Vous êtes sur la page 1sur 6

Makanatur Rasul

Kedudukan Rasul

Tujuan :
1. Memahami kedudukan Rasulullah saw. sebagai hamba Allah dan Rasul pembawa
risalah terakhir.
2. Termotivasi untuk membaca, mengkaji sunnah atau hadits-hadits nabi, dan
mempelajari perjalanan hidup dan da'wah Rasulullah.
3. Menyadari bahwa memahami fiqhus sirah dan fiqhud da'wah adalah kewajiban
setiap muslim.

Sinopsis
Muhammad RasululLah SAW adalah sebagai hamba di antara hamba-hamba Allah
lainnya. Sebagai hamba maka Rasul mempunyai ciri yang juga sama dengan manusia
lainnya, seperti beliau sebagai manusia mempunyai nasab dan jasadnya. Sebagai
hamba ini menunjukkan bahwa Nabi adalah manusia biasa yang Allah berikan
kemuliaan berupa wahyu dari Allah. Untuk mengetahui Nabi sebagai hamba dapat
1

kita ketahui secara pasti dari perjalanan sirah Nabi, khususnya di dalam fiqh sirah.
Page

www.tarbiyah-online.com
Makanatur Rasul

Selain itu Nabi Muhammad SAW juga sebagai rasul di antara para rasul. Sebagai
rasul, Nabi bersifat menyampaikan risalah, menjalankan amanah dari Alah, dan
sebagai pemimpin ummat. Perjalanan nabi sebagai Rasul dalam menyampaikan
dakwah dan misi dapat dilihat dari dakwah-dakwah Nabi, seperti di dalam fiqh
dakwah. Selain itu Nabi Muhammad SAW juga membawa sunnah yang dijadikan
sebagai fiqhul Ahkam. Kedudukan Rasul dapat digambarakan didalam sirah nabi,
sunnahnya dan dakwahnya sehingga dari kedudukan ini banyak yang kita ambil
sebagai fiqh sirah, fiqh ahkam dan fiqh dakwah.

Sarah Rasmul Bayan


1. Abid min ibadillah (Hamba diantara hamba-hamba Allah)
 Rasul Muhammad SAW adalah sebagai hamba dan manusia biasa yang juga
makan, minum, pergi ke pasar, beristri, berniaga dan segala aktivitas manusia
dikerjakan dan ditunaikan dengan baik. Rasul melaksanakan keperluan
sebagaimana manusia lainnya melaksanakan keperluannya. Dari keadaan ini dapat
disimpulkan bahwa Rasul sebagai manusia dan kita pun sebagai manusia sehingga
apa yang dikerjakan oleh Nabi juga dapat dilaksanakan oleh kita secara baik. Tidak
ada alasan untuk tidak mengerjakan perintah Rasul kerana Allah telah mengutus
Rasul dari kalangan manusia juga.
 Yang membedakan rasul dengan manusia yang lain, ialah Rasul mendapat wahyu
yaitu menyuruh kita meng-ilahkan Allah saja.
Dalil
 18:110, Rasul sebagai manusia (“Katakanlah, Sesungguhnya aku ini manusia biasa
seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, "Bahwa sesungguhnya Tuhan
kamu itu adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan
dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada
Tuhannya.")
 17:1, Rasul sebagai hambanya (“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan
hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha
yang telah Kami berkahi sekelilingnya[847] agar Kami perlihatkan kepadanya
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”)

a. Insan (Manusia)
 Rasul sebagai manusia digambarkan makan, ke pasar dan sebagainya. Perilaku ini
menggambarkan suatu aktivitas sehari-hari manusia. Apabila Rasul sebagai
manusia, maka dakwah mudah dilaksanakan dan mudah diterima, tidak ada alasan
bagi manusia untuk menolaknya. Apabila malaikat sebagai Nabi maka banyak
alasan untuk tidak melaksanakan perintah Allah. Kaum Yahudi senantiasa
mempersoalkan kehadiran Rasul yang berasal dari manusia. Sebetulnya mereka
mengada-adakan persoalan yang didasari kekufurannya kepada Allah.
 Rasul sebagai manusia juga dijelaskan dengan peranan Rasul sebagai suami dan
bapa dari anak-anaknya. Dengan peranan ini menjadikan manusia lebih sempurna
dan dapat mengikutinya dengan baik setiap amalan dan arahannya.
Dalil
 25:7, Rasul sebagai manusia yang juga makan, berjalan ke pasar (“Dan mereka
berkata: "Mengapa rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-
2

pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar


Page

malaikat itu memberikan peringatan bersama- sama dengan dia?”)

www.tarbiyah-online.com
Makanatur Rasul

 13:38, Rasul mempunyai isteri, anak (“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka
isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul
mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi
tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).”)

b. Nasab (Keturunan)
 Rasul berasal dari kaum Quraisy. Bapaknya bernama Abdullah dan ibunya bernama
Aminah. Beliau mempunyai keluarga dan keturunan yang jelas. Begitupun tentang
sejarah kelahiran dan asal usulnya. Sejarah yang menjelaskan bagaimana nabi
dibesarkan sehingga menjadi Rasul juga banyak terdapat di berbagai buku sirah
Nabi.
Dalil
 Hadits dan Sirah Nabi

c. Jism (Fisik)
 Fisik nabi Muhammad SAW digambarkan banyak oleh hadits seperti rambutnya
yang rapi dan selalu disikat (sisir), badannya yang kuat, tingginya sedang dan
sebagainya. Dari gambaran fisik ini, Nabi adalah manusia yang juga sebagai
manusia biasa lainnya.
Dalil
 Hadits dan sirah

d. Sirah Nabawiyah (Sejarah kenabian)


 Penggambaran Nabi sebagai hamba Allah terdapat di dalam sirah nabawiyah.
Penggambaran ini dijadikan sebagai pengajaran, menerangkan sesuatu dan juga
dapat sebagai petunjuk bagi kita yang membacanya. Dari sirah nabawiyah dapat
disimpulkan bahwa Nabi sebagai hamba Allah dan menjalankan aktivitas-
aktivitasnya sebagai manusia biasa.
Dalil
 12:111, Kisah di dalam sirah dijadikan sebagai pelajaran (“Sesungguhnya pada
kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan
tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan
segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman.”)

2. Rasul Minal mursalin (Rasul diantara Rasul-rasul)


 Muhammad SAW selain sebagai hamba biasa, juga sebagai Rasul yang mempunyai
keutamaan dan ciri-ciri kerasulan. Muhammad seperti Rasul lainnya juga
mempunyai mukjizat dan tugas-tugas mulia. Walau bagaimanapun Rasul juga
seperti manusia yang akan meninggal pada saatnya.
Dalil
 3:144, Muhammad itu sebagai Rasul yang sesungguhnya telah terdahulu beberapa
Rasul sebelumnya (“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul,
sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia
wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa
3

yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat


Page

www.tarbiyah-online.com
Makanatur Rasul

kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-
orang yang bersyukur.”)

a. Tabligh Risalah (Menyampaikan Risalah)


 Peranan Rasul yang utama adalah menyampaikan risalah Tuhan, karena inilah
yang membedakannya dengan manusia biasa. Rasul membawa manusia untuk
mengabdi kepada Ilah yang satu iaitu Allah SWT. Menyampaikan misi Islam dan
memberikan contoh adalah aktivitas utama para Rasul
Dalil
 72:28, Rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah Tuhannya (“Supaya Dia
mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan
risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa
yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu
persatu.”)
 33:39, Rasul yang menyampaikan risalah Agama Allah (“(yaitu) orang-orang yang
menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka
tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah
Allah sebagai Pembuat Perhitungan.”)

b. Adaul Amanah (Menunaikan Amanah)


 Rasul telah menunaikan amanahnya sebagai rasul yaitu menyampaikan risalah
kepada manusia. Menunaikan amanah dan tugas menyampaikan misi ini
merupakan peranan Rasul. Bukti bahwa Rasul telah menunaikan amanah ini adalah
pengikut-pengikutnya yang setia dan menyebarkan dakwah kepada manusia.
Dalil
 72:28, Rasul telah menyampaikan risalah Tuhannya (“Supaya Dia mengetahui,
bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah
Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada
mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.”)
 5:67, Rasul diperintahkan untuk menyampaikan apa-apa yang diterimanya dari
Allah (“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu,
berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu
dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang kafir.”)

c. Imamatul Ummat (Pemimpin Umat)


 Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul juga sebagai Imam yang bertanggung jawab
atas ummatnya. Pada hari kiamat Nabi berperan sebagai Ummat. Hal ini
menunjukkan bahwa Nabi juga bertanggungjawab terhadap apa-apa yang sudah
disampaikan kepada ummatnya. Ketika dihari penghitungan, di hari kiamat Nabi
mempertanggungjawabkan ummatnya.
Dalil
 4:41, Nabi Muhammad sebagai saksi bagi ummatnya (“Maka bagaimanakah
(halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi
(rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad)
sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu?.”)
 17:71, setiap manusia dengan imamnya di hari kiamat (“(Ingatlah) suatu hari
4

(yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan
Page

barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka

www.tarbiyah-online.com
Makanatur Rasul

mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya
sedikitpun.”)

d. Da’wah Nabawiyah (Dakwah Kenabian)


 Al Qur'an dan juga Sirah banyak menjelaskan dakwah nabi. Dari kedua ini muncul
fiqh dakwah yang sesuai dengan realitas, tuntutan, keadaan dan respons
setempat. Misalnya, Allah menceritakan perjalanan Hijrah Nabi bersama Abu Bakar
yang berada di gua Tsur, didapati banyak ular dan berbagai hewan yang
berbahaya, kemudian nabi berkata janganlah takut sesungguhnya Allah bersama
kami. Ayat yang menggambarkan dakwah ini menjadi fiqh dakwah bagi para da'i
saat ini khususnya untuk memotivasi kita agar senantiasa berdakwah walaupun
menghadapi banyak halangan dan rintangan.
Dalil
 9:40, Rasul menasehati Abu Bakar, janganlah berduka cita sesungguhnya Allah
bersama kami (“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka
sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir
(musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah
seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia
berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya
Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada
(Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak
melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang
rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana”.)

3. As-Sunnah (Sunnah)
 Dari segi bahasa Sunnah berarti jalan. Maksud Sunnah Nabi adalah segala sesuatu
yang disebutkan dan diamalkan. Sunnah Nabi bernilai syar'i dan perlu untuk
mengikutinya. Sunnah yang demikian dijadikan sebagai teladan dan ikutan.
Sesuatu di luar itu boleh dilaksanakan boleh juga tidak, ia merupakan sesuatu
yang tidak wajib seperti Nabi biasa menunggang unta, memakai pakaian budaya
Arab, perang dengan pedang, dan sebagainya. Perkara ini adalah wasailul hayah
(sarana hidup) yang bisa berubah dan tidak mesti mengikutinya. Yang perlu diikuti
dan bernilai sunnah adalah yang bersifat minhajul Hayat (petunjuk hidup). Sunnah
ini dijadikan sebagai fiqh ahkam untuk rujukan beramal atau mengambil
keputusan.
Dalil
 Hadits dan sirah Nabi

a. Fiqhul Ahkam (Fiqh Hukum)


 Bagi muslim dalam menjalankan hidup dan dakwah tentunya menghadapi banyak
rintangan selain dari bagaimana harus menjalani hidup ini dengan sempurna.
Peranan hukum atau aturan sebagai panduan membawa kita ke arah yang
sempurna sangatlah diperlukan. Rasul dijadikan sebagai tempat ketaatan dan
tauladan, dan juga sebagai rujukan hukum. Fiqh ahkam yang digunakan sebagai
dalil juga memerlukan pandangan sunnah.
Dalil
 4: 64, 65, Rasul sebagai rujukan hukum dalam mengurus perselisihan (“Dan Kami
5

tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin


Page

Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya[313]

www.tarbiyah-online.com
Makanatur Rasul

datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun


memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah
Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”)

Ringkasan Dalil
Hamba di antara hamba-hamba Allah (18:110, 17:1)
Seorang rasul di antara para Rasul (26:3, 3: 144)
Keadaannya sebagai manusia (25:7, 13:38), nasabnya (hadits) dan jasadnya (hadits)
Penyampai misi (72:28)
Penunai amanah (5:3, 33:39, 5:67)
Pemimpin ummat (4:41, 17:71)
Sirah/perjalanan hidup nabi - fiqhus sirah (12:112)
Dakwah Nabi - fiqhuh dakwah (9:40)
Fiqih hukum (4:64, 65)

--- )l( ---

6
Page

www.tarbiyah-online.com

Vous aimerez peut-être aussi