Vous êtes sur la page 1sur 6

BAB II

ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

2.1 KODEFIKASI ELEMEN STRUKTUR

Gambar 2.1 Kodefikasi elemen struktur balok

Gambar 2.2 Kodefikasi elemen struktur kolom


Gambar 2.3 Kodefikasi elemen struktur plat lantai

Gambar 2.3 Kodefikasi elemen struktur plat atap


Keterangan:
B1 = Balok Induk
BA = Balok Anak
K1 = Kolom
PL = Plat Lantai
PA = Plat Atap
2.2 ESTIMASI UKURAN BALOK
Syarat :
1. SNI 03-2847-2002, pasal 23.3.1).(4) hal 208 : lebar tidak boleh kurang dari 250
mm
2. SNI 03-2847-2002, pasal 23.3.1).(3) hal 208 : Perbandingan lebar terhadap
tinggi tidak boleh kurang dari 0,3. Artinya tinggi maksimum adalah 3,33 kali
lebar

2.2.2 Perhitungan Balok Lantai 1 - 4


Balok induk menahan beban gravitasi dan beban gempa.
1 1
H=  s
12 d 16 
𝟏
b= xH
𝟐
L : Pembulatan Kelipatan 50 mm

a. Balok Induk (BI)


Balok Induk menahan beban grafitasi dan beban gempa.
Panjang Bentang (L) = 8 m = 8000 mm
1
H h= L
12
1
B =  8000 = 700 mm
12
1
b=  700 = 350 mm
2
b. Balok Anak (Ba)
Panjang Bentang (L) = 8 m = 6000 mm
1
H h= L
12
1
B =  6000 = 500 mm
13
1
b=  500 = 250 mm
2
c. Balok Sloof (BS)
Panjang Bentang (L) = 8 m = 6000 mm
1
H h= L
12
1
B =  6000 = 500 mm
13
1
b=  500 = 250 mm
2

Pemakaian b x h dengan ukuran 700 × 700 mm berdasarkan keputusan


Perencana dan juga berdasarkan pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Maka ukuran Kolom yang dipakai :
Ukuran kolom lantai 1-4 = 700 × 700 mm (Keputusan Perencana dan sudah
aman).

2.3 MENGESTIMASIKAN UKURAN PELAT


Dalam pembangunan gedung perkantoran di palangkaraya ini, terdapat 2 jenis
pelat, yaitu pelat lantai dan pelat atap. Maka dari itu, kami mengestimasi dimensi
pelat sesuai standar yang berlaku di Indonesia yakni:

2.3.1 Pelat Atap

Gambar 2.2 Tampak atas pelat atap


Ly (sisi panjang) = 8000 mm (as ke as balok)
Lx (sisi pendek) = 6000 mm (as ke as balok)
Diperkirakan lebar balok :
Sisi panjang, balok BI = 350 mm
Sisi panjang, balok BA = 250 mm
Sisi pendek , balok BS = 350 mm
Lny = 8000 – 350 = 7650 mm
1 1
Lnx = 6000 -  350 +  350 = 5650mm
2 2
Lny 7650
β= = = 1,354 → 1 arah
Lnx 5650
Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.2.5.3 (3) :
𝒇𝒚
𝑳𝒏𝒙 𝒙 (𝟎.𝟖+ )
𝟏𝟓𝟎𝟎
h min = = 124,26 mm
𝟑𝟔+(𝟗 𝒙 𝛃)
𝒇𝒚
𝑳𝒏𝒙 𝒙 (𝟎.𝟖+ )
𝟏𝟓𝟎𝟎
h maks = = 200 mm
𝟑𝟔

Dipakai tebal pelat atap = 100mm


2.3.2 Pelat Lantai

Gambar 2.3 Tampak atas pelat lantai

Ly (sisi panjang) = 8000 mm (as ke as balok)


Lx (sisi pendek) = 6000 mm (as ke as balok)
Diperkirakan lebar balok :
Sisi panjang, balok BI = 350 mm
Sisi panjang, balok BA = 250 mm
Sisi pendek , balok BS = 350 mm
Lny = 8000 – 350 = 7650 mm
1 1
Lnx = 6000 -  350 +  350 = 5650mm
2 2
Lny 7650
β= = = 1,354 → 1 arah
Lnx 5650
Berdasarkan SNI 1991, pasal 3.2.5.3 (3) :
Dipakai tebal pelat atap = 120 mm
Jadi digunakan tebal pelat lantai, yaitu:

1. Pelat Lantai = 120 mm


2. Pelat Atap = 100 mm

Vous aimerez peut-être aussi