Vous êtes sur la page 1sur 7

MURTININNGSIH 04011181419206 BETA KELOMPOK

TUTORIAL IV
A. SKENARIO
Pimpinan Puskesmas “Rambutan” yaitu dr. Andi yang baru bertugas 4 bulan.
Dalam 7 hari ini ada 5 orang anak Sekolah Dasar yang di Diagnosa Demam
Berdarah Dengue yang dirujuk ke Rumah Sakit dan beberapa orang yang
diobservasi demam berdarah dengue.
Dr. Andi mengadakan pertemuan dengan seluruh staf Puskesmas untuk
melihat jadwal kegiatan Promosi Kesehatan dan kesehatan lingkungan di
wilayah Puskesmas dan PHBS di Sekolah Dasar tsb. Dari hasil pertemuan
dengan staf Puskesmas adalah dalam 3 bulan ini kegiatan promosi kesehatan
yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan tidak dilaksanakan, sampah
menumpuk karena pembuangan ke Tempat Pembuangan Akhir terhambat
sehingga banyak sampah yang masuk selokan sehingga menghambat saluran
air dan hasil pemantauan banyak jentik-jentik nyamuk di rumah-rumah Perkembangan dari telur sampai menjadi nyamuk kurang lebih 9-10 hari
penduduk. 1. Setiap kali bertelur , nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak
Setelah melihat permasalahan yang ada, dr. Andi berkoordinasi dengan Pak 100 butir.
Camat. Pak Camat sebagai penanggung jawab wilayah segera mengadakan 2. Telur nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam dengan ukuran ± 0.80 mm,
pertemuan dengan Kepala Desa, Pak RT, kepala sekolah, Tokoh agama, kader 3. Telur ini ditempat yang kering (tanpa air) dapat bertahan sampai 6 bulan,
kesehatan Dokter kecil, untuk mengadakan Surevi Mawas Diri dan 4. Telur itu akan menetas menjadi jentik dalam waktu lebih kurang 2 hari
dilanjutkan dengan Musyawarah Masyarakat Desa dan diharapkan setelah terendam air.
menurunkan penyakit Demam berdarah Dengue di Kecamatan Rambutan. 5. Jentik kecil yang menetas dari telur itu akan tumbuh menjadi besar yang
panjangnya 0.5-1 cm.
B. ANALISIS MASALAH 6. Jentik Aedes aegypti akan selalu begerak aktif dalam air. Geraknya
1. Pimpinan Puskesmas “Rambutan” yaitu dr. Andi yang baru bertugas 4 berulang-ulang dari bawah ke atas permukaan air untuk bernafas
bulan. Dalam 7 hari ini ada 5 orang anak Sekolah Dasar yang di Diagnosa (mengambil udara) kemudian turun, kembali ke bawah dan seterusnya.
Demam Berdarah Dengue yang dirujuk ke Rumah Sakit dan beberapa 7. Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air.
orang yang diobservasi demam berdarah dengue. Biasanya berada di sekitar dinding tempat penampungan air.
a. Bagaimana siklus hidup dari vektor DBD? 8. Setelah 6-8 hari jentik itu akan berkembang/berubah menjadi kepompong.
Siklus Hidup dan Perilaku Nyamuk Aedes aegypti 9. Kepompong berbentuk koma.
Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti : 10. Gerakannya lamban.
Telur  Jentik  Kepompong  Nyamuk 11. Sering berada di permukaan air.
12. Setelah 1-2 hari akan menjadi nyamuk dewasa (Anggraeni, 2010).
Nyamuk Aedes aegypti menyenangi area gelap diintergrasikan dnegna semua mata
dan benda-benda berwarna hitam atau merah. pelajaran, Pelayanan Kesehatan
Nyamuk ini banyak ditemukan di bawah meja, disekolah dnegan adanya poliklinik
bangku, kamar yang gelap, atau dibalik baju- (bagi sekolah yang mampu), serta
baju yang digantung. Nyamuk ini menggigit Pembinaan lingkungan sekolah sehat.
pada siang hari (pukul 09.00-10.00) dan sore Selain itu untuk menciptakan suatu
hari (pukul 16.00-17.00). Demam berdarah kondisi sekolah yang sehat, sekolah
sering menyerang anak-anak karena anak-anak harus memiliki criteria, antara lain
cenderung duduk di dalam kelas selama pagi kebersihan dan ventilasi ruangan,
sampai siang hari (Anggraeni, 2010). kebersihan kantin, WC, kamar mandi,
Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat cuci tangan, melaksanakan
tempat penampungan air untuk keperluan pelayanan kesehatan, pendidikan
sehari-hari dan barang-barang lain yang kesehatan, bimbingan konseling, dan
memungkinkan air tergenang yang tidak manajemen peran serta masyarakat.
beralaskan tanah, misalnya bak mandi/WC, Program tersebut dapat dilaksanakan
tempayan, drum, tempat minum burung, vas secara bertahap dan
bunga/pot tanaman air, kaleng bekas dan ban berkesinambungan.
bekas, botol, tempurung kelapa, plastik, dan Program UKS tersebut erat kaitannya
lain-lain yang dibuang sembarang tempat dengan program bidang pendidikan,
(Depkes RI, 2007). dimana dalam UU No. 2 tahun 1989.
Adapun menurut Mu’rifah dan
2. Dr. Andi mengadakan pertemuan dengan Hardianro Wibowo (1992) program
seluruh staf Puskesmas untuk melihat UKS adalah sebagai berikut:
jadwal kegiatan Promosi Kesehatan dan a. Kegiatan peningkatan kesehatan
kesehatan lingkungan di wilayah (promotif)
Puskesmas dan PHBS di Sekolah Dasar tsb. b. Kegiatan pencegahan (preventif)
Dari hasil pertemuan dengan staf c. Kegiatan penyembuhan dan
Puskesmas adalah dalam 3 bulan ini pemulihan
kegiatan promosi kesehatan yang d. Lingkungan sekolah sehat.
berhubungan dengan kesehatan lingkungan
tidak dilaksanakan, sampah menumpuk g. Apa saja penyakit yang mungkin
karena pembuangan ke Tempat timbul akibat pembuangan sampah
Pembuangan Akhir terhambat sehingga yang tidak benar?
banyak sampah yang masuk selokan Dampak Pembuangan Akhir
sehingga menghambat saluran air dan hasil Sampah
pemantauan banyak jentik-jentik nyamuk di Secara umum, pembuangan sampah
rumah-rumah penduduk. yang tidak memenuhi syarat kesehatan
a. Bagaimana jadwal yang baik dalam dapat menjadi sumber pencemaran air
melakukan promosi kesehatan, Kesling pemukiman, sumber pencemaran
dan PHBS di sekolah? 7,8,9 udara, menjadi tempat berkembang dan
sarang dari serangga dan binatang
d. Apa saja program kesehatan di Sekolah pengerat, serta menjadi tempat hidup
Dasar? dari kuman yang membahayakan
Program UKS terdiri dari Trias UKS, kesehatan (Wahit Iqbal Mubarak dan
yaitu Pendidikan Kesehatan yang Nurul Chayatin, 2009:277).
1. Sumber Pencemaran Air Soedomo, 2001:5). Penyakit yang
Pemukiman disebabkan oleh debu salah
Dari hasil dekomposisi sampah satunya adalah asma.
pada akhirnya akan menghasilkan 3. Tempat Berkembang dan Sarang
leachate. Leachate (air lindi) dari Serangga dan Binatang
adalah cairan sampah hasil Pengerat.
ekstraksi bahan terlarut maupun Sampah dapat menjadi tempat
tersuspensi dengan kandungan bersarang dan
polutan yang tinggi yang terdiri berkembangbiaknya berbagai
dari senyawa-senyawa kimia hasil vektor penularan penyakit seperti
dekomposisi sampah dan air yang lalat, nyamuk, kecoak, dan tikus.
masuk dalam timbunan sampah Penyakit yang disebabkan oleh
yang berasal dari air hujan, lalat adalah diare, disentri, kolera,
saluran drainase, air tanah, atau cacingan. Sedangkan penyakit
sumber lain disekitar lokasi TPA. yang disebabkan oleh nyamuk
Aliran leachate yang dibawah adalah Demam Berdarah Dengue
tanah akan mempengaruhi (DBD), Demam Chikungunya.
kesehatan sumur penduduk, Penyakit yang disebabkan oleh
seperti munculnya penyakit kecoa adalah diare dan cacingan.
koreng, kudis, mencret dan mual. Penyakit yang disebabkan oleh
Dampak yang lebih parah dapat tikus adalah leptospirosis dan pes.
mengakibatkan keracunan,
disentri dan penyakit perut lainnya 3. Setelah melihat permasalahan yang ada, dr.
(Sudrajat, 2009:72). Andi berkoordinasi dengan Pak Camat. Pak
1.1 Penyakit yang Disebabkan Camat sebagai penanggung jawab wilayah
Tercemarnya Air Tanah oleh segera mengadakan pertemuan dengan
Leachate Kepala Desa, Pak RT, kepala sekolah,
Beberapa penyakit yang Tokoh agama, kader kesehatan Dokter
berisiko diderita masyarakat kecil, untuk mengadakan Surevi Mawas
yang disebabkan tercemarnya Diri dan dilanjutkan dengan Musyawarah
air tanah oleh leachate, Masyarakat Desa dan diharapkan
diantaranya: menurunkan penyakit Demam berdarah
 Skabies Dengue di Kecamatan Rambutan.
 Diare c. Siapa saja yang termasuk kader
 Disentri kesehatan?
2. Sumber Pencemaran Udara Kader kesehatan masyarakat adalah
Pada proses pengangkutan sampah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh
dengan menggunakan truk terbuka masyarakat dan dilatih untuk
akan berterbangan debu. menanggani masalah-masalah
Sedangkan pada proses kesehatan perseorangan maupun
pembakaran sampah walaupun masyarakat serta untuk bekerja dalam
skalanya kecil sangat berperan hubungan yang amat dekat dengan
dalam menambah jumlah zat tempat- tempat pemberian pelayanan
pencemar di udara, terutama debu kesehatan (WHO, 1995).
dan hidrokarbon (Moestikahadi
Advokasi adalah suatu alat untuk
C. LEARNING ISSUE melaksanakan suatu tindakan (aksi),
3. ADVOKASI merupakan ikhtiar politis yang
I. Pengertian Advokasi memerlukan perencanaan yang cermat
Advokasi adalah suatu kata yang telah untuk dapat mencapai tujuan yang
digunakan berpuluh-puluh tahun dalam diinginkan. Diperlukan langkah-langkah
kesehatan dan kedokteran. Manifestasi sistematis dengan melibatkan
awal advokas digambarkan sebagai “masyarakat” yang akan diwakili.
langkah yang dilakukan oleh seseorang Masyarakat di sini bisa bervariasi
atau suatu lembaga/organisasi untuk tergantung siapa yang melakukan
mewakili konsumen kesehatan dan advokasi. Masyarakat atau suatu
pelayanan publik yang kurang beruntung. komunitas tertentu suatu saat bisa
Beberapa rumah sakit misalnya, berperan sebagai advokat, tetapi di lain
mempunyai advokat bagi pasien, yang waktu bisa juga berperan sebagai saluran
merupakan cikal bakal pembela hak advokasi itu sendiri, dan pada saat lain
pasien pada dewasa ini. Sejak 1983, istilah bisa berperan sebagai kelompok yang
advokasi menjadi salah satu istilah dalam diwakili oleh seseorang dalam melakukan
kesehatan masyarakat, dan merupakan suatu advokasi. Dalam contoh kasus flu
salah satu kunci dari Ottawa. burung, seorang petugas peternakan yang
menyadari penyakit akibat kerja yang
Menurut Johns Hopkins (1990)
dapat diperolehnya, bisa berperan sebagai
Advokasi adalah usaha untuk
advokat dengan mewakili teman-
mempengaruhi kebijakan publik melalui
temannya sesama pekerja di peternakan.
bermacam-macam bentuk komunikasi
Di lain pihak dia juga dapat berperan
persuasif. Istilah advocacy/advokasi di
sebagai kelompok yang diwakili, bila
bidang kesehatan mulai digunakan dalam
seorang pemerhati Pelaksanaan
program kesehatan masyarakat pertama
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai
berperan sebagai advokat
salah satu strategi global Pendidikan atau
memperjuangkan nasib pekerja
Promosi Kesehatan.WHO merumuskan
peternakan tersebut. Dalam melakukan
bahwa dalam mewujudkan visi dan misi
advokasi, pemerhati K3 tersebut dapat
Promosi Kesehatan secara efektif
menggunakan pekerja peternakan sebagai
menggunakan 3 strategi pokok,yaitu :
saluran advokasinya atau mungkin
1). Advocacy,
dengan menggunakan media lain.
2). Social support,
Perlu diingat bahwa advokasi merupakan
3). Empowerment.
suatu strategi, bukan merupakan tujuan.
Advokasi diartikan sebagai upaya
Setiap advokasi yang dilakukan harus
pendekatan terhadap orang lain yang
selalu dipertimbangkan dengan cermat
dianggap mempunyai pengaruh terhadap
tujuannya serta kemudian dievaluasi
keberhasilan suatu program atau kegiatan
seberapa jauh sumbangannya terhadap
yang dilaksanakan.Oleh karena itu yang
masyarakat.
menjadi sasaran advokasi adalah para
pemimpin atau pengambil
kebijakan( policy makers) atau pembuat II. Tujuan Advokasi
keputusan(decision makers) baik di Setiap langkah advokasi harus
institusi pemerintah maupun swasta. direncanakan secara rinci dan cermat,
sampai akhirnya dicapai tujuan yang masyarakat terhadap motif komersial
diinginkan. Dalam merencanakan program dibalik riset yang dibiayai oleh
advokasi, pengalaman yang telah industri rokok).
dilakukan oleh kelompok lain dalam Metode atau cara dan teknik advokasi
bidang yang sama atau yang mirip akan untuk mencapai tujuan ada bermacam-
sangat berharga. Penelaahan mendalam macam, yaitu :
terhadap berbagai pengalaman yang lalu 1. Lobi poltik (political lobying)
merupakan keharusan dalam menyusun 2. Seminar/presentasi
strategi advokasi. 3. Media
Contoh tujuan kesehatan masyarakat yang 4. Perkumpulan
dapat diatasi dengan advokasi antara lain: Tujuan advokasi secara umum
 Mengubah “political will” untuk 1. Memberikan penyaluhan kepada
kepentingan kesehatan masyarakat masyarakat
 Mengubah “social climate” untuk 2. Memberikan penyaluhan kepada
mendukung kesehatan masyarakat intansi – intansi terkait
 Menerbitkan atau memperbaharui
3. Memberitahukan akan pentingnya
undang-undang atau peraturan
 Pelaksanaan undang-undang yang menjaga lingkungan di sekitar
seolah-olah tertidur 4. Mempromosikan adanay penyakit
 Mengubah alokasi sumberdaya serta yang berbahaya di sekitar kita
pendanaan 5. Menginformasikan adanya penyakit
 Mengubah pelaksanaan serta prioritas baru yang berbahya
suatu institusi 6. Menginformasikan gejala – gejala di
 Meningkatkan pengawasan pelayanan akan adanya penyakit yang
bagi publik berbahaya.
 Mempercepat modifikasi produk. 7. Menginformasikan
penanggulangannya
Tujuan advokasi melalui media bisa
8. Menginformasikan suatu ilmu
mencakup beberapa hal antara lain:
kesehatan yang belum diketahui
1. Mengemas sebaik-baiknya definisi
masyarakat.
isu kesehatan yang sedang ditangani,
sebagai contoh: mempromosikan
III. Sasaran Advokasi
bahwa rokok merupakan suatu bahan Sasaran advokasi seperti yang kita ketahui
yang bisa menimbulkan adiksi, bukan adalah sebagian besar yaitu masyarakat
merupakan suatu pilihan. sendiri yang kurang tentang pengetahuan
2. Mengemas kembali definisi lainnya kesehatannya. Selain masyarakat, terkadang
tentang isu kesehatan tersebut yang juga adalah konsumen, sebagai contoh :
kiranya akan merupakan penghambat konsumen rokok, kita memberikan
program kita penyaluhan tentang bahaya dan akibat
3. Mengenalkan dan menekankan merokok dan kita dapat memberitahukan
informasi terbaru tentang isu tentang zat – zat penyusun rokok
kesehatan tersebut sebenarnya merupakan zat yang berbahaya
4. Mengurangi atau menekan jumlah dan sifatnya keras sehingga dapa
liputan media dari oposisi kita menimbulkan kerusakan pada tubuh kita
5. Meningkatkan kredibilitas advokat sendiri. Disamping kita memberikan
6. Menurunkan kredibilitas oposisi kita penyaluhan tentang akibatnya, kiita juga
(misalnya dengan mengingatkan dapat meluruskan pandangan mereka yang
menganggap rokok itu merupakan alat  Melakukan pendekatan dengan para
untuk mengusir masalah mereka. pembuat keputusan
Selain masyrakat secara umum, secara  Melakukan pendekatan dan pelatihan
khusus kita dapat melakukan advokasi kepada tokoh masyarakat
terhadap intansi – intansi yang terkait,  Petugas kesehatan beserta tokoh
misalnya pabrik atau perusahannya masyarakat, penyuluhan kesehatan,
langsung yang memproduksi hal – hal yang meningkatkan pengetahuan, sikap dan
berbahaya yang dapat menimbulkan perilaku masyarakat, dan
masalah kesehatan di mansyarakat. Selain memberdayakan masyarakat dalam
produksinya yang berbahaya, kita juga kesehatan
dapat melakukan advokasi pada perusahaan  Melibatkan para pemimpin
 Membangun kemitraan
itu terkait tentang limbah industri yang
 Mobilisasi komunitas kelompok
berbahaya yang dapat menimbulkan  Membangun kapasitas
masalah kesehatan di masyarakat  Bekeraja sama dengan media massa
sekitarnya.
Kita juga dapat melakukan advokasi kepada V. Ruang Lingkup Advokasi
pemerintah jika menyangkut keberadaan Ruang lingkup advokasi sangat bervariasi.
undang – undang yang berhubungan dengan Bisa bersifat lokal, nasional bahkan
lingkungan, seperti : internasional. Kasus yang sebenarnya
bersifat lokal kadang menjadi kasus
a. Pengambil keputusan tingkat pusat, nasional karena pada kenyataannya pihak
seperti : DPR (Komisi 7), Menteri, oposisi melibatkan instansi yang bersifat
Dirjen Departemen, BAPPENAS, nasional. Sebaliknya kasus yang bersifat
Lembaga Donor (WHO, World Bank nasional, dapat ditarik oleh seorang
UNICEF, ADB), Organisasi Profesi pemerhati menjadi kasus lokal atau bahkan
LSM Nasional & Internasional, Partai dalam dimensi yang lebih sempit misalnya
Politik. ke dalam lingkup instansi. Pada kasus flu
b. Pengambilan kebijakan tingkat burung, setelah ditemukannya beberapa
provinsi, seperti :DPRD/Komisi E, kasus di Indonesia pada 2005 serta
BAPPEDA, Gubernur dan Asisten ditemukannya virus H5N1 pada populasi
Kesejahteraan Rakyat, Kepala Dinkes unggas di beberapa negara di Eropa, kasus
Tingakt 1, LSM, Institusi Pendidikan, yang tadinya bersifat regional berkembang
Institusi Kesehatan, Lembaga menjadi kasus internasional. Dampaknya
Swasta/Industri, Partai Politik. adanya antisipasi alokasi penyediaan dana
c. Pengambilan kebijakan tingkat yang lebih besar dari negara donor serta
kabupaten/Kota, seperti : DPRD kesiapan tiap-tiap negara dalam
Kabupaten/Kota, Komisi E, mengantisipasi pandemi flu burung.
BAPPEDA, Bupati/Walikota dan
Asisten Kesejahteraan rakyat, Kepala VI. Aspek kesehatan Advokasi
Dinkes Tingkat, LSM, Institusi Mengacu pada definisi sehat yang
Pendidikan, Institusi Kesehatan dan dirumuskan Organisasi Kesehatan Dunia
non kesehatan, Lembaga (WHO) dan UU No. 23 tahun 1992, ada
Swasta/Industri, Partai Politik. empat aspek sehat, yaitu fisik, mental,
sosial, dan ekonomi. Jika ada salah satu atau
IV. Bentuk Pendekatan Advokasi lebih dari faktor tersebut tidak berjalan
sebagaimana mestinya, maka yang program yang diusulkan/proposal
bersangkutan masuk kategori tidak sehat. program.
1. Kesehatan Fisik
Dapat terwujud jika seseorang tidak 2. Tahap pelaksanaan.
memiliki keluhan dan secara objektif Pelaksanaan advokasi tergantung dari
tidak tampak sakit, semua organ tubuh metode atau cara advokasi.
berfungsi normal atau tidak mengalami 3. Tahap Penilaian.
gangguan.
2. Kesehatan Mental
Mencakup 3 komponen, yaitu pikiran,
emosional, dan spiritual. Seseorang
yang memiliki pikiran sehat akan
mampu menghadapi berbagai
kenyataan hidup yang ditemui, mampu
mengekspresikan emosinya dengan
tepat serta sesuai dengan situasi dan
kondisi yang dialaminya, dan mampu
menjalankan ibadah dan semua aturan-
aturan agama yang dianutnya.
3. Kesehatan Sosial
Seseorang mampu bersosialisasi atau
menjalin hubungan dengan lingkungan
sekitar dengan baik, mampu menembus
batas ras, suku, agama atau
kepercayaan, status sosial, ekonomi,
politik, dan sebagainya sehingga
tercipta sikap saling toleran dan
menghargai.
4. Kesehatan Ekonomi
Terlihat bila individu tersebut
produktif, dalam arti mempunyai
kegiatan atau aktivitas yang mampu
menghasilkan sesuatu yang dapat
menyokong kehidupannya sendiri atau
maupun keluarganya, dan masyarakat.

VII. Langkah Advokasi yang dapat diterima


oleh Masyarakat
1. Tahap Persiapan
Persiapan advokasi yang paling penting
adalah menyusun bahan/materi atau
instrumen advokasi.Bahan advokasi
adalah: data-à informasi–à bukti yang
dikemas dalam bentuk tabel,grafik atau
diagram yang menjelaskan besarnya
masalah kesehatan,akibat atau dampak
masalah, dampak ekonomi, dan

Vous aimerez peut-être aussi