Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Judul Praktikum
B. Tujuan Pratikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahuai pengaruh jenis pelarut terhadap
sifat kelarutan lemak, mengetahui tingkat ketidakjenuhan berbagai jenis lemak, dan
mengetahui sifat penyabunan dua jenis garam asam lemak (sabun).
C. Latar Belakang
Lipid merupakan senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam
air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform, benzene
atau eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun kloroform, benzene atau eter.
Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4
sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar
yang panjang. Hal ini membuat kebanyakan lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak
berminyak atau berlemak. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan
komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat
kimianya Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum ini untuk mengetahuai pengaruh jenis
pelarut terhadap sifat kelarutan lemak, mengetahui tingkat ketidakjenuhan berbagai jenis
lemak, dan mengetahui sifat penyabunan dua jenis garam asam lemak (sabun). Minyak
dan lemak termasuk lipid netral. Minyak dan lemak berperan sangat penting dalam gizi kita
yaitu sebagai sumber energi, cita rasa, serta sumber vitamin A, D, E dan K. Setiap gram
lemak mengandung 2,25 kali dari jumlah kalori yang dihasilkan oleh satu gram protein atau
karbohidrat. Satu gram minyak atau lipid dapat menghasilkan 9 kkal/gram, sedangkan
karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak atau lemak, khususnya
minyak nabati, mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, asam
linolenat dan asam arkidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat
penumpukan kolesterol (Winarno dalam Oktaviani, 2009).
D. Tinjauan Pustaka
Lipid adalah senyawa biomolekul yang tidak larut dalam air, sehingga terikat pada
plasma sebagai mekanisme transport dalam serum. Lipid dapat diekstraksi dengan pelarut
organik seperti eter, benzene dan kloroform dan tetraklormetana. Lipid penting karena
memilki nilai energi yang tinggi, bahan isolasi dan pelindung yang terdapat pada jaringan-
jaringan dibawah kulit dan mengelilingi organ-organ tertentu misalnya jaringan syaraf
Lemak adalah salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat penting pada
kehidupan. Selain memilki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi negatif terhadap
kesehatan. Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai sumber energi, bagian dari
membrane sel, mediator aktivitas aktivitas biologis antar sel, isolator dalam menjaga
keseimbangan suhu tubuh, pelindung organ-organ tubuh serta pelarut vitamin A, D, E dan
K. Penambhan lemak dalam makanan memberikan efek rasa lezat dan tekstur makanan
menjadi lembut serta gurih. Di dalam tubuh, lemak menghasilkan energi dua kali lebih
banyak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, yaitu 9 Kkal/gram lemak yang
dikonsumsi. Asam lemak adalah bagian penting dari seluruh jaringan tubuh dan merupakan
bagian utama senyawa fodpolipid membran sel. Dalam tubuh, asam lemak tidak hanya
diperkukan untuk sintesa membran, modifikasi protein dan kabohidrat, pembangunan
beberapa elemen struktur dalam sel dan jaringan, menghasilkan senyawa penanda dan
bahan bakar, tetapi juga untuk melarutkan berbagai macam bagian seluler serta
ekstraseluler yang sulit larut dan nonpolar.
E. Alat & Bahan
1. Alat-Alat :
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Gelas kimia
- Rak tabung
- Cawan porselin
2. Bahan
- Aquades
- Minyak bekas
- Minyak baru
- Na2co3
- Eter
F. Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Dimasukan 10 tetes minyak bekas kedalam 4 tabung reaksi dan 10 tetes minyak
baru kedalam 4 tabung reaksi.
3. Dimasukan 5 tetes aquades kedalam minyak bekas dan minyak baru ,5 tetes eter
kedalam minyak bekas dan minyak baru ,5 tetes kloroform kedalam minyak bekas
dan minyak baru,5 tetes Na2Co3 kedalam minyak bekas dan minyak baru.
4. Dihomogenkan larutan dan amati perubahan yang terjadi.
G. HASIL PENGAMATAN
Na2CO3
klorofom.
H. Pembahasan
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa
organik yang terdapat dialam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
nonpolar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzene dan hidrokarbon
lainnya. Lemak sederhana merupakan eter dari asam lemak. Hidrolisis dari suatu lemak akan
dihasilkan suatu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Lemak dan minyak keduanya
, perbedaannya terletak pada banyaknya ikatan rangkap (ketidakjenuhan). Lemak lemak
sederhana air dalam tempratur kamar disebut minyak (oil), sedangkan yang berbentuk
padat disebut lemak (fat) .
Uji kelarutan lemak terhadap tiga pelarut yang digunakan yaitu kloroform, aquades,
dan etanol. Setelah masing-masing pelarut tersebut ditambahkan 2 ml minyak terjadi
penyatuan atau terlarut hanya pada kloroform, sedangkan pada aquades dan etanol tidak
terjadi. Penyatuan yang terjadi dikarenakan kloroform merupakan larutan non-polar
sehingga adanya momen dipole pada zat terlarut maupun pelarutnya sehingga mampu
berikatan dan berinteraksi dengan sesamanya. Ketidaklarutan yang terjadi pada aquades
dan etanol disebabkan karena kedua larutan tersebut merupakan larutan polar sedangkan
minyak tidak larut dalam larutan polar sehingga sukar terjadinya penyatuan antara kedua
larutan tersebut dengan minyak. Pada aquades, minyak berada pada bagian atas larutan
karena massa jenis minyak lebih kecil daripada massa jenis air. Sedangkan pada etanol,
minyak berada pada bagian bawah karena massa jenis etanol lebih kecil daripada massa
jenis minyak.
I. Kesimpulan
Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, F.M. Titin. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit
Santoso, Anwar. 2008. Rumus Lengkap Kimia SMA. Jakarta : PT. Wahyu Media.
Asisten Praktikan
B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui uji pembentukan emulsi
C. Latar Belakang
Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi)
dengan zat cair lainnya (fase pendispersi) dimana satu campuran yang terdiri dari dua bahan
tak dapat bercampur, dengan satu bahan tersebar di dalam fasa yang lain, seperti air dan
minyak. Dikarenakan setiap bahan pangan memilki karakteristik masing-masing maka setiap
bahan pangan memiliki jenis emulsi dan pengaruh jenis emulsi yang berbeda-beda. Emulsi
tersusun atas tiga komponen utama, yaitu: pertama, fase terdispersi (zat cair yang terbagi-
bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain (fase internal). Kedua, fase pendispersi (zat
cair yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut (fase eksternal).
Terakhir emulgator (zat yang digunakan dalam kestabilan emulsi) (Fessenden, 1990). Minyak
bersifat tidak larut dalam pelarut polar & larut dalam pelarut non polar. Pengemulsian
adalah zat yang menstabilkan emulsi yang biasanya berupa protein. Sabun adalah campuran
dari natrium hidroksida berbagai asam lemak yang terdapat di alam bebas. Digunakan
natrium karbonat atau natrium hidroksida untuk proses pembuatan sabun. Secara umum
reaksi hidrolisis yang terjadi dapat dirumuskan asam lemak + NaOH menghasilkan air &
garam. Natrium stear dengan 18 karbon adalah sabun yang sangat keras dan tidak larut
(Taufik, 2010).
D. Tinjuan Pustaka
Emulsi adalah salah satu campuran yang terdiri dari zat yang tidak tercampur atau
tidak homogen, seperti air dan minyak, pengemulsian adalah zat yang menstabilkan
emulsi yang biasanya berupa protein. emulsi dapat pula diartikan sebagai dispersi
atau suspensi menstabil suatu cairan lain yang keduanya tidak saling melarutkan.
Supaya terbentuk emulsi yang stabil maka diperlukan suatu zat pengemulsi yang
disebut emulsifier atau emulgator yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan
antara kedua fase cairan.
Pada pengamatan yang dilakukan pada tabung I yang diisi dengan air atau
aquadest lalu ditambahkan minyak zaitun. Terbentuk emulsi tetapi emulsinya stabil
atau dengan kata lain bahwa kedua cairan ini tidak larut (tidak menyatu), larutan
mengalami emulsi stabil dikarenakan adanya emulsigator pada reagen uji sehingga
kondisinya stabil.
Pada tabung II yang diisi dengan air atau aquadest lalu ditambahkan minyak
zaitun, serta Na2CO3 mengalami emulsi tapi tidak stabil karena ketiga cairan ini dapat
menyatu (larut). Larutan mengalami emulsi tidak stabil dikarenakan tidak adanya
emulsigator pada reagen uji sehingga kondisinya stabil.
Pada tabung III yang diisi dengan air atau aquadest lalu ditambahkan minyak
zaitun, Na2CO3, serta larutan sabun mengalami emulsi tapi tidak stabil karena ketiga
cairan ini dapat menyatu (larut), karena sabun merupakan larutan yang bersifat
basa sehingga dapat saling berikatan dengan ikatan minyak zaitun. Larutan
mengalami emulsi tidak stabil dikarenakan tidak adanya emulsigator pada reagen uji
sehingga kondisinya stabil.
E. Alat dan bahan
1. Alat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Rak tabung
2. Bahan
- Laturan sabun
- Na2CO3
- Minyak baru
- Minyak bekas
F. Cara Kerja
- Disiapkan alat dan bahan
- Disiapkan 4 tabung reaksi bersih
- Ketiga dimasukkan 2 ml minyak bekas ke dalam tabung reaksi 1 dan 2.
- Dimasukkan 1 ml minyak baru kedalam tabung reaksi 3 dan 4.
- Ditambah 2 tetes Na2CO3 kedalam tabung reaksi yang berisi minyak bekas dan
baru.
- Ditambah 2 tetes larutan sabun kedalam tabung reaksi yang berisi minyak
bekas dan baru
- Diamati perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi.
G. Hasil Pengamatan
I. Kesimpulan
Larutan sabun merupakan emulsifier, sehingga akan membentuk emulsi yang stabil saat
dicampurkan dengan minyak, yaitu pada larutan air+Na2CO3 serta air sabun.
DAFTAR PUSTAKA
Sutarman, 2013
http://eldesimedis.blogspot.com/2013/06/makalah-kimia-klinik-lipid.html
Diakses tanggal : 12 Oktober 2014
Nurlia, 2013
http://nuwrrlhiyyaa.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-kimia-klinik.html
Diakses tanggal : 12 Oktober 2014
Anggi, 2014
http://anggiaperamahani.blogspot.com/2014/03/laporan-praktikum-uji-lipid-dan.html
Diakses tanggal : 12 Oktober 2014
Asisten Praktikan
B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui adanya kolestrol terhadap minyak baru,minyak bekas dan
minyak ikan.
C. Latar Belakang
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, diproduksi oleh
hati dan sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi kolesterol berlebih akan menimbulkan
masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Darah mengandung 80 %
kolesterol yang di produksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan. Kolesterol
yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL dan kolesterol LDL (Low Density
Lipoprotein). Bila kolesterol LDL (High Density Lipoprotein) jumlahnya berlebih,di dalam
darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah dan membentuk bekuan yang dapat
menyumbat pembulun darah,
sedangkan kolesterol HDL, mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari
kolesterol LDL yang berlebihan. Selain itu ada Trigliserida yang terbentuk sebagai hasil dari
metabolisme makanan yang berbentuk lemak dan juga berbentuk karbohidrat dan protein
yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi.
D. Tinjauan Pustaka
1. Alat
- Cawan porselen
- Rak tabung
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
2. Bahan
- Asam asetat
- Klorofom
- Minyak ikan
- Alimiofoil ( 1 gelas )
- Tissue
F. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
7. Tambahkan 2 sampai 3 tetes asam sulfat pekat kedalam tabung reaksi melalui
Dinding tabung
I.Kesimpulan
Pada uji kolestrol,dihasilkan reaksi yang berwarna seperti pada minyak baru
menghasilkan warna kuning keruh dan memiliki endapan berwarna
cokelat,minyak bekas berwarna kuning keruh dan memiliki endapan berwarna
cokelat dan pada minyak ikan menghasilkan warna putih pekat dan tidak
memiliki endapan berwarna cokelat.
Daftar Pustaka
Asisten Praktikum
B. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui uji keasaman lemak pada minyak kelapa baru,minyak kelapa
bekas,dan minyak ikan ( Scott’s Emulsion ).
C. Latar Belakang
Lemak dan minyak termasuk dalam salah satu golongan lipid, yaitu lipid
netral. Lemak dan minyak dapat di komsumsi (edible fat) dan sumbernya dapat
berasal dari hewani dan nabati. Lemak dan minyak nabati merupakan lemak dan
minyak yang bersal dari tumbuh-tumbuhan sedangkan lemak dan minyak hewani
berasal dari hewan.
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan makanan.
Lemak merupakan bahan makanan yang kaya energi. Lemak yang pada suhu
kamar berupa cairan, lazim disebut minyak. Minyak biasanya berasal dari
tumbuhan seperti minyak kelapa, minayak jagung dan minyak zaitun.Wujud
lemak berkaitan dengan asam lemak pembentukannya. Lemak yang berbentutk
cair (minyak) banyak mengandung asam lemak tak jenuh. Sedangkan lemak yang
berbentuk padat lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh
mempunyai titik cair yang lebih tinggi dari pada asam lemak tak jenuh. Lemak dan
minyak memiliki sifat kelarutan yang sama, yaitu nonpolar. Namun untuk
mengetahuinya serta mengetahui beberapa reaksi lainnya seperti asam lemak
bebas dan reaksi penyabunan, maka harus dilakukan satu percobaan, oleh karena
itu mengapa dilakukan percobaan ini.
D. Tinjauan Pustaka
Asam- asam lemak yang ditemukan dialam, biasanya merupakan asam-asam
monokarboksilat dengan rantai yang tidak bercabang dan mempunyai jumlah atom karbon
genap. Asam-asam lemak yang ditemukan di alam dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu
asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam-asam lemak tidak jenuh berbeda dalam
jumlah dan posisi ikatan rangkapnya, dan berbeda dengan asam lemak jenuh dalam bentuk
molekul keseluruhannya. Asam lemak tak jenuh biasanya terdapat dalam bentuk cis. Karena
itu molekul akan bengkok pada ikatan rangkap, walaupun ada juga asam lemak tidak jenuh
dalam bentuk trans.
E. Alat dan bahan
1. Alat
- Tabung reaksi
- Rak tabung
- Kertas PH
- Pipet tetes
- Cawan porselen
- Krusibel
- Gelas beaker
2. Bahan
- Minyak kelapa baru
- Minyak kelapa bekas
- Minyak ikan ( Scott’s Emulsion )
F. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tambahkan 10 tetes atau 1 ml minyak kelapa bekas,minyak kelapa baru,dan
minyak ikan kedalam tabung reaksi sesuai nama labelnya.
3. Uji keasaman lemak dengan kertas PH setiap tabung reaksi
4. Amati perubahan warna yang terjadi.
G. Hasil Pengamatan
Sampel PH Keterangan
Minyak
Baru 6 Setelah diuji dengan kertas lakmus
kemudian menunjukkan sifat asam
Bekas 7 Bersifat netral
Ikan 3 Bersifat asam
H. Pembahasan
Pada uji keasaman minyak ini dilakukan untuk mengetahui sifat asam basa minyak kelapa.
Pada minyak kelapa dihasilkan sifat netral yaitu ph 7, hal ini disebabkan karena minyak kelapa
(minyak murni) tidak mengalami hidrolisis dan oksidasi sehingga warna lakmus merah tetap
berwarna merah dan kertas lakmus biru tetap berwarna biru yang menandakan sifat netral dari
minyak kelapa. Sedangkan pada minyak tengik di hasilkan ph 6 (asam), hal ini karena minyak
mengalami hidrolisis dan oksidasi menghasilkan aldehida, keton, dan asam-asam lemak bebas.
Proses ketengikan pada lemak atau minyak dipercepat oleh adanya cahaya, kelembaban,
pemanasan, aksi mikroba, dan katalis logam tertentu seperti fe, Ni atau Mn. Sebaliknya zat-zat yang
dapat menghambat terjadinya proses ketengikan disebut antioksidan. Misalnya tokoferol (vitamin
E), asam askorbat (vitamin C), polifenol, hidroquinon, dan flavonoid.
I. Kesimpulan
Pada uji keasaman minyak, minyak bekas bersifat netral yaitu pada pH 7, sedangkan pada
minyak minyak baru dan minyak ikan bersifat asam yaitu pada minyak baru pH 6 dan minyak ikan PH
3.
Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Biokimia Part Lipid. Dalam
http://sahabat-ilmu-kita.blogspot.com/2013/11/biokimia-part-lipid.html. diakses
pada 22 September 2014
Asisten Praktikan