Vous êtes sur la page 1sur 3

Anotasi Jurnal 1

Judul : Importance of Soft Skills for Education and Career Success


Penulis : ShaheenMajid, Zhang Pengapuran, Shen Tong, SitiRaihana
Nanyang Technological University, Singapura
TahunTerbit : 2012
NamaJurnal : International Journal for Cross-Disciplinary Subjects in Education
(IJCDSE), Special Issue
Vol, No. Thn : Volume 2 Issue 2, 2012

A. Ringkasan Jurnal
Soft skill memiliki peran penting dalam pendidikan, karier yang sukses serta selama
melakukan interaksi social dengan masyarakat. Keterampilan ini juga sangat dicari oleh
pengusaha dalam merekrut para lulusan perguruan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
menyelidiki persepsi siswa tentang pentingnya soft skill untuk pendidikan dan pekerjaan mereka.
Pengumpulan data menggunakan Kuesioner, dengan jumlah responden sebanyak 188 orang yang
berasal dari sarjana empat universitas jurusan manajemen bisnis di Singapura.

Ditemukan bahwa mayoritas responden merasa bahwa soft skill berguna bagi interaksi
social serta untuk kemajuan karir. Namun, mereka tidak berpikir bahwa keterampilan ini
berkontribusi cukup untuk kinerja akademis mereka. Lima soft skill penting yang diidentifikasi
oleh para sarjana adalah: kerjasama tim dan kolaborasi, pengambilan keputusan, pemecahan
masalah, manajemen waktu dan keterampilan berpikir kritis. Makalah ini menunjukkan langkah-
langkah tertentu untuk meningkatkan soft skill mahasiswa yang juga dapat membantu
meningkatkan perspektif pekerjaan mereka.

B. Impilkasi Soft Skill dengan Kesuksesan dalam Karier dan Pendidikan Kejuruan
Unsur –unsure pribadi berupa soft skill harus ditekankan dalam dunia pendidikan
kejuruan karena hal tersebut tentu akan sangat berpengaruh terhadap hasil kerja seseorang.
Menurut Pavlova (2009: 9) bentuk-bentukk eterampilan yang berkontribusi terhadap hasil kerja
seseorang yaitu:
(1) communication skills that contribute to productive and harmonious relations
between employees and customers; (2) teamwork skills that contribute to productive
working relationships and outcomes; (3) problem-solving skills that contribute to
productive outcomes;(4) Initiative and enterprise skills that contribute to( 5) innovative
outcomes; Planning and organising skills that contribute to long-term and short-term
strategic planning; (6) self-management skills that contribute to employee satisfaction
and growth; (7) learning skills that contribute to ongoing improvement and expansion in
employee and company operations and outcomes; and (8)Technology skills that
contribute to effective execution of tasks. (ACCI, 2002, p. 5)

“ 1) kemampuan komunikasi yang berkontribusi terhadap hubungan produktif dan


harmonis antara karyawan dan pelanggan; (2) keterampilan kerja sama tim yang
berkontribusi pada hubungan kerja produktif dan hasil; (3) keterampilan pemecahan
masalah yang berkontribusi terhadap hasil produktif; (4) Inisiatif dan keterampilan
perusahaan yang berkontribusi pada (5) hasil yang inovatif; Merencanakan dan
mengorganisir keterampilan yang berkontribusi pada perencanaan strategis jangka
panjang dan jangka pendek; (6) keterampilan manajemen diri yang berkontribusi
terhadap kepuasan dan pertumbuhan karyawan; (7) keterampilan belajar yang
berkontribusi terhadap perbaikan dan perluasan operasi dan hasil karyawan dan
perusahaan; Dan (8) Ketrampilan teknologi yang berkontribusi terhadap pelaksanaan
tugas secara efektif.”

Keterampilan yang di paparkan oleh Pavlova diatas mengindikasikan bahwa


keterampilan dalam berkomunikasi, bekerjasama, memecahkan masalah, manajemen diri,
kemampuan dalam membuat perencanaan dan keterampilan dalam mengorganisir, serta
keterampilan dalam teknologi yang membantu dalam keefektivitasan dalam bekerja merupakan
suatu kontribusi yang sangat besar dalam keberhasilan seseorang dalam bekerja. Keterampilan
seperti ini selaras dengan atribut soft skill yang dikembangkan dalam pembelajaran praktik pada
pendidikan kejuruan. Keterampilan tersebut sebenarnya dimiliki oleh semua orang namun yang
membendakan adalah kadar penguasaannya yang berbeda-beda.
Menurut NurIwani Azni (2012:1) penerapan soft skill di sekolah merupakan sebuah cara
yang tepat untuk mempersiapkan dan melengkapi paket kesiapan siswa untuk dapat
memungkinkan mereka untuk menjadi tenaga kerja yang dapat berkontribusi terhadap
produktivitas kerja mereka dan akan memberikan dampak positif pada tempat kerja mereka
nantinya serta layanan yang akan mereka berikan kepada pihak konsumen. Pemilik perusahaan
mulai merubah persyaratan bagi para pekerja, mereka lebih mengutamakan keterampilan
interpersonal daripada keterampilan teknis dari seorang calon karyawan. Secara khusus, mereka
mencari pekerja yang aktif dan sopan, menunjukkan antusiasme dan motivasi untuk pekerjaan,
dapat berfikir secara mandiri dan analitis namun mengikuti jalur (IASP, Research and Policy
Brief, July 2015). Ini menunjukkan bahwa keterampilan personal seseorang menjadi salah satu
factor penentu utama diterimanya seseorang untuk bekerja di sebuah perusahaan.
Berbagai penelitian menunjukkan pentingnya soft skill dalam menentukkan keberhasilan
seseorang, salah satunya adalah studi yang dilakukan oleh Mitsubishi Research Institute pada
tahun 2000. Hasil studi ini menyebutkan bahwa kesuksesan lulusan dalam lingkungan kerja tidak
ditentukan oleh kemampuan teknis dan akademis lulusan, namun 40% disumbangkan oleh
kematangan emosi dan sosial, 30% oleh proses networking yang terjalin, 20% oleh kemampuan
akademis, dan 10% oleh kemampuan finansial yang dimiliki. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan soft skill seseorang dalam bekerja sangatlah berpengaruh besar terhadap
keberhasilan dan kesuksesan seseorang. Lulusan SMK akan dinilai memiliki kesiapan dan
kualitas kerja yang baik jika memiliki keterampilan soft skill.
Selanjutnya hasil penelitian dari Harvard University juga mengungkapkan bahwa
kesuksesan karier seseorang 80% ditentukan oleh soft skill nya sementara hanya sekitar 20% saja
ditentukan oleh hard skill. Hal lain yang bias menjadi bukti nyata bahwa soft skill penting dalam
mendukung keberhasilan seseorang dari bekerja, hal lain juga terliha tpada iklan-iklan lowongan
kerja yang dimana mensyaratkan kemampuan soft skill diantaranya yaitu kemampuan
komunikasi dan bekerjasama dalam tim.Wagiran (2009) menyampaikan bahwa peranan soft skill
yang diintegrasi dalam proses pendidikan di SMK merupakan sebuah langkah yang sangat
strategis dalam menghasilkan lulusan yang dibutuhkan oleh pihak industri. Sehingga diharapkan
akan menghasilkan lulusan yang paripurna dengan memiliki kemampuan hard skill yang utuh
kemudian disinergikan dengan kemampuan soft skill yang diperlukan dalam kehidupan.
Soft skill merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang melalui pembiasaan dan
penanaman karakter yang baik sejak dini. Kemampuan soft skill merupakan patner sejati dari
kemampuan hard skill seseorang dalam mencapai kesuksesan dalam berkarier. Dikutip dari
pernyataan mantan menteri pendidikan Anis Baswedan yang menyatakan bahwa “IP atau indeks
prestasi hanya akan mengantarkan seseorang sampai di ruang wawancara, selanjutnya
kemampuan mereka berkomunikasi, percaya diri, sikap bekerjasama yang akan mengantarkan
mereka sukses dalam memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Dan keterampilan-keterampilan
yang dimaksud merupakan rangkaian dari kemampuan softskill seseorang. Oleh karena itu
peranan softskill sebagai salah satu factor pendukung keberhasilan dalam pendidikan dan karier
sudah sangat tepat.

Vous aimerez peut-être aussi