Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Hari, tanggal : Kamis, 15 Desember 2016
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Alamanda III bed no.8 di RSUD Sleman
Metode : Observasi, anamnesa, pemeriksaan fisik, studi dokumen
Sumber data : Pasien, keluarga pasien, tim kesehatan, status pasien
Oleh : 1. Wiwien Winarni (P07120215042)
2. Yulia Rizka Anggraeni (P07120215043)
1. IDENTITAS
a. Pasien
Nama : Ny. J
Usia : 75 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Janda
Pekerjaan :-
Suku/kebangsaan : Jawa
Alamat : Sleman
Diagnosa medis : Obs. Aflasia global susp dan stroke reccurent
Tanggal masuk RS : 09 Desember 2016
b. Keluarga/penanggungjawab
Nama : Tn. N
Umur : 70 Tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Sleman
Hubungna dengan pasien : Adik ipar pasien
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama
Pasien tidak bisa bicara, tidak mau makan dan minum, ekstremitas atas
edema, dan penurunan kesadaran menjadi coma yang awalnya compos metis.
2) Awal Serangan
Keluarga mengatakan pasien menderita stroke non hemoragi kurang lebih 2
tahun yang lalu sampai sekarang. Sebelumnya pasien masih bisa berbicara.
Pada hari Jumat, 9 Desember 2016 pasien diberi susu pada pagi hari sekitar
pukul 10.00 WIB, setelah 10 menit keluarga ingin menyuapi pasien dengan
bubur tapi tiba-tiba pasien sudah tidak bisa menelan, tidak bisa berbicara ,
badan kaku, dan mata tertutup. Kemudian keluarga membawa pasien ke
RSUD Sleman.
3) Upaya Pengobatan/ Perawatan yang Dilakukan
Keluarga langsung membawa pasien ke RSUD Sleman, karna melihat kondisi
pasien yang semakin mengkhawatirkan. Tingkat kesadaran pasien semakin
menurun menjadi coma. Pasien awalnya ditangani di IGD dan kemudian
dirawat diruang Alamanda III bed nomor 8.
4) Kondisi Pasien Sekarang
Pasien dalam kondisi lemah dan coma, pasien terpasang NGT, IV Cateter, dan
O2 kanule binasal srta Dower Cateter sejak tanggal 9 Desember 2016 dan
pasien juga terpasang monitor TTV sejak tanggal 10 Desember 2016. Tekanan
darah pasien naik turun (tidak stabil), pengukran pada Kamis, 15 Desember
2016 pukul 16.00 WIB, tekanan darah 190/10 mmHg, syhy 36,7 0C, nadi
75x/menit, RR 14x/menit. Pasien tidak ada alergi obat dan tidak alergi
makanan atau minuman. Diagnose medis pasien adalah Obs. Aflasia global
susp. Stroke Reccurent.
b. Riwayat Kesehatan Lalu
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mempunyai riwayat hipertensi.
Kurang lebih 2 tahun yang lalu pasien jatuh dari tempat tidur dan sebagian
anggota tubuh mati rasa pada bagian kiri tubuh, tapi masih bisa bicara, menelan,
dan melakukan aktivitas sehari hari meskipun harus dibantu. Diagnosa medis
stroke recurrent dengan Obs. Aflasia global susp. Menurut keluarga pasien jarang
memeriksakan tekanan darahnya pada saat sebelum terkena stroke dan setelah
terkena stroke pasien diberi terapi obat tetapi tidak diminum secara teratur.
b. Pola eliminasi
1) Sebelum sakit
Keluarga mengatakan BAB dan BAK pasien tidak ada gangguan. Keluarga
mengatakan pasien BAB dan BAK di kamar mandi.
2) Selama sakit
Keluarga pasien mengatakan awal pasien dirawat di Rumah Sakit tidak bisa
BAB, tetapi setelah diberi obat pencahar pasien bisa BAB setiap pagi mulai
dari hari jumat. Pasien terpasang kateter untuk membantu eliminasi urinnya.
Karena pasien tingkat kesadarannya menurun maka dalam memenuhi
kebutuhan eliminasi fekal maupun urin harus dibantu. Pada tanggal 9
Desember 2016 pasien mulai terpasang Dower Cateter.
c. Pola aktivitas
1) Sebelum sakit
Menurut keluarganya pasien merupakan pribadi yang aktif dan mandiri.
Pasien bekerja sebagai penjual makanan di warung yang dibukanya sendiri.
Dan hasil penjualan makanan itu pasien dapat menghidupi dirinya sendiri.
2) Selama sakit
Selama di Rumah Sakit pasien dalam kondisi soporo coma. Pasien tidur terus
menerus/ berkepanjangan, namun ketika diberi reaksi terhadap rangsang
(merangsang) pasien dapat merespon baik dengan sedikit menggerakkan jari
jari tangannya dan menggerakkan kepala.
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan tidak
4 : Tergantung total
g. Mekanisme koping
h. Support Sistem
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien medapat dukungan penuh dari
keluarganya agar cepat sembuh. Selama dirawat dirumah sakit pasien selalu
ditemani oleh keluarga pasien secara bergantian. Keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien merupakan pribadi yang baik. Ketika ditanyai tentang pendapat
keadaan pasien, keluarga terlihat panik dan gelisah.
i. Persepsi dan Harapan Keluarga Terhadap Pasien
1) Sakit – kesembuhan Pasien
Keluarga pasien mengatakan bahwa mereka berharap agar pasien dapat
cepat sembuh dan dapat berkumpul kembali bersama. Keluarga
beranggapan bahwa sakit dari pasien merupakan suatu ujian. Tetapi
melihat kondisi pasien yang tak unjung membaik keluarga tampak
,gelisah dan tegang. Keluarga mengatakan bahwa kondisi pasien semakin
memburuk.
2) Pembiayaan
Keluarga mengatakan bahwa biaya rumah sakit ditangguang oleh BPJS,
sedangkan sisanya ditanggung oleh saudara pasien.
3) Jika Kondisi Memburuk
Keluarga mengatakan bahwa jika kondisi pasien memburuk keluarga
pasrah dengan semua keadaan dan ikhlas. Keluarga pasien mengatakan
bahwa kondisi pasien sejak dibawa kerumah sakit telah memburuk tidak
bisa berbicara dan kesulitan mkan dan minum. Tetapi keluarga
mengatakan bahwa akan tetap merawat pasien dan memnuhi semua
kebutuhan pasien seperti makan dan minum, hal ini juga terlihat
partisipasi keluarga pasien dalam menangani pasien seperti memberi
makan melalui NGT dan memberikan lotion pada punggung pasien dan
selalu memperhatikan pasien.
4) Ketahanan Merawat Pasien
Selama dirawat dirumah sakit pasien ditunggui keluarga pasien secara
bergantian. Keluarga ikut berpartisipasi dalam merawat pasien hal ini
terbukti keluarga memberikan makan dan minum serta memperhatikan
kesehatan pasien.
4. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Sopor (koma)
Tekanan Darah : 190/110 mmhg
Nadi : 75 kali/menit
Suhu : 36,7o C
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 150 cm
Lingkar Lengan : 23 cm
IMT : 22,7 kg/m2\
Pernafasan : 14 kali/ menit
Pemeriksaan dari kepala sampai kaki
1) Kepala
Inspeksi : tidak ada penjolan, kulit kepala tidak ada lesi
2) Rambut
Inspeksi : rambut agak berminyak, sudah beruban penuh ( warna rambut
putih)
3) Muka
Isnpeksi : wajah simetris, tidak ada pigmentasi
4) Mata
Inspeksi : mata tertutup, mata simetris ,
Keluarga mengatakan penglihatan buruk
5) Hidung dan sinus
Inspeksi : pernafasan 14 kali/ menit, bentuk hiduk simetris, terpasang NGT
sejak tanggal 9 Desember 2016
6) Bibir
Inspeksi : kering, ada sariawan
7) Mulut dan gigi
Gigi tampak lengkap, tampak kotor, ada bau mulut, tidak ada gigi palsu.
8) Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
9) Kulit, jari dan kaki
Inspeksi : warna kulit sawo matang, kuku pendek, kulit kering, akral hangat,
pada pinggang warna kulit kemerahan.
10) Thoraks
a. Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, ekspansi dada simetris
Palpasi : tidak ada massa abnormal, ekspansi dada simetris, nadi 75
kali/menit
Perkusi : resonan
auskultasi : terdengan bunyi vesikuler
b. Jantung
Inspeksi : tidak ada lesi, warna kulit sawo matang
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tidak ada pembesaan jantung
Auskultasi : S1S2 lup-dup
11) Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, warana kulit merata, tidak ada
massa, tidak ada kelainan perut
Auskultasi : terdengar bunyi peristaltik 13 kali/ menit
Perkusi : terdengar suara tympani disetiap kuadran
Palpasi : tidak ada massa, tidak ada pembesaran hati, tidak ada
pembesaran limfa,tidak ada usus buntu.
12) Genetalia
Genetalia terpasang dower kateter sejak tanggal 9 Desembr 2016
13) Ekstremitas
Anggota gerak lengkap,tidak ada kelainan jari, capillary refiil > 2detik. Turgor
kulit cukup, terpasang IV perifer di tangan kiri sejak tanggal 9 Desember
2016, ada edema di tangan kanan
Kekuatan otot tangan dan kaki 0 karena penurunan kesadaran.
Perawat
Perawat
Wiwien
Wiwien
14.30 WIB Memantau kemerahan pada kulit S :-
O : kulit merah, sedikit kering
Perawat Perawat
Yulia Yulia
Sabtu
17/12/2016
08.00 WIB Memantau kemerahan pada kulit S:-
pinggang pasien O : kulit merah, dan lembab
Perawat Perawat
Yulia Yulia
Perawat
Perawat
Wiwien
Wiwien
2. Dx: defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik
WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI
Jumat
16/12/2016
07.00 WIB Memandikan pasien S:-
O : pasien terlihat bersih dan tidak
berminyak
Perawat Perawat
Wiwien Wiwien