Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berupa aktifitas fisik maupupun psiologik. Energi yang ada pada manusia
kestabilan organ.
hormon yang dihasilkan oleh tubuhlah yang memiliki kerja seperti yang
hormone insulin.
kerusakan organ yang dapat ditimbulkannya. Pada percobaan kali ini akan
diabetes tersebut.
B. Maksud
C. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui efek
D. Manfaat Praktikum
glibenklamid.
glibenklamid.
pengobatannya.
sediaan ekstrak pare terhadap hewan coba mencit (Mus musculus) yang
perubahan kosentrasi gula darah sebelum dan setelah induksi pada menit
ke 30 dan 90.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
peningkatan gula darah yang disebabkan oleh defiensi insulin relative atau
harus sering kencing, merasa amat haus, berat badan menurun dan
amino yang tersusun dalam 2 rantai; rantai A terdiri dari 21 asam amino
gugus disulfida yaitu antara A-7 dengan B-7 dan A-20 dengan B-19.
Selain itu masih terdapat gugus disulfida antara asam amino ke-6 dan ke-
kadar glukosa adalah hepar, otot, dan adiposa. Peran utamanya a.I.
(Gunawan, 2007).
jika kadar glukosa darah naik maka insulin akan dikeluarkan dari kelenjar
pankreas dan masuk ke dalam aliran darah. Dalam aliran darah insulin
ginjal, dan 30-40% bekerja pada sel darah, otot dan jaringan lemak.
insulin dari sel 𝛽 pankreas, (2) mengurangi kadar glukagon dalam serum
2012).
sensitivitas insulin pada otot jaringan hati, dan lemak secara tidak
1. Uraian Bahan
2. Uraian Obat
a. Glibenklamid
(Gunawan, 2007).
(Gunawan, 2007).
(Tjay, 2002).
dd 1 mg (Tjay, 2002).
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
dalam stress
dalam stress
anestesi
METODOLOGI PERCOBAAN
kanula mencit, lap halus, lap kasar, restrainer, spoit 1 mL, dan
stopwatch.
B. Prosedur Kerja
diberikan.
1. Ekstrak pare
ditentukan.
2. Glukosa 50 %
d) Lalu dimasukkan glukosa kedalam air panas 100 mL, dan aduk
hingga larut.
A. Hasil
1. Tabel Pengamatan
2. Perhitungan
𝐴𝑤𝑎𝑙−𝑇𝑒𝑟𝑎𝑝𝑖 90′
% penurunan = x 100%
𝐴𝑤𝑎𝑙
= 72,72%
𝐴𝑤𝑎𝑙−𝑇𝑒𝑟𝑎𝑝𝑖 90′
% penurunan = x 100%
𝐴𝑤𝑎𝑙
= 66,49%
3) Mencit 24 gram
𝐴𝑤𝑎𝑙−𝑇𝑒𝑟𝑎𝑝𝑖 90′
% penurunan = x 100%
𝐴𝑤𝑎𝑙
228−67
= x 100%
228
= 70,61 %
4) Mencit 20 gram
𝐴𝑤𝑎𝑙−𝑇𝑒𝑟𝑎𝑝𝑖 90′
% penurunan = x 100%
𝐴𝑤𝑎𝑙
439−179
= x 100%
439
= 59,22 %
5) Mencit 29 gram
𝐴𝑤𝑎𝑙−𝑇𝑒𝑟𝑎𝑝𝑖 90′
% penurunan = x 100%
𝐴𝑤𝑎𝑙
200−273
= 200
x 100%
= - 36,5 %
6) Mencit 27 gram
𝐴𝑤𝑎𝑙−𝑇𝑒𝑟𝑎𝑝𝑖 90′
% penurunan = x 100%
𝐴𝑤𝑎𝑙
238−96
= x 100%
238
= 60,16 %
𝐴𝑤𝑎𝑙−𝑇𝑒𝑟𝑎𝑝𝑖 90′
% penurunan = x 100%
𝐴𝑤𝑎𝑙
241−107
= x 100%
241
= 55,60 %
8) Mencit 22 gram
𝐴𝑤𝑎𝑙−𝑇𝑒𝑟𝑎𝑝𝑖 90′
% penurunan = x 100%
𝐴𝑤𝑎𝑙
207−66
= x 100%
207
= 68,100 %
B. Pembahasan
apabila insulin tidak dapat disekresikan lagi oleh sel β pankreas. Tujuan
atau diabetes tidak tergantung insulin, dimana tipe ini terjadi ketika sel β
sebanyak 0,7 mL. Diukur kadar glukosa mencit setelah 15 menit. Setelah
itu diberikan ekstrak pare sebanyak 0,7 mL. Lalu diukur kadar glukosanya
24 gram pada kadar glukosa awalnya yaitu 228 mg/dL, kadar glukosa
berat 20 gram diperoleh kadar glukosa awal yaitu 439 mg/dL, kadar
glukosa pada menit ke 30 yaitu 480 mg/dL dan menit ke 90 yaitu 179
mg/dL, untuk mencit dengan berat 29 gram diperoleh kadar glukosa awal
200 mg/dL, kadar glukosa pada menit ke 30 yaitu 513 mg/dL dan menit ke
dengan berat 27 gram dipeoleh kadar glukosa awal yaitu 238 mg/dL,
kadar glukosa pada menit ke 30 yaitu 121 mg/dL dan menit ke 90 yaitu 96
mg/dL, mencit dengan berat 21 gram diperoleh kadar glukosa awal yaitu
sebesar 241 mg/dL, kadar glukosa setelah menit ke 30 yaitu 135 mg/dL
kadar glukosa awal yaitu 207 mg/dL, kadar glukosa setelah menit ke 30
dengan berat 21 gram (pertama) diperoleh kadar glukosa awal yaitu 110
mg/dL, kadar glukosa setelah menit ke 30 yaitu 151 mg/dL dan menit ke
kadar glukosa awal yaitu 379 mg/dL, kadar glukosa setelah menit ke 30
translokasi granul yang berisi insulin ke permukaan sel dan terjadi proses
melalui vena porta akan ikut menekan produki glukosa hepatik (Dipiro,
2008).
dianbetes. Dan untuk mengetahui mekanisme kerja obat golongan ini dan
sedikit demi sedikit dan mungkin itu akan mempengaruhi hasil atau kadar
awal glukosa dari mencit. Dan saat diinduksikan dengan ekstrak, dimana
A. Kesimpulan
bahwa ekstrak pare dengan dosis 648 mg/5 mL yang lebih efektif dalam
tinggi.
B. Saran
Ditjen POM 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Depkes RI, Jakarta.
1. Skema Kerja
Mencit
Induksi glukosa 50 %
Data Pengamatan
a. Glibenklamid
Berat etiket = 5 mg
1010,4 𝑚𝑔
Berat rata-rata (5 tab) = = 202,08 mg
5
5 𝑚𝑔
Dosis umum manusia = 70 𝑘𝑔𝐵𝐵 = 0,07 mg/kgBB
37
Dosis umum mencit = 0,07 mg/kgBB x 3
= 0,86 mg/kgBB
0,86 𝑚𝑔
Dosis max mencit = x 30 g
1000 𝑔
= 0,025 mg
10 𝑚𝐿
Larutan stok = x 0,025 mg
1 𝑚𝐿
= 0,25 mg
0,25 𝑚𝑔
BYD = x 202,08 mg
5 𝑚𝑔
= 10,104 mg
Dosis tikus :
1) 135 mg/250 g
135 𝑚𝑔
Dosis umum tikus = = 0,54 mg/g
250 𝑔
6
Dosis umum mencit = 0,54 mg/g x 3 = 1,08 mg/g
1,08 𝑚𝑔
Dosis max mencit = x 30 g = 32,4 mg
𝑔
5 𝑚𝐿
Larutan stok = 1 𝑚𝐿 x 32,4 mg = 162 mg / 5 mL
6
Dosis umum mencit = 2,16 mg/g x 3 = 4,32 mg/g
4,32 𝑚𝑔
Dosis max mencit = x 30 g = 64,8 mg
𝑔
5 𝑚𝐿
Larutan stok = 1 𝑚𝐿 x 129,6 mg = 324 mg / 5 mL
3) 540 mg/250 g
540 𝑚𝑔
Dosis umum tikus = = 2,16 mg/g
250 𝑔
6
Dosis umum mencit = 2,16 mg/g x 3 = 4,32 mg/g
4,32 𝑚𝑔
Dosis max mencit = x 30 g = 129,6 mg
𝑔
5 𝑚𝐿
Larutan stok = x 129,6 mg = 648 mg / 5 mL
1 𝑚𝐿