Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Konsekuensi ekonomi adalah konsep yang menegaskan bahwa pilihan kebijakan akuntansi
akan mempengaruhi nilai ekonomi perusahaan dan berdampak pada perilaku
bisnis,pemerintah,dan kreditur dalam membuat keputusan.
Gagasan mengenai konsep ini adalah bahwa kebijakan akuntansi perusahaan dan perubahannya
sangat penting bagi manajemen.
Pemahaman konsep konsekuensi ekonomi tentang pilihan kebijakan akuntansi adalah penting
dengan alasan:
1) Konsep tersebut menarik dalam kebenarannya. Banyak kejadian-kejadian menarik
dalam penerapan akuntansi berasal dari konsekuensi ekonomi.
2) Saran bahwa kebijakan akuntansi tidak penting bertentangan dengan pengalaman
akuntan. Banyak akuntansi keuangan berfokus pada diskusi dan argumen tentang
kebijakan akuntansi mana yang harus dipakai dalam kondisi yang berbeda. Konsep
konsekuensi ekonomi konsisten dengan pengalaman dunia nyata.
3) Adanya konsekuensi ekonomi menimbulkan pertanyaan tentang mengapa mereka
ada. Hal ini muncul dari kontrak yang disetujui oleh perusahaan, khususnya kontrak
kompensasi eksekutif dan kontrak hutang.
1
Tapi SFAS 8 tidak memiliki pengaruh arus kas langsung. Keuntungan dan kerugian pertukaran
hanyalah item kertas. Jadi, dalam teori pasar efisien, harga saham perusahaan multinasional yang
terpengaruh tidak akan dipengaruhi oleh kerugian dan keuntungan pertukaran; yaitu nilai pasar
saham ini tidak boleh terpengaruh oleh metode tertentu yang digunakan untuk konversi
pertukaran asing. Dengan kata lain, tidak boleh ada konsekuensi ekonomi.
2
yaitu tidak berpengaruh pada PSAK 08 dan PSAK 38, berpengaruh rendah pada PSAK 51 dan
berpengaruh sedang pada PSAK 57.
Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan kelompok yang paling banyak memberikan
tanggapan adalah KAP bukan pembuat laporan keuangan, hal tersebut diduga karena adanya
pandangan pelaku bisnis bahwa standar merupakan tanggung jawab IAI. Kemudian melalui uji
beda proporsi ditemukan tidak terdapat perbedaan pengaruh antar konstituen, hal ini tidak
konsisten dengan the Interest Group Theory. Selanjutnya tidak ditemukan juga perbedaan
pengaruh antara tanggapan yang bersifat substantif dan yang bersifat bahasa. Namun perbedaan
pengaruh ditemukan antar standar yang berarti pengaruh lobi konstituen tergantung dari
standarnya.
Beberapa keterbatasan penelitian diantaranya :
1. Penggunaan tanggapan tertulis sebagai ukuran lobi padahal lobi yang sebenarnya
lebih sering dilakukan lewat jalur non formal.
2. Tanggapan dipandang sebagai suara atau vote yang berarti cenderung tidak
memperhatikan substansi.
3. Kekurangan data mengenai tanggapan konstituen atas eksposure draft.
4. Masih sedikitnya referensi penelitian mengenai lobi konstituen di Indonesia.
Perusahaan yang mempunyai tujuan tertentu melakukan lobi pemerintah untuk membuat
standar sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam situasi tertentu hubungan personal (perusahaan)
dapat menghindari prosedur birokratis yang panjang dan mahal. Dengan negara yang politik,
hukum, dan ekonomi yang lemah, informasi-informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk
membantu pencapaian tujuan akan sangat sulit. Dengan seperti ini perusahaan dan politisi
melakukan kesepakatan dengan proses lobi. Proses lobi tidaklah lepas dalam proses politik.
Karena dalam proses politik, pihak-pihak tertetu yang memiliki kepentingan tersendiri
melakukan lobi untuk membuat standar yang nanatinya membantu perusahaan mencapai
tujuannya.
3
REFERENSI
https://www.scribd.com/doc/240179775/Pengaruh-Lobi-Pada-Standar-Akuntansi
https://www.scribd.com/doc/248691418/Konsekuensi-Ekonomis-Standar-Akuntansi
http://putusukmakurniawan.blogspot.co.id/2013/11/konsekuensi-ekonomi-dan-teori-
akuntansi_16.html