Vous êtes sur la page 1sur 3

https://sobatkorea.

net/episodes/while-you-were-sleeping-e14/

Arman:
Aku merasa, meuwujudkan cita-cita itu tidak semudah membayangkannya!

Jasmin:
Iya, aku juga berpikir hal yang sama.

Sandi:
Mewujudkan cita-cita itu memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi pasti akan ada
pembeda jika kita mau bersungguh-sungguh dalam memperjuangkannya.

Lukman:
Benar apa yang dikatakan Sandi itu. Yang perlu kita lakukan adalah berusaha sekuat tenaga dan
berdoa untuk mengerjanya.

Syahal:
Kamu ngomong saja gampang, Man.

Lukman:
Kenapa kamu ngomong begitu?

Syahal:
Iya, buktinya kamu juga bukannya rajin tapi malah suka malas-malasan.

Dila mencoba memberi masukan kepada teman-temannya.

Dila:
Sudahlah, jangan ribut satu sama lain. Menurutku apa yang dikatakan Lukman itu memang ada
benarnya. Yang paling penting bagi kita adalah berusaha dengan gigih dan terus berdoa untuk
mewujudkan apa yang kita impikan.

Ari juga ikut memberi motivasi kepada teman-temannya.

Ari:
Begini, semudah apapun hal yang ingin kita dapat, hal tersebut tidak akan pernah kita dapat jika
usaha kita tidak maksimal, maka yang perlu kita lakukan memang berjuang dengan bersungguh-
sungguh dan tidak mudah merasa lelah dan terus berdoa tentunya. Benar kan, Al?

Alma:
Iya, menurutku apa yang kamu bilang itu benar.

Arman kembali mengungkapkan isi hatinya.

Arman:
Iya, apa yang kalian bilang itu memang benar, tapi sering kali aku merasa putus asa dengan
keadaan.

Alma mencoba memberi support kepada Arman.

Alma:
Sudahlah, dalam hidup ini tidak ada yang instant. Dan kuncinya adalah kita sendiri. Jika kita mau
berusaha secara maksimal, berdoa didampigi dengan usaha hasilnya pasti lebih baik.

Lukman sependapat dengan Alma:

Lukman:
Benar sekali, yang penting kita harus tetap fokus. Disamping kita memohon pada Allah kita harus
usaha untuk apa yang kita inginkan

Dila kembali memberi masukan untuk teman-temannya.

Dila:
Kalian tahu tidak, dulu ekonomi keluargaku itu susah sekali, bahkan aku sempat mau keluar sekolah
karena masalah uang, dan karena kedua orangtuaku tetap berusaha dengan gigih, kami semua
dirumah juga terus berdoa dan memohon kepada Allah, maka kehidupan keluargaku pun akhirnya
membaik.

Syahal menanyakan maksud Dila.

Syahal:
Lalu apa hubungannya dengan keluarga kamu, Dil?

Dila:
Tentu saja ada hubungannya. Kita bisa mengambil pelajaran dari kisah kedua orangtuaku. Meraka
berjuang dengan sekuat tenaga untuk membangun ekonomi keluarga, dan meskipun mereka sempat
mengalami berbagai kesulitan, akhirnya keluargaku sekarang jauh lebih baik dari yang dulu.
Doa dan usaha adalah kunci sukses kehidupan.

Syahal menganggukkan kepalanya.

Syahal:
Iya, benar juga apa yang kamu katakan.

Ari pun ikut menyambung.

Ari:
Iya, kisah kedua orangtua Dila dapat kita jadikan sebagai teladan serta motivasi.

Mendengar cerita Dila, Arman semakin termotivasi.

Arman:
Benar juga apa yang dikatakan Dila, hidup ini memang menuntut kita untuk berjuang secara
maksimal. Tanpanya, kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Selain usaha yang maksimal kita pun
harus terus bermunajat, merayu Sang Penguasa agar apa yang kita usahakan tidak sia-sia.

Jasmin juga merasa lebih termotivasi oleh Dila.

Jasmin:
Cerita orantua kamu sangat memotivasi saya, Dila. Semoga saja aku bisa tetap fokus seperti
orangtua kamu.

Dila:
Begitu, baru teman aku!!

Vous aimerez peut-être aussi