Vous êtes sur la page 1sur 6

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN TN K DENGAN DIAGNOSA MEDIS TB PARU

Disusun oleh :

RUMIATI

UPT PUSKESMAS BINANGUN

BINANGUN – CILACAP

2016
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN TN K DENGAN DIAGNOSA MEDIS TB PARU

a. Pengkajian
1) Identitas klien
Nama : Tn K
Jenis Kelamin : Laki - laki
Usia : 61 Tahun
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Bahasa Yang Digunakan : Bahasa Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Alam : Ds Jepara Wetan Rt 07 Rw 02
2) Keluhan utama
Pada saat pengkajian Ny. B mengeluh batuk berdarah, cepat lelah, letih, keringat dimalam hari.
3) Riwayat penyakit sekarang
Pasien masuk rumah sakit. Pada pemeriksaan pasien ditemukan tanda dan gejala penyakit
tuberculosis paru, kemudian dilakukan pemeriksaan diagnostic seperti sputum, poto thoraks
terlihat adanya gumpalan putih, hasil tuberculin test positif (+), segera dilakukan
penatalaksanaan untuk menangani penyakit TB.
4) Riwayat penyakit terdahulu
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit kronik
5) Riwayat kesehatan lingkungan
Klien mengatakan bahwa klien tinggal di daerah yang pandat penduduk, lingkungan kumuh dan
rumahnya tidak ada ventilasi dan kurang pencahayaan.
6) Riwayat Psikososial
Klien merasa takut akan penyakitnya dan menganggap penyakitnya itu mematikan.
7) Riwayat pekerjaan dan pola hidup
Klien mengatakan bekerja sebagai buruh cuci dan klien tidak memakai masker saat keluar
rumah.
8) Data Fokus
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
- Klien mengatakan sering- Suhu = 38,5 oC
mengalami demam ringan (meriang) - Berat badan menurun dari 60 kg
- Badan terasa letih menjadi 48 kg,turun 12 kg
- Berat badan menurun (anoreksia)
- Keringat pada malam hari - Keringat pada malam hari (+)
- Batuk berdarah - Sputum disertai darah (+)
- Tuberculin test (+)
- Photo thorax terlihat bercak putih di
apeks paru
- RR = 28 x permenit
- TD = 100/60 mmHg
- HR = 80 x permenit
b. Diagnosa Keperawatan

DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI


DS Bersihan jalan nafas Berkaitan
klien mengatakan: tidak efektif dengan Secret kental /
- Batuk berdarah secret darah
- Demam
- Keringat pd malam hari
DO
klien terlihat :
- Batuk dgn Sputum
bercampur darah
- Tuberculin test (+)
- Suhu = 38,5 oC
- HR = 80 x permenit
- RR = 28 x permenit
- TD = 100/60 mmHg
- Rongent Thorax (+)
- Terlihat bercak putih
DS Perubahan nutrisi kurang Berkaitan dengan
klien mengatakan : dari kebutuhan intake yang tidak ade
- Tidak nafsu makan kuat
- Cepat letih
- Berat badan turun 12 kg
- Mual
- Tidak suka makan
rumah sakit
DO
klien terlihat :
- Antropometri : berat
badan turun 12 kg (60-
48)
- Biokimia ; Eritrosit : 4
– 5 (juta/ul)
Haemoglobin (Hb) : 12
– 15 (g/dl)
Hematokrit (Ht) : 36 –
47 (%)
Trombo sit : 150.000 –
400.000(/ul)
Leukosit : 5.000 –
10.000(/ul)
Laju Endap Darah
(LED) : < 15 (mm/jam)
- Chemical sain : Rhonki
(+), konjungtiva anemis
(+) , mukosa bibir
(kering), togor kulit
jelek
- Diathistori : klien tidak
suka makan telur, dan
sayuran

DS Ketidaktahuan tentang Berkaitan dengan


klien mengatakan : penyakit kurangnya informasi
- Tidak mengetahui
tentang proses penyakit
- Pasien tidak punya
dana untuk berobat
DO
klien terlihat :
- Tinggal di daerah padat
penduduk, di pinggir
kali,
- Perkampungan kumuh
- Dirumahnya kurang
ventilasi dan
pencahayaan

c. Intervensi Keperawatan
TUJUAN DAN
DX INTERVENSI KEPERAWATAN
KRITERIA HASIL
1 Setelah dilakukan tindakan MANDIRI
keperawatan selama 3x241. Mengkaji fungsi respirasi antara lain
jam, diharapkan : suara, jumlah, irama, dan kedalaman
- Pasien menyatakan nafas, serta catatan pula mengenai
bahwa batuk berkurang penggunaan otot nafas tambahan
atau hilang, tidak ada Rasionalnya : adanya perubahan fungsi
sesak dan secret respirasi dan penggunaan otot tambahan
berkurang. menandakan kondisi penyakit yang
- Suara nafas normal masih dalam kondisi penanganan penuh
(vesikular)
- Tanda-tanda Vital : 2. Mencatat kemampuan untuk
Tekanan Darah : 100/60 – mengeluarkan secret atau batuk secara
130/80 mmHg efektif
RR : normal (12-20 Rasional : ketidak mampuan
X/menit), mengeluarkan secret menjadikan
Suhu normal (36-370C), timbulnya penumpukan berlebihan pada
- Tidak ada dipsnue saluaran penafasan
3. Mengatur posisi tidur semi/ high
fowler. Membantu pasien untuk berlatih
batuk secara efektif dan menarik nafas
dalam
Rasional : posisi semi atau high fowler
memberikan kesempatan paru-paru
berkembang secara maksimal akibat
diagfagma turun kebawah. Batuk efektif
mempermudah ekspetorasi mucus.
4. Membersihkan secret dari mulut dan
trakea, suction jika memungkinkan
Rasional ; pasien dalam kondisi sesak
cenderung bernafas melalui mulut yang
jika tidak di tindak lanjuti akan
mengakibatkan stomatitis.
Kolaborasi
1. Memberikan O2 udara inspirasi yang
lembab.
Rasional: berfungsi meningkatkan kadar
tekanan parsial O2 dan saturasi O2
dalam darah.
2. Memberikan pengobatan atas indikasi:
a. Agen mukolitik
Missal: Acetilcystein
b. Bronkodilator:
c. Kortokosteroid (prednison)
Rasional:berfungsi untuk mengencerkan
dahak dan meningkatkan atau
memperlebar saluran udara
2 Setelah dilakukan tindakan Mandiri
keperawatan selama 3x24 1. Mendokumentasikan status nutrisi
jam, diharapkan : pasien serta mencatat tugor kulit, berat
- Diharapkan perasaan badab saat ini, tingkat kehilangan berat
mual berkurang atau badan, integritas mukosa mulut, tonus
hilang perut
- Pasien mengatakan nafsu Rasional: menjadi data focus
makan meningkat merencanakan tindakan selanjutnya
- Berat badan pasien tidak 2. Memberikan oral care sebelumdan
mengalami penurunan sesudah penatalaksanaan respiration
drastic (stabil) Rasional: meningkatkan kenyamanan
- Pasien terlihat dapat daerah mulut sehingga akan
menghabiskan porsi meningkatkan perasaan nafsu makan
makan yang disediakan
- Hasil analisis
3. Anjurkan makan sedikit tapi sering
laboratorium menyatakan Rasional: meningkatkan intake
protein darah/albumin makanan dan nutrisi pasien, terutama
darah dalam rentang kdar protein tinggi yang dapat
normal meningkatkan mekanisme tubuh dalam
proses penyembuhan.
Kolaborasi:
1. Menganjurkan kepada ahli gizi untuk
menentukan komposisi diet
Rasional: menentukan kebutuhan nutrisi
yang tepat bagi pasien
2. Monitor pemeriksaan laboratorium:
serum protein, dan albumin
Rasioanl: mengontrol ketidak efektifan
tindakan terutama dengan kadar protein
darah.
3 Setelah dilakukan tindakan MANDIRI
keperawatan selama 3x241. Beri penyuluhan kepada pasien dan
jam, diharapkan : keluarga tentang penyakit TBC
- Pasien mengerti proses Rasional: dengan pengetahuan maka
terjadinya penyakit TBC penyakit dapat di cegah.
- Pasien dapat menciptakan
lingkungan yang sehat di
dalam keluarganya
- Pasien mengerti penyakit
TBC
- Pasien mengerti
pencegahan penyakit TBC.

Vous aimerez peut-être aussi