Angka Kematian Ibu

Angka kematian ibu merupakan salah satu yang menjadi masalah utama dalam bidang
kesehatan. Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka kematian ibu tertinggi
dibandingkan negara-negara lain di ASEAN. Kematian ibu merupakan indikator utama dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat. Tingginya angka kematian ibu menunjukkan
buruknya status kesehatan ibu. Kematian ibu memang banyak terjadi di negara-negara
berkembang dibandingkan negara industri dan negara maju. Hal ini disebabkan oleh banyak
faktor terutama faktor kemiskinan. Kemiskinan membuat masyarakat tidak mampu untuk
mengakses pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan ke
lima pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) yang bertujuan untuk menurunkan
angka kematian ibu. Namun, hingga saat ini belum dapat lihat dampak atau hasil yang dapat
menurunkan angka kematian pada ibu tersebut. Adapun yang menjadi faktor pemicu dari
tingginya angka kematian ibu antara lain adalah pertama pernikahan dini. Pernikahan dini
banyak terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu terkait dengan kehamilan. Kedua, Hamil
dibawah umur 20 tahun, hal ini menjadi pemicu dari angka kematian ibu karena bisa menjadi
penambah masalah baru seperti meningkatnya risiko penularan infeksi HIV, penyakit menular
seksual lainnya, dan kanker leher rahim. Ketiga yaitu riwayat penyakit yang dimiliki oleh ibu
seperti penyakit hipertensi dan anemia. wanita hamil banyak mengalami anemia akibat
defisiensi zat besi yaitu karena adanya peningkatan kebutuhan zat besi akibat menstruasi dan
hamil. Keempat, Rasa empati masyarakat yang rendah. Rasa empati masyarakat yang rendah
juga merupakan pemicu angka kemtian ibu. Misalnya, pada saat si ibu mengalami suatu
masalah kehamilan atau pada saat sudah mau melahirkan namun, tak seorang pun
tetangga/masyarakat mau membantu. Sehingga, si ibu dan bayi tidak mendapat pertolongan
yang mengakibatkan hal yang tidak terduga bahkan kematian.