Vous êtes sur la page 1sur 15

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan

Manusia dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, hambatan,


tantangan, ancaman, dan kesulitan yang harus diatasinya. Masalah merupakan bagian dari
kehidupan manusia dan berkat keberhasilannya mengatasi dan memecahkan masalah-
masalah tersebut manusia berkembang lebih pesat, lebih tinggi. Sudah tentu manusia juga
mampu memecahkan masalah yang dihadapinya, mampu mengembangkan dan
menciptakan hal-hal bau, karena memiliki sejumlah kemampuan, yaitu kemampuan
intelektual, sosial, afektif, dan fisik motorik.
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk
memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari
semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, dan/atau mengontrol
fenomena. Tujuan ini didasarkan pada asumsi bahwa semua perilaku dan kejadian adalah
beraturan dan bahwa semua akibat mempunyai penyebab yang dapat diketahui. Kemajuan
ke arah tujuan ini berhubungan dengan pemerolehan pengetahuan dan pengembangan serta
pengujian teori-teori.

Eksistensi dari suatu teori yang dapat hidup sangat mempermudah kemajuan ilmu
pengetahuan yang secara simultan menjelaskan banyak fenomena. Dibandingkan dengan
sumber pengetahuan yang lain, seperti pengalaman, otoritas, penalaran induktif, dan
penalaran deduktif, penerapan metode ilmiah tidak diragukan, paling efisien dan paling
terpercaya. Banyak masalah diasosiasikan dengan pengalaman dan otoritas sebagai sumber
pengetahuan .
Ada empat hal yang melatarbelakangi dalam penelitian, yakni pertama karena
ketidakpahaman manusia akan pengetahuan. Kedua, rasa ingin tahu manusia. Ketiga,
manusia selalu berhadapan dengan masalah, dan keempat manusia merasa tidak puas. Hal-
hal diatas lah yang menjadi pendorong manusia untuk meneliti berbagai hal di
sekelilingnya, baik yang berupa fisik dan non fisik.
Masalah yang ada di sekitar manusia langsung dihadapi dan dipecahkannya.
Melalui kemampuan otak yang dimiliki manusia, manusia memecahkan masalah yang
menyelimutinya. Dalam hal ini diperlukan teknik, metode, ataupun cara untuk
memecahkan masalah tersebut. Berbagai banyaknya data yang akan diambil di lapangan
dan cara pengambilan, cara penganalisanya, serta penarikan kesimpulan akan dijelaskan
lebih rinci dalam tulisan ini.

B. Topik Bahasan

1. Apa itu Variabel penelitian, definisi operasional, dan instrumen penelitian ?


2. Apa Kegunaan teori dalam penelitian ?
3. Apa itu Hipotesis penelitian ?
4. Apa itu Data sumber data penelitian ?
5. Apa itu Pengumpulan data, analisis data,dan penarikan simpulan ?

C. Tujuan Penulisan

Dengan menulis makalah ini penulis menginginkan agar pembaca dapat


mengetahui apa itu Variabel penelitian, definisi operasional, dan instrumen penelitian
, kegunaan teori dalam penelitian , hipotesis penelitian , data sumber data penelitian ,
pengumpulan data , analisis data,dan penarikan simpulan .
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya, ada 4 Jenis variabel penelitian :
a. Variabel Bebas
b. Variabel Terikat
c. Variabel Moderator
d. Variabel Intervening
e. Variabel Kontrol

1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Contohnya yang menjadi
variabel bebas (independent variable) adalah Penerapan Prosedur Penjualan ,
Penerapan Media Pembelajaran
2. Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas sesuai dengan masalah yang akan diteliti
maka yang akan menjadi variabel terikat (dependent variable) contohnya adalah
Efektivitas Media Pembelajaran
3. Variabel Moderator
Variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara
variabel independen dan dependen . Contohnya Hubungan suami dan istri akan
semakin renggang jika ada pelakor yang ikut mencampuri.
4. Variabel Interverning
Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diukur. Contohnya
Tinggi rendahnya penghasilan seseorang akan mempengaruhi secara tidak langsung
terhadap harapan hidupnya (panjang pendek umur)
5. Variabel Kontrol
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel
independen dan dependen tidak dipengaruhi faktor luar yang tidak diteliti. Variabel
ini digunakan bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan .
Contohnya adalah Pengaruh jenis pendidikan (SMA / SMK) terhadap keterampilan
mengetik . Variabel independennya pendidikan (SMA / SMK) , variabel kontrol yang
ditetapkan sama misalnya, adalah naskah yang digunakan sama , mesin tik yang
digunakan sama , ruang tempat mengetik sama . Dengan adanya variabel kontrol
tersebut , maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan mengetik
dapat diketahui lebih pasti .

B. Definisi Operasional

Operasionalisasi variabel diperlukan diperlukan untuk menjabarkan variabel


penelitian menjadi konsep, dimensi, indikator dan ukuran yang diarahkan
untuk memperoleh nilai variabel lainnya. Disamping itu, tujuannya adalah untuk
memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan persepsi dalam penelitian .
Contohnya seperti pada tabel berikut .
C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian disusun untuk digunakan sebagai alat pengumpul data yang
sebelumnya harus dibuat berdasarkan komponen-komponen yang berhubungan dengan
variabel yang akan diukur . Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif sehingga
bentuk instrumennya adalah instrumen tes yakni instrumen yang bersigat mengukur ,
hasil pengukuran berbentuk data angka - angka . Contoh istrumennya adalah quisioner
/ angket , check list dan tes .

D. Kegunaan Teori Dalam Penelitian

Teori adalah suatu konseptualisasi yang umum . Konseptualisasi atau sistem


pengertian ini diperoleh melalui, jalan yang sistematis . Suatu teori harus dapat diuji
kebenarannya , bila tidak , dia bukan suatu teori. Kegunaan ada 3 yaitu : 1 )
Memperjelas dan mempertajam ruang lingkup , atau konstruk variabel yang akan
diteliti. 2 ) Untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian , karena
pada dasarnya hipotesis merupakan pertanyaan yang prediktif. 3 ) Digunakan
mendeskripsikan dan membahas hasil penelitian , sehingga selanjutnya digunakan
untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah .

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis (atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah hipotesa) dapat diartikan
secara sederhana sebagai dugaan sementara. Hipotesis berasal dari bahasa
Yunani hypo yang berarti di bawah dan thesis yang berarti pendirian, pendapat yang
ditegakkan, kepastian. Jika dimaknai secara bebas, maka hipotesis berarti pendapat
yang kebenarannya masih diragukan. Untuk bisa memastikan kebenaran dari pendapat
tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan kebenarannya. Untuk
membuktikan kebenaran suatu hipotesis, seorang peneliti dapat dengan sengaja
menciptakan suatu gejala, yakni melalui percobaan atau penelitian. Jika sebuah
hipotesis telah teruji kebenarannya, maka hipotesis akan disebut teori.

F. Sumber Data Penelitian

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data
dapat diperoleh . Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
- Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan
pertama) baik dengan cara tertentu atau pada periode waktu tertentu. Contoh data
primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus,
dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
- Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi,
gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh
dari majalah, dan lain sebagainya .

G. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu
kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Kulaitas instrumen
penelitian berkenaan dengan validitas dan realibilitas instrumen dan kualitas pengumpulan
data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan
sumber primer, dan data sekunder. Sumber primer yakni sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, dan data sekunder merupakan sumber yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data kepada pengumpul
data.sedangkan bila dilihat dari segi cara pengumpulan data, maka teknik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan interview, kuesioner, observasi, dan gabungan ketiganya.
A. Interview (wawancara)
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang mendasrkan diri tentang diri
sendiri atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Wawancara
dibagi menjadi dua yakni, wawancara terstruktur dan wawancara tidak trstruktur.
1. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur dihunakan sebagai teknik pengumulan data bila peneliti
atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang diperoleh.
Dengan wawancara ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengmpulan
data mencatatnya. Dala melakukan wawancara selain harus membawa instrumen sebagai
pedoman untuk wawancara, maka pengumpulan data juga dapat menggunkan alat bantu
seperti tape recoder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan
wawancara menjadi lancar.
2. Wawancara tidak terstruktur
awancara ini adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tdak menggunkan
pedoman wawancara yan telah tersusun secar sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya. Wawancara ini sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan
untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden.
Wawancara baik yang dilakuakan dengan face to face maupun yang menggunkan
pesawat telepon, akan terjadi kontak pribadi, oleh karena itu wawancara perlu memahami
situasi dan kondisi sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus
melakukan wawancara. Peneliti jangan memberi pertanyaan yang bias. Selanjutnya situasi
dan kondisi seperti yang telah dikemukakan diatas, sangat mempengaruhi proses
wawancara, yang pada akhirnya akan mempengaruhi validitas data.
B. Kuesioer (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan denga cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner ini besifat efisien, cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan
tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertayaan atau pernyataan tertutup
atau terbuka, dapat diberika kepaada responden secara langsung atau dikirim melalui pos,
internet.
Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2013) mengemukakan bebrapa prinsip dalam penulisan
angket sebagi teaknik pengumpulan data yaitu prinsip, penulisan, pengukuran, dan
penampilan fisik.
1. Prinsip penulisan angket
a. Isi dan tujuan pertanyaan
Setiap membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus disusu dalam skala
pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.
b. Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan denga kemampuan berbahasa responden.
c. Tipe dan bentuk pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup. Pertanyaan terbuka yaitu
pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian
tentang suatu hal. Setiap pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban berbutuk data
nominal, ordinal, interval, dan rasio adalah pertanyaan tertutup.
d. Pertanyaan tidak mendua
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa
f. Pertanyaan tidak menggiring
g. Panjang pertanyaan
h. Urutan pertanyaan
i. Prinsip pengukuran
j. Penampilan fisik angket

C. Observasi
Menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2013), mengemukakan bahwa observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologi dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan.
Teknik pengumpulan data observasi digunakan bila, penelitan berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedaan menjadi partisipant
obervation, dan non pertisipant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang
digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi obersvasi terstruktur dan tdak terstruktur.
1. Observasi berperan serta (partisipant observation)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat denga kegiatan sehari-hari orang yangsedang diamati
atau yang digunkan sebagai sumber data penelitian.
2. Observation non partisipant
Observasi ini terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati, makan
dalam observasi non pertisipan enliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat
independen.
a. Observasi terstruktur
Observasi ini observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati,
kapan dan diamana tempatnya. Pedoman wawancara terstruktur, atau angket tertutup dapat
juga digunakan sebagai pedoman untuk melakukan obsevasi.
b. Observasi tidak terstruktur
Observasi ini adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sisteatis tentang apa yang
diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan
diamati. Dalam melakukan pengamatan penelti tidak menggunaan instrumen yang telah
baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.

H. Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data antara lain
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis,
langkah terakhir tidak dilakukan. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik. Ada 2 macam statistik yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik
nonparametris.
A. Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang
dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik
deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya
dapat menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat
digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat
kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin
membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan
adalah statistik inferensial. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian
data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean
(pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran dan
melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase.
Statistik inferensial (sering disebut statistik induktif atau probabilitas) adalah teknik statistik
yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Statistik ini cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik
pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik ini disebut statistic
probabilitas karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu
kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan
diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan)
yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan
95%, bila peluang kesalahan 1% maka taraf kepercayaan 99%. Peluang kesalahan dan
kepercayaan ini disebut taraf signifikasi.
B. Statistik Parametris dan Nonparametris
Penggunaan statistik parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi dan jenis data
yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang
utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam
penggunaan salah satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus
homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas. Statistik nonparametris tidak
menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus
berdistribusi normal. Oleh karena itu, statistik nonparametris sering disebut “distribution free”
(bebas distribusi). Statistik parametris mempunyai kekuatan yang lebih daripada statistik
nonparametris, bila asumsi yang melandasi dapat terpenuhi.
Penggunaan kedua statistik tersebut juga tergantung pada jenis data yang dianalisis.
Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio,
sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal
ordinal. Jadi, untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik,
ada dua hal utama yang harus diperhatikan, yaitu macam data dan bentuk hipotesis yang
diajukan.
1. Macam Data
Macam-macam data penelitian telah diberikan pada bab 1 yaitu : Data Nominal, Ordinal,
Interval (Rasio).
2. Bentuk Hipotesis
Ada 3 yaitu : Hipotesis Deskriptif, Komparatif dan Asosiatif. Dalam hipotesis komparatif,
dibedakan menjadi dua yaitu komperatif untuk dua sampel dan lebih dari dua sampel.
Hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik parametris merupakan dugaan terhadap
nilai dalam satu sampel (unit sampel) dibandingkan dengan standar, sedangkan hipotesis
deskriptif yang akan diuji dengan statistik nonparametris merupakan dugaan dua sampel.
Hipotesis komparatif merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan nilai-nilai
dua kelompok atau lebih. Hipotesis asosiatif, adalah dugaan terhadap ada tidaknya hubungan
secara signifikan antara dua variabel atau lebih.

Hipotesis penelitian yang akan menguji dalam penelitian berkaitan erat dengan rumusan
masalah yang diajukan, tetapi perlu diketahui bahwa setiap penelitian tidak harus
berhipotesis, namun harus merumuskan masalahnya. Penelitian yang tersusun dalam
paradigma model struktural, pengujian hipotesis menggunakan SEM (Structural Equation
Modeling), dimana konsep dasar yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi yang
berbentuk path analisis.

I. Penarikan Simpulan

Generalisasi adalah penarikan suatu kesimpulan umum dari analisa penelitian.


Generalisasi yang dibuat harus berkaitan dengan teori yang mendasari penelitian yang
dilakukan. Setelah generalisasi dibuat, peneliti perlu pula menarik kesimpulan-kesimpulan
dari penelitian. Apakah hasil penelitian memperlihatkan hubungan-hubungan tertentu.

Kesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis deskripsi dan
pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis. Tujuan penulisan kesimpulan adalah untuk
memberikan kesempatan dan informasi kepada para pembaca guna mengetahu secara cepat
tentang apa hasil akhir yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.

Yang disimpulkan dalam penelitian sesuai dengan jawaban permasalahan yang


dirumuskan, hipotesis yang diajukan, dan tujuan penelitian. Dengan demikian, kesimpulan
merupakan pernyataa atau jawaban pertanyaan dari rumusan masalah atau pertanyaan
penelitian atau pernyataan hasil pembuktian hipotesis, apakah hipotesis yang diajukan
terbukti atau tidak. Dengan kata lain, kesimpulan penelitian itu merupakan pernyataan
pencapaian tujuan, apakah tujuan yang dirumuskan tercapai atau tidak. Menurut Nasution
(1987), kesimpulan yang diambil harus benar-benar didasarkan atas hasil penelitian.
Hendaknya jangan memasukkan hal-hal yang baru. Kalau ada hal yang ditemukan dalam
penelitian di luar tujuan, tetapi sangat relevan, mendukung, dan merupakan informasi yang
bermanfaat sebaiknya dimasukkan dalam pembahasan, diinformasikan sedemikian rupa
sehingga memperkuat pembahasan hasil penelitian. Akan tetapi, kalau hal-hal yang
ditemukan tidak relevan, tidak memperkuat atau mendukung permasalahan penelitian
sebaiknya tidak dimasukkan baik dalam kesimpulan maupun dalam pembahasan hasil
penelitian.
Pada bagian kesimpulan ini, peneliti dapat menyampaikan ringkasan hasil yang
dianggap penting dengan tidak menggunakan bahasa statistik lagi. Kesimpulan dianjurkan
menguraikan hasil analisis data dengan bahasa yang mudah dipahami oleh para pembaca
maupun oleh orang-orang yang berkepentingan. Cara merumuskan kesimpulan yang baik
adalah disesuaikan atau diserasikan dengan tujuan, rumusan masalah, hipotesis atau
pertanyaan penelitian, baik isi maupun jumlah kesimpulan yang dibuat. Jadi, untuk
membuat atau merumuskan kesimpulan penelitian lihatlah kembali tujuan, rumusan
masalah, hipotesis atau pertanyaan penelitian, apakah sudah sesuaiatau belum.

Kesalahan yang sering ditemui adalah peneliti membuat kesimpulan yang lain yang
bukan dari hasil analisis data, tetapi memberikan tafsiran mereka menurut gambaran yang
telah ada dalam pikiran peneliti. Peneliti hendaknya jangan mencampuradukkan antara
kesimpulan dan rekomendasi atau membuat kesimpulan dalam bentuk rekomendasi.
Buatlah kesimpulan dengan menyatakan “apa” dan “apa yang akan terjadi, jika….”.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya, ada 4 Jenis variabel penelitian : a ) Variabel
Bebas b) Variabel Terikat c ) Variabel Moderator d ) Variabel Intervening e ) Variabel
Kontrol . Operasionalisasi variabel diperlukan diperlukan untuk menjabarkan variabel
penelitian menjadi konsep, dimensi, indikator dan ukuran yang diarahkan
untuk memperoleh nilai variabel lainnya . Disamping itu, tujuannya adalah untuk
memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan persepsi dalam penelitian .
Instrumen penelitian disusun untuk digunakan sebagai alat pengumpul data yang
sebelumnya harus dibuat berdasarkan komponen-komponen yang berhubungan dengan
variabel yang akan diukur . Kegunaan teori 1 ) Memperjelas dan mempertajam ruang
lingkup , atau konstruk variabel yang akan diteliti. 2 ) Untuk merumuskan hipotesis
dan menyusun instrumen penelitian , karena pada dasarnya hipotesis merupakan
pertanyaan yang prediktif. 3 ) Digunakan mendeskripsikan dan membahas hasil
penelitian , sehingga selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya
pemecahan masalah . Hipotesis (atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah
hipotesa) dapat diartikan secara sederhana sebagai dugaan sementara.
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data
dapat diperoleh . Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang
dilakukan untuk mengumpulkan data. Analisis data merupakan kegiatan setelah data
dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Generalisasi adalah penarikan
suatu kesimpulan umum dari analisa penelitian. Generalisasi yang dibuat harus
berkaitan dengan teori yang mendasari penelitian yang dilakukan.

B. Saran
Karena banyak kekurangan dari penulis makalah , penulis berharap mendapat
saran dan kritik dari para pembaca .
DAFTAR RUJUKAN
1 . Prof. Dr. Sugiono . 2016 . Metode Penelitian Pendidikan . Alfabeta Bandung
2 . Modul Metodologi Penelitian , Universitas Pasundan
3 . Modul Metodologi Penelitian , Universitas Pendidikan Indonesia
4 . Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan
5 . Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
6 . Wasito, Hermawan. 1995. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia
Pustaka
7 . Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Vous aimerez peut-être aussi