Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
karya yang berkualitas. Terbukti dari beberapa judul novel miliknya pernah
Malaikat Tanpa Sayap, dan Madre (yang dalam proses penggarapan). Karya
objek penelitian ini. Dari pengamatan dan penelusuran yang dilakukan peneliti,
lainnya, antologi cerpen ini sudah pernah diteliti oleh beberapa mahasiswa di
Universitas Negeri Jakarta (UNJ), yakni Windi Eliyanti dengan judul penelitian
terhadap antologi cerpen Filosofi Kopi karya Dewi Lestari. Pembahasan yang
majas).
pernah diteliti oleh mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Gajah
Mada (UGM), yakni Anwari Eka Putra dalam skripsinya yang berjudul Analisis
Fakta Cerita dan Tema Cerpen Filosofi Kopi Karya Dewi Lestari Menurut
pengkajian fiksi Robert Stanton untuk menganalisis fakta-fakta cerita serta tema
dalam cerpen.
Kemudian antologi cepen ini juga pernah diteliti oleh Putri Dione Ayu
dengan judul penelitian Modus Mengada Tokoh Utama Kumpulan Cerita Pendek
unsur instrinsik (dalam alur, tokoh, dan latar) terlebih dahulu, kemudian dari hasil
utamanya.
2.2 Konsep
Pradopo (2001: 38) menjelaskan bahwa konsep diartikan sebagai unsur
penelitian yang amat mendasar dan menentukan arah pemikiran si peneliti, karena
menentukan penetapan variabel. Dalam karya sastra konsep misalnya berupa ide,
anggapan dasar dapat dilihat. Dengan demikian, berikut beberapa definisi dari
2.2.1 Cerpen
Cerpen, sesuai dengan namanya, adalah cerita yang pendek. Akan tetapi,
berapa ukuran panjang pendek itu memang tidak ada aturannya, tak ada satu
kesepakatan di antara para pengarang dan para ahli (Nurgiyantoro, 1995: 10).
simfoni ketimbang musik kamar. Satu hal yang pasti, setiap petualang literer yang
Cerpen merupakan contoh sempurna dari genre karya sastra yang pantas
atau alat untuk menyampaikan gagasan atau pesan sebagai bagian dari interaksi
sosial. Seperti pandangan Rousydiy (1989: 1) bahwa seorang individu yang ingin
utamanya. Namun bukan bahasa yang wajar terdengar, tetapi bahasa yang telah
estetik sebagai bagian dari fungsi artistik karya sastra. Ratna (2004: 297)
sistem yang menghubungkan karya dengan pengarang dan pembaca. Untuk itu,
emotif tertentu bagi penanggapnya. Karya sastra merupakan salah satu bentuk
komunikasi estetik. Dalam hal ini lazim pula digunakan istilah komunikasi puitik.
10
terkait dengan apek bunyi, kata, hubungan kata-kata, maupun aspek tipografinya.
2.2.4 Stilistika
memahami bahasa (gaya bahasa) dalam karya sastra. Keraf (2006: 112)
dalam karya sastranya. Untuk itu, proses pemahaman stilistika tidak terlepas dari
ilmu lingustik karena memang yang dijadikan sasaran kajian adalah bahasanya.
pesan.
(style, gaya bahasa), adalah cara pengucapan bahasa dalam prosa atau bagaimana
ditandai oleh ciri-ciri formal kebahasaan seperti pilihan kata, struktur kalimat,
kebahasaan yang dirasa dapat mewakili sesuatu yang akan diungkapkan. Teknik
itu sendiri, di pihak lain, juga merupakan suatu bentuk pilihan, dan pilihan itu
11
sebuah karya. Stile: masalah struktur lahir, bentuk ungkapan kebahasaan seperti
sebuah fiksi melalui proses penyeleksian dari berbagai bentuk lingustik yang
berlaku dalam sistem bahasa itu. Pengarang, dalam hal ini, memiliki kebebasan
yang luas untuk mengekspresikan struktur maknanya ke dalam struktur lahir yang
Istilah gaya diangkat dari istilah style yang berasal dari bahasa Latin stilus
dan mengandung arti leksikal ‘alat untuk menulis’. Dalam karya sastra istilah
menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual dan
cara pengarang dalam menggunakan sistem tanda sejalan dengan gagasan yang
ingin disampaikan, dari kompleksitas dan kekayaan unsur pembentuk karya sastra
itu yang dijadikan sasaran kajian hanya pada wujud penggunaan sistem tandanya.
12
manfaat stilistika yang sepenuhnya bersifat estetis, membatasi lingkup bidang ini
khusus untuk studi karya sastra dan kelompok karya yang dapat diuraikan fungsi
dan makna estetisnya. Baru jika tujuan estetis ini menjadi inti permasalahan,
stilistika merupakan bagian ilmu sastra, dan akan menjadi bagian yang penting,
karena hanya metode stilistika yang dapat menjabarkan ciri-ciri khusus karya
sastra. Leech & Short (dalam Nurgiyantoro, 1995: 279) menjelaskan bahwa
stilistika (stylistics) menyaran pada pengertian studi tentang stile, kajian terhadap
dalam teks sastra terkait dengan sejumlah unsur yang relatif kompleks.
komunikasinya, (ii) hubungan antara elemen yang satu dengan yang lain, dan (iii)
digarap, yakni:
13
Dalam stilistika sastra juga dikenal adanya (i) pendekatan monisme yang
menyikapi wujud penggunaan sistem tanda sebagai kesatuan antara bentuk dan
bentuk dan isi sebagai dua unsur yang berbeda. Sebab itu penjelasan pada aspek
bentuk harus dibedakan dengan penjelasan pada tataran makna. Berbeda dengan
pembahasan tentang gaya bahasa sebagai gejala penggunaan sistem tanda, dapat
dipahami bahwa gaya bahasa pada dasarnya memiliki matra hubungan. Matra
hubungan tersebut dapat dikaitkan dengan dunia proses kreatif pengarang, dunia
luar yang dijadikan obyek dan bahan penciptaan, fakta yang terkait dengan aspek
1995: 57).
interferensial yakni proses analisis yang dilakukan bertolak dari konsep teoritis
yang dianggap relevan. Konsep tersebut antara lain terkait dengan wawasan
14
keberadaan aspek stilistik dalam teks sastra terkait dengan sejumlah unsur yang
relatif kompleks. Kehadiran sistem tanda dalam teks sastra dapat disiasati dengan
seni dapat dipahami dengan bertolak dari konsep-konsep yang terkembang dalam
15