Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LAPORAN KKL
Disusun oleh
Ade Ayu C.M 160342606234
Benedektio Jose Cristian 160342606285
Desi Yulia Safitri 160342606202
Dewi Amalina Fithry 160342606211
Dwi Anggreini Putri 160342606287
Hana Veronica 160342606281
Roikhatul Jannah 160342606257
Rosita 160342606220
Vitri Alfia Nur A 160342606208
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
C. Manfaat............................................................................................
D. Definisi Oprasional..........................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................
A. Taman Nasional Bali Barat.............................................................
B. Pengertian Fauna ...........................................................................
C. Faktor Pengaruh Fauna Tanah .......................................................
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
A. Waktu dan Tempat..........................................................................
B. Alat dan Bahan...............................................................................
C. Cara Kerja........................................................................................
D. Metode Analisi................................................................................
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA....................................................
A. Data..................................................................................................
B. Analisis Data....................................................................................
BAB V PEMBAHASAN ..............................................................................
BAB VI PENUTUP......................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................
B. Saran...............................................................................................
DAFTAR RUJUKAN...................................................................................
LAMPIRAN ................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taman nasional merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang berada
di bawah Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA),
Kementerian Kehutanan. Berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor.
687/Kpts-II/1989, taman nasional didefinisikan sebagai kawasan pelestarian alam
yang dikelola dengan sistem zonasi yang terdiri dari zona inti dan 2 atau zona-
zona lain yang memanfaatkan untuk tujuan ilmu pengetahuan, pariwisata dan
rekreasi. Sementara berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, taman
nasional adalah suatu kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Taman Nasional Bali Barat terletak di ujung barat Pulau Bali, sekitar 2 km
dari pelabuhan Gilimanuk. Lokasinya berada pada 2 kabupaten, yaitu Kabupaten
Jembrana dan Kabupaten Buleleng. Taman Nasional Bali Barat merupakan
satusatunya taman nasional di Pulau Bali yang juga merupakan kawasan
pelestarian alam dengan ekosistem asli dan merupakan habitat terakhir bagi
burung Curik Bali. Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati laut
berupa terumbu karang dan biota laut lainnya, memiliki vegetasi mulai dari hutan
mangroov, hutan pantai, savanna, hutan musim serta hutan hujan dataran rendah.
Sebagai salah satu destinasi pariwisata yang terdapat di Pulau Bali, potensi
Taman Nasional Bali Barat dapat dimanfaatkan sebagai lokasi-lokasi kegiatan
dengan tujuan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Pada ekosistem daratan organisme sangat di pengaruhi oleh faktor luar atau
habitatnya. Populasi juga tergantung oleh faktor abiotik dan biotik tanah pada
lingkungan tersebut mulai dari pH, kadar organik tanah, kesuburan, intensitas
cahaya dan unsur mineral tanah. Faktor lingkungan abiotik sangat menentukan
struktur komunitas hewan-hewan yang terdapat pada satu habitat, faktor biotik
adalah hewan atau organisme yang terdapat pada satu ekossitem. Berkaitan
dengan hal itu maka diadakan observasi hewan infauna tanah dengan judul “Studi
Keanekaragaman, Kemerataan Dan Kakayaan Infauna Di Kawasan Taman
Nasional Bali Barat”
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang tersebut didapatkan beberapa tujuan yaitu :
1. Mengetahui kanekaragaman, kekayaan serta kemerataan infauna tanah di
Taman Nasional Bali Barat.
2. mengetahui pengaruh faktor abiotik terhadap keberadaan serta jumlah jenis
infauna tanah di Taman Nasional Bali Barat.
C. Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari observasi adalah mengetahui kanekaragaman,
kekayaan serta kemerataan infauna tanah di Taman Nasional Bali Barat dan
pengaruh faktor abiotik terhadap keberadaan serta jumlah jenis infauna tanah di
Taman Nasional Bali Barat
D. Definisi Oprasional
KKL adalah salah satu kegiatan yang masuk kedalam kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan langsung dilapangan. KKL ini bertujuan untuk
memantapkan ilmu yang didapat pada saat pembelajaran di kelas. Salah satu
kegiatan yang dilakukan saat KKL matakuliah ekologi adalah melekuakn
peneliian tentang infauna tanah. Penelitian infauna tanah ini dilakukan dengan
metode yaitu metode dekantasi kering atau disebut juga barless Metode barles
dilakukan dengan menggunakan corong dan kassa kawat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
a) Pertumbuhan populasi
1. kompetisi
2. predator
2. Faktor abiotik
a) Kelembaban tanah
b) Suhu tanah
c) pH tanah
Rahmawati (2006) untuk mendapatkan infauna tanah, dapat digunakan metode
barlese tullgren funnel dan dekantasi basah. Cara kerja Barlese Tullgren Funnel
adalah tanah sampel yang diambil ditaruh diatas saringan atau kasa nyamuk yang
telah ada didalam corong. Kemudian set barles berisi tanah ditempatkan dibawah
sinar matahari dimulai saat matahari hampir terbit. Prinsipnya hewan tanah
tersebut akan jatuh kedalam wadah penampung karenan hewan tersebut bersifat
fototaksis negatif.
BAB III
METODE
C. Cara Kerja
ambil tanah dipermukaan menggunakan cetok (max. kedalaman 5 cm)
masukkan kedalam kantong
Menyiapkan set Barleese siap dengan botol mineral yang telah berisi alkohol 70%
Mengambil alkohol berisi hewan tanah untuk kemudian dipindah ke dalam plakon
dan ditetesi formalin sebelum di identifikasi di gedung Biologi
D. Metode Analisi
1) Indeks keanekaragaman Shanon – Wiener
H’ = Ʃ Pi ln Pi
Keterangan: Pi = n/N
H’ : Indeks keanekaragaman Shanon – Wiever
n : Jumlah masing-masing spesies
N : Jumlah total spesies dalam sampel
DAFTAR RUJUKAN
Rahmawati. 2006. Study Keanekaragaman Mesofauna Tanah Di Kawasan Hutan
Wisata Alam Sibolangit. www. Journal Fauna.
Andayani, Lilis. 2001. Studi Keanekaragaman Fauna Tanah Pascaerupsi Gunung
Kelud Kecamatan Ngancar Kediri. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA
UM
Fatawi, Zaim. 2002. Studi Keanekaragaman Serangga Tanah (Epifauna) pada
Berbagai Ketinggian di Lereng Gunung Ijen Kabupaten Banyuwangi. Skripsi
tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM