Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Populasi Khusus
a) Anak : form asesmen keperawatan anak, neonatus, dan remaja
b) Geriatri : form asesmen keperawatan
c) Psikiatri : form asesmen medis dan keperawatan
d) Obstetri : form asesmen medis dan keperawatan
e) Akhir Hayat : form asesmen keperawatan
f) Kemoterapi, radioterapi, dan hemodialisa : asesmen awal tidak perlu diulang dalam 1
(satu) kali seri/siklus tindakan
g) Pasien infeksius dan imunokompromis : skrining infeksi pada saat triase dan isolasi
selama diberikan pelayanan
h) Pasien nyeri kronis : penatalaksanaan sesuai dengan Panduan Nyeri
i) Pasien wanita dengan terminasi kehamilan : dikonsultasikan dengan psikolog/
psikiater sesuai kebutuhannya.
j) Pasien curiga korban penganiayaan/ kekerasan atau terlantar : pendampingan
psikolog, hotline pengaduan Bagian Hukum (08886509262)
k) Pasien dengan ketergantungan obat : berkonsultasi kepada Dokter Spesialis
Kesehatan Jiwa atau pelayanan rehabilitasi di RS H.L. Manambai Abdulkadir
Asesmen Ulang
Pengertian asesmen ulang pasien adalah penilaian lanjut dari asesmen untuk mengetahui :
Respon terhadap pengobatan
Merencanakan pengobatan lanjutan dan pemulangan
Menanggapi perubahan kondisi pasien yang signifikan
Perubahan diagnosis sehingga memerlukan perubahan rencana perawatan
Asesmen ulang didokumentasikan dengan format SOAP dengan interval waktu tertentu atau
sesuai dengan kebutuhan pasien :
a) Rawat Jalan : setiap kunjungan berikutnya pada masalah pada masalah yang sama.
b) Gawat Darurat
Asesmen ulang pada keempat kondisi diatas, dan lakukan observasi pasien (minimal
kondisi umum & tanda vital) dengan interval setiap
i. Label Merah : 30 menit
ii. Label Kuning : 1 jam
iii. Label Hijau : sesuai kondisi pasien
c) Rawat Inap
i. Dokter : minimal 1x setiap hari, termasuk hari Minggu/Libur
ii. Perawat/bidan : minimal 1x setiap shift
Konsultasi
Konsultasi dapat dilakukan dalam pelayanan rawat inap, rawat jalan maupun gawat darurat.
Permintaan dan jawaban konsultasi dapat didokumentasikan dalam Lembaran Catatan
Terintegrasi. Jawaban konsultasi harus tersedia dalam waktu maksimal 24 jam sejak
permintaan konsultasi.
Nyeri
Nyeri adalah hal yang umum dirasakan pasien, namun rasa nyeri yang tidak kunjung
reda akan berpengaruh buruk terhadap kondisi fisik dan psikologis pasien.
Skrining nyeri
o Skrining menggunakan metode Numerik VAS (Visual Analog Score), Skala
Wajah Wong Baker dan Critical Care Pain Observation Tool untuk pasien
yang tidak sadar atau tidak kompeten
o Dilakukan pada semua pasien dan ditindaklanjuti sesuai hasil skrining
o Evaluasi nyeri dilakukan secara berkala
Asesmen ulang nyeri
o Nyeri ringan (skala 1-3) : asesmen ulang tiap 8 jam
o Nyeri sedang (skala 4-6) : asesmen ulang tiap 4 jam
o Nyeri berat (skala 7-10) : asesmen ulang tiap 1 jam
Asesmen serta pengelolaan nyeri yang tepat merupakan hak semua pasien. Untuk
itu, RS H.L. Manambai Abdulkadir menerapkan hal-hal berikut untuk menilai dan
mengelola nyeri :
o Melakukan skrining nyeri kepada seluruh pasien
o Melakukan pemantauan berkala skor nyeri untuk memantau perkembangan
nyeri pasien
o Memberikan edukasi nyeri kepada pasien/ keluarga dalam konteks keyakinan
pribadi, budaya, dan agama pasien.
Perawatan khusus apa yang diberikan bagi seluruh pasien yang rentan tersebut?
Pemeriksaan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien
Perlindungan keselamatan selama perawatan : ruang khusus, perlindungan
penunjang khusus, pengelolaan risiko jatuh, dll.
Perlindungan keamanan selama perawatan : CCTV, kunci sidik jari,
penempatan petugas pengamanan, dll
Pelayanan Gizi
Pelayanan gizi diberikan sesuai dengan kebutuhan nutrisi pasien
Skrining nutrisi
Skrining menggunakan metode SGA (Subjective Global Asesmen) yang
dimodifikasi
Dilakukan pada semua pasien
Pasien dengan hasil skrining kategori B dan C akan dilakukan asesmen lanjut
oleh Ahli Gizi atau Dokter Spesialis Gizi Klinik
Pasien tidak diperkenankan mengkonsumsi makanan/minuman selain dari Instalasi
Gizi Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir
Makanan disiapkan, dismpan, dan didistribusikan dengan prinsip-prinsip mengurangi
risiko kontaminasi dan mencegah kerusakan
Makanan disajikan tepat waktu kepada pasien
Proses perencanaan, pemberian dan pemantauan pelayanan gizi dicatat dalam
rekam medis pasien
Kriteria Pulih : skor Aldrette > 8 (pasien dewasa), dan skor Stewart > 5 (pasien anak)
Tindakan Anestesi
Di Rumah Sakit H.L. manambai Abdulkadir, Pelayanan Anestesi diberikan di :
Anestesi Umum, Regional Spinal/Epidural dan Blok Perifer :
Anestesi Lokal/ Infiltrasi dapat dilakukan di Seluruh Ruang Tindakan di unit
pelayanan pasien
Asesmen Pra Anestesi
Oleh : dokter yang akan melakukan tindakan anestesi
Dokumentasi : Lembar Verifikasi dan Penandaan Lokasi Operasi san Lembar
Terintegrasi (Risiko Malampati atau keterangan penting lainnya yang tidak
termasuk dalam Lembar Verifikasi)
Waktu : sebelum dilakukan tindakan anestesi
Informasi dan Edukasi
Oleh : dokter yang melakukan tindakan anestesi
Dokumentasi : Persetujuan / penolakan Tindakan Kedokteran dan form
Edukasi Pasien dan Keluarga (Edukasi tentang rencana analgesia pasca
anestesi)
Waktu : sebelum tindakan anestesi
Asesmen Pra Induksi
Oleh : dokter yang akan melakukan tindakan anestesi
Dokumentasi :
Laporan Tindakan Anestesi (Asesmen Pra Tindakan)
Laporan Tindakan Bedah dengan Anestesi Lokal (pemeriksaan pra
operasi)
Waktu : sesaat melakukan tindakan anestesi
Pemberian Anestesi
Oleh : dokter yang memiliki kewenangan klinis melakukan tindakan anestesi
Dokumentasi :
Laporan Tindakan Anestesi
Laporan Tindakan Bedah dengan Anestesi Lokal
Waktu : saat melakukan tindakan anestesi
Monitoring
Oleh : perawat/ bidan dengan uraian tugas untuk melakukan monitoring
dalam tindakan anestesi
Dokumentasi :
Laporan Tindakan Anestesi
Laporan Tindakan Bedah dengan Anestesi Lokal
Waktu :
Selama tindakan sedasi : monitoring tanda vital tiap 5 menit
Anestesi Lokal dan Infiltrasi : setiap 15 menit
Tindakan Bedah
Asesmen Pra Bedah
Oleh : dokter yang akan melakukan tindakan operasi
Dokumentasi : Lembar Verifikasi dan Penandaan Lokasi
Waktu : sebelum dilakukan tindakan operasi
Informasi dan Edukasi
Oleh : dokter yang berkompeten menyampaikan informasi dalam
persetujuan/penolakan tindakan medis
Dokumentasi : Persetujuan / penolakan Tindakan Kedokteran (kemungkinan
transfusi dan perluasan tindakan dapat ditulis dalam kolom lain-lain)
Waktu : sebelum tindakan bedah
Oleh : Dokter yang memiliki kewenangan klinis melakukan tindakan
pembedahan
Dokumentasi :
Laporan Tindakan Bedah
Laporan Tindakan Bedah dengan Anestesi Lokal
Waktu : saat melakukan tindakan pembedahan
Implan
Pengertian :
Alat kesehatan yang ditanam sebagian atau seluruhnya ke dalam tubuh
manusia atau melalui lubang tubuh selama 30 hari atau lebih
Bahan yang digunakan untuk menggantikan jaringan permukaan epitelial
atau permukaan mata dan diharapkan akan tetap terpasang selama 30 hari
atau lebih
Kebijakan :
Pemasangan alat/ bahan implan dilaksanakan oleh staf Rumah Sakit H.L.
Manambai Abdulkadir yang memenuhi kualifikasi yang dinyatakan dalam
Clinical Appointment staf medis
Insiden yang berkaitan dengan penggunaan alat/ bahan implan dilaporkan
sesuai dengan Pedoman Keselamatan Pasien dan SPO Laporan Insiden
Keselamatan Pasien (IKP)
Prosedur :
Pastikan alat/ bahan implan tercatat dalam proses pendokumentasian :
Lembar Verifikasi dan Penandaan Lokasi Operasi
Sign In dan Time Out
Laporan Tindakan (sticker CSSD dan / atau produsen ditempelkan
dalam form laporan tindakan)
Resume Pasien Rawat Inap (Nasihat khusus)
Evaluasi tanda-tanda alergi, tanda-tanda infeksi selama dirawat atau pada
saat kontrol di rawat jalan. Apabila terdapat kejadian yang tidak diinginkan
terkait pemasangan implan, laporkan kepada Tim Patient Safety sesuai
dengan SPO Pelapotan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)