Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Responsibility Accounting
2. Responsibility Centers
3. Alasan Entitas Melakukan Desentralisasi
4. Perbedaan Antara Perhitungan Biaya Aborsi Dengan Biaya Variabel
Dan Laporan Laba Rugi Segmen
5. ROI, RI, dan EVA
6. Metode Evaluasi Kinerja Manajer
7. Peranan Transfer Pricing Dalam Perusahaan Yang Terdesentralisasi
8. Metode Penentuan Harga Transfer
Pembahasan
Klasifikasi biaya sebagai biaya produk atau periode menurut kalkulasi biaya variabel dan
absorsi.
1. Kalkulasi biaya absorbsi
Biaya Produk : Bahan langsung, Tenaga kerja langsung, Overhead tetap, Overhead
variabel
Biaya Periode : Beban penjualan, Beban administratif
Kalkulasi biaya variabel mampu memberikan informasi biaya yang penting untuk
pengambilan keputusan dan pengendalian. Kalkulasi biaya variabel juga merupakan alat
manajerial yang bermanfaat.
Kedua metode diatas dapat mempengaruhi penilaian persediaan dan penetapan
laba. Metode kalkulasi biaya produk yang berbeda akan mempengaruhi nilai barang yang
tersimpan dalam persediaan.
Biaya produk per unit merupakan dasar bagi perhitungan harga pokok penjualan,
maka metode variabel kalkulasi dan absorbsi dapat mengakibatkan angka laba bersih yang
berbeda, karena kedua metode tersebut sama-sama mengaku bahwa jumlah overhead tetap
merupakan suatu beban.
Sebuah perusahaan yang memproduksi stereo dan perkekam vidio disuatu pabrik tunggal
dan menggunakan kalkulasi biaya absorpsi untuk pelaporan internal dan eksternal
menyajikan laporan laba rugi lini produk dan dalam total selama tahun 2001. Setelah
menlihat kinerja tahun 2001, presiden direktur memutuskan untuk menghentikan produksi
perekam vidio, dengan alasan untuk meningkatkan laba sebesar $ 30.000
PT ABC
Laporan Laba-rugi Segmen 2001
Dasar kalkulasi Biaya Absorpsi
PT ABC
Laporan Laba-rugi Segmen 2002
Dasar kalkulasi Biaya Absorpsi
Penjualan $ 400.000
Harga pokok penjualan ( 430.000)
Berdasarkan laporan tahun 2002 ternyata laba turun sebesar $ 55.000, mengapa
hasilnya demikian Direktur utama mengandalkan pada informasi biaya yang digabungkan
dengan sistem laporan keuangan eksternal. Namun , informasi yang dibutuhkan untuk
pelaporan untuk internal sering berbeda dari informasi yang diperlukan untuk pelaporan
eksternal. Perilaku biaya dan ketelusuran biaya mungkin tidak menjadi perhatian utama
pada pelaporan yang disusun untuk kepentingan pihak eksternal, tetapi hal ini penting bagi
manajer yang sedang berusaha mambuat keputusan strategis.
PELAPORAN SEGMEN: DASAR KALKULASI BIAYA VARIABEL
Laporan laba rugi segmen yang menggunakan kalkulasi biaya variabel dengan sedikit
modifikasi, menyediakan informasi biaya yang penting bagi penilaian peran dari lini
perekam video.
PT ABC
Laporan Laba-rugi Segmen 2001
Dasar kalkulasi Biaya Variabel
Dari laporan laba-rugi kalkulasi biaya variable diatas akan terlihat bahwa dengan
kalkulasi biaya variable ini lebih berguna dari pada bentuk kalkulasi biaya absorpsi.
Perhatikan bahwa stereo dan perekam vidio memiliki marjin kontribusi positif yang besar
yaitu $ 95.000 untuk stereo dan $ 80.000 untuk perekam vidio. Kedua produk
menghasilkan penjualan yang melebihi biaya variable yang dapat digunakan untuk
membantu menutup biaya tetap perusahaan. Namun, sebagaian dari biaya tetap perusahaan
disebabkan oleh segmen itu sendiri. Jadi, ukuran riil kontribusi laba dari masing-masing
segmen adalah kelebihan setelah biaya tetap langsung ditutupi. Kontribusi laba setiap
segmen setelah penutupan biaya tetap umum perusahaan disebut marjin segmen (segmen
margin). Suatu segmen harus mampu menutup paling tidak biaya variable dan biaya tetap
langsung.
Kesimpulan dari laporan laba rugi segmen diatas kita ketahui bahwa lini perekam
vidio menyumbangh $ 55.000 untuk menutupi biaya tetap umum PT ABC. Apabila lini
tersebut dihapus, total laba turun sebesar $ 55.000 . Karena itu penghapusan lini perekam
vidio adalah suatu keputusan yang salah, dan kita sekarang mengetahui di mana
kesalahannya.
Laporan laba-rugi segmen yang menggunakan kalkulasi biaya variabel memiliki satu
keistimewaan di samping laporan laba-rugi kalkulasi biaya variable yang telah disajikan
sebelumnya. Beban tetap dipecah menjadi dua katagori: Beban tetap langsung, Beban
tetap umum.
Beban tetap langsung (direct fixed expense) adalah beban tetap yang secara
langsung dapat ditelursuri ke suatu segmen (lini produk). Beban ini kadang disebut beban
tetap yang dapat dihindari atau beban tetap yang dapat ditelusuri, karena beban ini akan
hilang apabila segmen ini ditutup atau dihapus. Beban ini timbul karena eksistensi segmen
itu sendiri.(penyusutan pabrik yang digunakan pembuat perekam vidio, gaji penyelia
produksi lini perekam vidio
Beban Tetap umum (common fixed expenses) adalah secara bersama disebabkan
oleh dua atau lebih segmen. Beban ini kerap kali muncul bahkan apabila salah satu
segmen dihapus ( penyusutan pabrik, gaji penyelia pabrik).
Profitabilitas Pelanggan
Meskipun pelanggan sangat penting bagi perolehan laba, namun sebagian di
antaranya lebih menguntungkan dari yang lain. Perusahaan yang menaksir profitabilitas
berbagai kelompok pelangan mampu secara lebih akurat menargetkan pasar dan
meningkatkan laba mereka. Langkah –langkah dalam menentukan profitabilitas adalah :
Mengindentifikasi pelanggan, Menetapkan pelanggan yang memberikan nilai tambah bagi
perusahaan.
Laba operasi (operating income) mengacu pada laba sebelum bunga dan pajak. Aktiva
operasi (operating assets) adalah seluruh aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba
operasi, termasuk kas, piutang, persediaan, tanah, gedung, dan peralatan. Gambaran aktiva
operasi rata-rata dihitung sebagai berikut.
Aktiva Operasi Rata-Rata = (Nilai Buku Bersih Awal + Nilai Buku Bersih Akhir)/ 2
Cara kedua untuk menghitung ROI adalah memisahkan rumusnya (Laba operasi/
Aktiva operasi rata-rata) dalam margin dan perputaran.
Margin adalah rasio dari laba operasi terhadap penjualan. Hal ini menunjukkan jumlah
laba operasi yang dihasilkan dari setiap dolar penjualan. Hal ini menyatakan bagian dari
penjualan yang tersedia untuk bunga, pajak, dan laba. Perputaran (turnover) adalah suatu
ukuran lain yang dihitung dengan membagi pendapatan penjualan dengan aktiva operasi
rata-rata. Perputaran menunjukkan jumlah penjualan yang dihasilkan dari setiap dolar
yang diinvestasikan dalam aktiva operasi. Hal ini menunjukkan produktivitas aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan penjualan.
Sedikitnya, ada tiga hasil positif dari penggunaan ROI.
1) ROT mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan, beban, dan
investasi sebagaimana yang diharapkan dari seorang manajer pusat investasi.
2) ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi biaya.
3) ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi aktiva operasi.
Penekanan yang berlebihan pada ROI dapat menghasilkan pemikiran yang sempit.
Berikut dua aspek negatif ROI yang sering disebutkan.
4) ROI mengakibatkan fokus yang sempit pada profitabilitas divisi dengan
mengorbankan profitabilitas keseluruhan perusahaan.
5) ROI mendorong para manajer untuk fokus pada kepentingan jangka pendek dengan
mengorbankan kepentingan jangka panjang.
Keunggulan Laba Residu karena akan menurunkan ROI divisi. Namun, keputusan
tersebut membebani laba perusahaan. Penggunaan laba residu sebagai ukuran kinerja akan
mencegah kerugian ini.
Kelemahan Laba Residu, seperti halnya ROI, bisa mendorong orientasi jangka pendek.
Masalah lainnya dengan laba residu tidak seperti ROI, laba residu adalah ukuran absolut
dari profitabilitas. Jadi, perbandingan langsung dari kinerja pada dua pusat investasi yang
berbeda menjadi sulit karena tingkat investasinya bisaberbeda.
Mowen, Hansen. 2009. Akuntansi Manajerial Buku 2 Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.
2010. Kalkulasi Biaya Variabel dan Laporan Segmen Pendekatan Tradisional dan Abc Suatu
Analisis dan Pembandingan. https://resum.wordpress.com/2010/12/28/kalkulasi-biaya-
variabel-dan-laporan-segmen-pendekatan-tradisional-dan-abc-suatu-analisis-dan-
pembandingan/
eda401.weblog.esaunggul.ac.id/wp.../sites/.../Akuntansi-Manajemen-Pertemuan-3.doc