah jumlah film yang dibacakan. costing adalah sebesar Rp. 197.412. Dari hasil terse-
but, jika dibandingkan dengan metode tradisional,
terlihat bahwa metode activity based costing mem-
Tarif per Unit cost driver = Total biaya Aktivitas no 5/ Jumlah film
berikan hasil yang lebih besar dibanding tarif yang
sudah ada yaitu sebesar Rp 47.000.
Tarif per UCD = Rp. 2.400.000/1600 Perbedaan yang terjadi antara tarif jasa peme-
= Rp.1500 riksaan radiodiagnostik dengan menggunakan meto-
de tradisional dan metode activity based costing,
d. Aktivitas Pemeliharaan Alat Radiologi disebabkan karena pembebanan biaya overhead
Pemicu biaya dalam aktivitas pemeliharaan pada masing-masing produk. Pada akuntansi biaya
alat radiologi adalah jumlah kalibrasi yang tradisional biaya overhead pada masing-masing pro-
dilakukan dalam setahun. duk dibebankan hanya pada satu cost driver saja.
Akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembe-
banan biaya overhead. Sedangkan pada metode
Tarif per Unit cost driver = Total biaya Aktivitas no 7/ Jumlah bulan
activity based costing telah mampu mengalokasikan
biaya aktivitas secara tepat berdasarkan konsumsi
Tarif per UC = Rp. 3.500.000/12 masing-masing aktivitas.
= Rp 291.667
Penelitian Sebelumnya
4. Menghitung Harga Pemeriksaan Radiodiag- Penerapan metode activity based costings untuk
nostik menentukan harga pokok produk telah banyak dila-
Tahap-tahap yang dilakukan dalam perhitungan kukan dalam penelitian skripsi. Namun, pada umum-
tarif pemeriksaan radiodiagnostik adalah sebagai nya penelitian tersebut diterapkan pada perusahaan
berikut : manufaktur, sedangkan penelitian mengenai pene-
1. Menghitung biaya overhead yang dibebankan rapan activity based costing pada perusahaan jasa
dengan cara : tidak sebanyak penelitian pada perusahaan manu-
faktur.
BOP yang dibebankan = tarif cost driver per unit x driver yang digunakan Hasil penelitian Febrianni (2007) melakukan
penelitian pada sebuah perusahaan percetakan. Da-
2. Menjumlahkan seluruh biaya aktivitas yang lam penelitiannya, diungkapkan bahwa perusahaan
telah dikelompokkan. masih menggunakan metode tradisional dalam

Tabel 4. Total Biaya Aktivitas di Instalasi Radiologi


Aktivitas Tarif Per Unit Driver Jumlah
Cost driver (Rp)
Aktivitas pelayanan 14.295685 orang 11.478.545
administrasi pendaftaran
Aktivitas pemeriksaan 42.857 700 pemeriksaan 29.999.900
radiodiagnostik
Aktivitas pengolahan film 17.626,5 1400 bahan 24.677.100
Aktivitas reject analisys
Aktivitas pembacaan hasil 1500 1600 film 2.400.000
Pemeliharaan Alat Radiologi 291.667 12 bulan 3.500.000
Total biaya aktivitas dibebankan 72.055.545
di instalasi radiologi
Jumlah hari pakai 365 hari
Tarif per pemeriksaan 197.412

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 3 September 2015  95


Cecep Heriana, dkk.: Analisis Biaya dengan Metode

menghitung harga pokok produksi. Untuk perhitung- memahami metode activity based costing ini agar
an biaya overhead, perusahaan tersebut mengguna- bisa membuat perhitungan tarif yang akurat.
kan tarif yang diperoleh dengan cara membagi biaya
overhead yang telah dianggarkan dengan taksiran UCAPAN TERIMA KASIH
jam tenaga kerja langsung selama satu tahun. Tarif Ucapan terima kasih kepada :
ini berlaku untuk semua produk yang dihasilkan per- 1. Pemerintah Kabupaten Kuningan
usahaan, jadi perusahaan hanya menggunakan satu 2. RSUD Linggajati Kuningan
jenis cost driver yang berkaitan dengan volume pro- 3. STIKes Kuningan
duksi. Sehingga akan menimbulkan masalah karena 4. IAKMI Kab. Kuningan
beberapa biaya meningkat secara tidak proporsional
dengan kenaikan volume produksi. Kendala ini akan REFERENSI
semakin besar apabila diversifikasi produk semakin 1. Islahuzzaman. (2011). Activity Based Costing
meningkat. Dengan penggunaan activity based cost- Teori dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta.
ing akan dapat memberikan informasi harga pokok 2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 560/
produksi dengan lebih akurat.12 MENKES/SK/IV/2003 pasal 3 tentang Pola
Persamaan dengan penelitian sebelumnya ada- Tarif Perjanjian Rumah Sakit.
lah perusahaan yang dijadikan objek penelitian masih 3. Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Ku-
menggunakan metode tradisional dalam melakukan ningan nomor 24 tahun 2011 tentang perubahan
perhitungan harga pokok. Sedangkan perbedaannya atas PERDA Kabupaten Kuningan nomor 12
adalah penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah.
perusahaan percetakan, bukan pada rumah sakit 4. Laporan kegiatan instalasi radiologi RSUD
dengan kekhususan pelayanan instalasi radiologi. Linggajati Kuningan periode 2012-2013.
5. Peraturan PERDA Kabupaten Kuningan nomor
KESIMPULAN 9 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan
Perhitungan tarif pemeriksaan radiodiagnostik Kesehatan.
dengan menggunakan activity based costing, dila- 6. Mulyadi. (2007). Activity Based Costing Sys-
kukan melalui dua tahap. Tahap pertama biaya dite- tem. Yogyakarta : UPP STIM YKPN Yogyakarta.
lusuri ke aktivitas yang menimbulkan biaya dan 7. Daljono, (2004). Akuntansi Biaya, Penentuan
kemudian tahap kedua membebankan biaya aktivitas Pokok & Pengendalian. Semarang : Badan
ke produk. Dari perhitungan tarif pemeriksaan radio- Penerbit Universitas Diponegoro.
diagnostik dengan menggunakan metode activity 8. Sastroasmoro, S., Ismail, S., (2011) Dasar-
based costing diketahui besarnya tarif adalah Rp Dasar Metodologi Penelitian Klinik. Jakarta : CV
197.412. Penggunaan activity based costing apabila Sagung Seto.
dibandingkan dengan tarif pemeriksaan radiodiag- 9. Nazir, M. (2001) Metode Penelitian, Jakarta :
nostik yang digunakan oleh rumah sakit saat ini Ghalia Indonesia
memberikan hasil yang lebih besar dengan selisih 10. Notoatmodjo, S (2005). Metodologi Penelitian
Rp. 150.412. Disarankan pihak manajemen RSUD Kesehatan, Jakarta : Penerbit Rineka Cipta
Linggajati Kuningan sebaiknya mengetahui dan 11. Badriah, D. L. (2012). Metodologi Penelitian Ilmu
– Ilmu Kesehatan, Cetakan Kelima. Bandung :
Multazam.

96  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 3 September 2015

Vous aimerez peut-être aussi