Vous êtes sur la page 1sur 23

A.

Judul Praktikum

Uji Lipid metode pembentukan kelarutan lemak

B. Tujuan Pratikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahuai pengaruh jenis pelarut terhadap
sifat kelarutan lemak, mengetahui tingkat ketidakjenuhan berbagai jenis lemak, dan
mengetahui sifat penyabunan dua jenis garam asam lemak (sabun).

C. Latar Belakang

Lipid merupakan senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam
air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform, benzene
atau eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun kloroform, benzene atau eter.
Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4
sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar
yang panjang. Hal ini membuat kebanyakan lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak
berminyak atau berlemak. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan
komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat
kimianya Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum ini untuk mengetahuai pengaruh jenis
pelarut terhadap sifat kelarutan lemak, mengetahui tingkat ketidakjenuhan berbagai jenis
lemak, dan mengetahui sifat penyabunan dua jenis garam asam lemak (sabun). Minyak
dan lemak termasuk lipid netral. Minyak dan lemak berperan sangat penting dalam gizi kita
yaitu sebagai sumber energi, cita rasa, serta sumber vitamin A, D, E dan K. Setiap gram
lemak mengandung 2,25 kali dari jumlah kalori yang dihasilkan oleh satu gram protein atau
karbohidrat. Satu gram minyak atau lipid dapat menghasilkan 9 kkal/gram, sedangkan
karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak atau lemak, khususnya
minyak nabati, mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, asam
linolenat dan asam arkidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat
penumpukan kolesterol (Winarno dalam Oktaviani, 2009).
D. Tinjauan Pustaka
Lipid adalah senyawa biomolekul yang tidak larut dalam air, sehingga terikat pada
plasma sebagai mekanisme transport dalam serum. Lipid dapat diekstraksi dengan pelarut
organik seperti eter, benzene dan kloroform dan tetraklormetana. Lipid penting karena
memilki nilai energi yang tinggi, bahan isolasi dan pelindung yang terdapat pada jaringan-
jaringan dibawah kulit dan mengelilingi organ-organ tertentu misalnya jaringan syaraf
Lemak adalah salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat penting pada
kehidupan. Selain memilki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi negatif terhadap
kesehatan. Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai sumber energi, bagian dari
membrane sel, mediator aktivitas aktivitas biologis antar sel, isolator dalam menjaga
keseimbangan suhu tubuh, pelindung organ-organ tubuh serta pelarut vitamin A, D, E dan
K. Penambhan lemak dalam makanan memberikan efek rasa lezat dan tekstur makanan
menjadi lembut serta gurih. Di dalam tubuh, lemak menghasilkan energi dua kali lebih
banyak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, yaitu 9 Kkal/gram lemak yang
dikonsumsi. Asam lemak adalah bagian penting dari seluruh jaringan tubuh dan merupakan
bagian utama senyawa fodpolipid membran sel. Dalam tubuh, asam lemak tidak hanya
diperkukan untuk sintesa membran, modifikasi protein dan kabohidrat, pembangunan
beberapa elemen struktur dalam sel dan jaringan, menghasilkan senyawa penanda dan
bahan bakar, tetapi juga untuk melarutkan berbagai macam bagian seluler serta
ekstraseluler yang sulit larut dan nonpolar.
E. Alat & Bahan
1. Alat-Alat :
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Gelas kimia
- Rak tabung
- Cawan porselin

2. Bahan
- Aquades
- Minyak bekas
- Minyak baru
- Na2co3
- Eter

F. Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Dimasukan 10 tetes minyak bekas kedalam 4 tabung reaksi dan 10 tetes minyak
baru kedalam 4 tabung reaksi.
3. Dimasukan 5 tetes aquades kedalam minyak bekas dan minyak baru ,5 tetes eter
kedalam minyak bekas dan minyak baru ,5 tetes kloroform kedalam minyak bekas
dan minyak baru,5 tetes Na2Co3 kedalam minyak bekas dan minyak baru.
4. Dihomogenkan larutan dan amati perubahan yang terjadi.
G. HASIL PENGAMATAN

NO Larutan Perlakuan Hasil

Minyak bekas Minyak baru

1. Aquades Tambahkan 5 tetes Tidak larut ( - ) Tidak larut ( - )

aquades,10 tetes minyak

bekas dan minyak baru

2. Na2CO3 Tambahkan 10 tetes Emulsi ( + ) Tidak larut (- )

minyak bekas dan

minyak baru dan 5 tetes

Na2CO3

3. Eter Tambahkan 10 tetes Larut ( + ) Larut ( + )

minyak bekas dan

minyak baru,5 tetes eter.

4. Klorofom Tambahkan 10 tetes Larut ( + ) Larut ( + )

minyak bekas dan

minyak baru,5 tetes

klorofom.
H. Pembahasan
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa
organik yang terdapat dialam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
nonpolar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzene dan hidrokarbon
lainnya. Lemak sederhana merupakan eter dari asam lemak. Hidrolisis dari suatu lemak akan
dihasilkan suatu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Lemak dan minyak keduanya
, perbedaannya terletak pada banyaknya ikatan rangkap (ketidakjenuhan). Lemak lemak
sederhana air dalam tempratur kamar disebut minyak (oil), sedangkan yang berbentuk
padat disebut lemak (fat) .
Uji kelarutan lemak terhadap tiga pelarut yang digunakan yaitu kloroform, aquades,
dan etanol. Setelah masing-masing pelarut tersebut ditambahkan 2 ml minyak terjadi
penyatuan atau terlarut hanya pada kloroform, sedangkan pada aquades dan etanol tidak
terjadi. Penyatuan yang terjadi dikarenakan kloroform merupakan larutan non-polar
sehingga adanya momen dipole pada zat terlarut maupun pelarutnya sehingga mampu
berikatan dan berinteraksi dengan sesamanya. Ketidaklarutan yang terjadi pada aquades
dan etanol disebabkan karena kedua larutan tersebut merupakan larutan polar sedangkan
minyak tidak larut dalam larutan polar sehingga sukar terjadinya penyatuan antara kedua
larutan tersebut dengan minyak. Pada aquades, minyak berada pada bagian atas larutan
karena massa jenis minyak lebih kecil daripada massa jenis air. Sedangkan pada etanol,
minyak berada pada bagian bawah karena massa jenis etanol lebih kecil daripada massa
jenis minyak.
I. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat kesimpulan sebagai


berikut :
1. Lemak adalah senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air, tetapi larut pada larutan
nonplar seperti kloroform, eter, atau benzene.
2. Kelarutan lemak terjadi pada larutan nonpolar yaitu, kloroform, sedangkan pada aquades
dan etanol tidak terjadi penyatuan karena merupakan larutan nonpolar.
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta

Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, F.M. Titin. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit

Universitas Indonesia (UI-Press).

Santoso, Anwar. 2008. Rumus Lengkap Kimia SMA. Jakarta : PT. Wahyu Media.

Tranggono, dkk. 1988. Petunjuk Laboratorium Biokimia Pangan. Yogyakarta: Universitas


Gajah Mad

Makassar,31 Oktober 2016

Asisten Praktikan

Siti Rihaniah Elmawaty F. Mangampa


A. Judul Praktikum
Uji pembentukan emulsi

B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui uji pembentukan emulsi

C. Latar Belakang
Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi)
dengan zat cair lainnya (fase pendispersi) dimana satu campuran yang terdiri dari dua bahan
tak dapat bercampur, dengan satu bahan tersebar di dalam fasa yang lain, seperti air dan
minyak. Dikarenakan setiap bahan pangan memilki karakteristik masing-masing maka setiap
bahan pangan memiliki jenis emulsi dan pengaruh jenis emulsi yang berbeda-beda. Emulsi
tersusun atas tiga komponen utama, yaitu: pertama, fase terdispersi (zat cair yang terbagi-
bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain (fase internal). Kedua, fase pendispersi (zat
cair yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut (fase eksternal).
Terakhir emulgator (zat yang digunakan dalam kestabilan emulsi) (Fessenden, 1990). Minyak
bersifat tidak larut dalam pelarut polar & larut dalam pelarut non polar. Pengemulsian
adalah zat yang menstabilkan emulsi yang biasanya berupa protein. Sabun adalah campuran
dari natrium hidroksida berbagai asam lemak yang terdapat di alam bebas. Digunakan
natrium karbonat atau natrium hidroksida untuk proses pembuatan sabun. Secara umum
reaksi hidrolisis yang terjadi dapat dirumuskan asam lemak + NaOH menghasilkan air &
garam. Natrium stear dengan 18 karbon adalah sabun yang sangat keras dan tidak larut
(Taufik, 2010).
D. Tinjuan Pustaka
Emulsi adalah salah satu campuran yang terdiri dari zat yang tidak tercampur atau
tidak homogen, seperti air dan minyak, pengemulsian adalah zat yang menstabilkan
emulsi yang biasanya berupa protein. emulsi dapat pula diartikan sebagai dispersi
atau suspensi menstabil suatu cairan lain yang keduanya tidak saling melarutkan.
Supaya terbentuk emulsi yang stabil maka diperlukan suatu zat pengemulsi yang
disebut emulsifier atau emulgator yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan
antara kedua fase cairan.
Pada pengamatan yang dilakukan pada tabung I yang diisi dengan air atau
aquadest lalu ditambahkan minyak zaitun. Terbentuk emulsi tetapi emulsinya stabil
atau dengan kata lain bahwa kedua cairan ini tidak larut (tidak menyatu), larutan
mengalami emulsi stabil dikarenakan adanya emulsigator pada reagen uji sehingga
kondisinya stabil.
Pada tabung II yang diisi dengan air atau aquadest lalu ditambahkan minyak
zaitun, serta Na2CO3 mengalami emulsi tapi tidak stabil karena ketiga cairan ini dapat
menyatu (larut). Larutan mengalami emulsi tidak stabil dikarenakan tidak adanya
emulsigator pada reagen uji sehingga kondisinya stabil.
Pada tabung III yang diisi dengan air atau aquadest lalu ditambahkan minyak
zaitun, Na2CO3, serta larutan sabun mengalami emulsi tapi tidak stabil karena ketiga
cairan ini dapat menyatu (larut), karena sabun merupakan larutan yang bersifat
basa sehingga dapat saling berikatan dengan ikatan minyak zaitun. Larutan
mengalami emulsi tidak stabil dikarenakan tidak adanya emulsigator pada reagen uji
sehingga kondisinya stabil.
E. Alat dan bahan
1. Alat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Rak tabung
2. Bahan
- Laturan sabun
- Na2CO3
- Minyak baru
- Minyak bekas

F. Cara Kerja
- Disiapkan alat dan bahan
- Disiapkan 4 tabung reaksi bersih
- Ketiga dimasukkan 2 ml minyak bekas ke dalam tabung reaksi 1 dan 2.
- Dimasukkan 1 ml minyak baru kedalam tabung reaksi 3 dan 4.
- Ditambah 2 tetes Na2CO3 kedalam tabung reaksi yang berisi minyak bekas dan
baru.
- Ditambah 2 tetes larutan sabun kedalam tabung reaksi yang berisi minyak
bekas dan baru
- Diamati perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi.

G. Hasil Pengamatan

N0 LARUTAN PERLAKUAN KET


1 - Minyak baru Di tetesi dengan Na2 Co3 2 Terjadi perubahan atau
- Minyak bekan tetes ,tambahkan 2 tetes Na2 terjadi emulsi ( + )
Co3

2 - Minyak baru Di tetesi cairan sabun 2 tetes Terjadi perubahan atau


- Minyak bekas Di tetesi cairan sabun 2 tetes terjadi emulsi ( + )
H. Pembahasan
Pada uji pembentukan emulsi, kita ingin mengetahui terjadinyapembentukan emulsi dari
minyak. Pada percobaan ini, jugadigunakan minyak yakni minyak kelapa murni. Adapun hasil
yangdiperoleh ialah pada penambahan minyak, baik minyak kelapa murnipada air,
terbentuk emulsitidak stabil. Sedangkan pada penambahan minyak padapelarut
lainnyamenunjukkan hasil bahwa terbentuk emulsi yang stabil.Adapun yang menyebabkan
minyak yang ditambahkan dengan airmembentuk emulsi tidak stabil ialah karena air yang
sifatnya polar sangatsusah larut dalam minyak yang sifatnya nonpolar sehingga kedua
cairantersebut akan saling memisah (tidak bisa bersatu).Pada larutan
(Na2CO3),menunjukkan pembentukan emulsi yang stabil karena sabun dapat
mengemulsikanlemak atau minyak.Menurut teori yang ada, minyak dalam soda (Na2CO3)
akanmembentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas dalamlarutan lemak
bereaksi dengan soda membentuk sabun. Sabunmempunyai daya aktif permukaan,
sehingga tetes-tetes minyak tersebarseluruhnya. Itulah yang dinamakan emulsi yang
stabil.Sementara itu penambahan minyak denganlarutan sabunmembentukemulsi yang
stabil juga karena larutan tersebut mampu menurunkantegangan permukaan antara kedua
fase cairan, inilah yang dinamakan zatpengemulsi (emulsifier atau emulsying agent). Daya
kerja emulsifierterutama disebabkan oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat, baikpada
minyak maupun pada air. Emulsifier akan membentuk lapisan disekeliling minyak sebagai
akibat menurunnya tegangan permukaan dandiadsorpsi melapisi butir-butir minyak,
sehingga mengurangikemungkinan bersatunya butir-butir minyak satu sama lain.

I. Kesimpulan

Larutan sabun merupakan emulsifier, sehingga akan membentuk emulsi yang stabil saat
dicampurkan dengan minyak, yaitu pada larutan air+Na2CO3 serta air sabun.
DAFTAR PUSTAKA
Sutarman, 2013
http://eldesimedis.blogspot.com/2013/06/makalah-kimia-klinik-lipid.html
Diakses tanggal : 12 Oktober 2014
Nurlia, 2013
http://nuwrrlhiyyaa.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-kimia-klinik.html
Diakses tanggal : 12 Oktober 2014
Anggi, 2014
http://anggiaperamahani.blogspot.com/2014/03/laporan-praktikum-uji-lipid-dan.html
Diakses tanggal : 12 Oktober 2014

Makassar,31 Oktober 2016

Asisten Praktikan

Siti Rihaniah Elmawaty F. Mangampa


A. Judul Percobaan
Uji Kolestrol

B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui adanya kolestrol terhadap minyak baru,minyak bekas dan
minyak ikan.

C. Latar Belakang

Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, diproduksi oleh
hati dan sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi kolesterol berlebih akan menimbulkan
masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Darah mengandung 80 %
kolesterol yang di produksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan. Kolesterol
yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL dan kolesterol LDL (Low Density
Lipoprotein). Bila kolesterol LDL (High Density Lipoprotein) jumlahnya berlebih,di dalam
darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah dan membentuk bekuan yang dapat
menyumbat pembulun darah,
sedangkan kolesterol HDL, mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari
kolesterol LDL yang berlebihan. Selain itu ada Trigliserida yang terbentuk sebagai hasil dari
metabolisme makanan yang berbentuk lemak dan juga berbentuk karbohidrat dan protein
yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi.
D. Tinjauan Pustaka

Kolesterol merupakan unsur makanan yang banyak dijumpai dalam bahan


makanan sehari-hari yang berasal dari tumbuhan maupun dari produk hewan. Kadar
kolesterol dalam setiap jenis bahan makanan khususnya yang berasal dari produk
hewan bervariasi tergantung jenis dan macam produk hewan. Kandungan kadar
kolesterol pada setiap bagian tubuh hewan berbeda, ada bagian yang sangat banyak
mengandung kolesterol dan bagian lain sebaliknya. Sebagai contoh pada otak, hati
dan kuning telur memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi. Kolesterol secara
fisiologi penting bagi tubuh, karena merupakan bahan untuk membangun membran
sel dan hormon-hormon yang memiliki peranan vital khususnya kelompok hormon
steroid.Kolesterol merupakan sterol yang paling banyak terdapat dalam badan
manusia, terutama pada otak, jaringan syaraf, cairan empedu dan darah. Senyawa ini
merupakan penyusun utama batu empedu. Kolestrol banyak dijumpai pada lemak
binatang, tetapi tidak pernah ditemukan pada lemak tumbuhan. Tumbuhan
mempunyai sterol yang disebut fitosterol.Kolesterol atau yang disebut juga dengan
lemak tak jenuh merupakansubstansi seperti lilin yang warnanya putih, kolesterol
secara alami sudah ada dalam tubuh kita. Hati adalah yang memproduksi kolesterol,
kolesteorol berfungsi untuk membangun dinding sel dan juga untuk membuat
hormon-hormon tertentu. Sebenarnya tubuh manusia sudah bisa menghasilkan
kolesterol sendiri, namun karena manusia mengkonsumsi makan-makanan yang
mengandung lemak sehingga menyebabkan seseorang kadar lemak dalam tubuhnya
sangat berlebih. Penyakit jantung dan penyakit pembuluh darahmerupakan penyakit
yang disebabkan oleh kadar kolesterol yang berlebihan dalam darah. Hal itu bisa
terjadi karenakolesterolyang berlebih akanmembentuk bekuan dan plak yang akan
menyumbat arteri dan akhirnya memutuskan aliran darah ke jantung yang akan
menyebabkan serangan jantung, dan ke otak akan menyebabkan stroke. Jadi agar
terhindar dariserangan jantung sangat disarankan untuk mengontrol kadar
kolesterol dalam tubuh kita. Jika seseorang pernah mengalami serangan jantung
atau pembedahan bay pass, kadar kolesterolnya harus diperiksa secara rutin.
Dengan menjaga kolesterol agar tetap wajar merupakan jaminan terbaik untuk
terhindar dari penyumbatan pembuluh darah arteri.
E. Alat dan bahan

1. Alat

- Cawan porselen

- Rak tabung

- Tabung reaksi

- Pipet tetes

2. Bahan

- Asam asetat

- Klorofom

- Asam sitrat pekat

- Minyak ikan

- Alimiofoil ( 1 gelas )

- Tissue
F. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan

2. Siapkan 3 tabung reaksi bersih dan kering

3. Isi tabung reaksi dengan 1 ml minyak kelapa baru

4. Isi tabung reaksi 2 dengan 1 ml minyak bekas

5. Isi tabung reaksi 3 dengan 5 tetes minyak ikan

6. Tambahkan 2 ml klorofom pada setiap tabung reaksi

7. Tambahkan 2 sampai 3 tetes asam sulfat pekat kedalam tabung reaksi melalui

Dinding tabung

8. Dihomogenkan dan didiamkan beberapa detik

9. Amati perubahan warna yang terjadi.


G.Hasil Pengamatan
Minyak bekas ( + ) mengandung kolestrol
Minyak baru ( + ) mengandung kolestrol
Minyak ikan ( - ) tidak mengandung kolestrol

NO Sampel Perlakuan Hasil Pengamatan


Sebelum Sesudah
1. Minyak baru 10 tetes Kuning Memiliki
minyak baru + bening endapan
2 ml klorofom cokelat
+ asam sulfat 1
ml + 2-3 tetes
asam asetat
lalu
dihomogenkan
2. Minyak bekas 10 tetes Kuning keruh Memiliki
minyak baru + endapan
2 ml klorofom cokelat
+ asam asetat
1 ml + 2-3 tetes
asam asetat
dihomogenkan
3. Minyak ikan 5 tetes minyak Putih pekat Tidak
ikan + 2 ml memiliki
klorofom + endapan
asam sulfat 1 cokelat
ml + 2-3 tetes
asam asetat
lalu
dihomogenkan
H. Pembahasan
Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena dan
alkohol panas. Apabila terdapat dalam konsetrasi tinggi, kolesterol mengkristal dalam
bentuk kristal yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau dan mempunyai titik
lebur 150-151oC.
Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL (Low Density Lipoprotein) saja yang
berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol HDL (High Density Lipoprotein) merupakan
kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam
tubuh adalah 160-200 mg. Kadar kolesterol yang tinggi dapat diturunkan dengan
simvastatin.
Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan
penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah menjadi makin tebal. Hal ini
mengakibatkan juga berkurangnya elastisitas atau kelenturan pembuluh darah. Dengan
penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya kelenturan pembuluh darah, maka aliran
darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung harus memompa darah lebih
keras. Hal ini berarti jantung harus bekerja lebih keras daripada biasanya.

I.Kesimpulan

Pada uji kolestrol,dihasilkan reaksi yang berwarna seperti pada minyak baru
menghasilkan warna kuning keruh dan memiliki endapan berwarna
cokelat,minyak bekas berwarna kuning keruh dan memiliki endapan berwarna
cokelat dan pada minyak ikan menghasilkan warna putih pekat dan tidak
memiliki endapan berwarna cokelat.
Daftar Pustaka

Anonim.2010. Kolesterol. Diakses tanggal 31 Oktober 2010, jam 09.300 WIB.


http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol.
Dawiesah, I. S. 1989. Petunjuk Laboratorium Penentuan Nutrien Dalam Jaringan dan
Plasma tubuh, Yogyakarta : PAU pangan dan gizi UGM
Linstromberg, Walter W. 1966. Organik Chemistry, A Brief Course. Boston ; D.C. Heath
ang Company.
Schunack, Walter; Mayer, Klaus and Haake; Manfred. 1990. Senyawa Obat, Buku
Pelajaran Kimia Farmasi. Edisi kedua. (Terjm. Joke R. Wattimena dan Sriwoelan Soebito).
Yogyakarta : GMU-Press.
Siswono.2001. Bahaya dari Kolesterol Tinggi. Diakses tanggal 31 Oktober 2010, jam
09.35 WIB.http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid997059568,35248.
Soeharto, I. 2004. Serangan Jantung dan Stoke Hubungannya Dengan Lemak dan
Kolesterol. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Makassar,31 Oktober 2016

Asisten Praktikum

Siti Rihaniyah Elmawaty F. Mangampa


A. Judul Percobaan
Uji keasaman lemak

B. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui uji keasaman lemak pada minyak kelapa baru,minyak kelapa
bekas,dan minyak ikan ( Scott’s Emulsion ).

C. Latar Belakang
Lemak dan minyak termasuk dalam salah satu golongan lipid, yaitu lipid
netral. Lemak dan minyak dapat di komsumsi (edible fat) dan sumbernya dapat
berasal dari hewani dan nabati. Lemak dan minyak nabati merupakan lemak dan
minyak yang bersal dari tumbuh-tumbuhan sedangkan lemak dan minyak hewani
berasal dari hewan.
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan makanan.
Lemak merupakan bahan makanan yang kaya energi. Lemak yang pada suhu
kamar berupa cairan, lazim disebut minyak. Minyak biasanya berasal dari
tumbuhan seperti minyak kelapa, minayak jagung dan minyak zaitun.Wujud
lemak berkaitan dengan asam lemak pembentukannya. Lemak yang berbentutk
cair (minyak) banyak mengandung asam lemak tak jenuh. Sedangkan lemak yang
berbentuk padat lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh
mempunyai titik cair yang lebih tinggi dari pada asam lemak tak jenuh. Lemak dan
minyak memiliki sifat kelarutan yang sama, yaitu nonpolar. Namun untuk
mengetahuinya serta mengetahui beberapa reaksi lainnya seperti asam lemak
bebas dan reaksi penyabunan, maka harus dilakukan satu percobaan, oleh karena
itu mengapa dilakukan percobaan ini.

D. Tinjauan Pustaka
Asam- asam lemak yang ditemukan dialam, biasanya merupakan asam-asam
monokarboksilat dengan rantai yang tidak bercabang dan mempunyai jumlah atom karbon
genap. Asam-asam lemak yang ditemukan di alam dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu
asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam-asam lemak tidak jenuh berbeda dalam
jumlah dan posisi ikatan rangkapnya, dan berbeda dengan asam lemak jenuh dalam bentuk
molekul keseluruhannya. Asam lemak tak jenuh biasanya terdapat dalam bentuk cis. Karena
itu molekul akan bengkok pada ikatan rangkap, walaupun ada juga asam lemak tidak jenuh
dalam bentuk trans.
E. Alat dan bahan
1. Alat
- Tabung reaksi
- Rak tabung
- Kertas PH
- Pipet tetes
- Cawan porselen
- Krusibel
- Gelas beaker

2. Bahan
- Minyak kelapa baru
- Minyak kelapa bekas
- Minyak ikan ( Scott’s Emulsion )

F. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tambahkan 10 tetes atau 1 ml minyak kelapa bekas,minyak kelapa baru,dan
minyak ikan kedalam tabung reaksi sesuai nama labelnya.
3. Uji keasaman lemak dengan kertas PH setiap tabung reaksi
4. Amati perubahan warna yang terjadi.

G. Hasil Pengamatan

Sampel PH Keterangan
Minyak
Baru 6 Setelah diuji dengan kertas lakmus
kemudian menunjukkan sifat asam
Bekas 7 Bersifat netral
Ikan 3 Bersifat asam
H. Pembahasan
Pada uji keasaman minyak ini dilakukan untuk mengetahui sifat asam basa minyak kelapa.
Pada minyak kelapa dihasilkan sifat netral yaitu ph 7, hal ini disebabkan karena minyak kelapa
(minyak murni) tidak mengalami hidrolisis dan oksidasi sehingga warna lakmus merah tetap
berwarna merah dan kertas lakmus biru tetap berwarna biru yang menandakan sifat netral dari
minyak kelapa. Sedangkan pada minyak tengik di hasilkan ph 6 (asam), hal ini karena minyak
mengalami hidrolisis dan oksidasi menghasilkan aldehida, keton, dan asam-asam lemak bebas.
Proses ketengikan pada lemak atau minyak dipercepat oleh adanya cahaya, kelembaban,
pemanasan, aksi mikroba, dan katalis logam tertentu seperti fe, Ni atau Mn. Sebaliknya zat-zat yang
dapat menghambat terjadinya proses ketengikan disebut antioksidan. Misalnya tokoferol (vitamin
E), asam askorbat (vitamin C), polifenol, hidroquinon, dan flavonoid.

I. Kesimpulan
Pada uji keasaman minyak, minyak bekas bersifat netral yaitu pada pH 7, sedangkan pada
minyak minyak baru dan minyak ikan bersifat asam yaitu pada minyak baru pH 6 dan minyak ikan PH
3.
Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Biokimia Part Lipid. Dalam

http://sahabat-ilmu-kita.blogspot.com/2013/11/biokimia-part-lipid.html. diakses
pada 22 September 2014

http://lasinrangaditia.blogspot.com/search/label/Biokimia. diakses pada 23


September 2014

Makassar,31 Oktober 2016

Asisten Praktikan

Siti Rihaniah Elmawaty F. Mangampa

Vous aimerez peut-être aussi