Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang
dan berbeda-beda sifatnya dengan bahan induk yang terletak dibawahnya dalam
berbeda. Hal ini disebabkan karena tanah memiliki sifat-sifat yang khas, yang
merupakan hasil kerja faktor-faktor pembentuk tanah ( bahan induk, waktu, iklim,
topografi, dsb). Akibat dari hasil kerja faktor-faktor pembentuk tanah, maka setiap
(misalnya genesa tanah, analisa tanah, biologi maupun fisika tanah dan keperluan
lainnya) sangat diperlukan gambaran yang lebih jelas tentang tanah, umumnya hal
ini dapat diatasi dengan pembutan suatu profil tanah. Untuk mengetahui sifat-sifat
pada setiap lapisan tanah, maka dilakukanlah praktikum pengamatan profil tanah.
organism yang hidup diatasnya. Selain itu, terdapat pula udara dan air di dalam
tanah. Air dalam tanah berasal dari air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga
horizon tanah. Horison tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena
tersebut akan menghasilkan benda alam baru yang disebut tanah. Penampang
vertikal tanah tersebut akan menunjukan susunan horison yanag disebut profil
tanah.
tanah. Sehingga, kita dapat mengambil keputusan dengan bijak apabila kita ingin
membuka lahan pertanian atau menentukan apakah lahan tersebut layak utuk
ditanami suatu jenis tanaman karena kita telah mengetahui karakteristik tanah-
B. Tujuan
horison-horison tanah, topografi batas horison tanah, pH tanah yang diambil dari
Profil tanah merupakan suatu iris dan melintang pada tubuh tanah, dibuat
dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang, dan lebar serta kedalam
tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan
didukung oleh analisis contoh tanah di laboratorium yang di ambil dari tiap
horizon di dalam profil, maka dapat ditentukan jenis tanahnya. Tiap jenis tanah
dan tipe tanah memiliki ciri yang khas dipandang dari tiap horizon di dalam profil
atau dari sifat-sifat fisik dan kimianya. Profil tanah ialah penampang
tegak/vertikal tanah di mulai dari permukaan tanah sampai lapisan induk bawah
tanah. Solum tanah adalah penampang tanah di mulai dari horizon A hingga
Tiap jenis tanah dan tipe tanah memiliki ciri yang khas dipandang dari sifat-
sifat fisis maupun kimianya. Pada teori ini tanah memiliki horizon – horizon
sebagai akibat berlangsungnya evolusi genetis didalam tanah. Profil tanah ialah
penampang vertical tanah dimulai dari permukaan tanah sampai lapisan bahan
induk dibawah tanah. Solum tanah adalah penampang tanah dimulai dari horizon
1986).
alam yang di sebut tanah. Tiap tanah di cirikan oleh susunan horizon tertentu.
Secara umum dapat di sebutkan bahwa setiap profil tanah terdiri atas dua atau
lebih horizon utama. Tiap horizon dapat dibedakan berdasarkan warna, tekstur,
alam baru yang disebut tanah. Penampang vertikal dari tanah yang menunjukkan
susunan horizon tanah disebut profil tanah. Terdapat enam horizon utama yang
C dan R. Sedangkan horizon yang menyusun solum tanah hanya horizon A, E dan
B (Hardjowigeno, 1987).
didukung oleh analisis contoh tanah di laboratorium yang di ambil dari tiap
horizon di dalam profil, maka dapat ditentukan jenis tanahnya. Tiap jenis tanah
dan tipe tanah memiliki ciri yang khas dipandang dari tiap horizon di dalam profil
atau dari sifat-sifat fisik dan kimianya. Profil tanah ialah penampang
tegak/vertikal tanah di mulai dari permukaan tanah sampai lapisan induk bawah
tanah. Solum tanah adalah penampang tanah di mulai dari horizon A hingga
bagi pertumbuhan tanaman) yang diukur ketebalannya itu mulai dari lapisan batu-
batuan sampai ke permukaan tanah. Setelah diketahui solum tanah itu kemudian
dapat ditentukan tebalnya lapisan atas tanah (top soil) dan lapisan bawahnya (sub
soil) yang satu dengan yang lainnya yang akan menunjukkan perbedaan atau
kekhususan yang mencolok. Tentang hal ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
merupakan tanah yang relatif lebih subur jika dibandingkan dengan sub soil,
pemberian bahan organik) akan lebih memperbaiki sifat fisik tanah itu,
lebih mudah terangkut dan hanyut dibanding dengan sub soil, terutama pada
rumputan dan lain-lain) maka keadaan top soil akan dapat lebih
dipertahankan.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah bor tanah, abney level
buku Munsell Soil Color Chart, kantong plastik, spidol, buku pedoman
pengamatan tanah di lapang, dan daftar isian profil. Bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah larutan H2O2 3% , larutan HCl 10%, dan aquades.
B. Prosedur Kerja
pengamat turun.
3. Profil tanah diukur kedalamannya (diukur dari lapisan teratas hingga
terbawah).
4. Penarikan batas horizon ditetukan dengan melihat perbedaan warna atau
B. Pembahasan
Profil tanah adalah irisan melintang dari tubuh tanah yang memperlihatkan
lapisan atau horizon-horizon tanah. Profil dibuat dengan cara menggali tanah yang
ukurannya sekitas satu meter pesegi sampai kedalaman tertentu, sesuai dengan
Profil tanah merupakan suatu iris dan melintang pada tubuh tanah, dibuat
dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang, dan lebar serta kedalam
tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat
dengan cara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan
kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan kegiatan
penelitiannya. Dalam hal ini misalnya untuk keperluan genesa tanah pada Oksisol
yang solumnya (tebal), pembuatan profil tanah dapat mencapai kedalaman sekitar
Horizon tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari
tersebut akan menunjukan susunan horison yanag disebut profil tanah. Suatu
profil tanah terdiri dari horizon-horizon dengan warna beragam antara horizon dan
dalam satu horizon. Pada pemerian profil tanah, warna setiap horizon itu haruslah
diperi secara lengkap. Pengenalan profil tanah secara lengkap meliputi sifat fisik,
kimia dan biologi tanah. Pengenalan ini penting dalam hal mempelajari
tanah, maka potensi untuk membentuk berbagai jenis tanah yang berbeda amat
alam baru yang disebut tanah. Penampang vertikal dari tanah yang menunjukkan
susunan horizon tanah disebut profil tanah. Terdapat enam horizon utama yang
C dan R. Sedangkan horizon yang menyusun solum tanah hanya horizon A, E dan
B (Hardjowigeno, 1987).
Menurut Yani (2007) horizon tanah ialah lapisan tanah yang kurang lebih
pembentuk tanah. Setiap horizon tanah memiliki ciri-ciri morfologi, sifat fisik,
sifat kimia, dan sifat biologi yang khas. Oleh karena itu, dalam ilmu tanah diberi
utama. Kemudian diikuti perincian lebih lanjut, seperti angka 1, 2, atau 3, dan
tersusun atas bahan organik, baik masih segar maupun sudah membusuk dan
terbentuk di bagian paling atas, yaitu diatas horizon mineral. Pada umumnya
dan merupakan lapisan tanah bagian atas dengan rata-rata ketebalan antara 20-35
cm. horizon A masih relatif subur jika dibandingkan dengan lapisan-lapisan lain
pencucian partikel-partikel tanah oleh air hujan, terutama partikel debu dan liat
basa, lempung, besi, aluminium, atau bahan organik yang masih tercuci dari
horizon A. Horizon ini memiliki konsentrasi atau lempung yang terbentuk karena
larutnya karbonat atau garam-garam lain. Adapun ciri umu horizon ini ialah warna
tanah lebih kelam, tekstur lebih halus dan struktur lebih mampat apabila
dibandingkan dengan horizon A diatasnya. Horizon ini dapat dibagi lagi menjadi
induk. Horizon ini kurang mempengaruhi oleh proses perkembangan tanah, dan
refolit yaitu lapisan batuan dasar yang mulai mengalami penghancuran dan
pelapukan
tanah,maka jika kita amati masing masing sisi lubang tersebut terlihat lapisan
lapisan tanah yang mempunyai sifat yang akan terlihat berbeda beda.
(Hardjowigeno,2010)
proses pembentukan tanah, antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi,
berikut:
T = f (i, o, b, t, w)
Keterangan:
f = faktor t = topografi
i = iklim w = waktu
o = organisme
1. Iklim
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah utama,
yaitu suhu dan curah hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap proses
pelapukan bahan induk. Jika suhu tinggi, proses pelapukan akan berlangsung
cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula. Curah hujan akan
penyucian tanah yang cepat akan menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah
menjadi rendah).
unsur hara, dan ukuran partikel penyusunnya. Bahan induk juga merupakan
salah satu faktor penentu sifat tanah, contohnya tanah yang berasal dari
pelapukan batu pasir akan memiliki sifat berpasir. Sifat bahan induk
bahan induk yang sangat menonjol pada sifat tanah antara lain adalah tekstur,
sedimentasi.
akibat pelapukan atau pencucian yang terus menerus maka tanah yang
semakin tua juga semakin kurus. Mineral yang banyak mengandung unsure
hara telah habis karena mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang
Klinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara garis datar
dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut
level adalah sebuah alat yang dipakau untuk mengukur ketinggian yang terdiri
dari skala busur derajat. Beberapa kelebihan abney level adalah mudah untuk
ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya alat ini digunakan untuk
H2O2 dan HCl terhadap tanah yang telah didapat. Fungsi penambahan H2O2 untuk
penambahan larutan HCl untuk mengecek kandungan kapur yang ada di dalam
tanah. Pada horizon O, dalam lapisan 0-26 cm batas lapisannya abrupt, batas
topografinya smooth dengan warna tanah 7,5YR 3/4, tekstur tanahnya lempung
berliat, strukturnya remah sedang dan lemah, konsistensinya pada saat basah tidak
lekat dan saat lembab sangat gembur. pH tanah pada horizon O 5, reaksi terhadap
HCl sedikit dan H2O2 banyak, perakarannya halus kasar banyak. Hal ini agak
horizon O dapat mencapai tebal sampai 15 cm. batas lapisannya ditandai dengan
diffuse (baur) dan batas topografinya wavy (berombak).Hal ini bisa terjadi karena
Pada horizon A1, dalam lapisan 40-70 cm, batas lapisan nyata, batas
topografi berombak, warnanya dark yellowish brown (7,5YR ¾), tekstur tanahnya
lempung berliat, strukturnya sedang lemah, konsistensi pada basah agak lekat
menurut Susanthi (2014) horizon A memiliki batas lapisan nyata dan batas
Pada horizon A2, dalam lapisan 70-94 cm, batas lapisan diffuse (baur) dan
struktur tanahnya sedang dan berderajat lemah. Konsistensi pada saat basah agak
lekat dan pada saat lembab gembur. pH tanahnya 5, kandungan bahan organik dan
Pada horizon B1, dalam lapisan 94-112 cm, batas lapisannya nyata dan batas
berderajat cukupan. Konsistensi pada saat basah lekat, pada saat lembab teguh, pH
tanahnya 5, kandungan bahan organik dan kapur sedikit. Sesuai dengan literature
lapisan B1 memiliki dalam Lapisan 42 cm, batas lapisan nyata (clear) dan batas
Pada horizon B2, dalam lapisan 112-134 cm, batas lapisannya berangsur dan
batas topografi rata. Warnanya dark reddish brown, teksturnya lempung berliat,
strukturnya halus berderajat lemah. Konsistensi pada saat basah agak plastis dan
pada saat lembab sangat gembur. pH tanahnya 5, kandungan bahan organik dan
kapur sedikit. Sesuai dengan literature lapisan B2 memiliki dalam Lapisan 22 cm,
batas lapisan nyata (clear) dan batas topografi rata (smooth) (Susanthi, 2014).
Faktor-faktor pembentuk tanah yaitu iklim (khusus suhu dan curah hujan),
jasad hidup terutama vegetasi, watak bahan induk terutama tekstur dan struktur.
Tofografi daerah, waktu yang diperlukan bahan induk untuk membentuk tanah.
berbeda.
B. Saran
Pada saat melakukan praktikum sebaik nya mempersiapkan apa saja yang
praktikum dan memperhatikan apa yang diperintah agar tanah yang didapat
sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Nursyamsi, D., dan Suprihati. 2005. Sifat-sifat kimia dan mineralogi tanah serta
kaitannya dengan kebutuhan pupuk untuk padi (Oryza sativa), jagung (Zea
mays), dan kedelai (Glycine max). Jurnal Agronomi. Vol. 33. No. 3. Hal. 40-
47.
Supangat, A.B., H. Supriyo, dan P. Sudira. 2013. Status kesuburan tanah di bawah
tegakan Eucalyptus pellita F.Muell: studi kasus di HPHTI PT. Arara abadi
Riau. Jurnal Manusia dan Lingkungan. Vol. 20. No. 1. Hal. 22-34.