Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
orang dari 7,1 miliar penduduk dunia atau 1 dari 8 orang penduduk dunia
menderita gizi buruk. Sebagian besar (sebanyak 852 juta) diantaranya tinggal
di seluruh dunia. Dilihat dari segi wilayah, lebih dari 70 % kasus gizi buruk
Latin serta Karibia. Malnutrisi pada anak balita yang terjadi di negara-negara
hadapi saat ini adalah beban ganda masalah gizi. Berdasarkan hasil Riset
kekurangan gizi yang terdiri dari 13,0% balita berstatus gizi kurang dan 4,9%
berstatus gizi buruk. sebesar 5,8% balita dengan status gizi lebih.
kekurangan gizi terendah dicapai Sulawesi Utara 10,6%, Bali 10,9% dan DKI
tertinggi berada di NTB sebanyak 30,5%, NTT 29,4% dan Kalimantan Barat
Hasil penelusuran kasus gizi buruk di Kota Mataram pada tahun 2011
ditemukan 54 kasus gizi buruk di Kota Mataram. Distribusi kasus gizi buruk
kasus gizi buruk yang dutemukan dan ditangani di Kota Mataram sebesar
57,4% kasus terjadi pada anak balita laki-laki dan 42%,6% kasus terjadi pada
2
Usia balita sebagai tahap perkembangan anak yang cukup rentan
oleh kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi jenis tertentu. (Depkes RI,
2009). Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian
eksklusif, status gizi juga merupakan faktor resiko penyebab diare anak.
Rendahnya status gizi pada bayi dan balita merupakan faktor risiko yang
tahun ke tahun, diare tetap menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan
mortalitas dan malnutrisi pada anak. Secara global setiap tahunnya ada sekitar
2 miliar kasus diare dengan angka kematian 1,5 juta pertahun. Pada negara
berkembang, sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahun karena diare dan
1,87 juta balita meninggal karena diare, 8 dari 10 kematian tersebut pada
nya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare,
insidens naik. Pada tahun 2000 IR penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun
2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000
penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa
3
(KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan CFR yang masih tinggi. Pada
tahun 2008 terjadi KLB di 69 kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang,
kematian 239 orang (CFR 2,94%). Tahun 2009 terjadi KLB di 24 kecamatan
dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang (CFR 1,74%),
penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %.) (Kemenkes, 2011).
Taliwang sebanyak 3374 balita dan Puskesmas Dasan Cermen sebanyak 2188
dengan status gizi anak usia 2-4 tahun di Puskesmas Tanjung Karang
“adakah hubungan status gizi dengan kejadian diare pada anak usia 2-4 tahun
4
1.3. Tujuan penelitian
yang berkepentingan.
5
1.4.3.2. Sebagai sumbangan pengembangan dan pembelajaran ilmu