Vous êtes sur la page 1sur 18

 About

 Sitemap
 Contact
 Disclaimer
 Privacy Policy




ILMU DASAR
ILMU DASAR SAINS | IPA | BIOLOGI | FISIKA | KIMIA | SOSIOLOGI |
GEOGRAFI | ASTRONOMI | SEJARAH | EKONOMI | TIK |

 HOME
 IPA
o
o
o
 IPS
o
o
o
 BAHASA
o
o
 SEJARAH
 ASTRONOMI
 SENI

Search... ?

Ilmu Dasar Biologi Sistem Indera dan Alat Indera Pada Manusia

SISTEM INDERA DAN ALAT INDERA


PADA MANUSIA
AHA BLOGWEB BIOLOGI

A. PENGERTIAN ALAT INDERA

Alat indera merupakan organ-organ pada tubuh manusia yang mampu untuk menerima

rangsang dari luar dan mengolahnya di otak sebelum diterjemahkan menjadi kerja organ
tersebut. Manusia mempunyai 5 alat indera meliputi mata, kulit, lidah, telinga, dan hidung.

Alat indera ini hanya akan befungsi apabila tidak terjadi kelainan pada organnya, saraf

penghubung antara ogan indera dan sistem saraf pusat, dan sistem saraf pusat manusia.

Ke lima alat indera yang ada di tubuh manusia itu sendiri mempunyai fungsi masing-masing.

Mata memiliki fungsi sebagai indera penglihatan, lidah memiliki fungsi sebagai indera

perasa, kulit sebagai indera peraba, telinga sebagai indera pendengaran, dan hidung sebagai

indera penghidu.

Bermula dari rangsnagan dari dunia luar yang diterima oleh masing-masing alat indera ini,

maka rangsangan tersebut akan diteruskan ke otak dalam bentuk impuls. Sesampai di otak,

impuls tersebut akan diolah menjadi data-data sehingga selanjutnya akan diteruskan ke organ

indera semula untuk memberikan tanggapan atas rangsangan yang diterima sebelumnya.
SISTEM INDERA PADA MANUSIA

B. MACAM – MACAM ALAT INDERA DAN FUNGSINYA

1. Mata

Mata berfungsi sebagai alat penglihatan, oleh karena itulah organ ini dapat menerima

rangsangan berupa cahaya dari luar tubuh. Bola mata terletak di dalam rongga mata di tulang

tengkorak dan diikat oleh lapisan-lapisan lemak.

MATA SEBAGAI INDERA PENGLIHATAN

a. Bagian-Bagian Mata

1) Otot Mata
 Muskulus Rekti Okuli Medial (otot mata bagian tengah), otot ini bekerja dengan
menggerakkan bola mata ke bagian tengah.
 Muskulus Obliquus Okuli Inferior (otot mata bagian bawah), berfungsi menggerakkan
mata ke arah bawah dan arah dalam.
 Muskulus Obliquus Okuli Superior (otot mata bagian atas), berfungsi menggerakkan
mata ke arah atas dan bawah.

Lalu, ada juga otot mata yang berfungsi untuk membuka atau menutup mata. Otot-otot

tersebut adalah Muskulus Orbicularis Okuli dan Muskulus Rektus Okuli Inferior yang
berfungsi menutup mata, sedangkan Muskulus Levator Palpebra Superior berfungsi

mengangkat kelopak mata atau membuka mata.

2) Kornea

Kornea terletak di bagian mata paling luar, jika mata terbuka, maka kornea lah yang

menerima rangsangan cahaya dari luar untuk diteruskan ke bagian mata yang lebih dalam.

Kornea berwarna bening dan transparan dan dilindungi oleh suatu selaput tipis yang disebut

dengan konjungtiva. Lalu, terdapat juga selaput putih di bagian belakang dan samping kornea

yang disebut dengan sklera.

3) Iris

Iris terletak di belakang kornea dan berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang akan

masuk. Iris disebut juga dengan selaput pelangi karena irislah yang memberi warna pada

mata. Warna iris akan tergantung kepada rasa atau suku orang tersebut.

4) Pupil

Pupil merupakan bagian mata yang berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya ke dalam

mata. Pupil terletak di bagian tengah iris yang berlubang, berbentuk bulat, dan berwarna

gelap. Untuk mendukung fungsinya, maka pupil dapat melebar ataupun mengecil

5) Lensa Mata

Lensa mata berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk agar diteruskan tepat ke jatuh ke

bintik kuning mata. Oleh karena itu, lensa mata dapat berubah bentuk menjadi cembung atau
pipih sesuai kebutuhan. Kemampuan lensa mata untuk mencembung atau memipih disebut

dengan daya akomodasi mata.

6) Retina

Retina terletak di bagian mata dalam dan berfungsi sebagai penerima cahaya yang masuk

untuk diubah menjadi impuls. Kemampuan retina ini dikarenakan adanya dua sel, yaitu sel

batang yang bertugas untuk menerima cahaya yang redup dan tidak berwarna, serta sel

kerucut yang bertugas menerima cahaya yang kuat dan berwarna.

7) Bintik Kuning

Bintik kuning merupakan bagian mata yang paling vital, karena dapat menerima rangsang

cahaya yang masuk sebelum akhirnya diteruskan ke sel saraf mata.

8) Bintik Buta

Bintik buta merupakan tempat masuknya rangsangan dan berbelok rangsangan saraf menuju

ke otak. Bintik buta tidak memiliki sel penglihatan.

b. Proses Melihat

Sebenarnya, mata sebagai alat indera penglihatan memerlukan adanya cahaya untuk bekerja.

Jika tidak ada cahaya, maka mata tidak dapat menagkap apa-apa. Jadi, berkat adanya cahaya

yang dipantulkan oleh benda ke mata, maka mata akan menangkap rangsangan cahaya

tersebut melalui kornea dan diteruskan ke pupil. Pupil bertugas untuk mengatur intensitas

cahaya yang masuk, agar cahaya tersebut tepat jatuh ke bintik kuning.
Setelah memasuki bintik kuning, maka selanjutnya cahaya itu akan diterima oleh sel kerucut

atau sel batang sesuai dengan cahaya yang masuk. Setelah menerjemahkan cahaya tersebut,

maka bintik kuning akan meneruskan melalui serabut saraf sampai ke otak. Di otak, rangsang

cahaya yang masuk tersebut akan diterjemahkan sehingga akan diteruskan kembali ke mata

dan jadilah benda yang kita lihat tadi.

Proses ini memang kelihatannya sangat panjang, akan tetapi, mulai dari mata menerima

rangsangan cahaya sampai diterjemahkan dan dikembalikan ke otak itu hanya membutuhkan

waktu sepersekian detik saja.

2. Telinga

Telinga merupakan organ indera yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa

gelombang suara yang memiliki frekuensi sekitar 20-20.000 Hz. Untuk mendukung

fungsinya, telinga diberikan berbagai macam sel penerima rangsang suara yang disebut

dengan fonoseptor.
TELINGA SEBAGAI INDERA PENDENGARAN

a. Bagian-Bagian Telinga

1) Telinga Bagian Luar

Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga, dan liang pendengaran (lubang telinga). Bagian

luar dari telinga ini berfungsi untuk menangkap dan mengumpulkan gelombang suara yang

masuk sebelum diteruskan ke telinga bagian tengah

2) Telinga Bagian Tengah

Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, tiga buah tulang pendengaran yang terdiri

dari tulang maleus (martil), tulang inkus (landasan), dan tulang stapes (sanggurdi), serta

saluran eustachius. Gendang telinga berfungsi untuk menyaring bunyi yang masuk sebelum

diteruskan ke bagian yang lebih dalam.


Tiga buah tulang pendengaran berfungsi untuk memperkuat getaran dari rangsang suara yang

masuk dan meneruskannya ke koklea (rumah siput). Lalu, saluran eustachius berfungsi untuk

menghubungkan bagian telinga tengah ke rongga mulut.

3) Telinga Bagian Dalam

Telinga bagian dalam terdiri dari koklea (rumah siput), saluran setengah lingkaran, dan

ronga-rongga yang berisi cairan. Telinga bagian dalam berfungsi untuk merubah rangsang

suara tersebut menjadi impuls sehingga bisa diteruskan k eotak. Selain itu, di telinga bagian

dalam juga terdapat organ keseimbangan bagi manusia.

b. Proses Pendengaran

Gelombang suara yang masuk ke melalui liang telinga akan sampai ke membran timpani

(gendang telinga) sehingga gendang telinga akan bergetar karena adanya gelombang ini.

Getaran tersebut akan diteruskan ke tiga tulang pendengaran dan selanjutnya ke tingkap

jorong dan selanjutnya ke rumah siput (koklea). Di dalam koklea ini, cairan limfe akan

bergetar sehingga merangsang saraf pendengaran dan merubahnya menjadi impuls untuk

selanjutnya diteruskan ke otak melalui saluran saraf telinga.

Lalu, impuls yang sudah diterima oleh otak kemudian akan diolah menjadi informasi yang

selanjutnya akan dikembalikan lagi ke telinga, sehingga terdengarlah suara-suara yang tadi.

Telinga sendiri selain berfungsi sebagai alat pendengaran, juga berfungsi sebagai alat

keseimbangan yang terletak di dalam ampula. Di dalam ampula ini, terdapat sel-sel rambut

yang peka terhadap gaya gravitasi. Sel-sel rambut inilah yang memberikan rangsang

perubahan gerakan tubuh ke dalam otak.

3. Hidung
Hidung berfungsi sebagai alat indera penciuman atau pembau. Hidung menerima rangsangan

berupa bau atau zat-zat kimia berupa gas. Di dalam hidung, terdapat serabut-serabut saraf

yang terdiri dari banyak sel pembau. Sel-sel pembau ini memiliki rambut-rambut halus (silia

olfaktori) yang akan menerima rangsnagan tersebut dan mengubahnya menjadi impuls bau

sebelum diteruskan ke otak

HIDUNG SEBAGAI INDERA PENCIUMAN

a. Bagian-Bagian Hidung

1) Tulang Hidung

Tulang hidung berfungsi sebagai pembentuk rongga hidung pada manusia. Tulang hidung

terdiri dari tulang rawan dan tulang sejati. Tulang sejati hidung berada di atas tulang rawan.

2) Selaput Lendir
Selaput lender ini terletak di bagian atap rongga hidung yang berfungsi memproduksi lender

agar hidung tetap terjaga kelempabapannya. Fungsi kelembapan ini agar tidak adanya bau-

bau kimia berbahaya yang masuk yang dapat berbahaya bagi tubuh.

3) Rambut Hidung

Rambut hidung berada di seluruh rongga hidung dan berfungsi untuk menyaring bau yang

masuk dan melindungi tubuh dari serangan luar yang memberikan dampak berbahaya.

4) Sel-Sel Pembau (Silia Olfaktorius)

Sel-sel pembau ini terletak di atap rongga hidung dan memiliki ujung saraf (dendrit)

berbentuk rambut. Sel pembau inilah yang menangkap baud an mengubahnya menjadi impuls

saraf.

b. Proses Penghidu

Pada saat kita bernapas, sumber bau yang berasal dari macam-macam sumber bau-bauan

akan masuk ke dalam hidung melalui lubang hidung. Lalu, bau tersebut akan dilarutkan di

selaput lender dan kemudian akan merangsang sel-sel pembau untuk dirubah menjadi impuls

yang kemudian akan disalurkan ke otak melalui serabut saraf hidung. Informasi yang telah

diolah di otak akan dikembalikan ke hidung dan kita akan mengatahui jenis bau tersebut.

4. Lidah

Lidah bergungsi sebagai alat indera untuk pengecapan dan menerima rangsangan berupa zat

kimia larutan. Lidah memiliki otot-otot yang tebal dan dilindungi oleh lender (air liur) serta

dipenuhi oleh bintil-bintil di seluruh permukaannya. Di lidah, terdapat sel-sel reseptor yang
peka terhadap zat kimia yang bertugas untuk merubah rangsangan menjadi impuls sebelum

diteruskan ke otak.

LIDAH SEBAGAI INDERA PENGECAP

a. Bagian-Bagian Lidah

1) Papila

Papilla ini terletak di permukaan lidah berupa bintil-bintil pada lidah dan merupakan

kumpulan ujung-ujung saraf. Papilla memiliki permukaan yang agak kasar karena

terdapatnya tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah.

2) Taste Bud atau Kuncup Pengecap

Merupakan suatu bangunan yang berbentuk bundar yang terdiri dari dua jenis selm yaitu sel

penyokong dan sel pengecap.


b. Proses Pengecapan

Jika terdapat rangsangan berupa zat-zat yang masuk ke dalam mulut, maka zat-zat tersebut

akan bertemu dengan lidah yang berfungsi sebagai indera pengecapan atau indera perasa.

Rangsangan ini diteruskan oleh papilla ke dalam taste bud untuk merubahnya menjadi impuls

sebelum disampaikan ke otak. Impuls yang diberikan oleh taste bud tersebut dapat berupa

berbagai jenis rasa yang kita kenal sekarang ini.

Sebenarnya, hanya terdapat empat jenis rasa utama yang dapat dikecapi oleh lidah, yaitu

manis, asam, asin, dan pahit. Namun, adanya rasa-rasa lain seperti rasa pedas muncul karena

adanya pengelupasan dari papilla-papila tersebut. Rasa lain ini juga timbulkarena campuran

dari empat rasa utama tadi dan dipengaruhi oleh penciuman. Oleh karena itu, jika kita

mengalami pilek atau dengan kata lain hidung tersumbat, maka kita juga akan kehilangan

kemampuan merasa walaupun sebenarnya indera pengecapan kita normal.

Diantara ke-empat jenis rasa utama yang dapat dikenal oleh lidah, maka ke-empat rasa

tersebut memiliki daerah tertentu di lidah yang peka terhadap rasa itu sendiri. Hal ini

tergantung letak kuncup pengecap dari masing-masing rasa. Rasa manis akan terjadi jika

mengenai kuncup pengecap yang berada di ujung lidah. Rasa pahit akan terjadi jika mengenai

kuncup pengecap di bagian pangkal lidah. Rasa asam akan terjadi jika mengenai kuncup

pengecap di bagian samping lidah pada bagian pangkal, dan rasa asin akan terjadi jika

mengenai kuncup pengecap di bagian samping lidah pada bagian ujung.

5. Kulit

Kulit merupakan alat indera yang memiliki fungsi sebagai indera peraba. Mengapa dikatakan

sebagai indera peraba? Ini dikarenakan kulit memiliki sel-sel yang pek aterhadap sentuhan,
tekanan, panas, dingin, dan rasa nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut muncul karena adanya

ujung-ujung saraf yang ada pada kulit.

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas, yang melindungi tubuh dari lingkungan luar.

Walaupun kulit terdapat di seluruh permukaan tubuh, akan tetapi keberadaan ujung-ujung

saraf ini tidak merata di seluruh kulit. Bagian-bagian tubuh yang memiliki banyak ujung saraf

ialah seperti ujung jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan daerah kemaluan.

KULIT SEBAGAI INDERA PERASA

Pada umumnya, terdapat dua jenis sel pada kulit, yaitu sel saraf bebas yang peka terhadap

rangsangan nyeri atau sakit, dan ujung sraaf berselaput yang terdiri dari empat macam dan

memiliki kepekaan tersendiri. Ke-empat ujung saraf berselaput ini adalah :


 Korpuskel Pacini, yang memiliki kepekaan terhadap rangsang tekanan
 Korpuskel Ruffini, yang memiliki kepekaan terhadap rangsang panas
 Korpuskel Krausse, yang memiliki kepekaan terhadap rangsang dingin
 Korpuskel Meissner yang memiliki kepekaan terhadap rangsang sentuhan
C. GANGGUANG – GANGGUAN PADA ALAT INDERA

1. Gangguan Pada Mata

a. Rabun Dekat (Hipermetropi)

Rabun dekat adalah suatu keadaan mata dimana terjadi gangguan penglihatan berupa orang

tersebut tidak mampu untuk melihat objek-objek yang dekat. Hal itu dikarenakan bola mata

yang pendek, sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Rabun dekat bisa dikoreksi dengan

menggunakan kacamata lensa cembung (lensa positif).

b. Rabun Jauh (Miopi)

Rabun jauh merupakan kebalikan dari rabun dekat. Kondisi ini mengakibatkan seseorang

tidak mampu untuk melihat objek yang jauh. Kondisi ini bisa diperbaiki dengan

menggunakan kacamata lensa negative (lensa cekung).

c. Rabun Tua (Presbiopi)

Rabun tua merupakan gabungan dari rabun jauh dan rabun dekat. Dikatakan rabun tua karena

kondisi ini kebanyakan dialami oleh orang tua (lansia). Kondisi ini disebabkan karena daya

akomodasi mata yang berkurang. Rabun tua dapat dikoreksi dengan kacamata rangkap (lensa

cembung dan cekung)

d. Rabun Senja

Rabun senja merupakan ketidakmampuan mata untuk melihat objek di keadaan remang-

remang atau di malam hari. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya vitamin A, sehingga sel

batang tidak berfungsi karena tidak rodopson tidak terbentuk.


e. Katarak

Katarak disebabkan keruhnya lensa mata, sehingga seseorang tidak dapat melihat dengan

baik. Katarak dapat menimbulkan kebutaan pada mata, tetapi tidak menimbulkan rasa sakit.

Penderita katarak biasanya di atas umur 55 tahun. Katarak bisa diatasi dengan operasi.

2. Gangguan Pada Telinga

a. Tuli

Gangguan telinga berupa tuli dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf.

Tuli konduktif terjadi karena adanya gangguan transmisi suara ke dalam koklea, misalnya

kotoran yang menumpuk, peradangan, atau kerusakan pada tulang pendengaran. Sedangkan

tuli saraf terjadi karena adanya kerusakan pada koklea atau saraf pendengaran.

b. Otosklerosis

Merupakan kelainan yang terjadi pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan adanya gejala

tinnitus (dering pada telinga) ketika masih kecil.

c. Presbikusis

Merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada sel saraf tekinga yang

biasanya terjadi pada usia lanjut.

3. Gangguan Pada Hidung

a. Anosmia

Anosmia merupakan suatu keadaan yang tidak dapat mencium bau yang dapat disebabkan

karena adanya kerusakan saraf pembau ataupun adanya sumbatan pada hidung seperti polip,

dan lain-lain
b. Influenza

Terjadi karena infeksi virus influenza yang menyebabkan tersumbatnya hidung yang

mengakibatkan terganggunya penciuman

4. Gangguan Pada Lidah

a. Sariawan

Sariawan disebabkan karena adanya erosi pada epitel dalam mulut yang dapat menimbulkan

rasa nyeri ketika makan. Sariawan disebabkan oleh kurangnya vitamin A, makan makanan

yang panas, kurangnya zat besi, atau karena penurunan daya tahan tubuh.

b. Kanker Lidah

Kanker lidah adalah salah satu kanker yang terjadi di mulut. Kanker di lidah dapat terjadi di

daerah bagian ujung lidah ataupun bagian sepertiga atau bagian belakang lidah.

c. Glosoptosis

Penyakit ini merupakan suatu kondisi dimana lidah yang tertarik ke belakang. Pada bayi yang

baru lahir atau pada anak-anak, kondisi ini snagat berbahaya, karena bisa saja lidah menutupi

saluran napas, sehingga bisa menyebabkan kematian karena henti napas.

d. Glossopyrosis

Merupakan suatu kondisidengan gejala lidah terasa perih dan terbakar. Biasanya penyebab

penyakit ini adalah penggunaan obat kumur dalam jangka waktu yang lama
5. Gangguan Pada Kulit

a. Kudis

Kudis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Sarcoptes scabiei. Gejala yang

dialami ialah mengalami gatal-gatal. Penyakit ini sering dialami oleh anak-anak.

b. Eksim

Eksim ditandai dengan radang dan iritasi pada badan. Gejala yang timbul pada kulit

bervariasi, mulai dari gatal sampai terasa panas.

c. Jerawat

Jerawat disebabkan oleh adanya produksi minyak yang berlebihan, infeksi bakteri, dan

kondisi lainnya. Jerawat biasanya timbul di wajah, leher, punggung, bahu, dan dada.

d. Dermatitis

Merupakan suatu penyakit akibat peradangan pada kulit dan ditandai dengan adanya

pembengkakan, kulit merah, dan terasa gatal.

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn
AHA BlogWeb

Vous aimerez peut-être aussi