Vous êtes sur la page 1sur 7

2.

Diagnosa Keperawatan Dengan SC


Diagnosa yang mungkin muncul:
1. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang cara
menyusui yang bernar.
2. Nyeri akut berhubungan dengan injury fisik jalan lahir.
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal atau familiar dengan sumber
informasi tentang cara perawatan bayi.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelelahan sehabis bersalin
5. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi

3. Rencana Keperawatan

DIANGOSA

NO
KEPERAWAT
AN DAN
TUJUAN INTERVENSI (NIC)
KOLABORAS
I
(NOC)
1. Menyusui tidak Setelah diberikan tindakan Health Education:
efektif keperawatan selama 1x24 Berikan informasi mengenai :
berhubungan jam klien menunjukkan
o Fisiologi menyusui
dengan respon breast feeding
kurangnya adekuat dengan indikator:
o Keuntungan menyusui
pengetahuan ibu klien mengungkapkan puas
tentang cara dengan kebutuhan untuk o Perawatan payudara
menyusui yang menyusui
benar  klien mampu o Kebutuhan diit khusus
mendemonstrasikan
o Faktor-faktor yang
perawatan payudara
menghambat proses menyusui
Demonstrasikan breast care dan pantau
kemampuan klien untuk melakukan
secara teratur
Ajarkan cara mengeluarkan ASI dengan
benar, cara menyimpan, cara
transportasi sehingga bisa diterima
oleh bayi
Berikan dukungan dan semangat pada
ibu untuk melaksanakan pemberian
Asi eksklusif
Berikan penjelasan tentang tanda dan
gejala bendungan payudara, infeksi
payudara
Anjurkan keluarga untuk memfasilitasi
dan mendukung klien dalam
pemberian ASI
Diskusikan tentang sumber-sumber yang
dapat memberikan
informasi/memberikan pelayanan KIA
2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Pain Management
agen injuri fisik asuhan keperawatan Lakukan pengkajian nyeri secara
(luka insisi selama 1x24 jam komprehensif termasuk lokasi,
operasi) diharapkan nteri berkurang karakteristik, durasi, frekuensi,
dengan indicator: kualitas dan faktor presipitasi
 Pain Level, Observasi reaksi nonverbal dari
 Pain control, ketidaknyamanan
 Comfort level Gunakan teknik komunikasi terapeutik
 Mampu mengontrol nyeri untuk mengetahui pengalaman nyeri
(tahu penyebab nyeri, pasien
mampu menggunakan Kaji kultur yang mempengaruhi respon
tehnik nonfarmakologi nyeri
untuk mengurangi nyeri, Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
mencari bantuan) Evaluasi bersama pasien dan tim
 Melaporkan bahwa nyeri kesehatan lain tentang
berkurang dengan ketidakefektifan kontrol nyeri masa
menggunakan manajemen lampau
nyeri Bantu pasien dan keluarga untuk
 Mampu mengenali nyeri mencari dan menemukan dukungan
(skala, intensitas, frekuensi Kontrol lingkungan yang dapat
dan tanda nyeri) mempengaruhi nyeri seperti suhu
 Menyatakan rasa nyaman ruangan, pencahayaan dan kebisingan
setelah nyeri berkurang Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Tanda vital dalam rentang Pilih dan lakukan penanganan nyeri
normal (farmakologi, non farmakologi dan
inter personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
 Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri sebelum pemberian
obat
 Cek instruksi dokter tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
 Cek riwayat alergi
 Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
 Tentukan pilihan analgesik tergantung
tipe dan beratnya nyeri
 Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
 Pilih rute pemberian secara IV, IM
untuk pengobatan nyeri secara teratur
 Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
 Berikan analgesik tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
 Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)

3. Kurang Setelah dilakukan asuhan Teaching : Disease Process


pengetahuan keperawatan selama 1x24  Berikan penilaian tentang tingkat
tentang jam diharapkan pengetahuan pasien tentang proses
perawatan ibu pengetahuan klien penyakit yang spesifik
nifas dan meningkat dengan  Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
perawatan post indicator: bagaimana hal ini berhubungan
operasi b/d  Kowlwdge : disease dengan anatomi dan fisiologi, dengan
kurangnya process cara yang tepat.
sumber  Kowledge : health  Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
informasi Behavior muncul pada penyakit, dengan cara
 Pasien dan keluarga yang tepat
menyatakan pemahaman  Gambarkan proses penyakit, dengan
tentang penyakit, kondisi, cara yang tepat
prognosis dan program  Identifikasi kemungkinan penyebab,
pengobatan dengna cara yang tepat
 Pasien dan keluarga mampu Sediakan informasi pada pasien tentang
melaksanakan prosedur kondisi, dengan cara yang tepat
yang dijelaskan secara  Hindari jaminan yang kosong
benar  Sediakan bagi keluarga atau SO
 Pasien dan keluarga mampu informasi tentang kemajuan pasien
menjelaskan kembali apa dengan cara yang tepat
yang dijelaskan  Diskusikan perubahan gaya hidup yang
perawat/tim kesehatan mungkin diperlukan untuk mencegah
lainnya. komplikasi di masa yang akan datang
dan atau proses pengontrolan penyakit
 Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
 Dukung pasien untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
 Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat
 Rujuk pasien pada grup atau agensi di
komunitas lokal, dengan cara yang
tepat
 Instruksikan pasien mengenai tanda dan
gejala untuk melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara
yang tepat
4. Defisit Setelah dilakukan asuhan Self Care assistane : ADLs
perawatan diri keperawatan selama 1x24 Monitor kemempuan klien untuk
b.d. Kelelahan. jam ADLs klien perawatan diri yang mandiri.
meningkat dengan Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat
indicator: bantu untuk kebersihan diri,
 Self care : Activity of berpakaian, berhias, toileting dan
Daily Living (ADLs) makan.
 Klien terbebas dari bau Sediakan bantuan sampai klien mampu
badan secara utuh untuk melakukan self-
 Menyatakan kenyamanan care.
terhadap kemampuan Dorong klien untuk melakukan aktivitas
untuk melakukan ADLs sehari-hari yang normal sesuai
 Dapat melakukan ADLS kemampuan yang dimiliki.
dengan bantuan Dorong untuk melakukan secara
mandiri, tapi beri bantuan ketika klien
tidak mampu melakukannya.
Ajarkan klien/ keluarga untuk
mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika pasien
tidak mampu untuk melakukannya.
Berikan aktivitas rutin sehari- hari
sesuai kemampuan.
Pertimbangkan usia klien jika
mendorong pelaksanaan aktivitas
sehari-hari.
5. Risiko infeksi Setelah dilakuakan asuhan Infection Control (Kontrol infeksi)
b.d tindakan keperawatan selama 1x24 Bersihkan lingkungan setelah dipakai
invasif, paparan jam diharapkan resiko pasien lain
lingkungan infeksi terkontrol dengan Pertahankan teknik isolasi
patogen indicator: Batasi pengunjung bila perlu
 Immune Status Instruksikan pada pengunjung untuk
 Knowledge : Infection mencuci tangan saat berkunjung dan
control setelah berkunjung meninggalkan
 Risk control pasien
 Klien bebas dari tanda dan Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci
gejala infeksi tangan
 Mendeskripsikan proses Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
penularan penyakit, factor tindakan kperawtan
yang mempengaruhi Gunakan baju, sarung tangan sebagai
penularan serta alat pelindung
penatalaksanaannya, Pertahankan lingkungan aseptik selama
 Menunjukkan kemampuan pemasangan alat
untuk mencegah timbulnya Ganti letak IV perifer dan line central
infeksi dan dressing sesuai dengan petunjuk
 Jumlah leukosit dalam umum
batas normal Gunakan kateter intermiten untuk
 Menunjukkan perilaku menurunkan infeksi kandung kencing
hidup sehat Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila perlu
Infection Protection (Proteksi
Terhadap Infeksi)
Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap penyakit
menular
Partahankan teknik aspesis pada pasien
yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada area
epidema
Inspeksi kulit dan membran mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
Dorong masukkan nutrisi yang cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif

Vous aimerez peut-être aussi