Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. Berat Badan
Berat
badan anak menjadi tindakan yang harus dilakukan setiap pemeriksaan fisik. Hasil
pengukuran dapat dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya atau bisa juga umur dan
tinggi badan anak untuk menentukan status kesehatan anak (Hatfield, 2008). Walaupun berat
badan menjadi salah satu indikator, riwayat keluarga, penyakit anak, status nutrisi anak, dan
tahap perkembangan anak juga perlu diperhatikan sebagai bahan pertimbangan status
kesehatan anak.
Cara
pengukuran berat badan juga disesuaikan dengan keadaan perkembangan anak. Anak-anak
yang sudah bisa berjalan/ toddler keatas dianjurkan mennggunakan timbangan berdiri(Wong,
Wilson, & Winkelstein, 2008). Sebelum menimbang harus dipastikan pada alat pengukuran
menunjukan angka nol (0). Kemudian saat menimbang, pandangan anak harus lurus kedepan.
Pakaian yang digunakan anak juga harus tipis dan tidak menggunakan sepatu untuk
mendapatkan hasil yang akurat. Namun apabila anak dipasangkan alat seperti intravena, tetap
digunakan dan beri keterangan pada hasil pengukurannya. Selain itu tempat pengukuran
dapat dilapisi dengan kertas tipis dibawahnya untuk melindungi anak dari kemungkinan
adanya infeksi(Hatfield, 2008).
Perkem
bangan erat hubungannya dengan pertumbuhan. Pertumbuhan merupakan perubahan fisik dan
peningkatan ukutan yang dapat diukur secara kuantitatif (Hatfield,2008) Pertumbuhan salah
satunya ditandai dengan pertambahan tinggi atau panjang badan. Berikut ini merupakan
pertambahan tinggi sesuai dengan tahap usia pertumbuhan dan perkembangan (Wong,
Wilson, & Winkelstein,2008)
Tahap Usia Pertumbuhan dan
Tinggi atau Panjang Badan
Perkembangan
Neonatus (0-28 hari) 48-53 cm
Bayi (1-12 bulan) 6 bulan pertama : bertambah 2,5 cm/bulan
1
6 bulan kedua : pertambahan tinggi melambat (usia 1
tahun panjang bertambah 50% dari panjang lahir)
Toddler (1-3 tahun) Usia 1dan 2 tahun, pertumbuhan tinggi 10-12 cm
Pra Sekolah (3-6 tahun) Pertahun 6,75-7,5 cm
3 tahun : 95 cm
4 tahun : 2 kali tinggi lahir
5 tahun : 110 cm
Sekolah (6-12 tahun) Bertambah 5 cm pertahun
Usia 6 tahun : 116 cm
Usia 12 tahun : 150 cm
Remaja (12-18 tahun) Laki-laki : 10 - 30 cm
(Hingga 18-20 tahun)
Perempuan : 5 - 20 cm
(Hingga 16-17 tahun)
2
a. Grafik untuk anak laki-laki usia 0-5 tahun
3
IV. Tabel Intepretasi Hasil Pengkajian
Hasil
intepretasi BB/TB berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 16 anak
normal, 1 anak gemuk, dan 2 anak kurus. Sementara itu, untuk pengukuran lingkar kepala
semua anak normal.
4
KONSEP SKRINING/PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN ANAK
MENGGUNAKAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP)
I. Pengertian KPSP
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan suatu daftar pertanyaan
singkat yang ditujukan kepada orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan
skrining pendahuluan perkembangan anak usia 3 bulan samapai dengan 6 tahun.
II. Tujuan KPSP
KPSP digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan.
III. Instrumen KPSP
a. Formulir KPSP menurut umur. Formulir ini berisi 9-10 pertanyaan tentang
kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP anak umur 0-72
bulan.
b. Alat bantu pemeriksaan berupa : pensil, kertas, bola sebesar bola tenis, kerincingan,
kubus berukuran sisi 2.5 cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah, potongan biscuit
kecil berukuran 0.5 – 1 cm.
IV. Cara Menggunakan KPSP
a. Pada waktu pemeriksaan/skrining, anak harus dibawa.
b. Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan tahun anak lahir. Bila
umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Contoh : bayi umur 3 bulan
16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan. Bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan
menjadi 3 bulan.
c. Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
d. KPSP terdiri dari dua macam pertanyaan yaitu :
Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh : “Dapatkah anak makan
kue sendiri ?”
Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang
tertulis pada KPSP. Contoh : “Pada posisi anak telentang, tariklah anak pada
pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk.”
e. Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh karena itu,
pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan kepadanya.
5
f. Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu persatu. Setiap pertanyaan hanya
ada satu jawaban. Ya atau Tidak. Catat jawaban tersebut pada formulir.
g. Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak menjawab pertanyaan
terdahulu.
h. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
V. Interpretasi Hasil KPSP
a. Hitung berapa jumlah jawaban Ya.
Jawaban Ya, bila ibu/pengasuh anak menjawab : anak bisa atau pernah atau sering
atau kadang-kadang melakukannya.
Jawaban Tidak, bila ibu/pengasuh anak menjawab : anak belum pernah melakukan
atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.
b. Jumlah jawaban “Ya” = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S).
c. Jumlah jawaban “Ya” = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M).
d. Jumlah jawaban “Ya” = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
e. Untuk jawaban “Tidak”, perlu dirinci jumlah jawaban “Tidak”, menurut jenis
keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian).
VI. Intervensi
a. Bila perkembangan anak sesuai dengan umur (S), lakukan tindakan berikut :
Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak
Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan
umur dan kesiapan anak.
Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di posyandu
secara teratur sebulan sekali dan setiap ada kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB).
Jika anak sudah memasuki usia pra sekolah (36-72 bulan), anak dapat diikutkan
pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Dini Usia (PADU), Kelompok Bermain
dan Taman Kanak-Kanak.
Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak
berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak umur 24 sampai 72
bulan.
b. Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan berikut :
6
Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada anak lebih
sering lagi, setiap saat, dan sesering mungkin.
Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak untuk
mengatasi penyimpangan, atau mengejar ketertinggalannya
Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit
yang menyebabkan penyimpangan perkembangannya.
Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan daftar
KPSP yang sesuai dengan umur anak.
Jika hasil KPSP ulang jawaban “Ya” tetap 7 atau 8 maka kemungkinan ada
penyimpangan (P).
c. Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan tindakan berikut:
Rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan
perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian).
7
HASIL KPSP ANAK USIA 48 BULAN DAN INTERPRETASINYA
8
PENJELASAN :
Terdapat satu anak yang belum terkaji perkembangannya diakibatkan karena anak tersebut tidak hadir saat pemeriksaan. Dari hasil
pemeriksaan KPSP ditemukan bahwa terdapat 61,5% anak usia 48 bulan di kelas A1 berada pada tahap perkembangan yang sesuai usianya. Hal
ini sudah baik sehingga dapat diberikan stimulasi perkembangan anak usia 48 bulan dan disesuaikan dengan kesiapan anak. Jika anak telah
mampu, anak dapat diberikan stimulasi tahapan selanjutnya yaitu stimulasi tumbuh kembang anak usia 60 bulan. Selain itu juga ditemukan jika
terdapat empat anak terdeteksi pertumbuhan dan perkembangnnya meragukan. Sehingga diperlukan tindakan berupa memberikan stimulasi bagi
anak (usia 48 bulan) lebih sering terutama pada aspek yang belum dikuasainya. Keempat anak ini tidak dapat memenuhi poin terakhir yaitu
mengucapkan nama lengkapnya ketika ditanya. Hal ini menunjukan jika anak memerlukan stimulasi bicara dan bahasa untuk anak usia 48 bulan
(sesuai dengan buku KPSP) lebih sering lagi. Selain itu, dukungan dari keluarga terutama orangtua pun dibutuhkan oleh anak dalam penerapan
stimulasi ini. Selanjutnya diharapkan dilakukan pemeriksaan KPSP ulang dua minggu kemudian sesuai usianya.
9
HASIL KPSP ANAK USIA 54 BULAN DAN INTERPRETASINYA
Anak
mengerti
Mengancing Berdiri satu Menunjuk
Meletakkan Anak arti kata “di
Mengikuti Mengenaka kan baju kaki tanpa garis yang Menggamba
8 buah Menyebutk menjawab atas” ,
Nama aturan n kaos kaki atau pegangan lebih r seperti Interpretasi
kubus tanpa an nama pertanyaa “dibawah”,
Anak dalam tanpa memakaian dalam panjang contoh Hasil
menjatuhka lengkap n dengan “didepan”,
permainan dibantu pakaian waktu 6 diantara 2 (tanda +)
nnya benar dan
boneka detik garis
“dibelakang
”
Qolbi ya Ya Ya Tidak ya ya tidak ya tidak ya M
Baiduri
M. ya Ya Ya Ya ya tidak tidak ya tidak ya M
Asyatir
Rezkha ya Ya Ya Ya tidak ya Ya ya tidak ya M
Arkaan
Aqeelah - - - - - - - - - - -
Hasna
Khalid - - - - - - - - - - -
Aditya
Keterangan : M = Meragukan S = Sesuai usia perkembangan
10
PENJELASAN :
Pada saat pemeriksaan KPSP dari lima anak berusia 54 bulan terdapat tiga anak yang dapat diperiksa. Dua anak lainnya belum terkaji
karena tidak hadir ke sekolah dihari pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan ditemukan bahwa semua anak yang hadir diperkirakan tahap
perkembangannya M atau meragukan karena dari hasil pemeriksaan ditemukan sedikitnya 2 TIDAK. Sehingga diperlukan tindakan berupa
memberikan stimulasi perkembangan usia 54 bulan lebih sering, setiap saat dan sesering mungkin. Terutama stimulasi pada aspek
perkembangan yang belum dapat dikuasai anak. Ketiga anak belum dapat melakukan poin 8, yaitu ‘menggambar seperti contoh (tanda +)’ yang
merupakan aspek perkembangan gerak halus,. Hal ini menunjukan jika anak memerlukan stimulasi motorik/gerak halus lebih sering untuk anak
usia 54 bulan (sesuai dengan buku KPSP). Contoh intervensi yang dapat dilakukan untuk anak ialah bantu anak memegang pensil dengan benar,
ajak anak melihat dan memperhatikan cara menggambar tanda + . Beri kesempatan anak meniru menggambar tanda + berulang-ulang. Pujilah
jika anak bisa menggambar tanda +. Selain itu, anak-anak tersebut juga memerlukan intervensi lain pada aspek yang berbeda-beda sesuai
kebutuhannya.
11
HASIL KPSP ANAK USIA 60 BULAN DAN INTERPRETASINYA
Reaksi
Anak anak pada
Anak Menganci Berdiri 1 Menunjuk Mampu
mengerti arti saat Melompat
menjawa ngkan kaki garis yang Menggamb menunjuk
kata “di atas” ditinggalk dengan satu Anak memakai
Nama b baju atau dalam lebih ar seperti segi empat Interpretasi
, “dibawah”, an kaki tanpa pakaian sendiri
Anak pertanyaa memakaia waktu 4 panjang contoh dengan empat Hasil
“didepan”, orangtuan berpeganga tanpa bantuan
n dengan n pakaian detik atau diantara 2 (tanda +) warna yang
dan ya (tenang n
benar boneka lebih garis berbeda
“dibelakang” dan tidak
rewel)
M. Ya Ya Ya Ya Ya ya ya ya ya ya S
Faqih
Daffa R. Ya Ya Ya Ya Tidak ya ya ya ya ya M
M. Ya Ya Ya Ya Ya ya ya ya ya ya S
Aufar
M. Tidak Ya Ya Ya Tidak ya ya ya ya ya M
Ghaisan
Abad
Ghaisan - - - - - - - - - - -
Nur S.
Pada saat pemeriksaan terdapat satu anak yang belum dapat terkaji tahap perkembangannya karena anak tersebut belum dapat dilakukan
pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan menunjukan bahwa terdapat dua anak yang perkembangannya sudah sesuai dengan tahap perkembangan
usia 60 bulan. Tindakan yang dapat dilakukan ialah memberikan stimulasi perkembangan untuk usia 60 bulan lebih sering lagi. Jika anak sudah
siap maka dapat diberikan stimulasi tumbuh kembang untuk usia 66 bulan untuk aspek motorik kasar, motorik halus, bicara & bahasa, dan
sosialisasi & kemandirian. Selain itu, terdapat dua anak yang belum bisa memenuhi poin 5 (menggambar seperti contoh: tanda +) yang
menunjukan bahwa diperkirakan tahap perkembangannya masih meragukan. Oleh karena itu, kedua anak ini memerlukan stimulasi tumbuh
kembang untuk usia 60 bulan lebih sering lagi, setiap saat, dan sesering mungkin. Selain itu, ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi
perkembangan untuk mengejar ketertinggalan anak. Contoh intervensi yang dapat dilakukan untuk anak ialah bantu anak memegang pensil
dengan benar, ajak anak melihat dan memperhatikan cara menggambar tanda + . Beri kesempatan anak meniru menggambar tanda + berulang-
ulang.
13
TES DAYA DENGAR
a. Tanyakan tanggal bulan dan tahun anak lahir, hitung umur anak dalam bulan.
b. Pilih daftar pertanyaan TDD yang sesuai denga umur anak.
c. Pada anak umur kurang dari 24 bulan, hal yang harus diperhatikan adalah:
Semua pertanyaan dijawab oleh orangtua atau pengasuh anak. Beritahu
orangtua/pengasuh anak untuk tidak perlu ragu-ragu atau takut menjawab, karena
tidak untuk mencari siapa yang salah.
Bacakan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu, dan berurutan.
Tunggu jawaban dari orangtua atau pengasuh anak.
Jawaban YA jika menurut orang tua atau pengasuh, anak dapat melakukannya
dalam sebulan terakhir. Jawaban TIDAK jika menurut orang tua atau pengasuh
anak tidak dapat melakukannya dalam sebulan terakhir.
d. Pada anak umur 24 bulan atau lebih, hal yang harus diperhatikan adalah:
Pertanyaan-pertanyaan berupa perintah melalui orangtua atau pengasuh untuk
dikerjakan oleh anak.
Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah orang tua atau pengasuh.
Jawaban YA jika anak dapat melakukan perintah orang tua atau pengasuh.
Jawaban TIDAK jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan perintah orang
tua atau pengasuh (Depkes, 2012. hlm. 70).
14
III. Interpretasi Tes Daya Dengar
Interpretasi hasil pemeriksaan TDD yaitu bila ada satu atau lebih jawaban TIDAK,
kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran. Catat dalam buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) atau kartu kohort bayi/balita atau status/catatan medik anak dan jenis
kelainannya. Intervensinya adalah dengan melakukan tindak lanjut sesuai dengan buku
pedoman yang ada atau rujuk ke rumah sakit bila tidak dapat ditangani. (Depkes, 2012. hlm.
70).
IV. Hasil Tes Daya Dengar Murid Kelas A-1 TK Cahaya Ananda
No. Nama Hasil
1. Azahra Ainaira Normal
2. Ahmad Bara H Normal
3. Ayska Sarah Kirani Normal
4. Ameera Maydiana Normal
5. Aqeelah Hasna Birjaman Normal
6. Cut Nyak Naura Normal
7. Daffa Rizqi Normal
8. Fakhry Ibnu Rezky Gavindi Normal
9. Ghaisan Nur Syahmi Normal
10. Kartika Nabila Haryani Tidak Hadir
11. Kaira Althaffunisa Normal
12. Khalid Adhitya Ramdhani Tidak Hadir
13. M. Asyathir Dinata Normal
14. M. Aufar Shidqipo Normal
15. M. Rafa Pradana Normal
16. M. Khairul Azzam Normal
17. M. Faqih Azamy Normal
18. M. Ghaisan Abad Normal
19. Rezkha Arkaan Pradipta Normal
20. Shabrina Al Munawar Normal
21. Qolbi Baiduri Normal
22. Aufa Syabil A. Normal
15
TES DAYA LIHAT
16
III. Interpretasi Tes Daya Lihat
Anak usia prasekolah umumnya tidak memiliki kesulitan melihat hingga baris ketiga
pada poster “E”. Jika anak tidak mampu mencocokkan kartu “E” dengan gambar di baris
ketiga poster “E”, maka kemungkinan anak mengalami gangguan penglihatan. Hasil
pemeriksaan pada siswa-siswi kelas Usman bin Affan TK Ananda Cahaya menunjukkan
semua anak dapat mencocokkan kartu “E” dengan gambar yang ditunjuk pemeriksa hingga
baris ketiga poster “E”. Semua anak yang diperiksa diinterpretasikan saat ini memiliki
penglihatan yang normal.
IV. Hasil Tes Daya Lihat Murid Kelas A-1 TK Cahaya Ananda
17
16. M. Rafa Pradana √ Kendala di simbol W baris ke
empat
17. M. Khairul Azzam √ Kendala pada simbol M baris
ke empat
18. M. Faqih Azamy √ Tidak ada kendala
19. M. Ghaisan Abad √ Tidak ada kendala
20. Rezkha Arkaan Pradipta √ Tidak ada kendala
21. Shabrina Al Munawar √ Tidak ada kendala
22. Qolbi Baiduri √ Kendala pada huruf W baris
ke empat
23. Aufa Syabil A. √ Tidak ada kendala
Keterangan:
√ = normal
Indikator normal= anak mampu membaca semua simbol tanpa kendala hingga baris ketiga
18
DATA PEMERIKSAAN KARIES GIGI ANAK
19
Anak mengalami karies gigi pada
8. Daffa Rizqi - Gigi geraham 1 kanan bawah 55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
- Gigi geraham 2 kanan bawah 85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Anak mengalami karies gigi pada
- Gigi seri 1 kanan kiri atas 55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
9. Fakhry Ibnu Rezky Gavindi 85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
- Gigi seri 2 kanan kiri atas
- Gigi geraham 1 kiri bawah
20
Anak mengalami karies gigi pada
19. M. Ghaisan Abad - Gigi seri 1 kanan kiri atas 55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
- Gigi geraham 1 kiri bawah 85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Keterangan:
21
54 : Gigi geraham 1 kanan atas 64 :
Gigi geraham 1 kiri atas
22
PENUTUP
I. Kesimpulan
Anak usia pra-sekolah seperti yang duduk di sekolah Taman Kanak-kanak (TK)
sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan kemampuan otak. Oleh karena itu,
penting untuk dilakukannya pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan sebagai
deteksi dini. Pemeriksaan pertumbuhan yang dapat dilakukan dan telah dilaksanakan di
TK Cahaya Ananda yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, kesehatan gigi.
Sedangkan pemeriksaan perkembangan yaitu Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP), tes daya dengar, dan tes daya lihat. Hasil keseluruhan pemeriksaan menunjukkan
hasil yang cukup baik pada siswa-siswi TK Cahaya Ananda dan hanya membutuhkan
stimulasi agar anak mencapai perkembangan di usianya. Beberapa siswa juga perlu
diberikan perhatian mengenai kesehatan gigi.
II. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu perlunya pemeriksaan kembali mengenai
pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala. Kemudian hasil dapat dievaluasi
kembali agar dapat menentukan kebutuhan perkembangan anak yang dapat dilakukan di
sekolah dan di rumah.
23
Daftar Pustaka
24
DAFTAR ISI
Cover ...............................................................................................................................i
Daftar Isi .............................................................................................................................ii
Pertumbuhan Anak
I. Berat Badan .......................................................................................................1
II. Tinggi Badan .....................................................................................................1
III. Lingkar Kepala..................................................................................................2
IV. Tabel Interpretasi Hasil Pengkajian ..................................................................4
Konsep Skrining/Pemeriksaan Perkembangan Anak Menggunakan KPSP
Penutup ..............................................................................................................................23
ii