Vous êtes sur la page 1sur 8

Penyuluhan Kelompok

Tempat :

Tanggal :

Materi : ASI Eklusif

Apa yang dimaksud dengan ASI Eksklusif?


ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi sejak usia 0 – 6 bulan, tanpa
penambahan apapun, air juga tidak, benar-benar hanya ASI. Karena lambung bayi
sangat kecil, dan ASI saja sudah memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi secara
sempurna

Apa manfaat ASI Eksklusif pada bayi?


1.. ASI Ekslusif mengandung kombinasi dan jumlah gizi yang dibutuhkan bayi secara
lengkap dan sempurna
2. Bayi yang baru lahir membutuhkan tingkat lemak yang lebih tinggi selama 6
bulan, tubuh seorang ibu akan mengetahui hal itu dan menyesuaikannya dengan tepat
sehingga membantu memulai kehidupannya dengan baik
3. ASI mengandung antibodi dalam jumlah besar yang berasal dari tubuh ibu,
sehingga bayi memiliki kekebalan dan terhindar dari penyakit di awal kehidupannya
4. Bayi menjadi cerdas karena ASI mengandung nutrisi yang mendukung
pertumbuhan pesat otak bayi yang sedang terjadi diperiode emas ini
5. Hormon yang terdapat di dalam ASI menciptakan rasa kantuk dan rasa nyaman.
Hal ini dapat membantu menenangkan kolik, dan membantu membuat bayi tertidur
setelah menyusu, ini dibutuhkannya untuk bertumbuh
6. Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena
gerakan mengisap mulut bayi pada payudara sang ibu
7. Menyusui secara psikologis baik bagi bayi dan meningkatkan ikatan dengan ibu.
Ibu tetap bisa melakukan kegiatan sambil menyusui. Bayi tetap mendapat manfaat
dari kehangatan dan keamanan karena meringkuk ke tubuh ibu.
Apa manfaat ASI Eksklusif bagi ibu dan keluarga?
1. Pelepasan hormon oksitosin ketika menyusui meningkatkan perasaan tenang,
nyaman, dan cinta untuk bayi
2. Bagus untuk kesehatan. Menyusui membantu uterus kembali ke ukuran normal
lebih cepat dan mencegah perdarahan. Wanita yang menyusui memiliki risiko lebih
sedikit terkena osteoporosis dan beberapa tipe kanker termasuk kanker payudara dan
kanker ovarium
3. ASI merupakan metode kontrasepsi yang alami

4. Ibu menjadi cantik dan ceria. Cara paling mudah untuk menurunkan berat badan!
Menyusui membakar ekstra kalori sebanyak 200-250 per hari. Biarkan wanita lain
berkeringat di tempat senam, semua yang perlu Anda lakukan adalah berpelukan
dengan bayi ibu

5. Ekonomis, karena menyusui itu gratis. Biaya untuk susu formula selama
seminggu bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Dan biaya selama setahun untuk susu
formula mencapai lebih dari jutaan rupiah . Dan lebih dari itu ibu harus membeli
perlengkapan seperti dot, botol dan peralatan sejenisnya kemudian Anda harus
menjaga barang-barang tersebut tetap bersih

6. Praktis karena ASI selalu siap tersedia. Tidak perlu mencampur susu formula atau
menunggu menghangatkan, sementara bayi menjerit tak bisa ditenangkan. Tidak perlu
khawatir kehabisan ketika tengah malam atau khawatir tidak cukup membawa susu
formula tersebut ketika sedang berpergian

Memberi ASI mendukung kelestarian lingkungan hidup


>> ASI bersuhu alami segar bebas bakteri, maka tak perlu dipanaskan dan disteril,
bisa mengurangi pemborosan bahan bakar
>> Memberikan ASI lebih ramah lingkungan, karena untuk memenuhi kebutuhan
susu bubuk yang berlebihan, dunia kita membutuhkan berapa alam hijau, bahkan
menebang pohon pelindung hutan, untuk memelihara sapi perah yang lebih banyak
>> Melepaskan susu bubuk dan menggunakan ASI, bisa menghemat berapa banyak
sampah botol dan kaleng susu yang dibuang
>> Jika setiap wanita setelah melahirkan mau menyusui dengan ASI selama 1 tahun,
tentunya akan menghemat berapa banyak pembalut wanita (karena pada masa
memberi ASI ibu tidak memerlukannya)

a. Ada berapa jenis ASI?


a. Kolostrum adalah cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang
dihasilkan pada hari pertama sampai hari ke-3. Kolostrum bisa dikatakan sebagai
“imunisasi” pertama yang diterima bayi karena banyak mengandung protein
untuk daya tubuh yang berfungsi sebagai pembunuh kuman dalam jumlah tinggi.
Kadarnya 17 kali dibandingkan dengan ASI
b. ASI Transisi adalah air susu ibu yang di produksi setelah kolostrum antara
hari ke-4 sampai dengan hari ke-10. Dalam susu transisi ini terdapat
Immunoglobulin, protein dan laktosa dengan konsentrasi yang lebih rendah dari
kolostrum tetapi konsentrasi lemak dan jumlah kalori lebih tinggi, vitamin larut
lemak berkurang, vitamin larut air meningkat. Bentuk atau warna susu lebih putih
dari kolostrum
c. Susu Matur adalah susu yang keluar setelah hari ke-10. Berwarna putih
kental. Komposisi ASI yang keluar pada isapan-isapan pertama (foremilk)
mengandung lemak dan karbohidratnya lebih banyak dibandingkan hindmilk
(ASI yang keluar pada isapan-isapan terakhir), maka jangan terlalu cepat
memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada
payudara yang sedang diisapnya belum habis agar bayi mendapat seluruh manfaat
yang tersedia

Saat memerah ASI dan menyimpannya, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh
ibu, yaitu:

1. Pastikan ibu mencuci tangan dengan bersih sebelum memerah ASI maupun
menyimpannya.
2. Wadah penyimpanan harus dipastikan bersih. Ibu dapat menggunakan botol
kaca atau kontainer plastik dengan tutup yang rapat dengan bahan bebas
bisphenol A (BPA). Hindari pemakaian kantong plastik biasa maupun botol
susu disposablekarena wadah-wadah ini mudah bocor dan terkontaminasi.
Kontainer harus dicuci dengan air panas dan sabun serta dianginkan hingga
kering sebelum dipakai.
3. Simpanlah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
4. Pastikan bahwa pada wadah ASI telah diberi label berisi nama anak dan
tanggal ASI diperah.
5. Tanggal kapan ASI diperah perlu dicantumkan untuk memastikan bahwa ASI
yang dipakai adalah ASI yang lebih lama.
6. Jangan mencampurkan ASI yang telah dibekukan dengan ASI yang masih
baru pada wadah penyimpanan.
7. Jangan menyimpan sisa ASI yang sudah dikonsumsi untuk pemberian
berikutnya.
8. Putarlah kontainer ASI agar bagian yang mengandung krim pada bagian atas
tercampur merata. Jangan mengocok ASI karena dapat merusak komponen
penting dalam susu

Beberapa tips dalam membekukan ASI:

1. Kencangkan tutup botol atau kontainer pada saat ASI telah membeku
sepenuhnya
2. Sisakan ruang sekitar 2,5 cm dari tutup botol karena volume ASI akan
meningkat pada saat beku
3. Jangan menyimpan ASI pada bagian pintu lemari es atau freezer.

Panduan Menyimpan ASI Perah untuk Bayi Sehat yang Lahir Aterm
Beberapa tips dalam menghangatkan ASI perah yang telah dibekukan:

1. Cek tanggal pada label wadah ASI. Gunakan ASI yang paling dulu disimpan
2. ASI tidak harus dihangatkan. Beberapa ibu memberikannya dalam keadaan
dingin
3. Untuk ASI beku: pindahkan wadah ke lemari es selama 1 malam atau ke
dalam bak berisi air dingin. Naikkan suhu air perlahan-lahan hingga mencapai
suhu pemberian ASI
4. Untuk ASI dalam lemari es: Hangatkan wadah ASI dalam bak berisi air hangat
atau air dalam panci yang telah dipanaskan selama beberapa menit. Jangan
menghangatkan ASI dengan api kompor secara langsung.
5. Jangan menaruh wadah dalam microwave. Microwave tidak dapat
memanaskan ASI secara merata dan justru dapat merusak komponen ASI dan
membentuk bagian panas yang melukai bayi. Botol juga dapat pecah bila
dimasukkan ke dalam microwave dalam waktu lama.
6. Goyangkan botol ASI dan teteskan pada pergelangan tangan terlebih dahulu
untuk mengecek apakah suhu sudah hangat.
7. Berikan ASI yang dihangatkan dalam waktu 24 jam. Jangan membekukan
ulang ASI yang sudah dihangatkan.

Perlu diketahui bahwa ASI yang telah dihangatkan kadang terasa seperti sabun karena
hancurnya komponen lemak. ASI dalam kondisi ini masih aman untuk dikonsumsi.
Apabila ASI berbau anyir karena kandungan lipase (enzim pemecah lemak) tinggi,
setelah diperah, hangatkan ASI hingga muncul gelembung pada bagian tepi (jangan
mendidih) lalu segera didinginkan dan dibekukan. Hal ini dapat menghentikan
aktivitas lipase pada ASI. Dalam kondisi inipun kualitas ASI masih lebih baik
dibandingkan dengan susu formula.

Saat memerah ASI dan menyimpannya, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh
ibu, yaitu:
1. Pastikan ibu mencuci tangan dengan bersih sebelum memerah ASI maupun
menyimpannya.
2. Wadah penyimpanan harus dipastikan bersih. Ibu dapat menggunakan botol
kaca atau kontainer plastik dengan tutup yang rapat dengan bahan bebas
bisphenol A (BPA). Hindari pemakaian kantong plastik biasa maupun botol
susu disposablekarena wadah-wadah ini mudah bocor dan terkontaminasi.
Kontainer harus dicuci dengan air panas dan sabun serta dianginkan hingga
kering sebelum dipakai.
3. Simpanlah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
4. Pastikan bahwa pada wadah ASI telah diberi label berisi nama anak dan
tanggal ASI diperah.
5. Tanggal kapan ASI diperah perlu dicantumkan untuk memastikan bahwa ASI
yang dipakai adalah ASI yang lebih lama.
6. Jangan mencampurkan ASI yang telah dibekukan dengan ASI yang masih
baru pada wadah penyimpanan.
7. Jangan menyimpan sisa ASI yang sudah dikonsumsi untuk pemberian
berikutnya.
8. Putarlah kontainer ASI agar bagian yang mengandung krim pada bagian atas
tercampur merata. Jangan mengocok ASI karena dapat merusak komponen
penting dalam susu

Beberapa tips dalam membekukan ASI:

1. Kencangkan tutup botol atau kontainer pada saat ASI telah membeku
sepenuhnya
2. Sisakan ruang sekitar 2,5 cm dari tutup botol karena volume ASI akan
meningkat pada saat beku
3. Jangan menyimpan ASI pada bagian pintu lemari es atau freezer.

Panduan Menyimpan ASI Perah untuk Bayi Sehat yang Lahir Aterm
Screen-Shot-2014-04-22-at-11.58.26-AM-e1398142789764

Beberapa tips dalam menghangatkan ASI perah yang telah dibekukan:

1. Cek tanggal pada label wadah ASI. Gunakan ASI yang paling dulu disimpan
2. ASI tidak harus dihangatkan. Beberapa ibu memberikannya dalam keadaan
dingin
3. Untuk ASI beku: pindahkan wadah ke lemari es selama 1 malam atau ke
dalam bak berisi air dingin. Naikkan suhu air perlahan-lahan hingga mencapai
suhu pemberian ASI
4. Untuk ASI dalam lemari es: Hangatkan wadah ASI dalam bak berisi air hangat
atau air dalam panci yang telah dipanaskan selama beberapa menit. Jangan
menghangatkan ASI dengan api kompor secara langsung.
5. Jangan menaruh wadah dalam microwave. Microwave tidak dapat
memanaskan ASI secara merata dan justru dapat merusak komponen ASI dan
membentuk bagian panas yang melukai bayi. Botol juga dapat pecah bila
dimasukkan ke dalam microwave dalam waktu lama.
6. Goyangkan botol ASI dan teteskan pada pergelangan tangan terlebih dahulu
untuk mengecek apakah suhu sudah hangat.
7. Berikan ASI yang dihangatkan dalam waktu 24 jam. Jangan membekukan
ulang ASI yang sudah dihangatkan.

Perlu diketahui bahwa ASI yang telah dihangatkan kadang terasa seperti sabun
karena hancurnya komponen lemak. ASI dalam kondisi ini masih aman untuk
dikonsumsi. Apabila ASI berbau anyir karena kandungan lipase (enzim pemecah
lemak) tinggi, setelah diperah, hangatkan ASI hingga muncul gelembung pada bagian
tepi (jangan mendidih) lalu segera didinginkan dan dibekukan. Hal ini dapat
menghentikan aktivitas lipase pada ASI. Dalam kondisi inipun kualitas ASI masih
lebih baik dibandingkan dengan susu formula.

Vous aimerez peut-être aussi