Vous êtes sur la page 1sur 29

RUANG RAWAT : ABIMANYU

TANGGAL DIRAWAT : 2 September 2017

I. IDENTITAS KLIEN
Pasien dengan Tn. I berumur 46 tahun jenis kelamin laki-laki.
Pasien berasal dari suku jawa dan beragama islam. Pasien tinggal bersama
istri dan anaknya di Boyolali. Diagnosa medik yang ditegakkan adalah
Skizofrenia Paranoid. Informan pengkajian didapatkan dari pasien dan
perawat pada hari Sabtu, 2 September 2017 pukul 10.00 WIB. Penanggung
jawab pasien adalah istri dari pasien bernama Ny. S yang berusia 41 tahun.
II. RIWAYAT PENYAKIT
Pasien mengatakan sudah berkali-kali dibawa ke RSJ oleh
keluarganya. Pasien mengatakan masuk RSJ karena seminggu terakhir
sering mondar-mandir ke rumah tetangganya. Pasien masuk RSJ pada
tanggal 31 Agustus 2017 pukul 10.30 WIB dengan riwayat pasien
mengatakan saat dirumah merasa kebingungan sering mondar-mandir
kerumah tetangga. Pasien mengatakan susah tidur sehingga keluarganya
menghubungi pihak rumah sakit dan pihak rumah sakit menjemputnya
untuk dibawa ke RSJ.
III. PREDISPOSISI
a) Pengalaman gangguan jiwa masa lalu
Pasien dibawa ke RSJ pertama kali pada tahun 2000 karena tertekan
dengan persaingan pekerjaan dan sering di marahi oleh istri. Terakhir
masuk rumah sakit tahun 2015 setelah berhenti bekerja dan pasien
mendengar bisikan untuk mati dan membunuh anaknya. Pasien juga
meyakini bahwa pasien memiliki kekuatan matahari karena pasien
mengatakan matahari menolong dirinya saat dia diborgol oleh polisi
kemudian borgol tersebut lepas dan saat pasien melihat matahari, pasien
mengatakan matahari tersebut berada pada mata pasien sebelah kanan,
dan pasien mengatakan di mata kirinya memiliki mahkota dan pasien
mengatakan mahkota tersebut membuat klien semakin memiliki tenaga
yang semakin kuat.
b) Pengobatan sebelumnya
Pasien belum pernah berobat ke pengobatan alternatif ataupun dukun
atau ustad. Pengobatan pertama langsung di bawa keluarga ke rumah
sakit jiwa.
c) Riwayat kekerasan
Pasien mengatakan pada tahun 2014 pernah memukul kepala desa dan
di borgol kemudan dibawa oleh polisi ke RSJ. Di rumah istri pasien
sering memarahinya namun tidak sampai ke kekerasan fisik.
d) Riwayat keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
sebelumnya
e) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan bahwa pasien mempunyai masalah dengan teman
sepekerjaan. Disana ada masalah dengan teman karena teman ingin
mengambil jabatan klien dan klien merasa marah dengan temannya.
Saat sudah terjadi pertengkaran itu klien tidak bisa tidur, kemudian
pasien pulang, setelah dirumah pasien bertengkar dengan istrinya.
Masalah dengan temenanya ini yang membuat klien merasa terganggu
dan merusak konsentrasi kerjanya selama bekerja.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Koping

IV. FAKTOR PRESIPITASI


Pada tanggal 31 Agustus 2017 pasien dibawa masuk ke RSJD
dr. Arif Zainudin Surakarta karena saat dirumah kurang lebih satu
minggu pasien sering mondar-mandiri kerumah tetangganya dan
pasien saat dirumah susah tidur sehingga dari pihak keluarga
menghubungi rumah sakit untuk menjemput pasien untuk dibawa ke
RSJ.

V. FISIK
1. TTV : N = 80 x/menit
T = 120/80 mmHg
RR = 18x/menit
S = 36,5°C
2. Ukur : TB = 162 cm
BB = 80 kg
3. Keluhan Fisik : □Ya (√) Tidak

VI. GENOGRAM
Gambarkan genogram minimal 3 generasi

Keterangan
= Laki-laki
= Perempuan meninggal
= Garis keturunan
= Klien
= Meninggal
= Tinggal serumah
Jelaskan: Pasien mengatakn tinggal bersama istri dan ketiga anaknya, pasien
mengatakan anak yang pertama sudah SMA. Pasien mengatakan didalam
keluarga yang sering mengambil keputusan adalah istri dan yang menjadi
tulang punggung keluarga adalah istrinya. Pasien mengatakan istrinya
membuka warung kelontong dirumahnya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

VII. PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Gambar diri
Pasien mengatakan warna rambutnya hitam, mata berwarna coklat,
kulit berwarna coklat. Pasien mengatakan tinggi badannya 162 cm,
berat badan 80 kg, gigi berwarna putih dan hidungnya pesek. Pasien
mengatakan menyukai bagian tubuhnya yaitu bagian kemaluan
karena enak untuk berhubungan. Pasien mengatakan bagian tubuh
yang tidak disukai adalah hidung karena hidungnya pesek. Pasien
mengatakan menerima keadaanya yang seperti ini.
b. Identitas
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seoarang laki-laki berusia
46 tahun dan sudah menikah. Sekarang pasien berperan sebagai
kepala keluarga dan ayah dari 3 orang anak. Pasien mengatakan
pekerjaannya sebagai pelayar.
c. Peran
Pasien mengatakan sebagai kepala keluarga ia tidak bekerja.
Kegiatan dirumah adalah keluar dan selalu main di tetangganya, saat
pasien kambuh mengalami marah-marah dan susah tidur.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat pulang agar bisa berkumpul kembali
dengan keluarganya. Setelah pasien pulang ingin kembali
beraktivitas dirumah seperti berkebun. Pasien mengatakan dulu cita-
citanya menjadi pelaut, namun sekarang pasien hanya berharap
segera pulang dan berkebun di rumah. Pasien berharap agar
penyakitnya tidak kambuh lagi.
e. Harga diri
Pasien mengatakan tentang perannya sebagai suami dan ayah dari 3
anak. “saya senang mbak sebagai ayah dari 3 anaksaya selalu
menyayangi mereka mbak”.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
ibunya dan ketiga anaknya. Jika ada masalah pasien menceritakan
dan meminta tolong kepada istrinya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :
Sebelum sakit: Pasien mengatakan ia selalu berkumpul bersama
teman-temannya dan mengikuti kegiatan di masyarakat.
Setelah sakit: Pasien mengatakan selama sakit jarang berkumpul
bersama teman-temannya.
Masalah Keperawatan: Menarik diri
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien mengatakan tidak memiliki hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain. Pasien mengatakan sebelum sakit mudah untuk
berinteraksi dengan orang lain.
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien beragama Islam dan percaya adanya Tuhan YME. Pasien
mengatakan bahwa penyakit gangguan jiwa disebabkan karena
jengkel. Klien mengatakan bahwa penyakitnya hanya cobaan dan
apabila bersabar akan segera sembuh. Klien merupakan suku jawa,
masyarakat menganggap gangguan jiwa disebabkan karena suka
marah-marah
b. Kegiatan Ibadah :
Pasien mengatakan selama dirumah jarang sholat, dan selama di
RSJD pasien juga jarang sholat.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

VIII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Penampilan diri pasien secara umum cukup rapi. Pasien tampak dengan
badan yang gemuk . Gigi pasien tampak kuning dan kotor. Pasien mau
mandi . Kuku pasien pendek.. Setelah mandi pasien akan menggunakan
baju miliknya sendiri ,karena kata pasien baju yang di RS tidak ada yang
muat untuknya. Namun jika ada sragam yang besar pasien langsung
memakainya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
□ Cepat (√)Keras □ Gagap
□ Inkoheren
□ Apatis □ Lambat □ Membisu
Jelaskan : Pembicaraan pasien sesuai dengan topik, nada bicara
pasien keras dan jelas.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas motorik
□ Lesu □ Tegang □ Gelisah □ Agitasi
□ Tik □ Grimasen □ Tremor □ Kompulsif
Jelaskan : Pasien tampak bersemangat saat akan diajak untuk
beraktivitas.
4. Alam perasaan
□ Sedih □ Ketakutan □ Putus Asa
□ Khawatir □ Mudah tersinggung (√)Gembira Berlebihan)
Jelaskan : Saat pengkajian jika ada hal yang menyenangkan pasien
selalu tersenyum dan kooperatif dan selalu bernyanyi
5. Afek
□ Datar □ Tumpul
(√) Labil □ Tidak sesuai
Jelaskan : Pasien dapat mengekspresikan perasaan saat
diajak bicara. Akan tetapi terkadan pasien malas untuk diajak bicara dan
lebih memilih untuk tidur
6. Interaksi selama wawancara
□ Bermusuhan (√ ) Kooperatif
□ Mudah tersinggung □ Kontak mata (-)
□ Defensif □ Curiga
Jelaskan : Selama wawancara berlangsung, pasien
mudah kooperatif akan tetapi paseien tidak sepenuhnya bercerita dan
ceritanya terpotong-potong. Kontak mata pasien fokus terhadap yang
mengajak interaksi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi
Klien tidak mengalami gangguan persepsi sensori
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8. Proses Pikir
Klien ketika diberi pertanyaan akan langsung menjawab apa yang
Lupinyakan tanpa berbelit-belit dalam menjawab. Kontak mata saat
klien diwawancara baik.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
9. Isi Pikir
□ Obsesi □ Fobia □ Hipokondria
□ Depersonalisasi □ Ide yang terkait
(√) Pikiran magis Waham □ Agama
□ Somatik □ Kebebasan □ Curiga
□ Nihilistik □ Sisip Pikir □ Siar Pikir
Jelaskan : Pasien mengatakan dirinya sudah pernah
jalan keliling dunia karena pekerjaan nya yang sebagai pelayaran
tersebut. Pasien mengatakan beberapa saat yang lalu sebelum masuk
RSJD pasien kehilangan sepeda motor dan uang sebesar 2 juta rupiah.
Masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir
10. Tingkat Kesadaran
Klien tidak mengalami disorientasi tempat, orang dan waktu, saat
pengkajian klien mampu menyebutkan dimana klien berada dan
menyebutkan waktu dengan baik.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, klien masih
mengingat alasannya masuk rumah sakit karena ia marah-marah dan
susah tidur dan yang mengantarnya adalah istrinya. Klien tidak memiliki
gangguan daya ingat jangka pendek dan saat ini dalam hal kejadian
terjadi, nama orang hafal
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien memiliki konsentrasi yang baik. Ketika dilakukan wawancara, hal
ini terlihat ketika diberi pertanyaan klien langsung menjawab.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
□ Gangguan ringan □ Gangguan bermakna
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
□ Mengingkari penyakit yang diderita
□ Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : klien menerima keadaannya saat ini dan
belajar bersabar akan penyakitnya sekarang
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

IX. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
□ Bantuan minimal □ Bantuan total
Klien makan sehari 3x secara mandiri dengan menu yang
disediakan dari RSJ, pasien selalu menghabiskan makanan yang
disediakan dari RSJ. Ada makanan pantangan bagi pasien seperti
makanan yang manis manis dan banyak makanan yang dia sukai
daripada yang tidak dia sukai. Menu makan yang dikomsumsi adalah
nasi, sayur, lauk pauk dan buah dengan diit DM. Cara makan pasien
menggunakan sendok dan pasien makan dengan sopan. Snack yang
disediakan dari RS kadang-kadang dimakan pasien.
2. BAB/BAK
□ Bantuan minimal □ Bantuan total
Klien dapat melakukan BAK maupun BAB secara mandiri di
kxamar mandi. BAK: 4 kali sehari BAB: 1 kali sehari, pola BAB
teratur setiap pagi.
3. Mandi
□ Bantuan minimal □ Bantuan total
Klien mandi 2x sehari dan mampu melakukannya secara mandiri,
namun jarang menggosok gigi
4. Berpakaian/ Berhias
□ Bantuan minimal □ Bantuan total
Klien rajin mengganti bajunya 1x sehari. Pasien hanya
menggunakan baju yang besar.
5. Istirahat dan tidur
□ Tidur siang lama : …….. s/d ………
□ Tidur malam lama : 20.00 s/d 05.00
□ Kegiatan sebelum dan sesudah tidur
Pasien kadang-kadang tidur siang, tidur malam selama 9 jam pada
pukul 20.00 – 05.00. Klien mengatakan “saya bisa tidur dengan
nyenyak mbak selama di RSJ ini”
6. Penggunaan obat
□ Bantuan minimal □ Bantuan total
No Nama Obat Indikator Penggunaan
Obat
1. Risperidon Untuk skizofrenia akut dan 2mg/ 12 jam
kronik serta kondisi
psikotik lainnya juga untuk
mengurangi gejala afektif
yang berhubungan dengan
skizofrenia (MIMS, 2017).
2. Trihexyphenidyl Untuk parkinson, gangguan 2mg/ 12 jam
ekstrapiramidal yang
disebabkan oleh obat
Sistem saraf pusat (MIMS,
2017).

7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan □ Ya □ Tidak
Klien mengatakan akan minum obat teratur setelah pulang dari
RSJ karena tidak mau kambuh dan di rawat di RSJ. Dalam perawatan
dan pengobatan di RS klien selalu mengikuti anjuran dari perawat.
Pada saat sudah pulang kerumah diharapkan klien rutin kontrol ke
RSJD dr. Arif Zainudin jika obat habis.
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makan □ Ya □ Tidak
Menjaga kerapian rumah □ Ya □ Tidak
Mencuci pakaian □ Ya □ Tidak
Pengaturan keuangan □ Ya □ Tidak
Rencana kegiatan pasien didalam rumah biasa akan membantu
kerapian rumah, pasien biasa mencuci pakaiannya sendiri, membantu
menyiram tanaman.
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja □ Ya □ Tidak
Transaportasi □ Ya □ Tidak
Lain-lain □ Ya □ Tidak
Jelaskan :Rencana kegiatan pasien diluar rumah pasien ingin
kembali bekerja di rumah seperti berkebun.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

X. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
(√) Bicara dengan orang lain □ Minum Alkohol
□ Mampu menyelesaikan masalah □ Reaksi lambat/ berlebih
□ Teknik relaksasi □ Bekerja berlebihan
□ Aktifitas konstruktif (√) Menghindar
□ Olahraga □ Mencederai diri
Jelaskan :
Adatif : Selama di RSJ klien melakukan komunikasi dengan orang
disekitarnya
Maladatif: Saat di rumah jika klien marah atau jengkel menghindar dan
menyendiri

XI. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Klien menganggap bahwa istrinya sadis dan suka membawanya ke RSJ.

XII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


□ Penyakit jiwa □ Sistem pendukung
□ Faktor Presipitasi □ Penyakit fisik
□ Koping (√) Obat-obatan
□ Lainnya
Jelaskan : Klien mengatakan tidak mengetahui tentang
efek samping obat dan cara mengatasi efek samping tersebut. Kilen terlihat
bingung dan lesu
Masalah Keperawatan : Regiment terapeutik inefektif

XIII. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : Skixofrenia Residual
Terapi Medik : 1. Risperidone 2x2mg
2. Trihexyphenidil 2x2mg
XIV. ANALISIS DATA
Data Masalah Etiologi
DS: Menarik diri Penyangkalan terhadap
- Klien mengatakan realita
selama sakit jarang
berkumpul bersama
teman-temannya
- Saat di rumah jika klien
marah atau jengkel
menghindar dan
menyendiri
DO:
- klien tidak sepenuhnya
bercerita
- klien malas untuk diajak
bicara dan pasien lebih
memilih untuk tidur
DS : Risiko perilaku
- klien merasa marah
kekerasan terhadap diri
dengan temannya.
- klien tidak bisa tidur, sendiri
dirumah pasien
bertengkar dengan
istrinya
- pasien mengatakan juga
sering mendengar
bisikan untuk mati dan
membunuh anaknya.
- Pasien mengatakan
pengalaman masa lalu
yang tidak
menyenangkan yaitu
dimarahi oleh istri
- Saat di rumah jika klien
marah atau jengkel
menghindar dan
menyendiri
DO
- Nada bicara tinggi dan
keras
- Pandangan terkadang
melotot
- Tatapan mata tajam
DS: Regiment terapeutik konflik pengambilan
- Klien mengatakan tidak keputusan
inefektif
mengetahui tentang efek
samping obat dan cara
mengatsai efek samping
tersebut
DO:
- Klien tampak bingung
dan lesu

XV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERWATAN


1. Menarik diri b.d penyangkalan terhadap realita
2. Risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri
3. Regiment terapeutik inefektif b.d konflik pengambilan keputusan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. I
Ruang : Abimanyu
No. RM :
NO. HARI/ DIAGNOSA PERENCANAAN
TANGGAL KEPERAWATN TUJUAN DAN KRITERIA TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL
HASIL
1 Selasa / 05 Menarik diri b.d Setelah dilakukan tindakan - Bina hubungan saling percaya - Memberikan kenyamana
September keperawatan selama 3x24 jam dengan menjelaskan bahwa kita antara perawat dan klien
penyangkalan
2017 diharapkan terjadi adalah perawat yang merawatanya
terhadap realita peningkatan interaksi sosial - Menggunakan komunikasi - Memberikan rasa percaya
dengan kriteria hasil : terapeutik setiap berbicara dengan antara klien dan perawat
- Klien mampu memulai klien
pembicaraan terlebih - Dukung hubungan dengan orang - Membina kedekatan
dahulu dengan klien lain lain yang mempunyai minat dan antara kilen dan teman
dan perawat hobi yang sama dengan klien
- Klien mampu - Fasilitasi dukungan kepada klien - Membina kedekatan antar
mengungkapkan perasaan oleh keluarga, teman dan klien dan keluarga
setelah melakukan komunitas
interaksi dengan orang - Membantu klien mengembangkan - Melatih klien membuka
lain (klien lain dan atau meningkatkan keterampilan percakapan
perawat) sosial interpersonal dengan cara
- Klien mampu melakukan berkenalan dengan perawat lain
aktivitas bersama dengan dan klien lainnya
klien lain - Dorong melakukan aktivitas sosial - Meningkatkan
- Klien mampu membina dan komunitas yaitu dengan ikut kemampuan interaksi
hubungan saling percaya serta dalam kegiatan rehabilitasi klien
dengan perawat dan klien
lain.
2 Rabu / 06 Risiko perilaku Setelah dilakukan tindakan - Singkirkan semua benda yang - Menghindari resiko
September keperawatan selama 3 kali berbahaya melukai
kekerasan terhadap
2017 implementasi diharapkan: - Fiksasi bila diperlukan - Untuk mencegah pasien
diri sendiri - Mampu menahan diri - Ajarkan pasien menggunakan amuk
mencederai diri sendiri. tindakan menenangkan diri (nafas - Untuk meredakan emosi
- Mencegah kemungkinan dalam) pasien
cedera pasien atau orang - Berikan obat antipsikotik sesuai - Menurunkan kecemasan
lain dengan keluhan dan menstabilkan mood
- Keterlibatan pasien dalam dan menurunkan stimulasi
kegiatan interpersonal, kekerasan terhadap diri
akan menolong klien sendiri
kembali dalam realitas
3 Kamis / 07 Regiment terapeutik Setelah dilakukan tindakan - Kaji pengetahuan klien tentang - Untuk mengetahui
September inefektif berhubungan keperawatan selama 3x24 jam penyakit, komplikasi dan seberapa jauh pengetahuan
2017 dengan konflik diharapkan regiment pengobatan klien tentang program
pengambilan terapeutik menjadi efektif pengobatan
keputusan dengan kriteria hasil :
- Klien mampu - Hargai alasan klien - Untuk membina hubunga
mengembangkan dan - Hargai pengetahuhan klien saling percaya
mengikuti regimen - Hargai lingkungan fisik dan sosial
terapeutik klien
- Klien mampu mencegah - Sediakan informasi tentang - Untuk meningkatkan
perilaku yang berisiko penyakit, komplikasi dan pengetahuan klien tentang
(seperti tidak meminum pengobatanyang direkomendasikan program pengobatan
obat yang sudah diberikan - Dukung motivasi klien untuk - Memotivasi klien agar
perawat) melanjutkan pengobatan yang mempu mengungkapkan
- Menyadari dan mencatat berkesinambungan tentang pengobatan yang
tanda-tanda perubahan dijalaninya
status kesehatan - Anjurkan klien melaporkan - Untuk memberika cara
keluhan yang dirasakan setelah mengatasi keluhan yang
meminum obat ditimbulkan obat
- Kelola pemberian obat-obat sesuai - Mencegah terjadinya
dengan order/kebutuhan yaitu kesalahan dalam
Tryhexiphenidil, Risperidhone. pemberian obat
- Monitor efek samping obat. - Mengetahui efek samping
yang ditimbulkan
- Menjelaskan pentingnya kepatuhan - Menghindari terjadinya
klien terhadap aturan pengelolaan over dosis obat
obat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Tn. I
Hari/ tanggal : Selasa / 05 September 2017
Diagnosa : Menarik diri b.d penyangkalan terhadap realita
Topik : Presenting Realita
JAM IMPLEMENTASI INTERAKSI PERAWAT KLIEN TEHNIK RASIONAL EVALUASI
VERBAL NON VERBAL KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
08.00- FASE ORIENTASI Mengakui klien S:
08.20 P: Selamat pagi bapak I Giving recognition sebagai seorang - Klien merasa ibu ndak
K: Pagi mbak Lupi Lesu , menjabat tangan individu sayang klien lagi. Klien
P: Bagaimana kabarnya hari ini? Reflekting Menggali perasaan berkata kenapa yang tidak
kelihatannya pagi ini Tn. I kurang klien menganggap saya sebagai
semangat. anak malah bebas, dan
K: iya mbak, lagi bad mood hari ini. Sedih, kontak mata (+) Validasi Untuk menghindari malah saya yang disini.
P: Oh, jadi bapak I lagi bad mood ya? kesalahpahaman
Mungkin bapak I bisa cerita dengan Offering self Membuat diri perawat - Klien mengatakan orang
saya. Bagaimana kalo hari ini kita tersedia yang paling klien sayangi
cerita tentang hubungan bapak I itu kakak perempuannya,
dengan keluarga maupun karena dia yang selalu
masyarakat? mendengarkan keluh kesah
K: Iya mbak. Boleh. Tersenyum, kontak Broad opening Memberikan kebebas- klien
P: Bapak mau cerita dimana? Dan mata (+) an pada klien untuk O:
berapa menit? menjawab sesuai - Klien kooperatif
K: Di sini saja mbak. Terserah mbak. keinginan klien - Kontak mata (+)
P: Baiklah bapak, kita akan berdiskusi A:
disini selama 10 menit ya? - Klien dapat menceritakan
K: iya mbak Mengangguk hubungan klien dengan
P: Kita mulai ya pak? Restating Mengulang gagasan keluarga dan lingkungan
K: Iya mbak Mengangguk utama yang
diungkapkan P:
FASE KERJA - Evaluasi tentang presenting
P: Baiklah Bapak I, coba ceritakan Exploring Memberikan realita
apa yang sedang bapak I pikirkan kebebasan pada klien
sekarang? untuk menjawab
K: Istri saya sadis mbak, setiap saya Fokus bercerita, kontak sesuai keinginan klien
tidak bisa tidur saya dibawa kesini mata (+)
P: Ya bapak, bapak. I harus sabar dan
harus kuat ini untuk pengobatan Giving recogniting Menunjukkan
agar bapak lekas sembuh. Bapak kesadaran
coba ingat kebaikan-kebaikan apa
yang orang tua bapak. I lakukan?
K: Iya mbak.
P: Baiklah kalo begitu bapak. I, kalau Mengangguk Eksploring Memberikan
di rumah siapa orang yang paling kebebasan pada klien
bapak. I sayangi? Dan paling dekat untuk menjawab
dengan siapa? sesuai keinginan klien
K: Orang yang paling saya sayangi itu Fokus bercerita, Kontak
istri dan 3 anak saya, karena dia mata (+)
yang selalu membuat semangat
saya.
P: Hhm.. jadi bapak dekat dengan istri Validasi Untuk menghindari
dan 3 anaknya ya? kesalahpahaman
K: Iya mbak. Mengangguk
P: Iya Bapak I, saya yakin kalau Giving recogniting Menunjukkan
keluarga bapak sayang dengan kesadaran
bapak. Buktinya bapak dibawa
berobat kesini untuk kesembuhan
bapak
K: Iya mbak Mengangguk,
P: Baiklah bapak, kalau di lingkungan Tersenyum Eksploring Memberikan
bapak suka bergaul tidak? kebebasan pada klien
K: Sebelum sakit saya sering main untuk menjawab
sama teman-teman kalau pas sakit Fokus bercerita, kontak sesuai keinginan klien
sekarang saya jarang keluar rumah mata (+)
mbak. Paling di rumah ngobrol
sedikit terus pergi tidur..
P: hmm.. Jadi begitu bapak I. Lalu Eksploring Memberikan
kalau di rumah bapak melakukan kebebasan pada klien
kegiatan ibadah tidak? untuk menjawab
K: Dulu waktu belum sakit saya sering Fokus bercerita, kontak sesuai keinginan klien
sholat di masjid, tapi kalau sekarang mata (+)
tetap sholat tapi jarang-jarang.
P: Bagus sekali ya bapak I, masih Reinforcement Memberikan pujian
ingat sholat
K: Iya mbak Tersenyum,
P: Kalau menurut mas, sakit mas ini mengangguk
karena apa?
K: Mungkin karena saya sering merasa Eksploring Memberikan
jengkel. saya Ini juga cobaan, saya kebebasan pada klien
yakin kalau bisa sembuh kalau saya untuk menjawab
sabar. sesuai keinginan klien
P: Iya bapak I, pikiran positif akan Giving information Memberikan fakta
membuat bapak I lebih tenang. yang dibutuhakan
K: Iya mbak. klien
P: Kalau selama disini sudah kenal Fokus bercerita, kontak Eksploring Memberikan
dengan teman-temannya belum? mata ( Mengangguk kebebasan pada klien
Siapa nama temannya disini? Fokus bercerita, kontak untuk menjawab
K: Saya kenal mas bagus, pak irwan, mata (+), menunjukkan sesuai keinginan klien
nur, pak sukarno, mas dwi. kearah posisi temannya
Sebagian banyak yang kenal juga
mbak
P: Iya. Harus selalu berkomunikasi Giving information Memberikan fakta
dengan orang lain ya? Agar banyak yang dibutuhakan
teman nanti. klien
K: iya mbak. Mengangguk

FASE TERMINASI
P: bapak I, kita tadi sudah berdiskusi Summarizing Mengorganisir dan
tentang hubungan bapak I dalam meringkas apa yang
keluarga dan masyarakat. bapak I sudah dilalui
tidak ada hambatan untuk
berkomunikasi, tapi bapak I sulit
untuk percaya dengan orang lain.
Baiklah bapak I, sudah 10 menit
kita berdiskusi tadi. Kita cukupkan
diskusi untuk hari ini. Mengangguk , fokus
K: Iya mbak. mata (+)
P: Bagaimana perasaan bapak I setelah Reflecting Menggali perasaan
kita berdiskusi tadi? klien saat ini
K: Rasanya senang mbak Tertawa
P: Iya sudah. Bagaimana kalau besok Offering self, Membuat diri perawat
pagi jam 08.00 saya temani bapak Broad opening tersedia
untuk latihan terapi bapak?
K: iya mbak. Terapinya apa? Kontak mata (+)
P: Namanya terapi progresif, ditunggu Giving information Memberikan fakta
besok saja seperti apa terapinya ya? yang dibutuhakan
K: Iya mbak, jadi penasaran. Tersenyum klien
P: Baik bapak I, sekarang silahkan Giving recognition Mengakui
melanjutkan aktivitasnya ya.. menunjukkan
persiapan rehab ya pak? kesadaran
K: Iya mbak. Terimakasih. Tersenyum
Nama : Tn. I
Hari/ tanggal : Rabu/ 06 September 2017
Diagnosa : Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri
Tindakan : mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
JAM IMPLEMENTASI INTERAKSI PERAWAT TEHNIK RASIONAL EVALUASI Paraf /
PASIEN KOMUNIKASI nama
VERBAL NON VERBAL TERAPEUTIK perawat
11.00 Fase Orientasi
P: Assalammualaikum Berdiri disamping Broad opening, Making Memberikan S: pasien mengatakan
pak I, wah pak kelihatan pasien sambil Observation kebebasan pada
mudah terpancing
senang ya , coba pak I mengulurkan tangan pasien untuk
emosi dan suka
ceritakan pada saya apa untuk berjabatan menjawab sesuai
marah-marah
yang membuat pak I dengan pasien, keinginan pasien O: pasien kooperatif
senang posisi terbuka pada Pasien tenang
pasien Pasien focus
Pasien dapat
K: walaikumsalam, saya Menatap perawat mengulang kembali
baik mbak, tadi saya dan berjabat tangan teknik nafas dalam
habis rehab mbak dengan perawat A: Pasien akan
melakukan teknik
P: oh jadi bapak I tadi Validation, nafas dalam ketika
sudah rehab ya pak, wah -mempertahankan Reinforcement merasa emosi, ingin
bagus sekali kontak mata memukul atau ingin
K:iya mas melempar barang.
-menatap perawat P:mengevaluasi
P: pak I kita kemarin dan tersenyum Offering self menawarkan diri tentang teknik nafas
sudah janjian untuk -mempertahankan tanpa respon dalam
berdiskusi pada hari ini.. kontak mata dengan bersyarat
bagaimana apa pak I pasien
bersedia?
K: iya mbak. saya mau - menatap perawat
berdiskusi dan mengangguk

P: baiklah bapak..jadi -mempertahankan Exploring -menggali


menurut diskusi kita kontak mata dan permasalahan dan
kemarin bapak masuk ke mempertahankan perasaan pasien
rumah sakit ini karena sikap terbuka
bapak sering marah – terhdap pasien
marah..bagaimana kalau
nanti saya ajarkan kepada
pak I teknik nafas dalam?

K: iya mbak boleh.. nafas Mengangguk


dalam itu apa ya mbak?

P:baiklah pak I, jadi Mempertahankan Giving Information memberikan


teknik nafas dalam ini kontak mata dengan informasi yang tepat
adalah salah satu cara pasien pada pasien
yang dapat bapak
gunakan untuk mengatasi
emosi.
K: ooo begitu ya mengangguk

P:iya pak I ..nanti saya mempertahankan Offering Self memberikan


jelaskan tentang tekhnik kontak mata informasi yang tepat
nafas dalam Pak I. pada pasien
sekarang Pak I silahkan
posisikan tubuh bapak
senyaman mungkin..
K: iya mbak.. saya mau -melihat perawat
duduk di sini saja.

Fase Kerja
11.05 P: baik bapak begini Melihat ke pasien Giving Information memberikan
caranya, yang pertama dan bersiap untuk informasi yang tepat
bapak I maunya duduk mempraktikkan pada pasien
atau bersandar? Yang
kedua bapak I tarik napas
melalui hidung keluarkan
melalui mulut, na untuk
tarik nafas ini nanti yang
mengembung bagian
perut ya pak.. coba bapak
praktikkan
K: (pasien Mempertahankan
mempraktekkan) kontak mata

P: iya betul sekali bapak.. Mempertahankan Reinforcement memberikan


perutnya mengembung kontak mata Giving Information informasi yang tepat
sepert itu.. kemudian pada pasien
hembuskan melalui mulut
secara perlahan.. dan
coba bapak rasakan setiap
hembusan nafas bapak
yang membuat bapak
menjadi lebih nyaman..
K: (pasien pasien
mempraktikan) mempraktikan

P: wah bagus sekali ya Pasien focus Reinforcement


bapak I.. bapak sudah
dapat mempraktikan
nafas dalam dengan baik
K: iya mbak.. Tersenyum

P: baiklah bapak.. teknik Mempertahankan Offering General Leads Menyediakan


nafas dalam ini nanti bisa kontak mata tambahan informasi
bapak praktikkan ya dengan tujuan untuk
kiranya bapak merasa mendapatkan respon
emosi, ingin memukul lebih lanjut
atau ingin melempar
barang.
K: baik mbak.. Mengangguk

Fase Terminasi
11.20 P:baiklah pak I.. tadi kan Melihat pasien dan Restating
saya sudah mengajarkan Tersenyum
kepada bapak teknik
nafas dalam.. na sekarang
coba bapak ulangi
kembali bagaimana cara
teknik nafas dalam..
K: iya mbak baik (pasien Melihat perawat
mempraktekkan)

P: bagus sekali pak I Tersenyum Summarising, Pengulangan pikiran


sudah bisa ya sekarang, Melihat kearah Reinforcement utama yang
jadi pak I bisa pasien diekspresikan pasien
mempraktekkan sendiri
nanti ya pak.. jadi tadi
hasil diskusi kita bapak
sudah bisa
mempraktikkan teknik
nafas dalam ya pak
K: iya baik mbak Tersenyum
terimakasih

P: iya sama-sama pak, Kontak mata dengan Offering Self


diskusi kita hari ini cukup pasien
dulu ya pak, bagaimana
kalau kita berdiskusi lagi
besok, kita bisa
berdiskusi tentang
aktifitas bapak selama
disini?
K: iya mbak boleh Pasien menunjuk
tempat tidurnya

P: bapak ingin berdiskusi Kontak mata dengan Offering Self


dimana? Dan jam pasien
berapa ?
K: dikamar saja mbak, Pasien menunjuk
pagi boleh. tempat tidurnya

P: baik bapak besok pagi Menatap pasien Giving recognition


kita berdiskusi lagi
ditemapat tidur bapak ya,
kalau begitu bapak
silahkan beristirahat
kembali saya pamit dulu,
waasalamualaikum..
K: iya mbak, terimaksih, Tersenyum, kembali
waalaikumsalam ke kamarnya
Nama : Tn. I
Hari/ tanggal : Kamis / 07 September 2017
Diagnosa Keperawatan : Regiment terapeutik inefektif berhubungan dengan konflik pengambilan keputusan
Topik : Kegunaan Obat
JAM IPLEMENTASI INTERAKSI PERAWAT KLIEN TEHNIK RASIONAL EVALUASI
VERBAL NONVERBAL KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
09.00- FASE ORIENTASI S:
09.20 P: Selamat pagi bapak I, kelihatannya Making - Klien hanya mengetahui
bapak segar sekali Observation Menggali perasaan warna obat
K: Iya mbak Berjabat tangan dan klien - Klien mengatakan mendapat
P: Bagaimana kabar bapak hari ini? tersenyum dua jenis obat ( Trihexi-
K: Kabar baik mbak phenidyl, Risperidone)
P: Baiklah bapak sekarang Lupi akan Reflekting Membuat diri perawat O:
menemani bapak untuk berdiskusi tersedia - Klien kooperatif
tentang obat-obatan yang mbak - Kontak mata
dapatkan. - Klien menjawab fungsi obat
K: Iya mbak Kontak mata dengan benar
P: Baiklah bapak, bagaimana jika kita Offering self A:
berdiskusi ditempat ini selama 10 - Klien mengetahui obat-
menit. Bagaimana menurut bapak? obatan yang didapatnya
K: Iya mbak Kontak mata P:
P: Baiklah bapak I kita mulai sekarang Restarting Memulai focus pada - Evaluasi tentang obat-
ya? tujuan komunikasi obatan yang didapatkan
K: Iya mbak. Kontak mata,
mengangguk
FASE KERJA
P: Baiklah bapak I, apakah bapak Eksploring Mendapatkan
sudah tau tentang obat-obatan yang informasi dari klien
didapatkan?
K: Saya hanya tahu warnanya saja Kontak mata
P: Oh jadi bapak hanya mengetahui Validation Untuk menghindari
warnanya saja ya? kesalahpahaman
K: Iya mbak Kontak mata,
P: Warnanya apa saja mbak dan berapa mengangguk Eksploring Mendapatkan
jumlahnya? informasi dari klien
K: Warnanya kuning, sama biru Fokus bercerita, kontak
P: Menurut bapak apa saja kegunaan mata Eksploring Memberikan
dari obat yang bapak minum? kebebasan pada klien
K: untuk mengobati pusing, pegel dan Fokus berceritam untuk menjawab
lemas mbak. kontak mata (+) sesuai keinginan klien
P: Baiklah bapak I, ini ada obat yang Giving Information Memberikan
bapak minum setiap hari, yang warna informasi kepada
kuning namanya risperidone klien
kegunaannya untuk memberikan
ketenangan, terus efek sampingnya
mengantuk.
K: Iya mbak Mengangguk
P: Yang warna biru namanya Giving Information Menyediakan fakta
trihexyphenidyl, kegunaannya untuk yang dibutuhkan klien
mengurangi kekakuan otot, efek
samping kalau diminum biasanya
bapak akan mengantuk.
K: iya mbak Mengangguk
P: Nah tadi kan saya sudah Validation Untuk menghindari
menjelaskan tentang obat-obat yang kesalahpahaman
diminum bapak, sekarang coba
sebutkan obatnya tadi namanya apa
saja?
K: Yang warna kuning biar tenang Fokus bercerita, kontak
P: Iya bagus sekali, terus? mata (+) Reinforcement, Memberika klien
K: yang berwarna biru untuk kekakuan Fokus bercerita, kontak Validation pujian
otot. mata (+) Untuk menghindari
P: Iya bagus sekali bapak I sudah bisa Reinforcement, kesalahpahaman
menyebutkan nama obatnya ya Validation Memberika klien
K: Iya mbak Tersenyum, pujian
Mengangguk Untuk menghindari
kesalahpahaman
Fase Terminasi
P: Baiklah pak, kita sudah melakukan
diskusi selam 10 menit. Sesuai kontrak Summarizing Untuk meringkas poin
kita tadi, apa ada yang mau poin utama dalam
diitanyakan lagi mngenai obat-obatan pembicaraan
yag diberikan pada bapak I? Offering self Membuat diri perawat
K: Tidak ada mbak Kontak mata (+), tersedia
P: Sekarang bagaimana perasaan Menggelengkan kepala Reflecting Menggali perasaan
bapak setelah mengobrol dengan klien
saya?
K: Senang mbak Tersenyum
P: Baiklah kalau begitu, bapak bisa Broad Opening Memberikan kebebas-
melanjutkan aktivitasnya kembali. an kepada klien untuk
K: Iya mbak Tersenyum, menjawab sesuai ke-
mengangguk inginan

Vous aimerez peut-être aussi