Vous êtes sur la page 1sur 2

ANEKDOT

Kata Umum Kata Khusus

Salah satu kata umum adalah ikan. Anak-anak diminta untuk memberikan kata
khususnya, mereka akan menjawab, lele, paus, louhan, dan arwana. Begitu semua nama ikan
sudah disebutkan, guru dapat memberikan pesan ini.
Hati-hati ya kalau kamu makan ikan arwana. Waktu itu tetangga saya, ibu-ibu,
makan ikan arwana mukanya langsung pada bengap. Matanya mengucurkan darah, bibirnya
pecah, pipinya lebam, hidungnya mimisan. Anak-anak sih biasanya bilang, “Wah keracunan
ya Pak?”, guru menjawab, “Tidak, saat itu, setelah mengetahui ikan arwananya yang
harganya mencapai 10 juta dimasak istrinya, sang suami kalap dan menghajar istrinya.

ANEKDOT
Antonim-sinonim

Usai menjelaskan tentang antonim dan sinonim guru dapat menceritakan anekdot ini.
Saat itu ada seorang guru yang sedang menguji siswanya tentang antonim atau lawan makna.
Guru : Kalau ibu sebutkan katanya, kalian langsung jawab perlawanan katanya dengan cepat.
Mengerti ??!!
Murid : Mengerti Buu !!
Guru : Pandai !
Murid : Bodoh !
Guru : Dengar ini....
Murid : Dengar itu !
Guru : Itu bukan pertanyaan, bodoh !
Murid : Ini adalah jawaban, pandai !
Guru : Sudah......sudah.....
Murid : Belum.... belum !
Guru : Kenapa kalian bodoh betul !
Murid : Sebab kami pandai salah !
Guru : Sudah, bodoh !|
Murid : Belum pandai !
Guru : Berdiri !
Murid : Duduk !

Tanpa banyak bicara Bu Guru mengambil buku dan langsung keluar ruangan kelas dengan
perasaan dongkol. Murid-murid merasa lega dengan kepergian guru yang paling mereka
takuti tersebut, dan mereka bangga karena merasa mampu menjawab semua pertanyaan yang
diberikan oleh Bu Guru itu.
ANEKDOT
Bermain Drama

Tentu guru telah menjelaskan bahwa intonasi dalam drama sangat penting.
Tunjukkan salah satu kesalahan intonasi di bawah ini, yang akhirnya akan mengacaukan
segalanya.
Pada sebuah latihan teater, seorang murid mendapat peran menjadi kakek-kakek
yang ditodong oleh kakek-kakek juga dengan menggunakan Vickers Jepang (penulis lupa
judul drama ini). Kakek-kakek yang ditodong mengatakan, “Nodong kok pakai Vickers
Jepang kosong.”. sang kakek yang menodong berang dan berkata “KOSONG?, MAU RASA
APA! (dengan tanda seru dan diberi penekanan). Tetapi akan berbeda artinya jika diucapkan
dengan intonasi bertanya, “KOSONG? MAU RASA APA?” (coklat, stroberi, atau vanilla?)

Atau contoh yang ini:

Seorang pasien langsung meminum obatnya di hadapan dokter yang memberi.


Ketika ditanya. “Lho, memangnya ibu sudah makan?” pasien tersebut mengatakan. “saya
sudah makan kodok.”
Dokter bingung. “Ibu makan kodok?”. “Bukan, maksud saya, Saya sudah makan kok dok!”.

Vous aimerez peut-être aussi