Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn.B
b. Usia : 63 Tahun
c. Alamat dan Telepon : RW I/RT 02 No.14 Kelurahan Binuang Kp. Dalam
d. Pekerjaan KK : Tidak bekerja
e. Pendidikan KK : SMA
f. Komposisi Keluarga
Status Imunisasi
Hub dg B Polio Hepatitis DPT
No Nama JK Umur Pekerjaan Ket
KK C Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
G
1. Ny. S Pr Istri 58 th Tidak Bekerja Seluruh anggota
keluarga Tn.B tidak
2. Ny. D Pr Anak 35 th Swasta mendapatkan
3. Ny. F Pr Anak 28 th Ibu RT imunisasi lengkap.
4. Tn. E Lk Menantu 30 th Buruh/karyaw
an
1
Genogram
Keterangan :
2
g. Tipe keluarga
Tipe Keluarga Tn. B adalah tipe keluarga extended family (keluarga besar). Keluarga
Tn. B terdiri dari Tn.B dan Ny.R dan dua orang anak perempuan yang tinggal dalam
satu rumah. Anak yang keempat (Ny.D) belum lama ini berpisah dengan suaminya
dan anak yang bungsu (Ny.F) sudah menikah 7 tahun dengan Tn.E tapi sampai saat
ini masih belum dikaruniai seorang anak.
h. Suku bangsa
Tn.B dan Ny.R bersuku bangsa Minang (Tn.B bersuku melayu dan Ny.R bersuku
Jambak). Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat dengan suku bangsa minang
menyukai makanan yang pedas, berkuah, dan adanya kebiasan makan rendang di
keluarga. Namun demikian, baik itu Tn.B dan Ny.R, tidak mempunyai perbedaan
dalam hal konsumsi makanan sehari-hari. Tn.B dan Ny.R tidak terlalu suka dengan
makan-makanan yang pedas, tetapi Ny.R mengatakan sekali-kali keluarga ada
mengkonsumsi makanan pedas dan sering makan masakan rendang. Kebiasaan makan
keluarga sehari-hari di atas, secara tidak langsung mempengaruhi kondisi kesehatan di
tengah-tengah keluarga. Dalam kehidupan sehari-hari tidak ada budaya atau pola adat
yang mempengaruhi. Hampir seluruh masyarakat tempat keluarga tinggal adalah etnis
minang. Sehari-hari, Ny.R berpakaian tradisional ala minang. Yaitu, memakai baju
kurung berkodekan kain jawa, berjilbab, dan sekali-kali Ny.R berbusana daster. Dari
segi penggunaan bahasa sehari-hari, keluarga menggunakan bahasa minang sebagai
alat komunikasi keluarga. Selama ini tidak ada gangguan komunikasi dalam keluarga.
Menurut Ny.R kebiasaan berobat keluarga adalah berobat ke pelayanan kesehatan
yaitu ke praktek bidan atau dokter dan puskesmas. Keluarga mengatakan bahwa
keluarga sangat jarang sekali berobat ke dukun.
i. Agama
Keluarga Tn.B beragama Islam. Keluarga Tn.B meyakini bahwa penyakit yang
diderita oleh keluarga (Ny.R) adalah takdir dari Tuhan YME dan akan selalu
mengusahakan kesembuhan. Keluarga Tn.B rajin melakukan sholat 5 waktu di rumah
dan jarang sholat berjamaah di Mesjid atau pun di Musholla. Keluarga Tn.B kurang
aktif di dalam kegiatan pengajian di musholla dan mengikuti acara-acara pengajian
lainnya seperti syukuran, dll.
3
j. Status Sosial Ekonomi
Keluarga Tn.B adalah keluarga dengan golongan ekonomi menengah. Sumber
penghasilan keluarga Tn.B berasal dari penghasilan keluarga anak-anaknya yang
tinggal serumah dengannya. Baik itu Tn.B dan Ny.R sudah tidak bekerja lagi dan
tidak berpenghasilan. Namun, keluarga mengatakan bahwa penghasilan keluarganya
(untuk Tn. B dan Ny. R) adalah sekitar Rp 1 juta/bulan. Dimana penghasilan ini
didapatkan dari hasil kerja anak dan menantunya. Pengeluaran keluarga difokuskan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti pangan, sandang, papan dan
kesehatan termasuk di dalamnya pembayaran tagihan listrik. Ny.R mengatakan bahwa
keluarganya tidak mempunyai tabungan keluarga. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa status sosial ekonomi keluarga Tn.B adalah marginal, dimana
keluarga mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi keluarga tidak
mempunyai tabungan keluarga.
4
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah:
Mempertahankan kesehatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang diperoleh dari keluarga, keluarga mengakui
bahwa harga kesehatan itu sangat mahal. Keluarga telah berusaha untuk
mengupayakan kesehatan pada seluruh anggota keluarganya. Akan tetapi, usaha
tersebut dinilai masih kurang maksimal/optimal. Keluarga mengatakan bahwa
dalam kehidupan sehari-hari keluarga kurang mempraktekan gaya hidup sehat atau
berprilaku hidup sehat. Hal ini terlihat dari kurangnya minat keluarga untuk
berolahraga rutin 1x seminggu dan kurang perhatiannya keluarga dalam memantau
diit makanan yang dikonsumsi sehari-hari terutama untuk Ny.R yang saat ini
sedang sakit gula (DM), tensi tinggi (hipertensi), katarak, dan gatal-gatal akibat
jamur. Padahal, konsumsi makanan yang dikonsumsi sehari-hari oleh Ny.R
memerlukan pengontrolan yang cukup ketat. Misalnya, dari segi pengontrolan
konsumsi garam dan makanan yang tinggi karbohidrat. Walaupun demikian, untuk
pemeriksaan kesehatan rutin seperti memeriksakan tensi dan gula darah, keluarga
dinilai cukup rajin untuk melakukannya. Keluarga mengatakan bahwa minimal 1x
sebulan keluarga akan berkunjung ke Puskesmas terdekat. Hanya saja, walaupun
keluarga sudah mengetahui bahwa Ny.R saat ini juga sedang menderita penyakit
katarak, keluarga mengatakan bahwa keluarga sangat jarang sekali memeriksakan
kondisi kesehatan matanya pada unit pelayanan kesehatan.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan bermakna dengan anak-anak
dan teman sebaya
Tn.B dan Ny.R mengatakan bahwa hubungan antara Tn.B dan Ny.R beserta anak-
anak dan menantunya terjalin dengan baik. Tn.B dan Ny.R sering bercerita dengan
anak-anaknya. Tn.B dan Ny.R mengaku senang karena sudah menjadi seorang
kakek dan nenek dari hasil pernikahan anak-anaknya. Kehadiran cucu-cucunya
membuat Ny.R dan Tn.B merasa bahagia. Hanya saja, saat ini, hubungan antara
Ny.R dan Tn.B dengan kelompok teman sebayanya kurang tercipta. Hal ini
dikarenakan, baik itu Ny.R maupun Tn.B sangat jarang untuk berkumpul dan
bercengkerama bersama teman-teman sebayanya. Tn.B dan Ny.R lebih memilih
berada di rumah dan berkumpul bersama keluarganya.
5
c. Riwayat Keluarga Inti
Tn.B dan Ny.R sudah menikah selama ± 40 tahun. Tn.B dan Ny.R dikaruniai 6 orang
anak. Satu orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Keseluruhan anak-anaknya telah
menikah dan 1 orang baru saja berpisah dengan suaminya. Tn.B dan Ny.R merasa
bahagia dengan pernikahannya selama ini.
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga Tn.B adalah rumah permanen, lantai dari semen, tembok
permanen dan kuat. Perabotan rumah tersusun dengan rapi. Rumah terdiri dari 4
buah kamar tidur dengan ukuran 3x4m. Privasi keluarga terjamin karena setiap
kamar mempunyai pintu dan kunci. 1 buah ruang tamu, 1 buah ruang keluarga, dan
1 kamar mandi. Di ruang keluarga terdapat 1 buah TV dan kursi. Ventilasi dan
penerangan di dalam rumah cukup baik. Ada jendela kamar yang selalu dibuka dan
ada yang tidak.
Sumber air minum berasal sumur yang digali sendiri. Kondisi air bersih, jernih, dan
tidak berbau. Sampah dikumpulkan di belakang rumah lalu dibakar. Kalau hujan,
sampah dibiarkan saja, sehingga terkadang ada nyamuk yang masuk ke dalam
rumah. SPAL tidak ada. Limbah rumah tangga dibuang ke parak di belakang
rumah. Kadang-kadang air limbah tergenang. Pekarangan rumah cukup bersih,
tetapi tidak terlalu dimanfaatkan untuk menanam tumbuhan obat. Jamban/WC
keluarga berada di dalam rumah. Jarak septic tank dengan sumber air minum ± 10
meter.
8
Saat pengkajian, terlihat kondisi rumah cukup bersih. Tetapi masih ditemui,
beberapa sudut ruangan di rumah yang masih kurang tertata dengan baik, seperti
adanya kain yang bertumpuk. Tingkat keamanan di rumah cukup baik, seperti tidak
pernah terjadi kebakaran atau pun kemalingan.
VIII VII VI
IV V
III
II
IX
Keterangan:
I = Ruang tamu
II, III, V, VI = Kamar
IV = Ruang keluarga
VII = Dapur
VIII = Kamar mandi
IX, X = Teras
c. Mobilitas Geografis
Keluarga Tn.B merupakan penduduk asli Kp.Dalam, sudah lama hidup menetap di
sini dan tidak pernah pindah rumah atau pun merantau. Keluarga Tn.B sudah sangat
bisa beradaptasi dengan lingkungan tempat beliau dan keluarga tinggal.
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi antara anggota keluarga berjalan dengan baik. Ny.R mengatakan bahwa
komunikasi antar keluarga terbuka. Komunikasi pun dilakukan secara efektif dan
10
berlangsung dua arah. Bahasa komunikasi sehari-hari adalah bahasa minang.
Keluarga mengatakan bahwa selama ini tidak terdapat hambatan dan kesulitan dalam
berkomunikasi.
c. Struktur Peran
Tn.B berperan sebagai suami bagi istrinya,dan kepala keluarga yang bertanggung
jawab dan memberi nafkah bagi keluarga. Ny.R berperan sebagai istri dan ibu rumah
tangga. Akan tetapi, peran masing-masingnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Hal ini disebabkan karena Tn.B dan Ny.R sudah memasuki usia lanjut dan sudah
tidak bekerja lagi. Dalam keluarga Tn.B dan Ny.R merupakan seorang pendamai dan
pengharmonis. Selama ini, Ny.R mengatakan bahwa tidak terjadi konflik peran di
tengah-tengah keluarga. Tn.B dan Ny.R terlihat cukup mesra.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Tn.B mengatakan pernikahannya langgeng-langgeng saja dan dinilai cukup awet.
Tn.B senang mempunyai istri, Ny.R, begitu juga sebaliknya. Tn.B senang dengan
pernikahan yang telah dijalaninya selama 40 tahun teakhir ini. Keluarga Tn.B
mempunyai gambaran diri yang baik. Hal ini terlihat dari hubungan keluarga yang
11
akrab, harmonis, dan hangat. Keluarga saling mendukung, menghormati, menghargai
satu sama lainnya. Rasa saling memiliki tercipta dalam keluarga ini.
b. Fungsi Sosialisasi
Tn.B mengatakan bahwa untuk membesarkan anak-anaknya, keluarga
menyesuaikannya dengan nilai-nilai agama, adat dan budaya yang berasal dari Tn.B
dan Ny.R. Di balik itu semua, baik itu Ny.R atau pun Tn.B, mengatakan bahwa proses
pengasuhan anak (ASAH,ASIH,ASUH) disesuaikan dengan kondisi lingkungan
sekitar dan perkembangan zaman.
12
kesehatan pada unit yankes, seperti dengan rajin memeriksa tensi, gula darah, dan
rajin mengkonsumis obat.
Memodifikasi lingkungan
Keluarga mengetahui pentingnya pemeliharaan kebersihan lingkungan dan
pentingnya menjaga kekompakan antara masing-masing anggota keluarga. Akan
tetapi, keluarga masih belum mengetahui bagaimana cara memodifikasi
lingkungan tempat tinggal untuk penderita penyakit DM, HT, dan Katarak.
Namun demikian, keluarga tetap mengusahakan lingkungan rumah selalu bersih.
Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
Keluarga mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit, mereka selalu
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, seperti praktek bidan, praktek dokter
yang terdekat atau ke Puskesmas. Keluarga memahami pentingnya pemanfaatan
pelayanan kesehatan. Selama ini, keluarga sangat merasakan manfaat adanya
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada mudah untuk dijangkau
keluarga. Keluarga percaya dengan tenaga kesehatan.
d. Fungsi Reproduksi
Tn.B dan Ny.R mempunyai anak 6 orang anak perempuan. Tn.B dan Ny.R saat ini
hanya menginginkan kehadiran cucu dari hasil pernikahan anak-anaknya. Dahulunya,
baik Tn.B dan Ny.R tidak memakai alat kontrasepsi.
e. Fungsi Ekonomi
Kehidupan keluarga Tn.B bergantung pada kehidupan anak-anaknya. Tn.B dan Ny.R
sudah tidak bekerja lagi. Seluruh pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari (sandang,
pangan, dan papan) diserahkan pada anak-anaknya, termasuk di dalam untuk biaya
pengobatan Ny.R.
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
No Tn.B Ny.R Ny.D Ny.F Tn.E
Fisik
1. Keadaan Umum Baik Baik Baik Baik Baik
2. Kesadaran CMC CMC CMC CMC CMC
TD: 146/90 TD: 174/88 TD: 110/80 TD: 119/73 TD: 111/69
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
Tanda-tanda
3. N: 84 x/i N: 101 x/i N: 90x/i N: 67 x/i N: 83x/i
vital
P: 20x/i P: 22x/i P: 18x/i P: 20x/i P: 20x/i
S: 360C S: 360C S: 370C S: 36,20C S: 360C
Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
Kepala : Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-)
Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-)
Lurus, tidak Lurus, Ikal, tidak Lurus , tidak Lurus, tidak
rontok, dan beruban rontok, dan rontok, dan mudah rontok
tidak mudah tidak mudah tidak mudah
4.
Rambut dicabut, dicabut, dicabut,
terdapat berwarna berwarna hitam.
beberapa hitam.
helai uban
Konjungtiva, Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
Mata
tidak anemis, tidak anemis tidak anemis, sklera anemis, sklera
14
sklera tidak sklera tidak anemis, tidak ikterik, tidak ikterik,
ikterik, iktenik, sklera tidak penglihatan baik penglihatan
penglihatan fungsi ikterik, baik
cukup baik penglihatan penglihatan
menurun, baik
mata kiri
tidak bisa
melihat
Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk normal Bentuk normal
normal normal normal cerumen(-) cerumen(-)
cerumen(-) cerumen (-) cerumen(-) pendengaran pendengaran
Telinga
pendengaran pendengaran pendengaran baik, simetris baik, simetris
baik, simetris baik, simetris baik,
simetris
Polip (-), Polip (-), Polip (-), Polip (-), Polip (-),
sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-),
Lendir (-), Lendir (-), Lendir (-), Lendir (-), Lendir (-),
Hidung
Penciuman Penciuman Penciuman Penciuman baik, Penciuman
baik, baik, baik, Simetris baik, Simetris
Simetris Simetris Simetris
Lidah kurang Lidah kurang Lidah bersih, Lidah bersih, Lidah bersih,
bersih, caries bersih, caries caries dentisc caries dentisc (-), caries dentisc (-
dentisc (-), dentisc (-), (-), Sariawan Sariawan (-) gigi ), Sariawan (-)
Sariawan (-) Sariawan (-) (-) gigi lengkap gigi lengkap
Mulut gigi tidak gigi tidak lengkap membrane membrane
lengkap lengkap membrane mukosa lembab. mukosa lembab.
membrane membrane mukosa
mukosa mukosa kering lembab.
lembab.
Cukup Cukup Bersih,turgor Bersih,turgor Bersih,turgor
bersih,turgor bersih,turgor kulit baik kulit baik kulit baik
kulit cukup kulit cukup
5. Kulit baik, baik, terdapat
bercak- bercak
jamur pada
tangan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar tiroid kelenjar tiroid
6. Leher
tiroid dan tiroid dan tiroid dan dan KGB dan KGB
KGB KGB KGB
7. Thorak
15
Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk simetris, Bentuk
simetris, simetris, simetris, tidak ada lecet simetris, tidak
tidak ada tidak ada tidak ada atau lesi, ada lecet atau
lecet atau lecet atau lecet atau retraksi dinding lesi, retraksi
lesi, retraksi lesi, retraksi lesi, retraksi dada (-) dinding dada (-
Inspeksi
dinding dada dinding dada dinding dada penggunaan otot ) penggunaan
(-) (-) (-) bantu nafas (-) otot bantu
penggunaan penggunaan penggunaan nafas (-)
otot bantu otot bantu otot bantu
nafas (-) nafas (-) nafas (-)
Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
Palpasi
benjolan benjolan benjolan benjolan benjolan
Tidak Tidak Tidak Tidak dilakukan Tidak
Perkusi dilakukan dilakukan dilakukan pemeriksaan dilakukan
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Tidak Tidak Tidak Tidak dilakukan Tidak
Auskultasi dilakukan dilakukan dilakukan pemeriksaan dilakukan
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Abdomen
Simetris Simetris, Simetris Simetris Simetris
Inspeksi
asites (+),
Tidak teraba Teraba Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
Palpasi benjolan benjolan, NT benjolan benjolan benjolan
(-), NL (-)
8.
Tidak Tidak Tidak Tidak dilakukan Tidak
Perkusi dilakukan dilakukan dilakukan pemeriksaan dilakukan
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Tidak Tidak Tidak Tidak dilakukan Tidak
Auskultasi dilakukan dilakukan dilakukan pemeriksaan dilakukan
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Tidak Tidak Tidak Tidak dilakukan Tidak
9. Genitalia/ anus dilakukan dilakukan dilakukan pemeriksaan dilakukan
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas Edema (-),
tidak edema, tidak edema, tidak edema, tidak edema, varises (-)
10. Ekstrimitas
tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri
varises (-) varises (-) varises (-) varises (-)
16
Harapan keluarga terhadap kunjungan perawat keluarga adalah perawat keluarga
dapat memberikan solusi yang tepat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi keluarga
dan membantu keluarga dalam mengatasi masalah tersebut selain itu dengan adanya
kunjungan rumah tersebut keluarga berharap dapat menambah pengetahuan, mereka
tentang kesehatan.
17
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA
No Tanggal Data Masalah
DS :
Ny.R mengatakan bahwa awalnya
beliau tidak pernah tahu dengan
penyakit yang dideritanya. Ny.R
mengatakan bahwa beliau
mengetahui penyakit yang
dideritanya adalah penyakit gula
saat beliau sudah memeriksakan
kesehatannya ke RS dengan
keluhan saat itu sakit kepala,
pusing, dan kesemutan
Ny.R mengatakan bahwa setelah
beliau terdiagnosa dengan penyakit
gula, beberapa tahun setelah itu
Ny.R malah juga menderita
penyakit hipertensi, katarak,
penyakit paru, maag
Ny.R mengatakan bahwa pada Ketidakefektifan
awalnya beliau hanya mengeluhkan Manajemen
1
sakit kepala saja, namun setelah itu Pengobatan Keluarga
penglihatan klien lambat laun kabur (DM, HT, Katarak)
bahkan mata sebelah kiri tidak bisa
melihat lagi
Ny.R mengatakan bahwa awalnya
beliau hanya batuk-batuk biasa,
namun setelah itu batuk bertambah
parah dan Ny.R dianjurkan untuk
mengkonsumsi obat selama 6 bulan
Ny.R mengatakan bahwa awalnya
beliau hanya mengeluh gatal-gatal
biasa, ternyata setelah dibawa
berobat, klien terinfeksi oleh jamur
dan harus mengkonsumsi obat rutin
Ny.R mengatakan bahwa saat ini,
Ny.R kurang memerhatikan jenis
dan jumlah makanan yang
dikonsumsi terkait dengan
penyakit yang dideritanya
18
Ny.R mengatakan bahwa beliau
hampir tidak pernah lagi
memeriksakan penyakit matanya
Ny.R mengatakan bahwa beliau
akan selalu rutin untuk
memeriksakan tekanan darah dan
gula darah ke Puskesmas
DO :
GDS : 240 mg/dl
TD ; 174/88 mmHg
Batuk (+)
Dahak (-)
N : 101x/i
Mata kiri tidak dapat melihat
Pandangan kabur
DS :
Ny.R mengatakan bahwa sampai
saat ini, Ny.R masih jarang sekali
melakukan pola hidup sehat/
berprilaku hidup sehat seperti
kurang memerhatikan konsumsi
makanan sehari-hari, apakah
makanan tersebut terlalu banyak
garam atau terlalu banyak gula
Ny.R mengatakan bahwa sampai
saat ini, Ny.R masih jarang sekali
untuk melakukan olahraga rutin
Ny.R mengatakan bahwa untuk
Ketidakefektifan
biaya pengobatan / kesehatan Ny.R
2. Pemeliharaan
bergantung pada keluarga anaknya
Kesehatan
yang tinggal serumah dengannya
Ny.R mengatakan bahwa keluarga
kurang mengetahui penyakit yang
diderita oleh masing-masing
anggota keluarga dan dampaknya
Ny.R mengatakan bahwa beliau
tidak mempunyai tabungan dan
kartu sehat
DO :
Tn.B dan Ny.R sudah tidak bekerja
dan sudah tidak berpenghasilan lagi
Tn.B dan Ny.R tidak mmpunyai
19
kartu sehat dan tabungan
DS :
Ny.R mengatakan bahwa keluarga
senantiasa mengusahakan
kesembuhan pada setiap anggota
keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan bahwa
keluarga sangat ingin untuk
menciptakan dan mempertahankan
kondisi keluarga yang harmonis,
akrab, dan hangat
Keluarga mengatakan bahwa
keluarga akan senantiasa
mengusahakan tercapainya
Kesiapan Peningkatan
3. pemenuhan kebutuhan keluarga
Proses Keluarga
pada masing-masing anggota
keluarga seperti pangan, sandang,
papan, dan kesehatan
DO :
Komunikasi keluarga terbuka
Terlihat sikap saling menghormati
dan menghargai dalam keluarga
Terlihat adanya keinginan keluarga
untuk menyelesaikan setiap masalah
yang ada dalam keluarga
Kebersamaan dalam keluarga
sangat terlihat.
20
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
21
dengan gaya hidup
10. Membantu anggota keluarga 10. Untuk meningkatkan level
untuk memodifikasi factor perawatan
seperti kurangnya prilaku
dukungan antara anggota
keluarga, yang mengganggu
manajemen pengobatan
11. Bekerja dengan keluarga 11. Untuk memfokuskan kekuatan
untuk menetapkan tujuan dari mereka dalam objektif pencapain
konflik untuk konflik dan untuk menjaga harapan
23
sering merasa pusing,
merasa mudah lelah, dan
capek
e. Tn.B (KK) terkadang
juga merasakan keluhan
yang sama dengan Ny.F,
seperti merasa sering
pusing. Tn.B mengatakan
bahwa beliau sulit tidur
dengan nyenyak.
3. Menggali perasaan tiap
anggota keluarga yang
berhubungan dengan kondisi
penyakit/sakit yang diderita
oleh salah seorang anggota
keluarga guna
mengidentifikasi konflik yang
tidak terselesaikan
a. Masing-masing anggota
keluarga mempunyai
perasaan yang sama pada
setiap anggota keluarga
yang ada.
b. Mereka mengatakan
bahwa keluarga sama
sekali tidak mau jika
penyakit yang diderita
oleh salah seorang
anggota keluarga seperti
yang terjadi pada Ny.R
semakin bertambah
parah.
c. Mereka sangat
menginginkan
kesembuhan untuk setiap
anggota keluarga yang
sakit.
2. Anggota keluarga
menghadiri dan 1. Mengajak seluruh anggota
berpartisipasi keluarga yang tinggal dalam 1
dalam tahapan rumah untuk hadir dan
pengobatan berpartisipasi dalam tahapan
keluarga pengobatan keluarga guna
untuk meningkatkan
kebersamaan keluarga dan
memudahkan untuk pencarian
solusi penyelesaian konflik
melalui setiap kunjungan
a. Seluruh anggota keluarga
kecuali Tn.E (yang pada
saat itu sedang tidak Anggota keluarga mau
berada di rumah) hadir untuk menghadiri dan
pada setiap kunjungan berpartisipasi dalam
keluarga tahapan pengobatan
b. Seluruh anggota keluarga keluarga
mau untuk mengikuti
setiap anjuran yang
diberikan
c. Seluruh anggota keluarga
menerima dengan baik
24
setiap informasi yang
diberikan
d. Seluruh anggota keluarga
mau untuk berpartisipasi
dalam setiap tahapan
proses perawatan dan
pengobatan keluarga,
dimana keluarga mau:
a) Untuk mengenal
masalah dalam
keluarga, baik itu
masalah penyakit
salah seorang
anggota keluarga
maupun masalah
kesehatan lainnya
yang dihadapi oleh
anggota keluarga
b) Mau untuk merawat
dan melakukan
perawatan terhadap
anggota keluarga
yang sakit
c) Mau untuk
memodifikasi
lingkungan dan gaya
hidup terkait dengan
penyakit yang
diderita oleh anggota
keluarga
d) Mau untuk
memamanfaatkan
fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada
di lingkungan tempat
tinggal keluarga.
Ketidakefektifan 1. Anggota keluarga 1. Bekerjasama dengan keluarga Anggota keluarga
manajemen menyatakan untuk mengidentifikasi menyatakan bahwa mereka
pengobatan keinginan untuk prilaku yang berkontribusi mau dan berkeinginan
keluarga menyelesaikan menjadi konflik dalam untuk menyelesaikan
konflik atau keluarga melalui diskusi konflik
masalah dengan keluarga guna
menemukan penyelesaian
konflik
a. Keluarga mengatakan
pola hidup yang tidak
sehat dapat menjadi
Sabtu/
penyebab memburuknya
2 14 Des
kondisi kesehatan
2013
keluarga
b. Keluarga mengatakan
bahwa pola hidup yang
tidak sehat dapat berupa
olahraga yang tidak rutin,
konsumsi makanan yang
salah, suka
mengkonsumsi makanan
yang pedas, konsumsi
garam yang berlebihan,
serta kurang makan buah
25
dan sayur.
c. Keluarga mengatakan
bahwa mereka sekeluarga
mau untuk
menyelesaikan masalah
kesehatan dan penyakit
yang ada pada anggota
keluarga dengan akan
berprilaku hidup sehat
yaitu senantiasa
memerhatikan konsumsi
makanan sehari-hari,
rajin berolahraga,
mengurangi stres, dan
rajin memeriksakan
kesehatan pada fasilitas
kesehatan yang ada.
2. Anggota keluarga
menyatakan 1. Bekerjasama dengan anggota Anggota keluarga mampu
mekanisme keluarga untuk untuk menyatakan
koping yang akan mengidentifikasi prilaku mekanisme koping yang
mengurangi alternatif dengan akan mengurangi konflik
konflik mendiskusikan kebiasaan
koping keluarga sehari-hari
a. Keluarga mengatakan
bahwa selama ini
kebiasaan koping
keluarga terhadap
anggota keluarga yang
sakit adalah dengan
senantiasa langsung
memabwa si sakit untuk
berobat ke Puskesmas
atau Praktek Bidan
b. Keluarga mengatakan
bahwa selama ini jika
terdapat masalah dalam
keluarga seperti kesulitan
untuk mengambil
keputusan terkait dengan
pengobatan salah seorang
anggota keluarga,
keluarga akan
merundingkan masalah
tersebut melalui diskusi
keluarga.
c. Keluarga mengatakan
bahwa prilaku yang dapat
dijadikan sebagai
mekanisme koping yang
akan mengurangi konflik
adalah :
a) Mengubah pola
hidup yang tidak
sehat menjadi pola
hidup yang sehat,
yaitu dengan
senantiasa
26
mengkonsumsi
makanan sehat dan
bergizi, mengatur
pola makan, jenis
dan jumlah konsumsi
makanan sehari-hari,
rajin berolahraga,
istirahat yang cukup
b) Tidak memendam
perasaan terhadap
suatu masalah secara
pribadi, tetapi
masalah tersebut
harus diutarakan
kepada anggota
keluarga yang untuk
dicarikan
penyelesaian
c) Memanfaatkan
fasilitas kesehatan
dengan rajin
memeriksakan
kesehatan
2. Bekerjasama dengan
keluarga untuk
menetapkan tujuan dari
koping pada setiap
konflik dengan
mengajarkan pada
keluarga mekanisme
koping yang daptif
Keluarga
mengatakan bahwa
tujuan untuk
mengaplikasikan
penyelesaian
masalah yang
baik/adaptif adalah
untuk mengurangi
dan menyelesaikan
masalah yang terjadi
pada keluarga
Ketidakefektifan 1. Anggota 1. Mengkaji pencegahan primer
pemeliharaan komunitas seperti apakah saja yang biasa
kesehatan menyatakan dilakukan keluarga
familiar dengan sehubungan dengan penyakit
sumber di yang ada di keluarga
lingkungan dan a. Keluarga mengatakan
menyatakan bahwa selama ini, untuk
keinginan untuk mencegah parahnya
belajar tentang penyakit anggota
mereka keluarga, keluarga
senantiasa memeriksakan
kesehatan pada fasilitas
kesehatan yang ada
b. Keluarga mengatakan
bahwa selain dengan
memeriksakan kesehatan,
keluarga juga senantiasa
mengkonsumsi obat-
27
obatan tradisional.
2. Menganjurkan keluarga untuk
senantiasa melaksanakan
pencegahan baik primer atau
sekunder terkait dengan
penyakit yang diderita oleh
keluarga. Pencegahan primer
dapat berupa membiasakan
prilaku hidup bersih dan sehat
di lingkungan rumah, serta
pencegahan sekunder dengan
memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada di
lingkungan tempat tinggal.
3. Mengakses sumber-sumber
yang ada di komunitas yang Anggota keluarga
menyediakan pembelajaran, menyatakan bahwa mereka
pelatihan, dan perawatan telah familiar dengan
dengan memberitahu keluarga sumber di lingkungan dan
tentang fasilitas kesehatan menyatakan keinginan
yang dapat dijangkau oleh untuk belajar dari mereka
keluarga seperti Puskesmas,
Praktek Bidan/dokter dan RS.
Keluarga mengatakan
bahwa mereka sekeluarga
sudah tahu dan kenal dengan
fasilitas kesehatan yang ada di
lingkungan tempat tinggalnya.
Keluarga mengatakan
bahwa keluarga akan
mengunjungi fasilitas
kesehatan tersebut untuk
mencari tahu informasi
kesehatan terkait dengan
penyakit yang ada di keluarga
Anggota keluarga telah
1. Membantu anggota keluarga
mampu untuk mencari dan
untuk memperoleh informasi
memperoleh informasi
yang disediakan oleh-oleh
tentang sumber di
sumber-sumber yang ada di
lingkungan
lingkungan komunitas
2. Anggota
komunitas
mencari dan
memperoleh
informasi tentang 1. Merencanakan program
sumber di Anggota keluarga telah
spesifik untuk anggota mampu untuk
lingkungan keluarga dalam organisasi menghubungi sumber
komunitas dan sumber- lingkungan yang sesuai
sumber yang ada pada
3. Anggota lingkungan
komunitas 2. Menganjurkan klien dan
menghubungi keluarga untuk senantiasa
sumber menghadiri kegiatan-kegiatan
lingkungan yang kelompok di komunitas yang
sesuai menyediakan informasi
kesehatan
Organisasi komunitas
Menanyakan organisasi anggota
28
komunitas untuk mengevaluasi belum mampu untuk
sumber komunitas mengembangkan petunjuk
1. Organisasi komunitas untuk sumber informasi untuk
4. Organisasi mengevaluasi sumber anggota keluarga dan
komunitas komunitas untuk kelompok memajukan peningkatn
mengembangkan KIA, ANREM, LANSIA, dan akses ke sumber yang
petunjuk sumber KESLING belum ada di dibutuhkan
informasi untuk lingkunga
anggota keluarga 2. Aparat RW & RT serta kader
dan memajukan mengatakan bahwa mereka
peningkatn akses akan melaksanakan agar
ke sumber yang terbentuknya POKJAKES,
dibutuhkan dimana dengan adanya
POKJAKES ini status
kesehatan masyarakat akan
meningkat.
3 Minggu Ketidakefektifan Anggota keluarga 1. Mengajarkan dan Anggota keluarga berusaha
/ 22 manajemen menyesuaikan menjelaskan pada keluarga untuk menyesuaikan
Des pengobatan komponen regimen tentang penyakit hipertensi komponen regimen
2013 keluarga pengobatan menjadi dan regimen pengobatan pengobatan menjadi
aktivitas sehari-hari sesuai dengan leaflet aktivitas sehari-hari dengan
dengan sukses - Menjelaskan pengertian sukses.
penyakit hipertensi
“Ny.R mengatakan bahwa
penyakit hipertensi adalah
penyakit dimana tekanan
darah tinggi, lebih dari
130/90mmHg“
- Menjelaskan penyebab
penyakit hipertensi
“Ny.R mengatakan bahwa
penyebab penyakit hipertensi
adalah karena banyak pikiran
dan konsumsi garam yang
tidak diatur“
- Menjelaskan tanda dan gejala
penyakit hipertensi
“Ny.R mengatakan bahwa
tanda gejala penaykit
hipertensi adalah sakit kepala,
pusing, dan tengkuk terasa
berat“
2. Membantu anggota keluarga
mengklarifikasi nilai yang
berhubungan dengan gaya
hidup dengan menjelaskan
keterkaitan antara gaya
hidup dan masalah yang
muncul atau yang terjadi
pada keluarga
- Keluarga mengatakan bahwa
prilaku hidup yang tidak sehat
seperti tidak memperhatikan
konsumsi makanan sehari-
hari, kurang berolahraga, serta
banyak pikiran dapat
memperparah penyakit
hipertensi
- Keluarga mengatakan bahwa
jika konsumsi garam terlalu
29
berlebihan, maka akan
menyebabkan tekanan darah
menjadi lebih tinggi.
4 Senin/ Ketidakefektifan Anggota keluarga 1. Mengajarkan anggota Anggota keluarga telah
23 Des manajemen menyesuaikan keluarga mengenal proses mampu untuk
2013 pengobatan komponen regimen penyakit hipertensi dan menyesuaikan komponen
keluarga pengobatan menjadi regimen pengobatan sesuai regimen pengobatan
aktivitas sehari-hari dengan leaflet menjadi aktivitas sehari-
dengan sukses - Menjelaskan tentang akibat hari dengan sukses.
lanjut dari penyakit hipertensi
“ Ny.R mengatakan bahwa
akibat lanjut dari penyakit
hipertensi adalah penyakit
stroke dan kematian“
- Menjelaskan tentang cara
perawatan penyakit hipertensi
di rumah
“ Ny.R mengatakan bahwa
salah satu cara merawat
anggota keluarga dengan
penyakit hipertensi adalah
mengurangi konsumsi garam
dan meminum obat tradisional
seperti daun alpukad”
2. Bekerjasama dengan anggota
keluarga untuk
mengembangkan aktivitas
sehari-hari yang mengatur
regimen pengobatan yang
sesuai dengan gaya hidup,
yaitu dengan memberikan
pengetahuan terkait dengan
cara perawatan penyakit
hipertensi di rumah (sesuai
leaflet) serta menyesuaikan
dengan kebiasan hidup
keluarga sehari-hari
5 Selasa/ Ketidakefektifan Anggota keluarga 1. Mengajarkan dan Anggota keluarga mau dan
24 Des manajemen menyesuaikan menjelaskan pada keluarga berusaha untuk
2013 pengobatan komponen regimen tentang penyakit DM dan menyesuaikan komponen
keluarga pengobatan menjadi regimen pengobatan sesuai regimen pengobatan
aktivitas sehari-hari dengan leaflet menjadi aktivitas sehari-
dengan sukses - Menjelaskan pengertian hari dengan sukses
penyakit DM
“Ny.R mengatakan bahwa
penyakit gula adalah penyakit
yang ditandai dengan
tingginya kadar glukosa
darah“
- Menjelaskan penyebab
penyakit hipertensi
“Ny.R mengatakan bahwa
penyebab penyakit gula
adalah karena dahulunya
Ny.R gemuk“
- Menjelaskan tanda dan gejala
penyakit DM
“Ny.R mengatakan bahwa
tanda gejala penyakit gula
adalah kesemutan, mudah
30
merasa lapar, dan pandangan
kabur“
2. Membantu anggota keluarga
mengklarifikasi nilai yang
berhubungan dengan gaya
hidup dengan menjelaskan
keterkaitan antara gaya hidup
dan masalah yang muncul
atau yang terjadi pada
keluarga
- Keluarga mengatakan bahwa
prilaku hidup yang tidak sehat
seperti tidak memperhatikan
konsumsi makanan sehari-
hari, terlalu banyak
mengandung karbohidrat,
suka makan makanan yang
manis dapat memperparah
penyakit gula
6 Rabu/ Ketidakefektifan Anggota keluarga 1. Mengajarkan anggota Anggota keluarga mampu
25 Des manajemen menyesuaikan keluarga mengenal proses untuk menyesuaikan
2013 pengobatan komponen regimen penyakit DM dan regimen komponen regimen
keluarga pengobatan menjadi pengobatan sesuai dengan pengobatan menjadi
aktivitas sehari-hari leaflet aktivitas sehari-hari
dengan sukses - Menjelaskan tentang akibat dengan sukses
lanjut dari penyakit DM
“ Ny.R mengatakan bahwa
akibat lanjut dari penyakit
gula adalah katarak, penyakit
jantung, dan infeksi jamur“
- Menjelaskan tentang cara
perawatan penyakit DM di
rumah
“ Ny.R mengatakan bahwa
salah satu cara merawat
anggota keluarga dengan
penyakit gula adalah
mengurangi makanan yang
manis-manis, banyak
mengandung gula dan tinggi
karbohidrat”
2. Bekerjasama dengan anggota
keluarga untuk
mengembangkan aktivitas
sehari-hari yang mengatur
regimen pengobatan yang
sesuai dengan gaya hidup,
yaitu dengan memberikan
pengetahuan terkait dengan
cara perawatan penyakit DM
di rumah (sesuai leaflet) serta
menyesuaikan dengan
kebiasan hidup keluarga
sehari-hari
7 Selasa/ Ketidakefektifan Anggota keluarga 1. Mendorong kepercayaan Anggota keluarga mampu
31 Des manajemen melaksanakan individu/ setiap anggota untuk melaksanakan
2013 pengobatan regimen pengobatan keluarga tentang penyakit dan regimen pengobatan
keluarga review informasi penyakit
yang relevan
“Ny. R dan keluarga yakin
31
bahwa jika beliau dan
keluarga senantiasa
menerapkan prilaku hidup
sehat, penyakit yang diderita
oleh setiap anggota keluarga
dapat diatasi”
2. Membantu anggota keluarga
untuk memodifikasi factor
seperti kurangnya prilaku
dukungan antara anggota
keluarga yang menganggu
manajemen pengobatan
“Ny.R mengatakan bahwa
selama ini beliau dan keluarga
telah berusaha untuk
melaksanakan regimen
pengobatan sesuai anjuran”
“ “Keluarga mengatakan
32
bahwa ketika Ny.R sudah
mengeluhkan tanda dan gejala
penyakit gula seperti rasa
kebas di kaki, kesemutan, dan
gatal-gatal di seluruh tubuh,
keluarga langsung meramu
obat tradisonal berupa daun
sirsak yang direbus lalu
diminum atau dengan
mengkonsumsi obat
Glibenclamide 1 tablet dan
Griseofulvin untuk
mengurangi gatal-gatal“.
2. Membantu keluarga
merencanakan untuk
mengikuti penyuluhan
mengenai penyakit di masa
yang akan datang
“Keluarga mengatakan bahwa
keluarga akan berusaha utnuk
mengikuti setiap penyuluhan
yang dilakukan oleh petugas
kesehatan di lingkungan
tempat tinggal klien“
33
34