Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1 Dasar Teori
* Beberapa pasien mungkin harus dimandikan di tempat tidur. Pasien
lain dengan izin dokter diperbolehkan untuk mandi tub atau mandi
shower. Perawatann mandi dengan air hangat dan sabun yang lembut
diberikan untuk menghilangkan kotoran dan keringat, meningkatan
sirkulasi dan memberikan latihan ringan pada pasien.
* Mandi parsial atau mandi sebagian di tempat tidur termsuk
memandikan hanya bagian badan yang dapat menyebabkan
ketidaknyamanan atau bau jika tidak mandi (misalnya tangan, muka,
daerah perineal dan axilla).
2.4 Indikasi
Indikasi memandikan pasien di tempat tidur
1. Semua pasien untuk memenuhi kebutuhan hygienenya
Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai
air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut
PPD seperti sarung tangan pemeriksaan yang bersih dan tidak steril sangat penting
dalam mengurangi resiko penularan, namun yang lainnya ( seperti pakaian, topi,
dan sepatu tertutup ) terus dipakai tanpa bukti yang meyakinkan tentang
efektivitasnya ( Larson dkk 1995 ). Kenyataannya, beberapa praktik yang biasa,
seperti semua petugas di ruang operasi, bukan hanya tim bedah saja, harus memakai
masker, akan meningkatkan biaya, sedangkan perlindungan yang diberikan sangat
minimal, kalaupun ada, perlindungan bagi pasien dan staf (Mitcell 1991 ). Tambahan
lagi, demi efektivitasnya, PPD harus digunakan dengan tepat. Umpamanya, gaun
bedah dan kain penutup telah menunjukkan dapat mencegah infeksi luka hanya
kalau kering. Kalau basah, kain yang bersifat spons yang mengisap bakteri dari kulit
atau peralatan dapat menembus kain yang kemudian dapat mengkontaminasi luka
bedah.
Topi / tudung
Untuk melindungi kepala dari api, uap – uap korosif, debu,
kondisi iklim yang buruk.
Tutup kepala
Untuk menjaga kebersihan kepala dan rambut atau
mencegah lilitan rambut dari mesin.
1. MASKER
Masker harus cukup besar untuk menutupi hidung, mulut,
bagian bawah dagu, dan rambut pada wajah ( jenggot ).
Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar
sewaktu petugas kesehatan atau petugas bedah berbicara,
batuk atau bersin serta untuk mencegah percikan darah
atau cairan tubuh lainnya memasuki hidung atau mulut
petugas kesehatan. Bila masker tidak terbuat dari bahan
tahan cairan, maka masker tersebut tidak efektif untuk
mencegah kedua hal tersebut.
2. Gogles
Mirip kacamata, tetapi lebih protektif dan lebih kuat terikat
karena memakai ikat kepala. Dipakai untuk pekerjaan yang
amat membahayakan bagi mata.
2. GAUN PELINDUNG
Gaun pelindung digunakan untuk menutupi atau
mengganti pakaian biasa atau seragam lain, pada saat
merawat pasien yang diketahui atau dicurigai menderita
penyakit menular melalui droplet / airbone. Pemakaian
gaun pelindung terutama adalah untuk melindungi baju
dan kulit petugas kesehatan dari sekresi respirasi. Ketika
merawat pasien yang diketahui atau dicurigai menderita
penyakit menular tersebut, petugas kesehatan harus
mengenakan gaun pelindung setiap memasuki ruangan
untuk merawat pasien karena ada kemungkinan terpercik
atau tersemprot darah, cairan tubuh, sekresi atau eksresi.
Pangkal sarung tangan harus menutupi ujung lengan gaun
sepenuhnya. Lepaskan gaun sebelum meninggalkan area
pasien. Setelah gaun dilepas, pastikan bahwa pakaian dan
kulit tidak kontak dengan bagian yang potensial tercemar,
lalu cuci tangan segera untuk mencegah berpindahnya
organisme.
4. APRON
Apron yang terbuat dari karet atau plastik, merupakan
penghalang tahan air untuk sepanjang bagian depan tubuh
petugas kesehatan. Petugas kesehatan harus mengenakan
apron di bawah gaun penutup ketika melakukan perawatan
langsung pada pasien, membersihkan pasien, atau
melakukan prosedur dimana ada resiko tumpahan darah,
cairan tubuh atau sekresi. Hal ini penting jika gaun
pelindung tidak tahan air. Apron akan mencegah cairan
tubuh pasien mengenai baju dan kulit petugas kesehatan
5. PELINDUNG KAKI
Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dari
cedera akibat benda tajam atau benda berat yang mungkin
jatuh secara tidak sengaja ke atas kaki. Oleh karena itu,
sandal. “ sandal jepit “ aau sepatu yang terbuat dari bahan
lunak ( kain ) tidak boleh dikenakan. Sepatu boot karet atau
sepatu kulit tertutup memberikan lebih banyak
perlindungan., tetapi harus dijaga tetap bersih dan bebas
kontaminasi darah atau tumpahan cairan tubuh lain.
Penutup sepatu tidak diperlukan jika sepatu bersih. Sepatu
yang tahan terhadap benda tajam atau kedap air harus
tersedia di kamar bedah. Sebuah penelitian menyatakan
bahwa penutup sepatu dari kain atau kertas dapat
meningkatkan kontaminasi karena memungkinkan darah
merembes melalui sepatu dan seringkali digunakan sampai
di luar ruang operasi. Kemudian dilepas tanpa sarung
tangan sehingga terjadi pencemaran. ( Summers et.al. 1992
)
6. PERANAN DUK
Di banyak negara duk biasanya dibuat dari linen persegi
yang dijahit dari berbagai ukuran. Dipakai untuk
menciptakan medan operasi di seputar suatu sayatan,
membungkus instrumen dan barang – barang lainnya
untuk sterilisasi, penutup meja di ruang operasi dan
membuat hangat pasien selama prosedur bedah ( OR
Manager 1990a ). Jenis utama duk ialah :
DUK SEPRAI
Dipakai untuk membatasi medan operasi dan menciptakan
ruang kerja, maupun untuk membungkus perangkat
instrumen. Biasanya dibuat dari katun ringan dan hanya
memberikan sedikit perlindungan.
DUK BOLONG
Mempunyai lobang yang bundar di tengahnya yang
ditempatkan pada medan operasi yang dipersiapkan. Duk
ini terutama digunakan untuk prosedur – prosedur bedah
minor ( sayatan kecil ).
DUK PEMBUNGKUS
Duk luas yang menjadi penutup meja sewaktu bungkus
instrumen dibuka. Duk penutup ini harus cukup luas untuk
menampung isi suatu bungkusan sewaktu di buka, dan
dapat menutupi seluruh permukaan meja.