Hiakayat Akhbarul Karim (HAK) merupakan teks berbahasa Aceh dan
beraksara Melayu yang ditulis dalam bentuk Sanjak sehingga menyerupai hikayat. HAK merupakan salah satu naskah yang tergolong dalam naskah keagamaan, karena HAK berisi tentang ilmu Tasawuf (tauhid) dan Fiqh. Ilmu Taswuf merupakan ilmu pokok agama. HAK muncul 14 versi, hal ini mengindikasikan bahwa naskah naskah Hak telah mengalami transmisi berkali-kali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suntingan teks yang representatif dan terjemahan teks dalam bahasa Indonesia, serta mengungkapkan sejauhmana penggunaan stilistika khususnya gaya bahasa yang terdapat di dalam HAK dengan berpijak pada konsep Graham Hough. Metode yang digunakan metode landasan (legger) dengan edisi standar atau edisi kritik, guna menerbitkan satu naskah yang unggul kualitasnya dan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil sedapat mungkin dalam pembacaan dan pemahaman dalam teks, sehingga teks dapat digunakan oleh peneliti atau pembaca lain. Hasil dari suntingan teks edisi kritik dianalisis dengan menggunakan teori stilistika dengan berpijak pada konsep yang digunakan Graham Hough untuk melihat kekhasan pengarang dan keunikan bahasa teks HAK dengan menitikberatkan pada unsur leksikal (gaya kata) dan sintaksis (gaya kalimat). Dalam unsur leksikal, pemilihan kata lebih cendrung ke pencitraan dan kiasan yang memanfaatkan gaya bahasa alusi, eponim, ironi,sinisme, sarkisme, metafora, metonimia, satire, sinekdote, pleonasme, dan simile, sedangkan unsur sintaksis memanfaatkan gaya bahasa retoris, yaitu hiperbola, litotes, repetisi. Dari penggunaan gaya bahasa tersebut dapan ditemukan kekhasasan dan keunikan tersendiri dalam setiap syair teks HAK. .
Kata Kunci: Hikayat Akhbarul Karim, Penggunaan gaya bahasa, dan makna gaya bahasa.