Vous êtes sur la page 1sur 3

A.

Pengertian
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan makanan dan minuman lain selama
umur 0-6 bulan, bayi harus diberikan kesempatan menyusu tanpa dibatasi frekuensi dan
durasinya. Menyusui secra eksklusif selama 6 bulan dan meneruskan untuk menyusui
hingga 2 tahun akan berkontribusi memberikan makanan sehat dengan kualitas energi serta
energi yang baik bagi anak sehingga membantu memerangi kelaparan dan kurang gizi
(Asih Yusari, 2016 Hal. 30).

B. Manfaat Pemberian ASI (Asih Yusari, 2016 Hal. 31-32).


1. Manfaat bagi bayi
a. Komposisi sesusai kebutuhan
b. Kalori dari ASI memenuhui kebutuhan bayi samapi 6 bulan
c. ASI mengandung zat pelindung
d. Perkembangan psikomotorik lebih cepat
e. Menunjang perkembangan kognitif
f. Menunjang perkembangan pengelihatan
g. Memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak
h. Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat
i. Dasar untuk perkembangan kepribadian yang percaya diri
2. Manfaat bagi ibu
a. Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya rahim
kebentuk semula
b. Mencegah anemia defisiensi zat besi
c. Mempercepat ibu kembali keberat badan sebelum hamil
d. Menunda kesuburan
e. Menimbulkan perasaan dibutuhkan
f. Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium
3. Manfaat bagi keluarga
a. Mudah dalam proses pemberiannya
b. Mengurangi biaya rumah tangga
c. Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk
berobat
4. Manfaat bagi negara
a. Penghematan subsidi untuk anak sakit dan pemakaian obata-obatan
b. Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan
menyusui
c. Mengurangi polusi
d. Mendapatkan sumber daya manusia atau SDM yang berkualitas.
C. Cara menyusui yang benar (Asih Yusari, 2016 Hal. 32).
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan
dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
1. Pembentukan dan persiapan ASI (Asih Yusari, 2016 Hal. 33).
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan, pada kehamilan
payudara semakin padat karena retensi air, lemak dan serta berkembangnya kelenjar-
kelenjar payudara yng dirasakan tegang dan sakit. Payudara semakin besar, puting susu
semkin menonjol pembuluh darah makin tampak dan aerola mamae semakin
menghitam.

Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :


a. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas
tidak menumpuk
b. Puting susu ditarik-tarik disetiap mandi sehingga menonjol untuk menonjol untuk
memudahkan isapan bayi.
c. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan operasi.
2. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar (Asih Yusari, 2016 Hal. 38).
Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda
sebagai berikut :
a. Bayi tampak tenang
b. Badan bayi menempel pada perut ibu
c. Mulut terbuka lebar
d. Dagu bayi menempel pada payudara ibu
e. Sebagian areola masuk ke dalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang
masuk.
f. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
g. Puting susu tidak terasa nyeri
h. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
i. Kepala bayi agak menengadah
3. Lama dan frekuensi menyusui (Asih Yusari, 2016 Hal. 38-39).
Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam
lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya bayi tidak memiliki pola
yang teratur dalam menyusui dan akan memiliki pola tertentu sampai 1-2 minggu
kemudian.
4. Langkah-langkah menyusui yang benar (Asih Yusari, 2016 Hal. 40).
a. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian diolehkan pada puting susu
dan areola sekitarnya sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan puting susu.
b. Bayi diletakan menghadap perut ibu atau payudara
1) Ibu duduk atau berbaring dengan santai
2) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu
dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu
3) Satu tangan bayi dibelakang tangan ibu dan satu didepan
4) Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak
hanya membelokan kepala bayi)
5) Telingan dan lengan bayi terletak pada garis lurus.
6) Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
c. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah
d. Bayi diberi kerangsangan untuk membuka mulut (rooting refleks) dengan cara :
1) Menyentuh pipi dengan puting menyetuh sisi mulut bayi
2) Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekapkan kepayudara
ibu dengan puting susu dan areola dimasukan ke mulut bayi.
3) Usaha sebagian besar areola dapat masuk kemulut bayi
4) Setelah bayi mulai menghisap payudara tak perlu dipegang lagi.

DAPUS : Asih, Yusari. (2016). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui, Dilengkapi
Dengan Evidence Based Practice Dan Daftar Tilik Asuhan Nifas. Jakarta : Trans Info Media

Vous aimerez peut-être aussi