Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TB Paru
TB Paru
PENDAHULUAN
penyebab kematian di seluruh dunia. Sekitar dua milyar orang atau 1/3
TB di tahun 2015, terdapat 1,8 juta kematian (diantaranya ada 0,4 juta
kematian orang yang terkena TB dan HIV). Dari satu juta anak-anak usia ≤14
penyakit ini pada tahun 2015. Lebih dari 95% kematian TB tersebut terjadi di
ada pada enam negara, secara berurutan: India, Indonesia, China, Nigeria,
Pakistan dan Afrika Selatan. Sekitar 480.000 orang menjadi resisten terhadap
1,5% per tahunnya sejak tahun 2000. Hal ini perlu diakselerasikan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tuberkulosis
2.1.1 Definisi
2.1.2 Etiologi
bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Bakteri Tahan Asam
(BTA).2
bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat
2
Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular
terjadi melalui hubungan dekat antara penderita dan orang yang tertular
(terinfeksi), misalnya berada di dalam ruangan tidur atau ruang kerja yang
dapat melayang di udara hingga kurang lebih dua jam tergantung pada
kualitas ventilasi ruangan. Jika droplet tadi terhirup oleh orang lain yang
sehat, droplet akan terdampar pada dinding pernapasan . Droplet besar akan
terdampar pada saluran pernapasan bagian atas droplet kecil akan masuk
3
a. Tuberkulosis Primer
Setelah tiga minggu terinfeksi basil TB, tubuh baru mengenal seluk
beluk basil TB. Setelah tiga sampai sepuluh minggu, basil TB akan
Pada orang yang berhasil mengatasi fokus infeksi primer dan tidak
sakit, ternyata tidak semua basil tuberkulosis tersingkir dari tubuh atau
tidak dapat dibunuh. Basil tuberkulosis ini dapat berada di dalam tubuh
dorman.3
b. Tuberkulosis Postprimer
mempunyai mekanisme daya kekebalan tubuh terhadap basil TB, hal ini
4
dapat terlihat pada tes tuberkulin yang menimbulkan hasil reaksi positif.
minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak
bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan
diatas dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain TB, seperti
maka setiap orang yang datang ke UPK dengan gejala tersebut diatas,
dianggap sebagai seorang tersangka (suspek) pasien TB, dan perlu dilakukan
5
2.1.5 Klasifikasi Tuberkulosis
positif
biakan positif
M.Tuberculosis negatif
a. Kasus baru
Adalah pasien yang belum pernah mendapat pengobatan dengan OAT atau
6
c. Kasus defaulted atau drop out
Adalah pasien yang telah menjalani pengobatan >1 bulan dan tidak
selesai.
d. Kasus gagal
Adalah pasien BTA positif yang masih tetap positif atau kembali positif
pada akhir bulan ke-5 (satu bulan sebelum akhir pengobatan ) atau akhir
pengobatan.
e. Kasus kronik
Adalah pasien dengan hasil pemeriksaan BTA masih positif setelah selesai
yang baik
f. Kasus bekas TB
- Hasil pemeriksaan BTA negatif (biakan juga negatif bila ada) dan
mendapat pengobatan OAT 2 bulan serta pada foto toraks ulang tidak
ditemukan konjungtiva atau kulit yang pucat karena anemia, suhu demam
(febris) badan kurus atau berat badan menurun. Pada pemeriksaan fisis pasien
7
sering tidak menunjukan suatu kelainan pun terutama pada kasus kasus atau
apeks (puncak) paru. Bila dicurigai adanya infiltrat yang agak luas, maka di
dapatkan perkusi yang redup, dan auskultasi suara napas bronkial, akan di
Tetapi bila infiltrat ini diliputi oleh penebalan pleura ,suara napas menjadi
amforik.6
ditemukan atrofi dan retraksi otot otot interkostal. Bagian paru yang sakit jadi
menciut dan menarik isi mediastinum atau paru lainya. Paru yang sehat
menjadi lebih hiperinflasi. Bila jaringan fibrotik amat luas yakni lebih dari
a. Pemeriksaan Darah
dan juga spesifik. Pada saat tuberkulosis baru mulai (aktif) akan didapatan
jumlah leukosit yang sedikit meninggi dengan hitung jenis pergeseran ke kiri.
Jumlah limfosit masih di bawah normal. Laju endap darah mulai meningkat.
8
Bila penyakit mulai sembuih, jumlah leukosit kembali normal dan jumlah
limfosit masih tinggi. Laju endap darah mulai turun ke arah normal lagi. Hasil
1. Hb menurun
angka yang lebih rendah. PAP-TB ini kurang bermanfaat bila digunakan
sebagai sarana tunggal untuk diagnosis TB. Prinsip dasar uji PAP-TB adalah
dipisahkan secara ultra sentrifus. Hasil uji PAP-TB dinyatakan patologis bila
pada titer 1:10.000 didapatkan hasil uji PAP-TB positif. Hasil positif palsu
Uji serologis lain terhadap Tb yang hamper sama cara dan nilainya
dengan uji PAP-TB adalah uji mycodot. Disini dipakai antigen LAM
Sisir ini dicelupkan kedalam serum pasien. Antibodi spesifik anti LAM dalam
serum akan terdeteksi sebagai perubahan warna pada sisir yang intensitasnya
9
b. Pemeriksaan Dahak
1. S (sewaktu) :
pertama kali. Pada saat pulang, suspek membawa sebuah pot dahak untuk
2. P (Pagi) :
bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di UPK.
3. S (sewaktu) :
dahak pagi.
Pemeriksaan lain seperti foto thoraks, biakan dan uji kepekaan dapat
indikasinya.5
10
c. Pemeriksaan Radiologi
- Fibrotik
- Kalsifikasi
11
Infiltrat berbatas tidak tegas di daerah lateral apeks paru kanan serta
penyakit sering tidak dijumpai gejala. Namun setelah itu akan terdapat
Segmen yang terkena biasanya segmen apikal dan posterior, dan superior
lobus bawah. Kavitas terjadi pada 50% kasus, lebih banyak multipel dari pada
12
soliter dan berdinding tipis atau juga tebal. Pada kavitas dapat ditemukan
airfluid level.3
d. Uji Tuberkulin
Derivate).6
berupa indurasi kemerahan yang terdiri dari infiltrat limfosit yakni reaksi
dalam : 6
mantoux yang positif (99,8%). Kelemahan tes ini juga terdapat positif palsu
13
yakni pada pemberian BCG atau terinfeksi dengan mycobacterium lain.
palsu) yakni : 6
imunosupresi lainnya
a. Tuberculosis Paru
b. Pneumonia
c. Mikosis Paru
14
Ada sebagian besar pasien tidak menunjukkan adanya basil
ini, tidak dapat di tegakkan diagnosis pasti. Agar pasien tersebut dapat diberi
cara terapi khusus untuk diagnosis Tb paru. Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk penyakit paru telah
a. TB Paru
adekuat. 3
pemeriksaan bakteriologik saja yang masih negatif. Pasien ini diobati dengan
perbaikan klinis maupun radiologis, segera diberi obat dengan obat anti TB
(OAT) selama tiga bulan. Jika dengan pemberian OAT tersebut terjadi
15
adekurat karena diagnosis TB paru tersangka telah diubah menjadi diagnosis
TB paru.3
Yaitu pasien yang telah sembuh dari TB paru yang datang ke dokter
2.1.10 Penatalaksanaan
Tahap intensif terdiri dari RHZE diberikan setiap hari selama 2 bulan.
tiga kali dalam seminggu selama 4 bulan. Obat ini diberikan untuk
penderita baru TB paru BTA positif, penderita baru TB paru BTA negatif
rontgen positif yang sakit berat, dan penderita TB ekstra paru berat
kelamin.2
diberikan selama 3 bulan, yang terdiri dari 2 bulan dengan RHZES setiap
hari. Dilanjutkan 1 bulan dengan RHZE setiap hari. Setelah itu diteruskan
dengan tahap lanjutan selama 5 bulan dengan RHE yang diberikan tiga
16
kali dalam seminggu. Obat ini diberikan untuk penderita TB paru BTA(+)
berobat (default).2
INH
Rifampisin
Pirazinamid
Streptomisin
Etambutol
Kanamisin
Amikasin
Kuinolon
asam klavulanat
- Kapreomisin
- Sikloserin
17
c. Dosis OAT 4
BB > 60 kg : 600 mg
BB 40-60 kg : 450 mg
BB < 40 kg : 300 mg
BB >60 Kg : 450 mg
BB 40-60 Kg : 300 mg
BB <40 kg : 150 mg
3. Pirazinamid : 25 mg/kgBB/hari
BB > 60 kg : 1500 mg
BB 40-60 kg : 1000 mg
BB < 40 kg : 750 mg
4. Etambutol : 15 mg/kgBB/hari
BB 40 -60 kg : 1000 mg
BB < 40 kg : 750 mg
BB >60 kg : 1000 mg
BB 40-60 kg : 750 mg
18
d. Efek Samping OAT
efek samping. Namun sebagian kecil dapat mengalami efek samping, oleh
dilakukan selama pengobatan. Efek samping yang terjadi dapat ringan atau
berat . Bila efek samping ringan dan dapat diatasi dengan obat simptomatis
OAT diteruskan.4
- Efek samping minor : tidak nafsu makan, mual , sakit perut, dan
syok, dan gagal ginjal. Bila salah satu dari dari efek samping ini
aspirin / allopurinol.
19
- Efek samping mayor : hepatitis imbas obat . Pemberian
pyrazinamide dihentikan.4
dideteksi secara dini dan dilakukan tindakan untuk mengurangi efek samping
tersebut. Oleh karena itu perlu adanya penjelasan dan edukasi terhadap efek
Efek samping obat biasanya ringan, dan efek samping yang berat
20
pyruvate transaminase (ALT/ SGPT) yang merupakan penanda yang lebih
a. TB Milier 4
- Rawat inap
keadaan:
Gejala meningitis
Sesak nafas
Gejala toksik
Demam tinggi
diberikan steroid
c. TB paru dengan DM 4
9 bulan
21
- hati hati dengan pengobatan etambutol, karena efek samping
jenis obat dalam jumlah cukup dan dosis serta jangka waktu
yang tepat
mulai terapi TB
22
- Pada pasien yang menyusui OAT tetap diberikan
kehamilan
kapreomisin.
23
penyembuhan. Pada keadaan sangan diperlukan dapat diberikan
- Bila klinis (+) ikterik (+) gejala mual muntah (+) OAT stop.
Stop RHZ
24
2.1.12 Komplikasi
- Batuk darah
- Pneumotorak
- Gagal napas
- Gagal jantung
- Efusi pleura
2.1.13 Prognosis
infeksi disebabkan oleh strain resisten obat atau pasien berusia lanjut dengan
tuberkulosis milier.9
2.1.14 Edukasi 9
a. Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di kamar
dengan orang lain selama beberapa minggu pertama pengobatan untuk tbc
aktif.
tertutup kecil dimana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih
25
c. Tutup mulut menggunakan masker. Gunakan masker untuk menutup
(air sabun).
26