Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Keterangan:
* = 840.000 + 3918.000
** = Rp1.903,2 x 500(persediaan akhir barang jadi)
*** = 102.600 x 3%
http://dandymurriansyahputra.blogspot.co.id/2013/12/anggaran-laba-rugi.html
Anggaran laba
Anggaran laba merupakan rencana laba tahunan. Anggaran ini terdiri dari seperangkat proyeksi
ikhtisar keuangan untuk tahun mendatang dengan jadwal pendukung yang berkaitan. Angaran
a. Untuk keseluruhan perusahaan, dan untuk pusat-pusat laba secara individual, anggaran ini
digunakan :
4) Untuk membagi tanggungjawab kepada semua manajer atas unjuk kerja keuangan perusahaan
atau divisi
1) untuk mereview unjuk kerja keuangan perusahaan total yang diharapkan untuk tahun mendatang
dan untuk mengambil tindakan tertentu bila unjuk kerja tersebut tidak memuaskan.
http://erika-romana.blogspot.co.id/2014/06/makalah-anggaran.html
Penyususunan anggaran laba rugi pada perusahan manufaktur tidak banyak berbeda dengan
perusahaan dagang atau jasa. Perbedaannya terletak pada pada penentuan beban pokok penjualan
yang lebih rumit.
- anggaran penjualan
- anggaran produksi
- anggaran kas (beban bunga, pendapatan bunga, dan beban piutang tidak tertagih)
Contoh:
Anggaran Produksi
PT ABC BANDUNG
Penjualan 6.000
2. Perusahaan menggunakan metode rata-rata (average) dalam menghitung biaya persediaan dan beban
pokok penjualan
Beban operasi
Penjualan Rp600.000.000
Beban operasi
penghasilan Rp42.900.000
Laba bersih yang dianggarkan Rp100.100.000
http://anisasyauqianur.blogspot.co.id/2016/11/contoh-soal-anggaran-laba-rugi.html
A. Anggaran Laba
Perencanaan Laba
Istilah perencanaan laba dan anggaran pada umumnya merupakan sinonim.
Perencanaan laba dalah pengembangan dari suatu rencana operasi guna
mencapai
tujuan dan cita-cita perusahaan. Suatu anggaran adalah suatu rencana yang
dinyatakan
dalam istilah-istilah keuangan dan kuantitatif. Suatu rencana laba dari suatu
perusahaan terdiri dari anggaran operasi dan laporan keuangan. Dianggarkan
yang
terinci.
Menetapkan Tujuan Laba
1.
Metode priori, tujuan laba mendominasi perencanaan. Pertama-pertama
manajemen menentukan tingkat pengembalian yang diinginkan dan
berusaha untuk merealisasikannya melalui perencanaan.
2.
Metode posteriori, tujuan laba berada di bawah perencanaan dan
diidentifikasikan sebagai hasil dari perencanaan.
3.
Metode pragmatis, manajemen menggunakan suatu standar laba yang telah
diuji dan dibuktikan melalui pengalaman.
Dalam menentukan tujuan laba, manajemen sebaiknya mempertimbangkan
faktor-faktor berikut ini:
1.Laba atau rugi yang diakibatkan dari volume penjualan tertentu.
2.Volume penjualan yang diperlukan untuk menutup semua biaya plus
menghasilkan laba yang mencukupi untuk membayar deviden serta
menyediakan kebutuhan bisnis masa depan.
3.Titik impas.
4.Volume penjualan yang dapat dicapai dengan kapasitas operasi sekarang.
5.Kapasitas operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan laba.
6.Pengembalian atas modal yang digunakan.
Kamis,14
Anggaran Laba adalah tanggungjawab manajer yang dapat mengawasi pendapatan dan biaya
sehingga anggaran pendapatan dan anggaran biaya dapat digabungkan menjadi anggaran laba.
Anggaran laba merupakan suatu rencana laba tahunan, yang terdiri dari serangkaian angka-angka
proyeksi untuk tahun yang akan datang, disertai dengan skedul pendukungnya.
Suatu anggaran laba-rugi dapat dipergunakan perusahaan secara keseluruhan, ataupun pusat laba
untuk alokasi sumber daya dalam mencapai sasaran dan pengkoordinasian kegiatan perusahaan
dan divisi, bahan pengecekan terakhir atas ketetapan anggaran biaya serta untuk penugasan
tanggungjawab setiap manajer, serta untuk penugasan tanggungjawab setiap manajer, serta
penentuan kontribusi terhadap perusahaan atau divisi dari segi prestasi keuangan. Anggaran laba
rugi dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut :
a. Untuk perusahaan secara menyeluruh dan untuk pusat laba secara khusus anggaran tersebut
dapat digunakan yaitu :
- Untuk mengalokasikan sumber daya yang ada di dalam perusahaan. Anggaran yang telah
disahkan merupakan dasar wewenang bagi orang yang mempunyai wewenang untuk
menggunakan sumber daya yang ada dalam perusahaan untuk mencapai sasaran anggaran.
- Untuk perencanaan dan pengkoordinasian dan kegiatan perusahaan dan divisi. Sebagai contoh
anggaran laba rugi dipakai sebagai dasar untuk memastikan bahwa fasilitas produksi sesuai
dengan ramalan penjualan dan tersedianya kas sesuai dengan pengeluaran yang diperkirakan.
- Untuk sasaran pemeriksaan yang terakhir untuk anggaran laba. Meskipun kerangka anggaran
telah disetujui oleh manajemen sebelumnya, akan tetapi perlu pengkajian lebih lanjut yang
berguna dalam penyempurnaan anggaran tersebut.
- Untuk melihat tanggungjawab manajer yang memimpin pusat laba, yang dapat membandingkan
prestasi dengan rencana yang telah disusun, selanjutnya melihat sejauh mana kontribusi yang
telah disumbangkan.
b. Bagi manajemen puncak (top manajemen)
- Untuk menilai prestasi ekonomi dan keuangan bagi perusahaan dimasa datang dan melakukan
tindakan koreksi terhadap apa yang telah tercapai.
- Untuk merencanakan dan mengkoordinasikan secara menyeluruh.
- Berperan serta dalam perencanaan divisi.
- Pengawasan divisi.
Suatu sistem pengukuran dan penilaian terhadap prestasi bagian-bagian di dalam perusahaan
harus dimulai dengan pertanyaan apa tujuan yang hendak dicapai oleh pusat laba, yaitu :
a. Menyediakan masukan bagi keputusan-keputusan penting mengenai promosi mutasi,
pemberhentian karyawan.
b. Mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan training dan pengembangan karyawan.
c. Sebagai pembanding prestasi antar divisi.
d. Pengawasan divisi-divisi.
Adapun metode pengukuran prestasi pusat laba dapat menggunakan dua cara yaitu : pengukuran
prestasi manajemen menekankan seberapa jauh manajer pusat pertanggungjawaban telah bekerja.
Sedangkan pengukuran prestasi ekonomi menentukan seberapa jauh manajer telah dapat
mengawasi pendapatan dan biaya. Oleh karena itu, suatu laba merupakan kegiatan dari
perusahaan sedangkan transaksi-transaksi yang dilakukan dengan bagian-bagian lain dari
perusahaan tersebut tidak selalu sederhana, maka persoalan-persoalan yang timbul juga berbeda-
beda dengan organisasi-organisasi yang berdiri sendiri. Ada tiga jenis permasalahan dalam
pengukuran tingkat laba secara umum, yaitu :
a. Harga transfer
Harga transfer adalah nilai dari barang dan jasa yang ditransfer oleh suatu pusat
pertanggungjawaban lainnya. Sebagai contoh, biaya yang dipindahkan dari pusat biaya listrik ke
pusat biaya produksi merupakan harga transfer.
b. Pendapatan bersama
Pengukuran tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh suatu pusat laba dapat dilakukan secara
langsung tetapi ada juga kondisi-kondisi dengan dua atau lebih pusat laba bekerja sama dalam
menghasilkan peningkatan volume penjualan. Secara idealnya kedua unit patut mendapatkan
penilaian.
c. Pembiayaan bersama
Barang atau jasa yang disediakan oleh pusat laba yang lain dinilai dengan hari transfer jasa-jasa
pelayanan yang disediakan oleh staff unit ataupun biaya-biaya bersama lainnya, kalau memang
akan dibebankan, harus dibebankan kepada pusat-pusat laba atas dasar perhitungan yang dapat
mengabarkan tingkat penggunaan nyata jasa-jasa tersebut sejauh dimungkinkan.
Pusat laba dapat mengawasi pendapatan dan biaya yang disatukan menjadi anggaran laba atau
rugi. Adapun anggaran laba-rugi adalah salah satu rencana laba tahunan yang terdiri dari
serangkaian angka-angka proyeksi keuangan untuk tahun yang akan datang. Dalam anggaran
laba ini dapat diketahui prestasi manager atau divisi terhadap perusahaan setelah dibandingkan
antara rencana dan realisasi. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam anggaran laba ini :
a. Penggunaannya dipakai sebagai alat pengukur manajerial, sangat bervariasi di perusahaan
dapat berupa suatu komitmen, sampai dengan perkiraan terbaik mengenai apa yang akan terjadi
dengan sedikit tanggungjawab atas timbulnya perkiraan ini.
b. Besarnya tanggungjawab yang disebabkan kepada manajer yang disebabkan kepada manajer
pusat laba untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan dilihat dari anggaran laba. Besarnya
tanggungjawab tersebut berbeda menurut pertimbangan masing-masing perusahaan.
http://teknikindustriitm.blogspot.co.id/2010/01/anggaran-laba-sebagai-alat-ukur.html