Vous êtes sur la page 1sur 6

Topik-topik relevan dengan materi yang Materi

Resum dikaji XIII


Judul resume : Permasalahan pendidikan untuk sustainabilitas
Keperluan ditulisnya resume : Untuk memenuhi tugas terstruktur matakuliah
Problematika Pendidikan Biologi
Dosen Pembina : Dr. Sri Endah Indriwati, M.Pd
Nama penulis resume : Mushoffa / Offering C – 170341864553
Tempat dan waktu penulisan resume : Malang, 25 April 2018

A. Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan


Menurut Listiawati (2013) Pembangunan berkelanjutan mencakup kesetaraan antara 3
(tiga) perspektif dalam kehidupan yaitu aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi. Perspektif
tersebut mencakup 15 komponen yang dapat dijabarkan dengan lebih rinci dalam berbagai aspek
dan kegiatan. Pembangunan berkelanjutan bukan sekedar cara mengatasi krisis lingkungan,
namun juga krisis sosial dan ekonomi yang dialami di berbagai belahan dunia. Pentingnya
pendidikan untuk pembanguna berkelanjutan merupakan merupakan konsep multidisiplin yang
melihat konsep pembangunan dari perspektif Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan. Konsep ini
bukan merupakan konsep yang baru, namun sudah tersirat secara jelas dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maupun dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Gunamantha (2010) menjelaskan bahwa melalui pendidikan berkelanjutan, peserta didik
diharapkan benar-benar memahami bahwa ketika sumber daya alam habis, maka sumber daya
alam tersebut tidak dapat diperoleh dari planet lain. Selain itu juga untuk menyusun pendidikan
yang berkelanjutan harus memperhatikan beberapa hal-hal di bawah ini :
Pengetahuan

Isu-isu Nilai-nilai
Pendikan
Berkelanjutan

Keterampilan Perspektif

B. Pendidikan yang dihubungkan dengan Kontesktual


Menurut Mursyaddah (2012) Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pembelajaran kontekstual dapat menjadi
sarana bagi siswa dalam melakukan belajar bermakna. Pembelajaran kontekstual berlandaskan
konstruktivisme yang mana menekankan pada belajar tidak hanya menghapal, tetapi
merekonstruksikan atau membangun pengetahuan dan ketrampilan baru lewat fakta-fakta atau
proposisi yang mereka alami. Tugas guru dalam pembelajaran seperti ini dengan memfasilitasi
siswa untuk menemukan pengetahuan secara mandiri bukan pembelajaran yang dipegenag
sepenuhnya oleh guru, siswa secara aktif dalam memperoleh hasil belajar seperti yang
dikemukakan oleh Bloom yang mana dalam kogitif, afektif dan psikomototrik.
Prinsip pembelajaran kontekstual yaitu saling ketergantungan, artinya kehidupan ini
dilihat sebagai suatu sistem yang menjadi satu kesatuan, prinsip diferensiasi, hal ini merujuk
pada entitas-entitas yang beraneka ragam dari realitas kehidupan disekitar peserta didik, dan
prinsip yang ketiga pengaturan diri merupakan prinsip yang mendorong peserta didik untuk
mengeluarkan seluruh potensi yang dimilikinya. Adapun komponen pendukung pembelajaran
kontekstual adalah :
Komponen
Pembelajara
kontekstua;

Konstruktiv Bertanya Komunitas Penilaian


Inkuiri Pemodelan Refleksi
isme Aktif belajar autentik

C. Mengembangkan siswa untuk berpikir masa depan abad 21


Pembelajar abad 21 diharapkan memiliki 8 karakteristik (Partnership for 21st Century
Skills, 2009) yaitu sebagai 1) mudah beradaptasi misalnya dapat menyesuaikan diri dengan
kurikulum baru 2) visioner, yaitu bersedia melihat ide dan pendekatan yang digunakan orang lain
3) kolaborator, yaitu menggunakan alat-alat kolaborasi seperti Blogger, Twitter, Wikispaces,
Bebo. MSN, My Space, Second Life untuk meningkatkan semangat belajar siswa 4) pengambil
risiko, yaitu siap menghadapi pebelajar yang lebih literat teknologi untuk memberikan tugas agar
mereka saling membelajarkan, 5) pebelajar sepanjang hayat, yaitu terus menerus belajar,
mengalami hal-hal baru dan tidak ketinggalan jaman; 6) komunikator, yaitu lancar
memanfaatkan teknologi yang membantu komunikasi dan kolaborasi 7) menjadi teladan, yaitu
memodelkan tingkah laku yang diharapkan dilakukan siswa, 8) menjadi pemimpin, misalnya
dalam memanfaatkan ICT, memiliki tujuan yang jelas dalam membelajarkan siswa.
D. Pendidikan Transdisipliner
Pendidikan transdisipliner merupakan suatu bentuk pendekatan tentang pemecahan
masalah, di mana pemahaman disiplin ilmu yang relevan dan pengetahuan digunakan untuk
menyelesaikan suatu topik atau masalah.

a. Siswa dan siswi belum memerlukan ilmu-ilmu sosial yang dirumuskan secara sistematis
dan logis karena untuk itu dibutuhkan terlebih dahulu kematangan intelektual.
b. Dibutuhkan bahan pelajaran yang berorientasi pada area of living seperti
kewarganegaraan, kesehatan, dan efisiensi kerja. Interdisipliner (dalam arti sempit).
Pendekatan Interdisipliner ialah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan
menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat
guna secara terpadu

Pertanyaan

1. Apa yang membedakan antara pendekatan interdisipliner dengan multidisipliner?


2. Sebutkan komponen-komponen dalam pendidikan berkelanjutan (substuinable) ?
3. Sebutkan komponen-komponen dalam pembelajaran kontekstual?

DAFTAR RUJUKAN

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku
5 Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Listiawati, N. 2013. Pelaksanaan Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan oleh Beberapa
Lembaga. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, Vol. 19, Nomor 3, Hal: 430-441.
Musyaddah, K. 2012. Pembelajaran Konstekstual Biologi. Edu-Bio; Vol. 3, hal:116-129.
Tan & M. Kim (Eds.), Issues and Challenges in Science Education Research Moving Foward
(hlm. ). USA: Springer
Partnership for 21st Century Skills. 2009. The MILE Guide. Milestones for Improving Learning
and Education. MILE_Guide_091101.pdf., diakses tanggal 21 April 2018.
Tan Kim & Mijung Kim. 2012. Issues and Challenges in Science Education Research. Chapter
13 (192-209). Springer Dordrecht Heidelberg New York : London.
KRITERIA PENILAIAN RESUME
MATAKULIAH PROBLEMTIKA PENDIDIKAN BIOLOGI
SEMESTER GASAL 2017-2018

Nama Penilai : Ahamad Mundzir R


NIm : 170341964552
Penilaian
No. Elemen Skor Maks
Teman Dosen
I. Identitas Resume
1 Judul resume 5 5
2 Keperluan ditulisnya resume 2 2
3 Nama penulis resume 2 2
4 Tempat dan waktu penulisan resume 1 1

II. Bagian Teks Utama Resume


5  Topik-topik relevan dengan materi yang dikaji 15 15
 Berisi pokok-pokok pikiran penting yang 20 18
berkaitan dengan materi yang dikaji
 Pokok-pokok pikiran dieksplor dari banyak 20 17
sumber (> 5 sumber buku atau artikel)
 Gambar/diagram/foto yang disertakan dilengkapi 15 15
dengan penjelasan yang sesuai dengan materi
yang dikaji
 Memunculkan pertanyaan-pertanyaan konvergen 20 17

92
Jumlah Skor Maksimal 100

Vous aimerez peut-être aussi