Vous êtes sur la page 1sur 4

Data Pengamatan

Karakteristik kolom (dari literatur dalam modul) :


𝜋
Volume kolom (AH) = 4 × (0,075 𝑚)2 × 1,4 𝑚 = 0,0062 𝑚3

Jenis packing = 9 mm Raschig rings


Luas area packing/unit volume tower = 440 m2/m3
P 35
P = 35 mmH2O  P kolom total = 760  = 760   762,58mmHg
13,6 13,6
Suhu kolom = 292 K =19 oC
Pressure drop kolom = 100 mmH2O = 7 mmHg

Percobaan 1 : Absorpsi CO2 ke dalam Air pada Packed Column – Analisis Gas

F1 = 3 liter/menit = 0,05 liter/sekon


F2 = 30 liter/menit = 0,5 liter/sekon
F3 = 3 liter/menit = 0,05 liter/sekon

V1 = 40 mL
V2 = 41,6 mL – 40 ml = 1,6 ml

Keterangan :
F1 = laju alir air masuk packed column absorpsi
F2 = laju alir udara masuk packed column absorpsi
F3 = laju alir CO2 masuk packed column absorpsi
V1 = volume CO2 dan udara pada analisis sampel keluaran gas sisa absorpsi (diukur dalam
piston)
V2 = volume CO2 yang terlarut dalam NaOH pada analisis sampel keluaran gas sisa
absorpsi (diukur dalam tabung liquid overspill)
Pengolahan Data

Percobaan 1 : Absorpsi CO2 ke dalam Air pada Packed Column – Analisis Gas

Perhitungan kandungan CO2 yang terabsorpsi dan koefisien transfer massa gas dihitung
berdasarkan proses absorpsi yang dilakukan selama 15 menit.

Menghitung Kandungan CO2 Terabsorbsi

Dengan menggunakan peralatan Hempl, diperoleh fraksi volume CO2 yaitu V2/V1. Gas
diasumsikan bersifat ideal sehingga diasumsikan fraksi volume CO2 tersebut sama dengan
fraksi molnya (fraksi volume CO2 = fraksi mol CO2). Pada percobaan ini juga dilakukan
pengecekan terlebih dahulu sampel yang masuk ke dalam kolom absorpsi agar mempunyai
nilai fraksi CO2 yang sama seperti yang diindikasikan oleh flowmeter pada aliran masuk.
𝐹3 0,05
𝑌𝑖 = = = 0,09091
𝐹2 + 𝐹3 0,5 + 0,05
Yi adalah fraksi mol gas CO2 pada aliran gas masuk (inlet).

𝑉2 1,6
𝑌𝑜 = ( ) = = 0,04
𝑉1 𝑜 40
Y0 merupakan fraksi mol gas CO2 pada aliran gas keluar (outlet)

Dalam menentukan kandungan CO2 pada sampel gas dipergunakan neraca massa pada
packed column absorber, sebagai berikut :
(𝐹𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 × 𝑌𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 ) = (𝐹𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡 × 𝑌𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡 ) + 𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
(𝐹𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 × 𝑌𝐶𝑂2,𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 ) = (𝐹𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡 × 𝑌𝐶𝑂2,𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡 ) + 𝐹𝐶𝑂2,𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡
Bila diumpamakan Fa dalam satuan liter/sekon adalah CO2 yang terserap dari puncak kolom
hingga dasar kolom, persamaannya menjadi:
CO2 inlet – CO2 outlet = CO2 terserap
(𝐹2 + 𝐹3 )𝑌𝑖 − (𝐹2 + (𝐹3 − 𝐹𝑜 ))𝑌𝑜 = 𝐹𝑎
(𝑌𝑖 − 𝑌𝑜 )(𝐹2 + 𝐹3 ) (0,09091 − 0,04)(0,5 + 0,05)
𝐹𝑎 = =
1 − 𝑌𝑜 1 − 0,04
= 0,02917 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
Hasil yang diperoleh dengan satuan liter/sekon kemudian dikonversi menjadi
g.mol/sekon (Ga), dengan persamaan, sebagai berikut :
𝐹𝑎 𝑃𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑚𝑚𝐻𝑔 273
𝐺𝑎 = × ×
22,42 760 𝑚𝑚𝐻𝑔 𝑇𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 + 273
Dimana : Pkolom = 762,58 mmHg dan suhu kolom = 19 oC, sehingga :
0,02917 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛 762,58 𝑚𝑚𝐻𝑔 273
𝐺𝑎 = × ×
22,42 760 𝑚𝑚𝐻𝑔 19 + 273
𝐺𝑎 = 0,00123 𝑔. 𝑚𝑜𝑙/𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

Menghitung Koefisien Transfer Massa Gas

Ga merupakan jumlah CO2 terabsorbsi di dalam air. Untuk menghitung besarnya


koefisien transfer massa gas menggunakan persamaan, sebagai berikut :
𝑃
𝐺𝑎 ln ( 𝑖 )
𝑃𝑜
𝐾𝑂𝐺 = ×
𝑎 × 𝐴𝐻 (𝑃𝑖 − 𝑃𝑜 )
Keterangan:
KOG = Koefisien transfer massa gas (g.mol/atm.m2.sekon)
𝜋
Volume kolom absorber (AH) = 4 × (0,075 𝑚)2 × 1,4 𝑚 = 0,0062 𝑚3

Pi = Fraksi mol inlet x tekanan total = Yi x P column


= 0,09091 x (762,58) atm = 69,327 atm
Po = Fraksi mol outlet x tekanan total = Yo x P column
= 0,04 x (762,58) atm = 30,504 atm
a = Luas spesifik (440 m2/m3)
sehingga diperoleh :
69,327
0,00123 ln ( )
30,504
𝐾𝑂𝐺 = ×
440 × 0,0062 (69,327 − 30,504)
𝑔𝑚𝑜𝑙
= 9, 5346 𝑥 10−6
𝑎𝑡𝑚. 𝑚2 . 𝑠𝑒𝑐
Analisa Data dan Hasil Pengamatan

Percobaan 1 : Absorpsi CO2 ke dalam Air pada Packed Column

Pengolahan data percobaan dilakukan untuk menghitung berapa banyak CO2 yang
terabsorbsi oleh air dan menghitung besarnya koefisien transfer gas. Mula-mula praktikan
menghitung jumlah kandungan CO2 pada sampel yang masuk ke packed column. Kandungan
CO2 dapat diketahui dengan menghitung fraksi CO2 pada aliran CO2 maupun udara,
kandungan CO2 inlet sebanyak 0,06 dan kandungan CO2 outlet sebanyak 0,03. Jumlah CO2
yang diserap dalam kolom dihitung dari analisis sampel inlet dan outlet. Fraksi volume CO 2
pada aliran gas outlet pada perhitungan diperoleh dari nilai V2/V1, V1 merupakan volume
CO2 dan udara pada sampel yang akan diabsorbsi oleh NaOH, sedangkan V2 merupakan CO2
yang terabsorb oleh NaOH. Nilai fraksi CO2 pada aliran gas masukan ataupun keluaran telah
diperoleh, kemudian praktikan menghitung jumlah CO2 yang terabsorb oleh air di sepanjang
kolom (nilai Fo sebesar 0,02917 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛), setelah diubah ke dalam satuan g.mol/sekon
diperoleh nilai sebesar 0.000123 g.mol/sekon.
Nilai koefisien transfer massa gas dapat dihitung dengan mengasumsikan bahwa
aliran volume tidak dipengaruhi oleh penurunan tekanan yang terjadi sepanjang kolom,
karena penurunan ini nilainya kecil dibandingkan dengan tekanan atmosfer, sehingga dapat
diabaikan. Oleh karena itu, hasil perhitungan koefisien transfer massa gas yang didapat pada
analisis gas di percobaan ini akan kurang akurat dibanding hasil yang diperoleh pada analisis
larutan. Koefisien transfer massa gas yang diperoleh dengan analisis gas adalah sebesar
9, 5346 𝑥 10−6 gmol/atm.m2.sekon, dari data yang diperoleh koefisien transfer massa gas
pada percobaan relatif kecil menandakan waktu kontak yang terjadi tidak terlalu lama. Hal ini
dapat terjadi karena sampel CO2 yang mungkin sudah akan habis.

Vous aimerez peut-être aussi