Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Dulu orang menganggap bahwa pertolongan pada persalinanlah yang
terpenting untuk menyelamatkan ibu dan anak. Tapi persalinan boleh
diibaratkan dengan pertandingan olah-raga. Prestasi pertandingan tidak
ditentukan oleh daya upaya waktu pertandingan saja, tetapi jauh sebelumnya
ialah : sangat tergantung pada persiapan fisik maupun mental sebelum
pertandingan. Persalinanpun meminta faal yang optimal dari alat kandungan
wanita, maka sudah jelas bahwa diperlukan persiapan fisik dan mental sebelum
persalinan. Malahan wanita yang hamil bukan saja memerlukan kesehatan
yang optimal menjelang persalinan, tetapi sejak hamil ia harus sesehat-
sehatnya karena keadaan ibu sangat mempengaruhi pertumbuhan anak yang
dikandungnya. Maka jelaslah bahwa wanita itu harus segera memeriksakan
diri sejak ia merasa diri hamil. Perawatan fisik dan mental sebelum
persalinan, ialah pada masa kehamilan, disebut antepartum care.
Definisi
Ante natal care adalah perawatan kehamilan sebelum anak lahir.
Baru dalam setengah abad ini diadakan pengawasan wanita hamil secara
teratur dan tertentu. Dengan usaha itu ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu
dan bayi jelas menurun. Pada pengawasan wanita hamil hubungan dan pengertian
baik antara, dokter dan wanita hamil tersebut harus ada. Sedapat mungkin wanita
tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilan yang sedang dikandungnya.
Tuiuan pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan ia sebaik-baiknya fisik dan
mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa
nifas, sehingga keadaan mereka postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik
akan tetapi juga mental. Ini berarti dalam antenatal care harus diusahakan agar: l)
wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang-kurangnya harus sama sehatnya
atau lebih sehat; 2) adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemukan dini dan
diobati; 3) wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat pula
1
fisik dan mental. Dijelaskan kepada _ibu tersebut perlunya diadakan pemeriksaan
teratur; makin tua kehamilannya makin cepat pemeriksaan harus diulang. Hal ini
tergantung pula pada apa yang ditemukan pada pemeriksaan, umpamanya seorang
wanita hamil dengan kelainan jantung, hipertensi, atau diabetes mellitus harus lebih
sering diperiksa ulang daripada seorang ibu yang sehat tanpa kelainan.
Antenatal care meliputi 2 hal, yaitu :
Antepartum care berarti perawatan sebelum anak lahir, jadi
perawatan dalam kehamilan dan lebih ditujukan kepada keadaan ibu.
Prenatal care berarti perawatan sebelum anak lahir, jadi perawatan
yang terutama ditujukan terhadap anak dalam kehamilan dan dalam
kala I dan kala II dari persalinan.
2
untuk tumbuhnya janin.
supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas.
guna mengadakan cadangan untuk masa lactatio.
Yang diperlukan ialah :
Zat putih telur, zat tepung, zat lemak, garam-garam terutama garam kapur,
fostor, besi, vitamin-vitamin dan air.
3
Pada umumnya penambahan berat badan ibu yang kurang dapat dipakai
sebagai tanda gangguan pertumbuhan anak dalam rahim. Pertambahan berat badan
yang berlebihan dapat disebabkan oleh kehamilan kembar atau retensi air yang
berlebihan.
Protein :
Kebutuhan protein dalam kehamilan bertambah seperti dapat dilihat pada
tabel di atas.
Sebabnya ialah karena banyak protein dibutuhkan, karena metabolisme
bertambah, untuk pertumbuhan janin, pertumbuhan rahim, pertumbuhan
kelenjar buah dada dan untuk penambahan volume darah.
Sedapat-dapatnya ½ dari protein yang dibutuhkan berasal dari hewan, yang
selebihnya dapat diambil dari protein tumbuh-tumbuhan.
Kekurangan protein mungkin menimbulkan anaemia, toxaemia gravidarum,
oedema dan praematuritas.
Garam :
Kebutuhan bertambah terutama akan Ca, P dan Fe. Fe yang
terdapat dalam makanan tidak mencukupi kebutuhan wanita hamil akan
Fe; jadi dalam kehamilan perlu diberi tambahan Fe misalnya sebagai Sulfas
ferrosus 3 x 200 mg.
Ca dan P dipergunakan untuk pembuatan tulang-tulang janin.
Fe untuk pembuatan Hb. janin.
Vitamin :
Pada binatang percobaan kekurangan vitamin dapat menimbulkan kelainan
bawaan dan abortus. Pada manusia pengaruh tersebut belum terbukti, tetapi
bagaimanapun vitamin perlu untuk mencapai kesehatan yang optimal.
o Vit. A misalnya diperlukan untuk menambah daya tahan terhadap
infeksi.
o Vit. B complex terdiri dari Vit. B1 (thiamin), riboflavin, as. nicotin
dan Vit. B6 atau pyridoxin. Vit. BI adalah vitamin anti neuritis. As.
nicotin bersifat anti pellagra, sedangkan kekurangan Riboflavin (Vit.
B2) di antaranya menyebabkan cheilosis. Ada kemungkinan bahwa
kekurangan Vit. B complex dapat menyebabkan perdarahan pada
4
bayi, menambah kemungkinan perdarahan postpartum dan atrofi dari
ovaria.
o Vit. C selain mencegah scorbut, penting sekali untuk pertumbuhan
janin.
o Vit. D bersifat anti rachitis.
Vitamin ini terutama penting di daerah yang kurang sinar matahari.
o Vit. E penting untuk reproduksi dan pertumbuhan embryo.
Air :
Wanita hamil harus minum cukup banyak kira-kira 6—8 gelas sehari.
Air menambah keringat dan juga pengeluaran racun melalui usus dan ginjal.
Di Indonesia wanita hamil diberi cuti hamil selama tiga bulan ialah 1,5
bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudahnya. Tidak ada gunanya bagi wanita
hamil untuk berbaring terus menerus seperti orang sakit; hal ini malahan merugikan,
karena istirahat yang lama melemahkan otot, memberi waktu untuk pikiran yang
bukan-bukan.
Memang kesibukan adalah obat yang terbaik untuk memelihara kesehatan
jiwa. Gerak badan yang ringan baik sekali dan sedapat-dapatnya dicari udara segar
dan sinar matahari pada pagi hari. Mengangkat barang-barang yang berat tidak baik
dan pergerakan sekonyong-konyong harus dihindari.
Istirahat yang diperlukan ialah 8 jam malam hari dan 1 jam siang hari;
walaupun tidak dapat tidur baiknya berbaring saja untuk istirahat.
Kebersihan badan :
kebersihan badari mengurangkan 'kemungkinan infeksi, karena badan yang
kotor banyak mengandung kuman-kuman. Pemeliharaan buah dada juga
penting; puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colostrum.
Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susu dan sekitarnya.
5
Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar
setiap kali mandi.
Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik
menjamin pencernaan yang sempurna.
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat
dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.
Pakaian :
pakaian yang baik untuk wanita hamil ialah pakaian yang enak dipakai tidak
boleh menekan badan.
Pakaian yang menekan menyebabkan bendungan vena dan mempercepat
timbulnya varices.
Karena wanita hamil lebih sukar mempertahankan keseimbangan badannya,
maka dianjurkan pemakaian sepatu atau selop dengan hak yang rendah, lagi
pula hak yang tinggi dapat menimbulkan nyeri pinggang.
Buang air besar :
pada wanita hamil mungkin teriadi obstipasi karena :
o kurang gerak badan.
o peristaltik usus kurang karena pengaruh hormon.
o tekanan pada rectum oleh kepala.
Karena pada obstipasi panggul terisi dengan usus yang penuh faeces selain
dari pada oleh rahim yang membesar, maka hal tersebut menimbulkan
bendungan di dalam panggul.
Bendungan ini memudahkan timbulnya haemorrhoid dan pyelitis.
Usaha untuk melancarkan buang air besar ialah :
minum banyak, gerak badan yang cukup, makanan yang banyak
mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan.
Kalau perlu boleh dibantu dengan paraffinum liquidum 2x1 sendok sehari.
Coitus:
Pada wanita yang mudah keguguran sebaiknya dinasihatkan supaya jangan
melakukan coitus pada hamil muda. Coitus pada hamil muda harus
dilakukan dengan hati-hati. Persetubuhan pada akhir kehamilan juga lebih
baik ditinggalkan, karena kadang-kadang menimbulkan infeksi pada
persalinan dan nifas dan dapat memecahkan ketuban pada multipara. Di
6
samping itu mani mengandung pula prostaglandin yang dapat menimbulkan
kontraksi uterus.
Aspek jiwa dalam kehamilan dan persalinan :
Selain dari pada memperhatikan keadaan fisik, juga kesehatan mental harus
kita perhatikan.
Sewaktu mempelajari kesehatan ibu, baiknya kita perhatikan juga keadaan
jiwa ibu, orang orang sekitarnya dan sikapnya ibu terhadap kehamilan dan
persalinan.
Masa kehamilan hendaknya merupakan masa bahagia menanti
kedatangan anak yang sangat diinginkan.
Pengertian terhadap keadaan calon ibu dan keluarga terutama dari suami
sangat diperlukan. Begitu pula selama antepartum care hendaknya terjalin
hubungan bathin yang erat antara calon ibu dan dokter supaya ibu dapat
mencurahkan isi hatinya.
Dua persoalan yang paling sering kita jumpai dalam bidang ilmu jiwa pada
wanita yang hamil :
perasaan takut, dan penolakan ibu terhadap kehamilan.
Perasaan takut ini antara lain ditimbulkan karena kehamilan menyebabkan
perubahan besar pada badan ibu yang kurang di-mengerti hingga dianggap
mysterious dan menggelisahkaa misal-nya :
perut membesar, terasanya pergerakan-pergerakan dalam perut,
timbulnya hyperpigmentasi, striae, colostrum, dll.
Di samping itu calon ibu sering mendengar cerita-cerita yang bukan-bukan
mengenai bahaya kehamilan atau persalinan dari orang-orang sekitarnya.
Perasaan takut ini tentu terutama timbul pada primigravida atau
multigravida yang mengalami penyulit pada kehamilan atau persalinan yang
lampau.
Ketakutan terhadap kehamilan dan persalinan adalah reaksi yang t'isiologis,
kebanyakan orang gelisah menghadapi persalinan; tugas kita bukan untuk
menghilangkan takut, tapi membantu ibu mengatasinya. Takut dalam
kehamilan dan persalinan dapat menjelma sebagai hvperemesis, kurang
tidur, his berlebihan nyerinya malahan dapat menimbulkan spasmus otot-
otot yang mungkin menyukar-kan persalinan.
7
Persoalan yang kedua yang sering kita hadapi ialah :
penolakan dan anak yang dikandung oleh ibunya misal-nya karcna
ibunya tidak kavvin atau karena anak sudah banyak sehingga anak
yang barn memberatkan ekonomi rumah tangga.
Hal tersebut dapat menimbulkan usaha ke arah abortus provo-catus yang
mungkin membahayakan jiwa ibu, dapat juga terjadi hyperemesis dan
persalinan dapat dirasakan sebagai penderitaan. Juga dapat mempengaruhi
hubungan antara ibu dan anak setelah partus.
Untuk mengobati perasaan takut ada perlunya ibu diberi pe-nerangan
mengenai fisiologi kehamilan persalinan dan nifas, supaya dapat mengerti
perubahan-perubahan yang terjadi dalam badannya dan supaya tidak
dipengaruhi oleh cerita-cerita yang bukan-bukan.
Juga lingkungan rumah sakit yang asing bagi calon ibu dapat menambah
perasaan takut dan ada baiknya kalau calon ibu diberi orientasi dan melihat
dulu bagian kebidanan sebelum ia masuk untuk bersalin.
Jadi faktor-faktor yang negatif ialah penolakan kehamilan, ketidaktahuan,
cerita-cerita yang menakutkan dan kepercayaan akan takhayul.
Hal-hal yang dapat membantu mengatasi persoalan jiwa ialah :
keinginan mempunyai anak, kasih sayang antara suami isteri,
agama dan penerangan dan pengertian dari bidan atau dokter.
Dalam menghadapi penderita dengan persoalan-persoalan jiwa, maka kita
harus pandai mendengarkan dengan sabar agar pasien dapat mencurahkan isi
hatinya, harus menaruh pengertian terhadap persoalan yang dikemukakan
dan akhirnya harus pandai memimpin pasien keluar dari kesukaran-
kesukarannya.
Akhirnya harus dikemukakan bahwa kesibukan merupakan salah satu dasar
dari kesehatan jiwa, maka wanita hamil tidak dibenarkan terlalu banyak
istirahat hingga banyak waktu untuk melamun.
8
Psychoprofilaksis obstetris. (Persalinan tanpa nyeri)
Kecemasan dan ketakutan dapat merusak keseimbangan persyarafan.
(mental) dan dapat meninggikan persepsi perasaan nyeri. Tujuan dari
psychoprofilaksis ialah memperkuat aktifitas dari cortex penderita supaya ia lebih
sadar akan keadaannya dan dapat mengontrol secara aktif dan sadar akan peristiwa
yang menyangkut dirinya dalam kehamilan.
Persiapan mental penderita secara psychoprofilaksis dilakukan sebagai berikut :
1. Mempelajari keadaan lingkungan penderita :
Pikiran sehari-hari mengenai keluarga, keuangan, pe-rumahan dan pekerjaan
dapat menimbulkan depresi dan perlu ditanggulangi.
2. Pendidikan dan latihan :
a. Mengurangi pengaruh yang negatif.
Kecemasan dan ketakutan sering ditimbulkan oleh cerita-cerita yang
menakutkan mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman yang
merugikan pada per-salinan yang lalu atau karena kurangnya
pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan.
Keadaan tersebut perlu diimbangi dengan pendidikan (penerangan)
mengenai anatomi dan fisiologi kehamilan dan persalinan kepada
penderita.
b. Memperkuat pengaruh yang positip, ialah kebahagiaan akan
mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
c. Latihan-latihan fisik berupa senam hamil untuk memperkuat otot-
otot dan merangsang peredaran darah.
Di samping itu diberikan latihan relaksasi, mengejan dan bernafas.
3. Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin.
Dilaksanakan dengan mehgadakan orientasi : memperkenalkan ruangan
bersalin, alat-alat kebidanan dan tenaga kesehatan.
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan sedini mungkin ialah segera
setelah seorang wanita merasakan diri hamil, supaya dokter atau bidan mempunyai
waktu yang cukup banyak untuk mengobati atau memperbaiki keadaan-keadaan
yang kurang memuaskan.
9
Pada umumnya pemeriksaan kehamilan dilakukan :
1 x sebulan sampai dengan bulan ke-VI.
2 x sebulan dari bulan ke-VI sampai dengan bulan ke-IX.
1 x seminggu pada bulan terakhir.
Karena penyulit kehamilan seperti toxaemia gravidarum, perdarahan antepartum,
kelainan letak baru timbul atau baru mempunyai arti pada triwulan terakhir dan
bertambah besar kemungkinan terjadinya menjelang akhir kehamilan, maka sudah
jelas bahwa pengawasan setelah, bulan ke-VI harus diperketat. Aturan pemeriksaan
tersebut di atas tentu hanya berlaku kalau segala normal.
Jika terdapat kelainan maka frekwensi pemeriksaan disesuaikan menurut
kebutuhan pasien masing-masing. Misalnya kalau wanita hamil banyak muntah
pada hamil muda maka ia tidak dipesan kembali setelah 1. bulan, tetapi mungkin
sekali seminggu atau sekali 2 minggu.
Begitu pula halnya kalau terdapat tanda-tanda toxaemia gravidarum yang
ringan pada triwulan terakhir, maka kita harus lebih sering melihat pasien dari pada
menurut aturan yang umum. Sebaliknya kalau pasien jauh rumahnya dan harus
menempuh jalan-jalan yang buruk, maka tidak ada salahnya untuk men-
datangkannya lebih jarang, karena mungkin perjalanan ini menimbulkan
hal-hal yang tak diinginkan.
Pada pemeriksaan ulangan ditanyakan tentang gejala-gejala yang baru
timbul misalnya : oedema, obstipasi, perdarahan, sakit kepala, dll.
Selain daripada pemeriksaan perut, penimbangan berat badan, pengukuran
tensi dan pemeriksaan kencing atas protein harus dilakukan setiap kunjungan dan
Hb ditentukan sekali 3 bulan.
Penerangan mengenai hygiene dalam kehamilan seperti diet, istirahat, gerak
badan, pakaian dilanjutkan. Ada baiknya pasien diberitahukan kalau keadaannya
normal, tidak ada kelainan apa-apa karena ini akan menenangkan jiwanya.
Tetapi sebaliknya secara bijaksana ia diajarkan mengenai tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan seperti :
perdarahan dari kemaluan
oedema dari muka atau jari
sakit kepala yang keras tanda-tanda preeklampsia.
penglihatan yang kabur
10
nyeri perut
muntah-muntah yang keras
demam
keluarnya cairan sekonyong-konyong dari vagina.
Kalau salah satu gejala di atas timbul, maka pasien harus segera memeriksakan diri.
11
kehamilan. Dengan istirahat atau pemakaian korset maka keluhan dapat
berkurang.
3. Varices.
Timbulnya varices dipengaruhi oleh faktor keturunan, berdiri lama dan usia.
Dalam kehamilan ditambah faktor hormonal (proges-teron) dan bendungan
dalam panggul.
Wanita yang ada varices tidak boleh memakai pakaian yang sempit atau
menekan dan tak boleh lama bekerja sambil berdiri.
Waktu istirahat, kaki hendaknya ditinggikan. Ada juga baiknya
mempergunakan kaos kaki panjang dari elastik.
4. Haemorrhoid (bawasir).
Bawasir ialah pelebaran vena-vena dari anus, jadi tidak ada bedanya dengan
varices.
Bawasir dapat bertambah besar dalam kehamilan karena ada bendungan
darah di dalam rongga panggul.
Defekasi yang teratur penting untuk mengurangkan bendungan dalam
panggul.
Kalau perlu diberi suppositaria haemorrhoidales. Haemorrhoid yang
menyebabkan perdarahan banyak, harus dioperasi.
5. Sakit kepala.
Biasanya timbul pada hamil muda dan sukar me-nentukan sebabnya. Pada
pertengahan kehamilan hilang atau berkurang dengan sendirinya. Sakit
kepala pada triwulan terakhir dapat merupakan gejala preeklampsi yang
berat.
6. Oedema.
Paling sering timbul pada kaki dan tungkai bawah. Harus selalu diperiksa
apakah tidak disebabkan oleh toxaemia gravidarum. Kalau disebabkan oleh
tekanan dari rahim yang membesar pada vena-vena panggul, maka hilang
dengan istirahat, jadi nyata pada malam hari dan hiking pada pagi hari.
Baiknya kaki ditinggikan kalau tidur.
7. Sesak nafas.
Disebabkan karena rahim yang membesar, mendesak diafragma ke atas.
Kalau tidur dengan bantal yang tinggi, sesak kurang.
12
8. Fluor albus (darah putih, keputihan).
Pada umumnya cairan di dalam vagina bertambah dalam kehamilan tanpa
sebab-sebab yang patologis dan sering tidak menimbulkan keluhan. Kalau
fluor sangat banyak dan menyebabkan perasaan gatal atau eczema sekitar
kemaluan maka harus dicari apakah tidak disebabkan oleh gonococcus.
trichomonas vaginalis atau Candida albicans. Gonococcus menyebabkan
fluor seperti nanah, Trichomonas vaginalis menyebabkan fluor yang putih
berbuih, sedangkan Candida albicans menyebabkan fluor dengan gumpalan
putih atau kuning dan menyebabkan gatal yang sangat.
Terapi ditujukan terhadap penyebab.
13
DAFTAR RUJUKAN
14
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar …………………………………………………………………….. i
Daftar Isi ………………………………………………………………………….. ii
Pendahuluan..............................................................................................................1
Definisi........................................................................................................................1
Diet dalam kehamilan.................................................................................................2
Hygiene umum dalam kehamilan...............................................................................5
Psychoprofilaksis obstetris. (Persalinan tanpa nyeri).................................................9
PEMERIKSAAN KEHAMILAN...............................................................................9
DAFTAR RUJUKAN...............................................................................................14
15