Vous êtes sur la page 1sur 2

LO DAMPAK KEGAGALAN GIGI TIRUAN JEMBATAN

Dampak Desain GTC yang Buruk


Desain gigitiruan yang tidak memenuhi syarat dapat menimbulkan pengaruh buruk
pada beberapa jaringan di rongga mulut, terutama pada jaringan gingiva, misalnya :
a. Tidak adanya rest, dan rest yang jelek atau patah karena preparasi yang tidak cukup,
umumnya dapat mengakibatkan migrasi dari komponen-komponen logam ke apikal
sehingga terjadi gingivitis hiperplasia. Jika migrasi dibiarkan berlanjut, maka dapat
terjadi dehiscence dan penetrasi akar..
b. Celah antara lengan cengkram dan tepi gingiva menyebabkan makanan terperangkap dan
meningkatkan kemungkinan besar pembusukan makanan dan gingivitis.
c. Penempatan cengkram atau konektor yang terlalu cekat ke tepi gingiva.
d. Adanya penimbunan sisa makanan diantara pinggiran basis gigitiruan dan gigi alami.
Timbunan sisa makanan akan mendorong tepi gingiva keluar dari perlekatannya terhadap
inflamasi jaringan akibat toksin yang dibentuk oleh mikroorganisme yang berinkubasi.
e. Penekanan atau penutupan basis yang terlalu menekan pada tepi gingiva dapat
mengakibatkan trauma mekanik, respon inflamasi dan jika dalam keadaan kronik, dapat
mempercepat terbentuknya poket.
f. Kontrol plak yang kurang dari pasien
g. Kurangnya perawatan di rumah, baik pada kebersihan gigitiruan cekat maupun
kebersihan mulut yang menyebabkan respon tidak menguntungkan karena makanan
terperangkap. Dengan berkurangnya perawatan di rumah, maka masalah jaringan
periodontal sering mengikuti gingivitis dan karies gigi.
h. Konstruksi GTC yang tidak benar mempengaruhi kondisi kesehatan rongga mulut,
menghambat kemampuan saliva sebagai self-cleaning, trauma mekanis pada gingiva,
mengalami kesulitan dalam membersihkan rongga mulut yang dapat menimbulkan bau
mulut.

Macam-Macam Kegagalan Serta Penyebabnya.


Adapun beberapa bentuk kegagalan dari pemakaian gigi tiruan jembatan yang dapat
ditemukan antara lain :
1. Intrusi gigi pendukung, perubahan yang terjadi dimana posisi gigi pendukung
menjauhi bidang oklusal.
2. Karies gigi pendukung, umumnya disebabkan karena pinggiran restorasirtetainer yang
terlampau panjan,kurang panjang atau tidak lengkap sertaterbuka. Sebab lain, yaitu
terjadi kerusakan pada bahna mahkota retainer yang lepas, embrasure yang terlalu
sempit, pilihan tipe retainer yang salah,serta mahkota sementara yang merusajk atau
,mendorong gingival terlalulama.
3. Periodontitis jaringan pendukung
4. Konektor patah.
5. Penderita mengeluh akan adanya perasaan yang tidak enak. Hal yang
dapatmenyebabkan gangguan ini adalah kontak prematur atau oklusi yang tidak
sesuai, bidang oklusi yang terlalu luas dan atau penimbunan sisa makananantara
pontik dan retainer, tekanan yang berlebih pada gingiva. Daerahservikal yang sakit,
shok termis oleh karena pasien belum terbiasa.
6. Retainer atau jembatan lepas dari gigi penyangga. Adakalanya satu jembatan yang
lepas secara keseluruhan dapat disemen kembali setelah penyebab dari lepasnya
restorasi tersebut diketahui dan dihilangkan. Jikatidak semua retainer lepas maka
jembatan dikeluarkan dengan cara dirusak dan dibuatkan kembali jembatan yang
baru, jika sesuatu dan kondisimemungkinkan
7. Jembatan kehilangan dukungan, dapat terganggu oleh karena jembatan,luas
permukaan oklusal, bentuk embrasure, bentuk retainer, kurang gigi penyangga,
trauma pada periodontium dan teknik pencetakan
8. Terjadi perubahan pada pulpa, dapat disebabkan oleh cara preparasi, preparasi yan g
tidak dilindungi dengan mahkota sementara, karies yangtersembunyi, rangsangan dari
semen serta terjadinya perforasi.
9. Jembatan patah. Dapat diakibatkan oleh hubungan oleh shoulder atau bahuyang tidak
baik, teknik pengecoran yang salah serta kelelahan bahan.
10. Kehilangan lapisan estetik
11. Sebab-sebab lain yang menyebabkan jembatan tidak berfungsi

Vous aimerez peut-être aussi