Keterangan: B1 = Balok Induk BA = Balok Anak K1 = Kolom PL = Plat Lantai PA = Plat Atap 2.2 ESTIMASI UKURAN BALOK Syarat : 1. SNI 03-2847-2002, pasal 23.3.1).(4) hal 208 : lebar tidak boleh kurang dari 250 mm 2. SNI 03-2847-2002, pasal 23.3.1).(3) hal 208 : Perbandingan lebar terhadap tinggi tidak boleh kurang dari 0,3. Artinya tinggi maksimum adalah 3,33 kali lebar
2.2.2 Perhitungan Balok Lantai 1 - 4
Balok induk menahan beban gravitasi dan beban gempa. 1 1 H= s 12 d 16 𝟏 b= xH 𝟐 L : Pembulatan Kelipatan 50 mm
a. Balok Induk (BI)
Balok Induk menahan beban grafitasi dan beban gempa. Panjang Bentang (L) = 8 m = 8000 mm 1 H h= L 12 1 B = 8000 = 700 mm 12 1 b= 700 = 350 mm 2 b. Balok Anak (Ba) Panjang Bentang (L) = 8 m = 6000 mm 1 H h= L 12 1 B = 6000 = 500 mm 13 1 b= 500 = 250 mm 2 c. Balok Sloof (BS) Panjang Bentang (L) = 8 m = 6000 mm 1 H h= L 12 1 B = 6000 = 500 mm 13 1 b= 500 = 250 mm 2
Pemakaian b x h dengan ukuran 700 × 700 mm berdasarkan keputusan
Perencana dan juga berdasarkan pertimbangan-pertimbangan lainnya. Maka ukuran Kolom yang dipakai : Ukuran kolom lantai 1-4 = 700 × 700 mm (Keputusan Perencana dan sudah aman).
2.3 MENGESTIMASIKAN UKURAN PELAT
Dalam pembangunan gedung perkantoran di palangkaraya ini, terdapat 2 jenis pelat, yaitu pelat lantai dan pelat atap. Maka dari itu, kami mengestimasi dimensi pelat sesuai standar yang berlaku di Indonesia yakni:
2.3.1 Pelat Atap
Gambar 2.2 Tampak atas pelat atap
Ly (sisi panjang) = 8000 mm (as ke as balok) Lx (sisi pendek) = 6000 mm (as ke as balok) Diperkirakan lebar balok : Sisi panjang, balok BI = 350 mm Sisi panjang, balok BA = 250 mm Sisi pendek , balok BS = 350 mm Lny = 8000 – 350 = 7650 mm 1 1 Lnx = 6000 - 350 + 350 = 5650mm 2 2 Lny 7650 β= = = 1,354 → 1 arah Lnx 5650 Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.2.5.3 (3) : 𝒇𝒚 𝑳𝒏𝒙 𝒙 (𝟎.𝟖+ ) 𝟏𝟓𝟎𝟎 h min = = 124,26 mm 𝟑𝟔+(𝟗 𝒙 𝛃) 𝒇𝒚 𝑳𝒏𝒙 𝒙 (𝟎.𝟖+ ) 𝟏𝟓𝟎𝟎 h maks = = 200 mm 𝟑𝟔
Dipakai tebal pelat atap = 100mm
2.3.2 Pelat Lantai
Gambar 2.3 Tampak atas pelat lantai
Ly (sisi panjang) = 8000 mm (as ke as balok)
Lx (sisi pendek) = 6000 mm (as ke as balok) Diperkirakan lebar balok : Sisi panjang, balok BI = 350 mm Sisi panjang, balok BA = 250 mm Sisi pendek , balok BS = 350 mm Lny = 8000 – 350 = 7650 mm 1 1 Lnx = 6000 - 350 + 350 = 5650mm 2 2 Lny 7650 β= = = 1,354 → 1 arah Lnx 5650 Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.2.5.3 (3) : Dipakai tebal pelat atap = 120 mm Jadi digunakan tebal pelat lantai, yaitu: