Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. Latar Belakang
Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu daerah administratif tingkat II di daerah administratif
tingkat I/Provinsi Gorontalo, dengan luas wilayah 392.673 km2 dan jumlah penduduk sebanyak 392.673
jiwa (BPS 2017), serta terkategorikan sebagai kota sedang. Kabupaten Gorontalo terbagi menjadi
Sembilan Belas kecamatan dan beribukota di Kota Limboto. Adapun kepadatan penduduk di ibukota
tersebut adalah 466.58 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 48.207 jiwa. Kondisi ini
memberikan pengaruh terhadap berbagai sektor yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
masyarakat, salah satunya adalah dengan penyediaan infrastruktur perkotaan, termasuk infrastruktur
persampahan. Hal ini terkait dengan masalah persampahan yang sangat erat kaitannya dengan
perkembangan demografi dan perilaku masyarakat dalam pola penangangan sampah eksisting.
Umumnya kota di Indonesia memiliki sistem penanganan sampah dengan metode penanganan yang
kurang tepat, yaitu dengan metode kumpul-angkut-buang. Sampah selalu diidentikkan dengan barang
sisa atau hasil buangan tak berharga. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi dan
pergeseran gaya hidup masyarakat yang lebih konsumtif, akan mengakibatkan semakin bertambahnya
kuantitas volume sampah yang harus ditangani. Sampah organik (sampah makanan dan sampah
halaman) diharapkan telah diolah pada tataran sumber atau pada skala komunal, begitu pula pemilahan
sampah anorganik yang masih dapat didaurulang (sampah kertas, sampah plastik, sampah logam, dan
sampah gelas). Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah yang menggunakan proses pengurugan
(landfilling) merupakan infrastruktur pengolahan sampah, yang diharapkan dapat menjadi pengolahan
final sampah yang berupa residu saja (sampah tekstil, sampah karet, dan sampah lain-lain).
Kabupaten Gorontalo telah memiliki TPA Regional Talumelito yang dibangun bertahap dari tahun 2007
oleh Satker Pengembangan Sistem PLP Gorontalo melalui dana APBN. TPA Regional tersebut berlokasi
didesa talumelito kec. Telaga kab. Gorontalo dengan luas lahan 21,05 Ha. Dengan system sanitari landfill
dan mulai beroperasi tahun 2010 meliputi wilayah kota Gorontalo (+ 78%) Kabupaten Gorontalo (+ 17%)
dan Kab. Bonebolango (+ 5%). TPA Regional ini dikelola oleh unit pelaksana teknis daerah (UPTD) TPA
Regional Talumelito dibawah Dinas PUPR Provinsi Gorontalo. Mengingat kondisi TPA Saat ini untuk sel
pengolahan sampah dioperasikan hamper penuh dan tersedia lokasi pengembangan + 7,2 Ha.
Dibutuhkan pengembangan untuk peningkatan operasional sehingga hal ini melalui Satker PSPLP
Gorontalo MEnyusun Review DED TPA Regional Talumelito.
Keterbatasan pembiayaan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan kebijakan eksisting saat ini, masih
menjadikan TPA sampah yang mengoperasikan proses pengurugan sebagai teknologi terpilih. Dengan
biaya pengoperasian-pemeliharaan-perawatan yang mencapai Rp 60.000-100.000/ton sampah,
merupakan biaya yang paling terjangkau pada saat ini oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
mengoperasikan-memelihara-merawat sebuah TPA sampah. Oleh karenanya, penyusunan DED sebuah
TPA sampah yang andal, merupakan kunci dari keberhasilan pelaksanaan, pengoperasian, pemeliharaan,
dan perawatan dari infrastruktur TPA sampah.
V. Ruang Lingkup
Untuk mencapai tujuan tersebut, ruang lingkup pekerjaan yang harus dilakukan adalah :
1. Mereview DED yang sudah pernah dibuat.
2. Melaksanakan pengumpulan dan analisis data, yang dilanjutkan dengan perencanaan teknik yang
meliputi:
a. Data sampah yang harus ditangani:
o Data cakupan lokasi pelayanan penanganan sampah yang harus ditangani (eksisting dan hingga
20 tahun ke depan), serta kuantitas dan karakteristik sampah yang harus ditangani.
o Data jenis, jumlah,kondisi dan kinerja kendaraan pengangkut sampah.
3. Mengumpulkan informasi hidrogeologi, hidrologi, geoteknik, dan klimatologis yang akurat dan
mewakili, meliputi :
a. Kondisi tanah: minimal data terkait kedalaman, tekstur, struktur, porositas, permeabilitas, dan
daya dukung tanah.
b. Kondisi bedrock: minimal data terkait kedalaman, jenis, dan kehadiran fraktur.
c. Kondisi kegempaan.
d. Kondisi air tanah di daerah lokasi: kedalaman rata-rata, kemiringan hidrolis, arah aliran, kualitas,
dan penggunaan.
e. Kondisi air permukaan di daerah lokasi kedalaman rata-rata, kemiringan hidrolis, arah aliran,
kualitas, dan penggunaan.
f. Data klimatologis : curah hujan, evaporasi, temperatur, kecepatan angin, dan arah angin, minimal
5 tahun terakhir.
Informasi terkait kondisi tanah harus menggambarkan nilai daya dukung tanah (dalam satuan kg/cm2,
minimal pada 5 titik dalam 1 hektar TPA sampah). Informasi hidrogeologi yang dikumpulkan meliputi
data geolistrik atau data sekunder mengenai akuifer, termasuk laporan analisis mengenai kondisi
hidrogeologi. Untuk lahan seluas 10 ha atau kurang, diwajibkan diambil minimal 8 titik geolistrik,
untuk mengetahui arah aliran air tanah, muka air tanah, permeabilitas tanah, jenis tanah, dsb.
Informasi geoteknik yang dikumpulkan berupa hasil pengamatan dan analisis data mekanika tanah
(termasuk peta titik-titik sondir dan boring), dan termasuk laporan analisis kondisi mekanika tanah.
Untuk lahan dengan luas 10 ha atau kurang, diwajibkan minimal diambil 6 titik sondir dan 3 titik
boring (handboring ±6 m). Pengambilan sampel tanah untuk dianalisis di laboratorium tanah diambil
setiap kedalaman 2 m. Parameter yang dianalisis di laboratorium mencakup seluruh parameter
(triaxial, undrain, consolidation, permeability, perkolasi, dll). Untuk lahan lebih dari 10 ha, jumlah
pengambilan titik geolistrik, sondir, maupun boring berlaku kelipatannya.
2. Gambar perencanaan teknik dibuat dalam skala 1 : 1.000-2.000 untuk rencana tapak dan skala
1:100-200 untuk gambar detail (denah, potongan, dan bird-eye view), .
Membuat peta situasi yang mengakomodir batas-batas tanah, bangunan sekitarnya, vegetasi, pemilik
tanah, kemiringan, ketinggian, sumber air dan arah aliran air di sekitar lokasi , jalan akses, jalan operasi,
penggunaan lahan, dan infrastruktur yang ada di lokasi.
VI. Waktu Pelaksanaan
Waktu yang diperlukan untuk pekerjaan penyusunan Review DED TPA sampah Regional Talumelito ini
adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung sejak penandatanganan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).
MENJADI :
X. Pelaporan
Konsultan dalam menjalankan tugasnya diwajibkan menyampaikan laporan kegiatan sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar serta 1 (satu) buah CD berisikan softcopy
(dalam format .pdf dan .dwg), dan diserahkan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah menerima SPMK.
Laporan ini berisikan :
a. Tanggapan atau komentar terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK).
b. Rencana kerja konsultan/metodologi serta gambaran awal persiapan, dasar pemikiran dalam
kajian studi, hasil survai pengenalan, kajian masalah, dan arah perencanaan, serta penugasan
personil sesuai dengan yang tercantum dalam lingkup pekerjaan.
c. Pengaturan dan Penjadwalan Tenaga Ahli.
2. Laporan Antara
Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar serta 1 (satu) buah CD berisikan softcopy (dalam format
.pdf dan .dwg), dan diserahkan 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah menerima SPMK, serta
didiskusikan dengan melibatkan unsur Pemerintah Kabupaten/Kota terkait. Laporan Antara
mencakup antara lain tentang:
a. Gambaran rencana tata ruang atau penggunaan lahan Kabupaten Gorontalo secara lengkap yang
dilengkapi dengan informasi dalam bentuk tabel, gambar atau skema.
b. Data-data hasil survai (termasuk tetapi tidak terbatas pada: jumlah sampah terangkut di TPA
sampah, survai topografi, hasil data sondir, hasil data boring, dan survai geolistrik).
c. Pemetaan berdasarkan hasil survey di daerah.
d. Hasil analisis dari pengumpulan data pengukuran lokasi TPA sampah.
4. Laporan Akhir
Laporan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar serta 1 (satu) buah Harddisk berisikan softcopy
(dalam format .pdf dan .dwg), dan diserahkan 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender setelah
menerima SPMK. Laporan Akhir berisi penyempurnaan Konsep Laporan Akhir setelah mendapatkan
masukan dari berbagai pihak yang terkait, baik dari lingkungan pemerintah, swasta, perguruan tinggi,
maupun masyarakat.
WIRDA H. ABAS, ST
NIP. 197901192008022001