Vous êtes sur la page 1sur 12

Mengamati besaran-besaran illuminasi, fluksi cahaya, dan luminasi membawa penulis pada sebuah

praktikum dengan tujuan memahami hubungan fluks cahaya dan illuminasi, jarak dan illuminasi,
tegangan dan illuminasi, serta illuminasi dan luminasi. Langkah percobaan, merangkai peralatan,
mengatur variasi jarak sensor luxmeter terhadap lampu dengan tegangan dibuat konstan dan
mengambil data besar illuminasi, mengatur variasi tegangan naik dan tegangan turun dengan jarak
sensor luxmeter terhadap lampu dibuat konstan dan mengambil data illuminasi. Hubungan
besaran-besarannya yaitu, semakin besar jarak sensor luxmeter terhadap sumber cahaya maka
semakin kecil illuminasi. Semakin besar tegangan maka semakin besar pula illuminasi, semakin
kecil tegangan maka semakin kecil pula illuminasi. Semakin kecil illuminasi maka semakin kecil
fluksi cahaya, semakin besar illuminasi semakin besar fluks cahaya. Semakin besar illuminasi
maka semakin besar luminasi, semakin kecil illuminasi semakin kecil lumiasi.
Kata kunci : illuminasi, tegangan, fluksi cahaya, luminasi, jarak

PENDAHULUAN

Menurut Khanafiyah, dkk (2008:145-151) Fluksi cahaya adalah jumlah energi cahaya yang
mengalir tiap satuan waktu. Fluksi cahaya merupakan bagian dari fluksi radian yang
mempengaruhi indra penglihatan. Jika 1 cm2bidang memancarkan cahaya dengan intensitas 1 lilin
ke arah garis normal bidang, maka bidang tersebut mempunyai kecerlangan (luminasi) 1 sb (stilb).
Dalam satuan SI satuan normal luminasi adalah lilin/m2.
Kuat penerangan atau illuminasi pada suatu titik sejauh x dari sumber cahaya, dapat
dianggap sama dengan illuminasi pada titik di bidang bola yang berjari-jari x dan berpusatkan
sumber cahaya tersebut. Illuminasi/kuat penerangan (E) adalah fluksi cahaya yang menyinari
daerah per satuan luas (Tim Dosen 2010:23).
Rumusan masalah, Bagaimana hubungan fluks cahaya dan illuminasi? Bagaimana
hubungan jarak dan illuminasi? Bagaimana hubungan tegangan dan illuminasi? Bagaimana
hubungan illuminasi dan luminasi? Tujuan praktikum kuat penenrangan adalah memahami
hubungan fluks cahaya dan illuminasi, memahami hubungan jarak dan illuminasi, memahami
hubungan tegangan dan illuminasi, memahami hubungan illuminasi dan luminasi.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan di laboratorium
fisika dasar secara berkelompok. Alat dan bahan yang digunakan adalah bola lampu, mistar, slide
regulator voltage, stop kontak, voltmeter, dan lux meter. Langkah percobaan, merangkai peralatan,
menghubungkan slide regulator voltage pada sumber tegangan AC, mengatur variasi jarak sensor
luxmeter terhadap lampu dengan tegangan dibuat konstan dan mengambil data besar illuminasi
pada luxmeter, mengatur variasi tegangan naik dan tegangan turun dengan jarak sensor luxmeter
terhadap lampu dibuat konstan dan mengambil data illuminasi pada luxmeter.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil pengamatan illuminasi dengan variasi jarak disajikan pada Tabel 1, variasi tegangan
naik pada Tabel 2, dan variasi tegangan turun pada pada Tabel 3.

Tabel 1
Tegangan (konstan) = 240 V

No. Jarak Sensor luxmeter - Lampu (cm) Illuminasi (lux)


1. 10 1500
2. 20 381
3. 30 188
4. 40 110
5. 50 85
6. 60 61
7. 70 47

Tabel 2 Tabel 3
Jarak Sensor Luxmeter-Lampu = 10 cm Jarak Sensor Luxmeter-Lampu = 10 cm
No. Tegangan (Volt) Illuminasi(lux) No. Tegangan (Volt) Illuminasi
(lux)
1. 0 1 1. 250 1573
2. 50 2 2. 200 649
3. 75 8 3. 150 237
4. 100 38 4. 100 39
5. 150 228 5. 75 9
6. 200 708 6. 50 2
7. 250 1467 7. 0 1

Pembahasan
Grafik Perbandingan Tegangan Turun dan Tegangan Naik terhadap illuminasi

Penggunaan variasi tegangan turun dan tegangan naik terhadap kuat penerangan tidak
memiliki perbedaan yang signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa tegangan turun dan
tegangan naik tidak berpengaruh terhadap kuat penerangan. Dalam pembahasan selanjutnya akan
dibahas salah satu dari keduanya.

Jarak dan Kuat Penerangan

Berdasarkan informasi data pada Tabel 1, dengan tegangan dibuat konstan maka dapat diamati
pengaruh variasi jarak terhadap nilai kuat penerangan yang diukur pada luxmeter. Semakin besar
jarak sensor luxmeter terhadap lampu sebagai sumber cahaya maka semakin kecil kuat penerangan
yang terukur pada luxmeter.

Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, kuat penerangan sebagai jumlah energi cahaya yang
mengalir tiap satuan waktu per satuan luas maka dengan jarak yang semakin jauh dari sumber
cahaya maka melalui luasan (bola) yang lebih luas, besar energi per satuan waktu yang mengalir
menjadi lebih kecil sehingga kuat penerangannya semakin kecil.

Tegangan dan Kuat Penerangan


Berdasarkan infomasi data pada Tabel 2 dan Tabel 3, dengan jarak sensor luxmeter terhadap
sumber cahaya (lampu) dibuat tetap maka dapat diamati pengaruh variasi tegangan terhadap kuat
penerangan yang terdeteksi pada luxmeter. Semakin besar tegangan maka semakin besar pula kuat
penerangannya, semakin kecil tegangan maka semakin kecil pula kuat penerangan yang teramati.
Hal ini dapat dijelaskan ssebagai berikut, berdasarkan hukum Ohm

R sebagai hambatan pada rangkaian lampu dan kabel yang nilainya tetap kemudian dengan
memperbesar tegangan V, maka arus I yang mengalir pun semakin besar. Akibat arus ini maka
energi yang dipancarkan dari lampu semakin besar sementara jarak luxmeter terhadap lampu diatur
konstan, maka kuat penerangannya pun semakin besar.

Fluks Cahaya dan Kuat Penerangan

Tegangan Naik
R tetap = 10 cm = 0,1 m
Tegangan Turun
R tetap = 10 cm = 0,1 m
Berdasarkan informasi tabel di atas dapat diamati bahwa semakin besar kuat penerangan yang
teramati pada luxmeter maka semakin besar nilai perhitungan fluksi cahayanya. Semakin kecil
kuat penerangan yang teramati pada luxmeter maka semakin kecil nilai perhitungan fluksi
cahayanya. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, berdasarkan definisi kuat penerangan (E)
sebagai fluksi cahaya (dF) yang menyinari daerah per satuan luas (dA), dengan menganggap kuat
penerangan sama untuk semua titik pada permukaan dengan luasan tertentu (r tetap) maka dapat
dirumuskan

Sehingga dengan menganggap fluksi cahaya menyinari sama pada seluruh permukaan bola dengan
jari-jari = jarak luxmeter dari lampu = tetap maka, ketika tegangan diperbesar sehingga fluks
cahaya pun semakin besar maka kuat penerangan juga semakin besar karena sebanding dengan
fluksi cahaya.

Kuat Penerangan dan Luminasi


Berdasarkan definisi luminasi dan satuan SI untuk luminasi, yaitu lilin/m2 maka luminasi
dapat didefinisikan sebagai intensitas per satuan luas, dengan menganggap cahaya memancarkan
intensitas secara tegak lurus terhadap bidang (sensor luxmeter), sehingga fluksi cahaya yang
melewati sensor luxmeter disini juga hanya sepanjang jari-jari r dalam luasan lingkaran.
Variasi Jarak, Tegangan Tetap = 240 Volt
Berdasarkan informasi diatas dapat diamati bahwa semakin besar kuat penerangan maka semakin
besar pula luminasi (kecerlangan), semakin kecil kuat penerangan semakin kecil pula lumiasinya.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan percobaan, dapat disimpulkan bahwa semakin besar jarak sensor luxmeter
terhadap sumber cahaya maka semakin kecil kuat penerangan yang terukur pada luxmeter.
Semakin besar tegangan maka semakin besar pula kuat penerangannya, semakin kecil tegangan
maka semakin kecil pula kuat penerangan yang teramati.Semakin kecil kuat penerangan yang
teramati pada luxmeter maka semakin kecil nilai perhitungan fluksi cahayanya. Semakin besar
kuat penerangan maka semakin besar pula luminasi (kecerlangan), semakin kecil kuat
penerangan semakin kecil pula lumiasinya.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Fisika Dasar 2. 2010. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar 2. Semarang
: Universitas Negeri Semarang
Khanafiyah, dkk. 2008. Fisika Lingkungan. Semarang : Universitas Diponegoro.
Diposting oleh Tyas Aisyah di 00.10

Reaksi:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke

Tahun Cahaya/Lightyear

Apabila keberadaan objek langit tersebut sudah di luar Tata Surya kita, maka kita bisa
menggunakan Lightyear atau Tahun Cahaya. Satuan Tahun Cahaya diambil
berdasarkan jarak yang ditempuh cahaya dalam waktu satu tahun atau
tepatnya 9.454.254.955.488 km (Seringkali 1 tahun cahaya sama
dengan 9.460.800.000.000 km apabila yang dipakai 300.000km/detik). Dan biasanya
satuan tahun cahaya ini yang paling banyak dipakai karena cahaya merupakan sesuatu
yang tercepat sampai saat ini (Belum ditemukan sesuatu yang lebih cepat dari cahaya
kecuali pengembangan Alam Semesta) dan bisa dibilang fleksibel karena angka yang
keluar biasanya gk banyak (Setau saya paling banyak itu sampai digit miliaran).

Parallax per second (Parsec)

Namun, kalo dirasa digit miliaran itu banyak, maka kita bisa gunakan satu unit lagi yaitu
Parsec alias Parallax per second. 1 Parsec sama dengan 3,26 tahun cahaya. Dan,
Parsec sendiri bisa dikonversikan menjadi empat jenis yaitu Parsec (Pc), KiloParsec
(KPc), MegaParsec (MPc), dan yang paling besar GigaParsec (GPc). KPc sendiri sama
dengan 1×10^3 , MPc sama dengan 1×10^6, GPc sama dengan 1×10^9.

d.'intang #opulasi KK adalah bintang!bintang muda yang berlo


k a s i p a d a bidang
0alaksi.e . ' i n t a n g # o p u l a s i K K m e n g a n d u n g l e b i h b a n y a k e l e m e n
b e r a t d a r i p a d a bintang #opulasi K. *A+A' : A

Analisis setiap option :A. omponen galaksi adalah : Knti bulge piringan halo dan
korona
'2NA9'.0ugus bola lebih tua daripada gugus galaksi

SA$A%, 1 dan 2

SA$A%# a d a t a h u n " J 3 3 +. 'aade mengajukan adanya dua mac


a m p o p u l a s i bintang yaitu :
C i r i -
c i r i P o p u l a s i C i r i
- c i r i P o p u l a s i
e l o m p o k b i n t a n g m u d
a e l o m p o k b i n t a n g t u
a ' i n t a n g m a h a r a k s a s a b i r u d a n bintang!bintang
muda' i n t a n g r a k s a s a m e r a h d a n bintang!bintang
tua lainnya e l o m p o k b i n t a n g y a n g b e r g e r a k cepat elompok
bintang yang bergeraklambat0 a r i s s p e k t r u m l o g a m k u a t b a n y a k elemen
berat0 a r i s s p e k t r u m l o g a m l e b i h sedikit sedikit elemen
berat' e r a s a l d a r i m a t e r i a n t a r b i n t a n g yang kaya akan unsur
berat
asalnyad a r i d a e r a h y a n g d i h u n i b i n t a n g p o p u l a s i K K y
a n g m e n g h e m b u s k a n materinya (le/at angin bintang novaatau
supernova)'erasal dari materi antar bintangyang bersih dari unsur
berat e b a n y a k a n l e t a k n y a d i d a e r a h piringan lengan
galaksi e b a n y a k a n l e t a k n y a d i h a l o galaksi atau di pusat
galaksi' i a s a n y a m e m b e n t u k
g u g u s g a l a k s i ' i a s a n y a m e m b e n t u k g u g u s b o l a ?5.'ukti
pengamatan bah/a teori $edakan 'esar (
Big Bang
) itu benar adalaha.radiasi gelombang mikro dapat ditangkap dari semua arah di
langit.b.temperatur rata!rata alam semesta adalah ? = .c.kelimpahan
unsur!unsur ringan yang sesuai prediksi.d.semua pernyataan di atas
benar.e.semua pernyataan di atas salah. *A+A' : 1

'ukti dari teori 'ig 'ang (0eorge 0amo/) adalah :")#ercobaan redshidt tahun "J?J
oleh 2d/in
%ubble untuk galaksi!galaksi jauh yang menghasilkan kesimpulan bah/a semua gal
aksi jauh sedangbergerak menjauhi kita artinya pada masa lalu jarak antar galaksi
sangatberdekatan bahkan pada suatu /aktu semua galaksi bermula dari
titikyang sama

'ig 'ang?)9adiasi osmik $atar 'elakang.

9 a l p h A l p h e r d a n 9 o b e r t % e r m a n ( m a h a s i s / a 0 a m o / ) t a h u n " J 3 J mengaj
ukan teori tentang suhu rata!rata alam semesta sejak 'ig 'angsampai sekarang berada pada
kisaran 7
Arno #en8ias dan 9obert +ilson tahun "J53 secara tidak senga
jam e n de t e k s i de r a u pa da pe r a l a t an t e l e s kop r a d i o ya n g
m e r e k a gunakan dan kemanapun dan kapanpun teleskop tersebut
diarahkan derau tersebut tetap sama diambil kesimpulan bah/a itulah
radiasikosmik latarbelakang yang dideteksi pada panjang gelombang = cm.

S a t e l i t , ' 2 ( " J J " ) y a n g d i k i r i m k h u s u s u n t u k m e n g h i t u n g s e c a r a akurat


radiasi kosmik latar belakang dan memperoleh nilai ? =?5

? = . # i l i h m a n a y a n g S A $ A % . a.Aberasi kromatik terjadi karena


lensa memBokuskan cahaya pada titik Bokusyang berbeda untuk panjang gelombang yang
berbeda.b . A b e r a s i k r o m a t i k m e n y e b a b k a n p a n j a n g g e l o m b a n g b i r
u m e m p u n y a i panjang Bokus yang lebih panjang daripada panjang gelombang
merah.c.Aberasi kromatik tidak terjadi pada teleskop tipe re ektor.d.Aberasi sBeris
terjadi karena permukaan cermin dari teleskop re ektor tidakmemantulkan cahaya yang
datang menuju titik Bokus yang sama.e.Aberasi sBeris tidak terjadi pada teleskop
reBraktor. *A+A' : '

Aberasi kromatik adalah cacat yang hanya terjadi pada lensa


(reBraktor) yaitu panjang gelombang biru diBokuskan lebih pendek daripada
panjanggelombang merah. %asilnya adalah kita melihat bintang yang dikelilingi
olehl i n g k a r a n b i r u k e t i k a B o k u s . , a c a t i n i t i d a k t e r j a d i p a d a c e r
m i n . - n t u k mengatasinya harus menggabungkan dua lensa yang memiliki
indeks biasberbeda misalnya dari kaca korona dan kaca inta.
Aberasi sBeris adalah cacat yang hanya terjadi pada cermin (re ektor)
yaitut i d a k B o k u s n y a c a h a y a y a n g d a t a n g t i d a k s e j a j a r s u m b u u t a m a k
a r e n a bentuk kelengkungan bola dari permukaan cermin sehingga bayangan yangterbentuk tidak
bisa Bokus. ,ara mengatasinya adalah dengan menggunakanlensa koreksi khusus sehingga
semua cahaya yang datang diarahkan sejajarsumbu utama atau dengan membuat
kelengkungan cermin berupa parabola.? O . # e m b e s a r a n s e b u a h
t e l e s k o p a.bergantung kepada diameter lensa.b.bergantung kepada panjang
Bokus lensa obyektiB.c.bergantung kepada panjang Bokus lensa okuler dan lensa
obyektiB.d.bergantung kepada panjang Bokus lensa
okuler.e.tidak ada yang benar. *A+A' : ,

#embesaran teleskop adalah : M E Bob Bok jadi bergantung pada


panjangBokus lensa obyektiB dan okuler?J.#eriode rotasi Matahari dapat ditentukan
dengan mengamatia.selang terbit dan terbenamnya Matahari.b.jumlah
are yang terjadi.c . g e r a k a n h a r i a n
s u n s p o t . d . s i k l u s s u n s p o t . e.durasi 0erhana Matahari &otal. *A+A' : ,

,ara untuk mengetahui kala rotasi matahari adalah dengan mengamat


i gerakan harian sunspot yang ikut berotasi dengan permukaan
matahari.6 . # a d a s u a t u m a l a m y a n g c e r a h seorang astrono
m m e n g a m a t b i n t a n g kemudian datanglah a/an perlahan!lahan menut
upi langit. #ada pukul ?" setengah ([) bagian langit tertutup a/an. #ada pukul ??
a/an menutupi
lagi\ b a g i a n y a n g s e j a m s e b e l u m n y a b e l u m t e r t u t u p . # a d a p u k u l
?6 a / a n menutup lagi bagian dari yang sejam sebelumnya belum
t e r t u t u p . # a d a pukul ?3 a/an menutupi lagi
"

7
bagian langit yang sejam sebelumnya masihbelum tertutup. 'erapa bagian langit
yang bintangnya masih dapat diamatipada jam ?3Da.
"

7
b.
"

5
c.
"

d.
"
"
e.
"

"?
*A+A' : A

#ukul ?" sisa langit yang tidak tertutup a/an adalah " ? bagian

#ukul ?? tertutup " 6!nya lagi maka yang tidak tertutup adalah " ? ("
4" 6) E " 6 bagian

#ukul ?6 tertutup " 3!nya lagi maka yang tidak tertutup adalah " 6 ("
4" 3) E " 3 bagian

#ukul ?3 tertutup " 7!nya lagi maka yang tidak tertutup adalah " 3 ("
4" 7) E " 7 bagian

Vous aimerez peut-être aussi